Happy Reading!🍵😠❤
Hari ini hari dimana Ara akan menjawab semua pertanyaan-pertanyaan dari wartawan yang dia undang kemarin, dengan gaya khas nya yang sangat fashionable dan kacamata hitam nya yang membuat dirinya semakin tampak lebih muda
Para wartawan yang di undang kemarin telah duduk dengan rapi di bangku masing-masing ada juga yang berdiri memegang kamera dan mic mic berjejer rapi di atas meja tempat Ara akan melakukan sesi tanya jawab
"Terimakasih karena telah datang dan sangat tenang, kalau seperti ini kan lebih baik, lebih dingin, dan tidak lelah seperti kemarin" mereka tertawa pelan mendengar ucapan sambutan dari Ara
"Okey mari kita mulai, satu persatu yah."
"Queen bisa di jelaskan maksud dari kematian 10 tahun yang lalu?"
"Okey baik, kematian itu bisa di katakan setengah kebohongan dan setengah tidak, kenapa? Karena memang seharus nya saya meninggal sepuluh tahun yang lalu tapi Tuhan memberikan saya kesempatan sekali lagi"
"Queen jadi pada saat di tembak itu setingan atau nyata?"
"Mana mungkin setingan, waktu itu hampir meninggal jadi itu beneran yah"
"Queen kalau benar itu nyata kenapa BR bisa tidak melindungi leadernya? rumornya BR selalu memiliki rencana dan tidak pernah gagal dalam rencananya, lalu mengapa Leadernya sendiri sampai terluka bahkan hampir meninggal?"
"Duh panjang banget yah pertanyaanya, BR juga manusia yang pasti memiliki kesalahan. Jangankan BR Leader nya sendiri ngira nya juga cuman dua orang eh ternyata ada tiga"
"Queen kode rahasia nya yang di pakai saat itu sudah ketahuan dan banyak yang sudah mengetahui jadi bagaimana pendapat Queen?"
"Gampang itumah tinggal di ubah"
"Queen ini selalu menjadi pertanyaan-pertanyaan oleh banyak orang di luar sana, saat memperkenalkan Zia dan Zio pertama kali, Queen memperkenalkan dengan nama Zia Arini dan Zio Arkan mengapa sekarang berganti?"
"Loh? Bukannya di ganti setelah saya di beritakan meninggal yah? Kenapa baru nanya nya sekarang? Reldi yang ganti katanya setelah saya meninggal dia menginginkan nama saya berada di nama kedua anak saya, Zio King Ar Ludwig dan Zia Queen Ar Ludwig. Ar yang berarti Ara dan Reldi, King dan Queen yah karena mereka memang seperti Raja dan Ratu di keluarga"
"Selama ini Queen tinggal atau masa pemulihan dimana?"
"Di Amerika, oh iya mau spoiler nih. Yang daftar jadi Calon mantu saya bunda nya yang rawat saya nih selama di Amerika"
"Siapa Queen?"
"Calonnya Zia atau Zio?
"Nama nya siapa?"
"Queen tolong satu pertanyaan lagi"
"Udahh yahh, sibuk nich. Oh iya saya undang kalian untuk tanggal 7 Oktober yahh, empat hari lagi nih. Biasa mau raya in Anniv nih, harus bawa pasangan loh yahh biar gak di kiraiin jomblo yang jomblo bawa teman deh biar jomblo nya gak terlalu kelihatan" mereka tertawa pelan mendengar candaan dari Ara
"Iyaa tau mah yang dah punya suami dan dua anak, aku mah apa atuh jones gini" celutuk salah satu report, sunyi semua memusat kan perhatian kepada yang bicara seperti itu
"Eh? Saya salah ngomong yah Queen, duhh maaf Queen bercanda sumpah, boongan Queen nggak seriuss aslii, maaf Queen" ucap orang itu lagi dengan nada panik nya
"Hahahaha, santaii ajaa jangan panik gitu dong. Masa karna candaa kamu saya masuk in di black list saya, ya nggak lah. Oh iyaa makanya cari pacar gih terus minta nikah biar gak iri sama saya" reporter cantik itu meringis pelan karena malu
"Udah yahh, byee sampai jumpa di anniv sayaa. Jangan lupa makan yaaa, saya tunggu berita nya lohh. Taruh aja tuh yang saya spoiler tentang calon mantu biar berita kalian semakin rame" pamit Ara lalu melangkah keluar setelah mendengar jawaban dari mereka, semenjak memiliki anak dan kembali setelah 10 tahun lamanya menghilang, Ara menjadi pribadi yang lebih suka bercanda dengan orang yang baru di kenalnya dan lebih ramah
Ara menjalan kan mobil nya menuju perusahaan nya di ikuti oleh anggota BR yang selalu mengikutinya, mengapa Reldi dan Dua anak nya tidak ikut bersamanya? Karena Reldi sedang ada rapat Penting menggantikan dirinya dan dua anaknya sedang sekolah, walau memiliki kepintaran seperti Ara, Ara tetap tegas dengan sekolah anaknya
Memasuki gedung seperti biasa seluruh karyawan berhenti berkerja lalu menyapa Ara yang juga membalas sapaan mereka
"Selamat pagi Queen"
"Pagi Queen"
"Iyaa Malam" jawaban Ara membuat mereka yang mendengar mengernyit bingung dan melempar tatapan bertanya satu sama lain
