"Sudahlah, aku juga sudah menduga jawabanmu akan seperti itu," ucapku tak senang. "Hei, jangan marah dulu," katanya mencoba meredakan emosiku. "Aku lelah, mau pulang aja," elakku menepis tangannya. "Kita kan baru bertemu sebentar," katanya lagi. Berusaha mencegahku beranjak. "Mau apa lagi? Aku capek ingin pulang!" dadaku semakin sesak, napasku naik turun. Aku bergegas melangkah, dia mengejarku, masih berusaha mencegahku pergi. "Aku sudah cukup kenyang dengan kata yang sama terus menerus! Nanti kalo ada kata lain baru temui aku!" kataku keras. Sudah tak dapat aku tahan lagi, dadaku semakin sakit, napasku memburu satu-satu. . . . Sepotong kisah dari Taniya Naya Disempurnakan oleh Sharie Suwarno