MY HUSBAND IS MY ENEMY 2 [ on...

By kepojanganberlebihan

4.3M 360K 103K

Rank #1 Comeback/450 stories #2 Nakal/1.52k stories Cerita ini melanjutkan kisah RaniAldo. Rania Pratista Kai... More

MHIME 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
ini part dipost ulang✨
39
40
41
42
BACA CERITANYA!
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
cekkkk!
57
58
Vote Cover MHIME 1!
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70

11

46.7K 3.8K 161
By kepojanganberlebihan

Hai, guys!
Apa kabaaar?

Jangan lupa vote & comment!

Selamat membacaaa!

-19.20 Wib
       Semua orang telah berkumpul duduk membentuk lingkaran yang ditengahnya terdapat api unggun.

"Baiklah, kita akan mengadakan pensi. Bagi siapa saja yang siap untuk maju dan menyumbangkan lagu.. dengan senang hati, dipersilahkan maju ke depan." ucap salah satu panitia dengan meriah.

Kemudian Bella maju bersama Dion.

"Hai, selamat malam.." ucap Bella dan Dion

"MALAM"

"Kita disini mau bawain lagu yang judulnya Bentuk Cinta-ECLAT," ucap Bella sembari tersenyum.

Semua orang bertepuk tangan.

Dion dan Bella mulai duduk, Dion mengambil gitar dan mulai mengetik gitarnya.

Dion:

Aku tak tau apa yang lain
Darimu hari ini
Apa itu karena sepatu flatmu
Atau kukumu
Yang baru kau warnai

Bella:

Pernahkah kau bertanya
Seperti apa bentuk air tanpa wadah
Pernahkah kau mengira
Seperti apa bentuk cinta

All:

Rambut warna warni
Bagai gulali
Imut lucu walau tak terlalu tinggi
Pipi chuby dan kulit putih
Senyum manis
Gigi kelinci

Dion:

Membuatku tersadar
Bentuk cinta itu
Ya kamu

Semua orang bertepuk tangan dengan meriah.

"WOOOO!"

"MANTAAAAPPPP"

Bella dan Dion kembali ke tempatnya.


"Ran," panggil Bintang, Bintang kemudian duduk disebelah Rania.

Rania menoleh ke arah Bintang, "kenapa?"

"Kita maju berdua ya," ucap Bintang sembari tersenyum.

Rania tampak berpikir.

Rania kemudian menganggukan kepalanya. "Hm.. tapi suara gue sumbang loh," ucapnya dengan ragu.

Bintang terkekeh, "yang penting kita tampil."

Rania menaikkan kedua alisnya, "oke deh."

"Baiklah, selanjutnya Bintang dan Rania." ucap sang panitia.

Rania mengerutkan dahinya, "kita?"

Bintang menganggukan kepalanya. "Gue udah daftarin nama kita dari tadi," ucapnya sembari menampilkan gigi ratanya.

Rania menghela nafasnya.

"Yuk," ucap Bintang sembari mengulurkan tangannya.

Rania menerima uluran tangan Bintang, mereka kemudian melangkahkan kakinya maju ke depan.

Aldo menatap Rania dengan tajam, Rania bergandengan tangan dengan Bintang?

"Hai," sapa Bintang sembari tersenyum.

"HAI"

"Gue sama Rania mau bawain lagu Januari-Glenn Fredly" ucap Bintang


Semua orang bertepuk tangan.

Rania menganggukan kepalanya, untung dirinya hapal.

Rania dan Bintang duduk, Bintang mulai mengambil gitar dan memetiknya.

Rania:

Berat bebanku
Meninggalkanmu
Separuh nafas jiwaku... sirna

Bintang:

Bukan salahmu
Apa dayaku
Mungkin benar cinta sejati tak berpihak pada kita

All:

Kasihku...
Sampai disini kisah kita
Jangan tangisi keadaannya
Bukan karena kita berbeda

Dengarkan...
Dengarkan lagu... lagu ini
Melodi rintihan hati ini
Kisah kita
Berakhir di Januari

Semua orang kembali bertepuk tangan dengan meriah, sebagian ada yang meneteskan air mata karena begitu tersentuh dengan lagunya.

Sedangkan Aldo terdiam, apakah lirik yang dinyanyikan Rania benar-benar mewakilkan perasaannya?

Apakah separuh nafas Rania adalah Aldo?

Atau hanya lagu yang dinyanyikan biasa?

Rania dan Bintang kembali berdiri dan melangkahkan kakinya kembali ke tempatnya.

"Baiklah, selanjutnya Fafa dan Erlan. Silahkan maju," ucap sang panitia.

Fafa dan Erlan menyapa semua orang, mereka kemudian duduk dan Erlan mulai memetik gitarnya.

Fafa dan Erlan membawakan lagu Laluna-Selepas kau pergi.