"Tapi Queen, ini masih jam 11 pagi"
"Oh iya? Tapi kenapa gelap yah?" Tanya Ara balik
"Ekhem, kacamata nya belum di lepas Queen"
"Oh? Eh iya belum di lepas, pantas aja masih gelap sorry yah hehe. Oh iya ralat, selamat pagi juga" mereka tertawa sedikit di paksa kan, boss mereka yang sekarang ini memang aneh, suka membuat candaan dan sering ikut bergosip walau itu mungkin baik tapi rasanya aneh dan awkward karena mereka mengetahui se kejam dan sedingin apa Ara dulu
"Sifat nya queen pindah ke Zia yah? Dulu kan yang galak dan dingin Queen dan ceria Zia kenapa sekarang kebalik? Tanda-tanda pemindahan kekuasaan ke Zia ini" bisikan itu terdengar oleh Ara, Dia hanya tersenyum tanpa memperdulikan gosip yang akan segera beredar di kantor itu
"MOMMY!!!!!" Teriakan yang berasal dari suara Zia yang sangat cempreng itu hampir membuat Ara terjungkal karena kaget, bukan hanya Ara yang kaget hampir seluruh karyawan yang berada di lantai itu juga kaget
"Zia! Astagaa siapa yang ajarin teriak-teriakan kayak gitu? Ini kantor Zia gak boleh kayak gitu" tegur Zio yang masih mengusap-usap telinganya yang mungkin masih sakit karena teriakan dari adik kembarnya itu
"Diam lo! Ini urusan gue ama mommy" gertak Zia kesal, Zio yang mendapatkan gertakan tiba-tiba dari adiknya hanya memandang aneh dan juga bingung sedangkan tersangka yaitu Ara hanya memandang anaknya tak peduli
"Napa?"
"Napa?! Oh my god! Mommy masih nanya kenapa? Jangan pura-pura gak ngerti deh mom, mommy pasti tau maksud Zia" ujarnya dengan nada yang menggebu-gebu dan raut wajah yang menunjukan bahwa dia sedang sangat kesal
"Dih? Lu kira Mommy dukun? Cenayang?" Balas Ara bercanda
"Mommm" Ara sudah menduga pada akhirnya Zia akan merengek padanya karena terlalu kesal, dia tidak bisa benar-benar marah pada mommy nya jadi yang dia bisa lakukan hanyalah merengek
"Kenapa sih? Kasih tau dong, Mommy lagi males maen tebak-tebak an"
"Nih! Maksud berita ini apaan? Calon mantu, apanya yang calon mantu. Mommy anak-anak mommy bahkan belum berumur 17 tahun kalau mommy lupa, dan kalau mommy lupa kita bisa SMA lebih cepat juga keberuntungan juga, ta-tapi ini apaan mommm ngadi-ngadi banget sih. Tapi mom, anak mommy yang mana yang mommy mau jodohin? Pasti abang kan? Soalnya dia yang cowok dan dia yang abang, gak mungkin Zia---"
"Lo yang udah punya calon" potong Zio yang sudah sangat capek mendengar adik kembarnya yang cerewet
"DEMI APA?! SUMPAH LO? KALAU LO BOHONG SEMUA ASET LO JADI MILIK GU--IHH MOMMY ZIA BELUM SELESE KOK DI TINGGAL?!!" Melihat Ara yang malah melambai kan tangan padanya membuat Zia semakin kesal
Zia mencoba mencoba memencet tombol lift untuk kembali terbuka, namun bukan Ara namanya jika tidak memakai kekuasaanya, Dia memakai kartu VVIP nya agar liftnya tidak berhenti dilantai manapun selain lantai yang dia arahkan
Dengan cepat Zia meraba-raba kantong celana nya juga kantong bajunya untuk menemukan kartu miliknya juga, merasa kesal tidak mendapatkan kartunya, dia mengambil tasnya lalu menumpahkan isi dari tas nya
Bunyi dari parfume mahal milik Zia yang jatuh dan pecah hingga berkeping-keping membuat karyawannya melotot tidak percaya karena parfume mahal itu jatuh dan pecah tapi pemiliknya masih asik membongkar isi tasnya yang sudah jatuh berserakan
"OMG ZIA!! ITU PARFUM MEHONG YANG KITA LIAT KEMARIN!" Teriak Audri heboh yang melihat parfume mahal yang baru saja mereka lihat kemarin ternyata Zia sudah memilikinya terlebih dahulu
"Mehong apa?" Suny yang tidak mengerti ucapan Audri
"Isss itu aja lo gak tau, mehong itu mahal" timpal Zizi
"Bodoamat gak peduli gue, Zio pesan in parfum gue lagi. INI JUGA KARTUNYA DIMANA SIH ANJIRRR NGAJAK GELUT" ujarnya kesal karena tidak menemukan kartu yang dia cari
"Mau ikut barengan?" Tawar seseorang yang menggunakan kacamata hitam dan masker hitam juga baju santai
"Siapa lo? Emang lo punya kartunya?" Tanya Zia nyolot
Laki-laki itu membuka masker yang menutupi mulut dan hidungnya "Riki dan kalau lo lupa gue emang punya kartunya, kartu yang sama yang lo ambil kemarin"
"YAUDAH AYOK!" Zia jalan lebih dulu lalu di ikuti Riki, Zio, Audri, Suny, Zizi dan teman-teman Zio. Mereka memang selalu bersama-sama, perbedaan ekonomi tidak membuat mereka merasa canggung bersahabatan dengan Zio dan Zia. Walau saat awal-awal memang terasa canggung.
