MY HUSBAND IS MY ENEMY 2 [ on...

By kepojanganberlebihan

4.3M 360K 103K

Rank #1 Comeback/450 stories #2 Nakal/1.52k stories Cerita ini melanjutkan kisah RaniAldo. Rania Pratista Kai... More

MHIME 2
1
2
3
4
5
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
ini part dipost ulangโœจ
39
40
41
42
BACA CERITANYA!
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
cekkkk!
57
58
Vote Cover MHIME 1!
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70

6

53.3K 4.7K 239
By kepojanganberlebihan

Hai, guys!
Apa kabaaar?

Vote dan komen banyak-banyak!

Selamat membacaaa!


Aldo membawa Rania memasuki perpustakaan, mencari tempat yang tidak begitu ramai siswa/i.

"Aldo!" ucap Rania dengan kesal.

Aldo masih berjalan sembari menarik lengan Rania menuju rak-rak buku.

"Aldo, lo ngapain sih!" ucap Rania sembari menarik-narik lengannya.

Aldo menghentikan langkahnya, ia kemudian menoleh ke arah Rania.

Aldo menatap Rania dengan tajam, dan dibalas tatapan tajam Rania.

"Lo masih marah sama gue?" tanya Aldo tiba-tiba.

Rania menaikkan sebelah alisnya. "Hm, iya!"

"Kenapa?" tanya Aldo, lagi.

Rania memelototi Aldo. "Lo nanya kenapa? Lo pikun apa bego?"

Aldo meneguk salivanya. "Sorry," ucapnya sembari menatap Rania dengan serius.

Rania mengerutkan dahinya, ia kemudian mengedarkan pandangannya agar menghindari tatapan Aldo.

"Tapi kan, lo juga nikmatin." celetuk Aldo.

Rania membelalakkan kedua bola matanya, ia kemudian menatap Aldo dengan tajam.

"Hah? Apa lo bilang?" tanya Rania sembari menatap Aldo dengan tajam.

Aldo hanya menatap Rania tanpa berbicara sepatah kata pun.

Rania kemudian meneguk salivanya. "E.. to the point, deh. Lo ngapain bawa gue ke sini?"

Aldo menaikkan sebelah alisnya. "Hm.. gue mau nanya," ucapnya.

Rania menatap Aldo dengan tajam, "jangan yang macem-macem "

Aldo menganggukan kepalanya, "lo liat botol minum gue gak?"

Rania mengerutkan dahinya. "Itu doang?!" ucapnya tak percaya.

Aldo kembali menganggukan kepalanya.

Rania menghela nafasnya, pertanyaan tidak berguna macam apa ini.

"Ran," ucap Aldo.

Rania kembali tersadar. "Hm.. mana gue tau," ucapnya dengan ketus.

"Oh," gumam Aldo. "Ya udah, gue duluan ke lapangan. Lo nonton, gak?"

Rania menaikkan sebelah alisnya. "Hm.. males, gak tertarik."

"Oh.. oke," balas Aldo, ia lalu bergegas pergi meninggalkan Rania.

Rania membelalakkan kedua bola matanya, melihat Aldo yang mulai berlari jauh.

Gila, gak peka apa gimana?

Paksa gue buat nonton dong, bego!

LAPANGAN BASKET

Aldo menggiring bola ke arah ring dengan fokus dan penuh strategi.

"ALDO, ALDO!"

"ALDOOOO!"

"KAK ALDOOO!"

"AYO ALDOO!"

"I LOVE YOU, KAK ALDO!"

"SEMANGAT KAK ALDO!"

"KAK ALDO, KAK ALDO!"

Aldo melemparkan bola ke ring, dan.. masuk!

"AAAKKKHHH!"

"YEAAAYYY!"

"BAGUS, KAK!"

"AH.. MAKIN CINTA, DEH!"

Rania yang duduk paling belakang merasa terganggu oleh teriakan para fans fanatik Aldo.

