[PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!] "Lena nggak tau harus gimana. Udah tau Rayyan mendua tapi Lena masih sayang. Tapi Lena butuh kepastian. Rayyan mau pilih siapa?" "A...Aila. Ya, gue rasa Aila, karena dia lebih butuh gue dibandingkan lo. Kita putus, Len. Maafin gue," Alena membungkam mulutnya dengan telapak tangannya. Dadanya terasa sesak. Perlakuan manis Rayyan, ucapan cinta, dan janji yang selalu keluarkan dari mulut kekasihnya, ternyata hanya bualan semata. Kenapa kejujuran terasa lebih sakit dibandingkan menghetaui kebohongan yang ditutupi. Ternyata begini rasanya mencintai dibalas pengkhiantan. ____♣♣♣____ Penasaran? Mending lansung baca aja Jangan lupa vote dan comennya Alena