"Kalau nyari sesuatu harus tenang" celutuk Riki di tengah keheningan dalam lift
"Dih suka-suka gue lah! Gue itu lagi kesel sama mommy, lo kalau gak tau apa-apa jangan---hmmm!!" Zio menutup mulut adiknya itu dengan tangannya sendiri dan tersenyum tidak enak pada Riki karena sikap Zia, selain karena Riki lebih tua 3 tahun darinya dan Zia, dia merasa tidak enak karena sikap Zia pada calon nya walau masih lama setidaknya Zia harus bersikap lebih lembut dan tidak kasar selain itu dia juga merasa tidak enak karena mama Riki yang sudah merawat mommy nya selama 10 tahun hingga sembuh seperti saat ini
"Yang sopan! Dia lebih tua dari lo dan gue 3 tahun, dan juga lo harus lebih sopan karena dia calon menantu mommy atau bisa di sebut calon lo" ucap Zio tanpa beban
"WHAT?!! KOK?! KOK?! KOK BISA?!!" Teriakan tiba-tiba dari Zia membuat semuanya menutup telinga mereka karena suara Zia yang sangat keras itu
"Duluan yah calon" Riki menepuk kecil juga mengelus pelan kepala Zia lalu tersenyum sangat manis dan berjalan keluar dari lift lebih dulu, mendapatkan perlakuan tiba-tiba itu membuat Zia mematung mencoba memahami situasi dan tidakan yang secara tiba-tiba dia dapatkan itu
"Zia" panggil teman-temannya yang berusaha menyadarkan Zia dari keterkejutannya
"Gue meleleh"
"Hah?"
"Gak ada yang pernah usap dan tepuk in kepala gue selain opa, grandpa, daddy dan Zio. Di-dia--dia orang pertama yang bukan siapa-siapa gue berani nyentuh bahkan usap dan tepuk in kepala gue"
"Terus?"
"Gue meleleh! tolong in gueee astagaaa senyumnya minta di bunuh yah tu orang manis bangettt, sialan bikin anak gadis orang nyaman sembarangan! Awas lo gue laporin mommy" semua menganga tidak mengerti arah dari pembicaraan Zia
"Jadi? Lo suka tuh sama calon lo?" Tanya Zio jahil
"YAKALI UDAH DI BAPERIN GUE NYA KAGAK SUKA! GASS TEROSS LAH ANYING!"
"Gitu aja lo baper?" Tanya Farel dengan senyum meremehkan, jangan berfikiran dia tidak suka dengan calonnya Zia, bagaimanapun dia sudah mengaggap Zia seperti adiknya sendiri jika Zia suka maka dia juga suka, dia hanya bercanda. Menurutnya melihat raut wajah kesal Zia sangat menghibur dirinya
"SIRIK LO JOMBLO! Bye princess mau nyusul calon masa depannya! Tunggu dedek bang!"
"ALAY LO NAJIS!"
******
Halloooo xixixixi maaf yahhh matcha baru up lagi, maaf matcha gak jawab komentar kalian atau chat kalian. Matcha lupa password wp kemarin, jadi matcha sempat logout kan tuh ehh matcha lupa password nya. Trs matcha nyari buku yang tempat matcha naruh semua password sosmed matcha tpi g dpt"😭😭 ehh matcha lupa, ternyata matcha catat nya di note hp matcha😭🔫🤣 akhirnya matcha bisa up
Lama bngt yah setahun kemudian matcha updet nya😌😭🤣
SELAMAT TAHUN BARU💙💙
Kalau ada yang ultah, selamat ulang tahun yah!
Jujur matcha kangen bngt sma kalian huhuhu maafin matcha😭
JANGAN LUPA TIDUR DAN SEKALI LAGI HAPPY NEW YEAR 2021 SEMUANYA!
Jangan lupa vote+comment
Salam cantik matcha💙🍵
| Jum'at, 1 Januari 2021 | 12:55 AM |
Di publish pertama kali : 1 januari 2021
Di publish ulang : 23 April 2021
Instagram: dktmxl._
Salam cantik matcha latte 🍵💙
아스티.