"Anju, ini tanding basket apa tanding teriakan." gumam Rania dengan kesal.

"Makanya sering-sering nonton, teriakan kek gini udah biasa kali." bisik Bella.

Rania memutar kedua bola matanya. "Pantes aja Aldo mau ikutan kek gini, ternyata banyak ceweknya."

Bella terkekeh. "Cemburu, neng?" ledeknya.

"Dih, najis." gumam Rania.

Aldo kembali memasukkan bola ke dalam ring, dan kembali membuat ricuh para penggemarnya.

"WOHOOO!"

"MANTAP, KAK!"

"GOOD JOB, SAYANG!"

"KAK ALDOOO!"

"AAA MAKIN CINTA, DEH!"

Rania menutup kedua telinganya menggunakan kedua tangannya, gini ya keluakuan fans?

Ganjen!

Selang beberapa menit, pertandingan selesai.

Tim Aldo menang.

Semua pemain akhirnya istirahat.

Tak lama setelah Aldo duduk sembari mengelap keringatnya, beberapa siswi berlarian ke arahnya sembari membawa botol minum masing-masing.

"Kak Aldo, ini aku bawain minum."

"Punya aku aja, kak."

"Kak Aldo mau aku kipasin?"

"Kak, ini airnya aku bawain dari rumah loh.."

"Kak, ini buat kakak."

"Minggir, deh. Ini Aldo, gue bawain minum buat lo." ucap Monik menerobos kumpulan siswi-siswi tadi.

Aldo hanya menatap datar orang-orang dihadapannya tersebut, "gak perlu."

"Ini aku bawain dari rumah loh," ucap Monik.

"Eh, punya aku aja Do," ucap Vanya tiba-tiba.

Monik melirik Vanya dengan sinis. "Heh, lo dateng-dateng langsung nerobos aja. Gak sopan banget," ucapnya dengan ketus.

"Lo juga," balas Vanya.

Aldo memutar kedua bola matanya. "Bisa minggir gak? Pengap gue," ucapnya menahan kesal.

"Tuh, awas lo. Bikin pengap aja," ucap Monik mengusir Vanya.

"Lo aja sana," ucap Vanya.

"Enak aja, elo dong." balas Monik.

"Elo aja, lo yang bikin pengap." ucap Vanya.

"Sembarangan mulut lo, ya!" ucap Monik dengan kesal.

"Heh, berantem jangan disini!" ucap Rania setelah menerobos kumpulan siswi-siswi tadi.

Aldo mengerutkan dahinya, Rania?

"Minggir, pada bikin pengap aja!" ucap Rania sembari menyingkirkan Monik dan Vanya dari hadapan Aldo.

Monik dan Vanya membelalakkan kedua bola matanya. "Heh, lo dateng-dateng ngajak ribut ya!" ucap mereka dengan serentak.

Rania tak menggubris ucapan Monik dan Vanya, ia kemudian memberikan botol minum kepada Aldo.

"Nih, minum." ucap Rania.

Aldo kembali mengerutkan dahinya, yang diberikan Rania adalah botol minumnya sendiri.

"Buruan," ucap Rania.

Aldo segera menerima botol minum tersebut, membuat siswi-siswi yang berkumpul menatapnya tak percaya.

Rania kemudian menatap siswi-siswi tadi secara bergilir. "Bubar-bubar! Pacar gue kepanasan," ucapnya mengusir sekumpulan siswi-siswi tersebut, termasuk Monik dan Vanya.

Seluruh siswi tadi membelalakkan kedua bola matanya, PACAR?

Siswi-siswi tersebut kemudian menolak untuk menuruti Rania. "Enak aja!" ucap mereka menolak, termasuk Monik dan Vanya.

Rania memelototi siswi-siswi tersebut.

Aldo segera menarik lengan Rania, membuat Rania terduduk disebelahnya.

"Minggir, Rania gak suka rame-rame." ucap Aldo dengan datar.