Fafa:

Selepas kau pergi
Tinggalah disini ku sendiri
Kumerasakan sesuatu
Yang tlah hilang didalam hidupku

Erlan:

Dalam lubuk hatimu
Kuyakin kau pun sebenarnya tak
Inginkan lepas dariku
Tau kah kau kini kuterluka

All:

Bantu aku membencimu
Kuterlalu mencintaimu
Dirimu begitu berarti untukku

Kau telah mencinta dan dicintai kekasihmu
Ini tak adil bagiku hilanglah damba tinggallah hampa

Fafa:

Bantu aku membencimu
Kuterlalu mencintaimu
Dirimu begitu berarti untukku

All:

Bantu aku membencimu
Kuterlalu mencintaimu
Dirimu begitu berarti untukku

Lupakanku dalam hidupmu
Yang pernah mencintaimu
Kau memang tercipta bukanlah untukku

Selepas kau pergi
Tinggalah disini ku sendiri
Kumerasakan sesuatu
Yang tlah hilang didalam hidupku

Semua orang bertepuk tangan dengan meriah, sedangkan Rania merasakan sesuatu didadanya.

Sepertinya Rania begitu menghayati lagu tersebut.

Aldo menatap Rania dari kejauhan, Rania terlihat mencari-cari seseorang.

Apakah Rania mencari Aldo?

Aldo rasa tidak mungkin.

"Ran, lo kenapa?" tanya Bella tiba-tiba.

Rania menoleh ke arah Bella. "Hm.. gapapa," balasnya.

"Lo baru sadar?" tanya Bella, yang seakan tau isi hati Rania saat ini.

Rania mengerutkan dahinya, "apaan sih!"

"Ran, gak usah gengsian deh." ucap Bella.

Rania mengalihkan pandangannya.

"Baiklah, sebelum menutup pensi bagaimana kita minta dua panitia untuk menyumbangkan lagu? Setuju?" ucap sang panitia.

"SETUJU!"

"Kalau begitu, dipersilahkan kepada Aldo dan Nabila untuk maju, menyumbangkan satu lagu " ucap sang panitia.

Aldo mengerutkan dahinya, sedangkan Nabila tersenyum.

"ALDO, NABILA!"

"Ayo, Do." ucap Nabila mengajak Aldo.

Aldo tersadar, ia kemudian menganggukan kepalanya.

Aldo dan Nabila melangkahkan kakinya ke depan.

Aldo dan Nabila kemudian duduk dikursi yang telah disediakan, Aldo mulai mengetik gitarnya, percobaan.

Rania mengerutkan dahinya, Aldo?

Emang dia bisa main gitar?

Oh.. sama gebetan baru lagi.

Nabila mulai menarik nafasnya, ia lalu menghembuskan nafasnya dengan lega.

Aldo menghentikan kegiatannya, ia tampak membisikkan sesuatu kepada Nabila.

Nabila kemudian menganggukan kepalanya.

"Oke, sesuai request dari Aldo, kita bawain lagu April-Fiersa Besari." ucap Nabila sembari tersenyum.

"Weh, galau nih keknya." ucap Bella yang berada disebelah Rania.

Rania kembali menoleh ke arah Bella. "Judulnya April, galaunya dimana?"

"Iya, judulnya April. Tapi liriknya ngena banget, dengerin deh." ucap Bella dan kembali menatap ke depan.

Aldo mulai memetik gitarnya, dan Nabila bersiap bernyanyi.

Nabila:

Coba tanya hatimu sekali lagi..
Sebelum engkau benar-benar pergi
Masihkah ada aku didalamnya..
Karna hatiku masih menyimpanmu

Aldo:

Kisah kita memang baru sebentar..
Namun kesan terukir sangat Indah
Ku memang bukan manusia sempurna..
Tapi tak pernah berhenti mencoba

Aldo tampak melirik ke arah Rania, dan dibalas tatapan yang dalam oleh Rania.

Aldo:

Membuatmu tersenyum
Walau tak pernah berbalas
Bahagiamu
Juga bahagiaku..

All:

Saat kau terlalu rapuh..
Pundak siapa yang tersandar
Tangan siapa yang tak melepas..
Ku yakin aku

Aldo:

Bahkan saat kau memilih..
Untuk meninggalkan aku
Tak pernah lelah menanti..
Karna ku yakin..
Kau akan kembali

Semua orang tampak hanyut dengan lagu yang dibawakan oleh Aldo dan Nabila.

Rania memeluk lututnya, antara takut dengan gelap dan perasaannya yang tiba-tiba berubah.

Rania benar-benar tersihir dengan lirikan Aldo, ia menghela nafasnya.

Kenapa lo bikin gue dilema?

Gue.. jatuh cinta sama lo, Aldo.

Aldo dan Nabila selesai menyanyikan lagunya, dan mendapat tepuk tangan yang begitu meriah.