Semua orang yang berada disana menatap Aldo tak percaya, apakah ini benar-benar Aldo?

"Kak Aldo?"

"Kakak sehat kan, kak?"

"Ini kita gak salah denger?"

"Kak Aldo masih sadar, kan?"

"Gue gak mimpi, kan?"

"Sumpah, tolong bilang ini prank!"

"Lo disantet, Do?"

"Aldo, mata lo gak salah, kan?"

"Ini.. beneran?"

"Kalian jadian?"

"Kepo banget, sih! Dibilang minggir ya minggir aja, jauh-jauh sana!" usir Rania dengan ketus.

Seluruh siswi-siswi tadi termasuk Monik dan Vanya masih menatap Aldo dengan tidak percaya.

"Buruan, lelet banget sih." ucap Rania.

Kemudian seluruh siswi-siswi tadi mulai bubar dengan sesak didada, benar-benar hari patah hati satu sekolah.

Rania kemudian tersenyum. "Bagus juga," gumamnya.

Aldo menoleh ke arah Rania, ia kemudian menatap Rania dengan serius.

Merasa ditatap, Rania melirik ke arah Aldo.

"Ngapain lo liat-liat gue," ucap Rania dengan ketus.

Aldo segera meletakkan punggung tangannya didahi Rania, membuat siswi-siswi yang melihatnya semakin sakit hati.

Rania mengerutkan dahinya, ia kemudian menepis tangan Aldo dari dahinya.

"Apaan, sih!" ucap Rania dengan jengkel.

"Lo bilang tadi gak mau nonton," ucap Aldo.

Rania mengalihkan pandangannya. "E.. ya serah gue dong," ucapnya.

"Trus.. botol minum?" tanya Aldo.

Rania meneguk salivanya. "E.. gak sengaja nemu tadi," balasnya.

"Nemu dimana?" tanya Aldo.

Rania melirik ke arah Aldo sekilas, "kepo deh."

"Ini botol minum gue," ucap Aldo.

Rania melirik ke arah Aldo, "emang botol yang kayak gitu cuma ada satu didunia?"

Aldo membuka tutup botolnya, terlihat huruf A didalam tutup tersebut yang ditulis menggunakan spidol.

Aldo kemudian menunjukkannya kepada Rania, membuat Rania membelalakkan kedua bola matanya.

"Nemu dikamar?" bisik Aldo.

Rania langsung mengalihkan pandangannya. "Enggak, itu tadi.. e.. nemu dijalan."

Aldo hanya tersenyum simpul, "thank you."

Rania menganggukan kepalanya dengan ragu, "e.. hm."

Tangan Aldo mengacak-acak rambut Rania sejenak, membuat Rania membelalakkan kedua bola matanya.

"Aldo!" bisik Rania sembari menatap Aldo dengan tajam, ia kemudian menepis tangan Aldo dari rambutnya.

Aldo terkekeh sejenak melihat wajah Rania, ia kemudian meminum minumannya.

Monik, Vanya, dan siswi-siswi yang melihat moment tersebut merasa kesal, apakah Aldo amnesia?

Hai, guys!
Jangan lupa vote and comment!

Gimana part ini?

See u!

Continue Reading

You'll Also Like

325K 9.3K 40
Alskara Sky Elgailel. Orang-orang tahunya lelaki itu sama sekali tak berminat berurusan dengan makhluk berjenis kelamin perempuan. Nyatanya, bahkan...
1.2M 88.5K 56
BOOK 1 > Remake. ๐˜๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ต ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฌโš ๏ธ โš ๏ธ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ด๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฉ๐˜ฐ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ฑ๐˜ฉ๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ค ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ค๐˜ข ๐˜ค๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ต...
1M 31.4K 43
-please be wise in reading- โˆ† FOLLOW SEBELUM MEMBACA โˆ† Tentang Vanila yang memiliki luka di masalalu dan tentang Vanila yang menjadi korban pelecehan...
764K 56.7K 61
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...