Rania menatap Aldo yang mulai melangkahkan kakinya kembali ke tempatnya. Mata Rania mulai berkaca-kaca.

"Rania," panggil Bella.

Rania menghapus air matanya, ia kemudian menoleh ke arah Bella.

"Hm?" gumam Rania.

"Lo ngeliatin Aldo?" tanya Bella.

Rania memelototi Bella, "gaada kok!"

"Jangan boong, elah.." ucap Bella.

Rania hanya memutar kedua bola matanya dengan malas.

"Baiklah, semuanya bisa kembali ke tendanya masing-masing. Mempersiapkan makan malam," ucap sang panitia.

Semua murid kembali ke tenda, mengikuti arahan sang panitia.

-

Rania duduk sembari meletakkan dagunya dikedua lututnya yang ditekuk, ia memperhatikan Fafa dan Bella yang mulai memasak.

"Ran, lo bisa masak apa?" tanya Fafa.

"Rania mah gak usah ditanya," celetuk Bella.

"Oh, bisa masak macem-macem makanan?" tebak Fafa.

"Dimimpi," ucap Bella dan diakhiri kekehannya.

Fafa ikut terkekeh, sedangkan Rania memutar kedua bola matanya.

Rania dibully.

"Disini gelap banget sih," gumam Rania.

"Yaiyalah, namanya juga malem " ucap Bella.

"Tau gitu gue gak ikut aja," ucap Rania.

"Lo takut gelap, Ran?" tanya Fafa.

Rania menggelengkan kepalanya. "Enggak, siapa juga yang takut."

Fafa mengerutkan dahinya.

Untung saja didepan tenda masih ada lampu yang menyala.

Ting!

Handphone Rania mendapat satu notifikasi dari apk WhatsApp.

Rania menatap nama yang tertera, Aldo.

Aldo
Online
1 unread message

•Ran

?✓

•Ntar gue mau ngomong
sama lo

Gue sibuk✓

•Sibuk merhatiin orang masak?

Sotoy✓

•Ntar gue chat lagi.

Dih, to the point aja✓

Aldo hanya membaca pesan Rania, ia kemudian memasukkan handphonenya kembali ke saku celananya.

Rania menoleh ke arah tenda Aldo, disana terdapat Aldo, Erlan, dan Dion yang sedang memasak.

Rania hanya memutar kedua bola matanya dengan malas.

"Kangen, Ran?" tanya Fafa tiba-tiba.

Rania melirik ke arah Fafa, ia kemudian menggelengkan kepalanya.

"Najis," gumam Rania.

Rania kemudian menoleh ke arah tenda Devan, Heri, dan Gilang yang sedang sibuk mempersiapkan masakannya sembari bercanda ria.

Rania menghela nafasnya. "Gue kangen lo bertiga," gumamnya dengan suara serak.

Devan, Heri, dan Gilang menoleh ke arah Rania dengan serentak.

Rania tersenyum, sedangkan Devan, Heri, dan Gilang langsung membuang muka.

Rania mengerutkan dahinya, dadanya terasa sesak.

Rania kemudian menelungkupkan wajahnya diatas kedua lututnya, ia mulai terisak.

"Hiks.."

"Ran, lo nangis?" tanya Bella dengan terkejut.

Rania masih menangis tanpa menghiraukan ucapan Bella.

"Ran, lo kenapa?" tanya Fafa ikut panik.

Bella dan Fafa memperhatikan Rania, ada apa sebenarnya? Kenapa Rania tiba-tiba menangis?

Rania masih terisak, dadanya begitu sesak.

Rania seperti tak mampu mengucapkan apapun, yang ia tau hanya bagaimana mempertahankan sahabat dan suaminya.

Rania sayang dengan ketiga sahabatnya, dan Rania mulai jatuh cinta pada Aldo.

Rania benar-benar bingung.

Kembali bersahabat dan melepaskan suaminya, atau tetap dengan Aldo dan melepaskan ketiga sahabatnya.

Rania benar-benar hancur.

Keyakinan Rania seketika goyah.

Rania tidak bisa memilih salah satu dari mereka.

Hai, guys!
Jangan lupa vote & comment!

Gimana part ini?!

Jangan bosen ya..

See u!

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 120K 26
Madava Fanegar itu pria sakit jiwa. Hidupnya berjalan tanpa akal sehat dan perasaan manusiawi. Madava Fanegar itu seorang psikopat keji. Namanya dike...
996K 19K 46
Gadis cantik yang masih duduk di bangku SMA terpaksa menjalankan misi misi aneh dari layar transparan di hadapannya, karena kalau tak di jalankan, ma...
2.1M 97.8K 70
Herida dalam bahasa Spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
1.2M 69.8K 34
Agatha Kayshafa. Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu. Pradeepa Theodore...