Yes Boss !
................
.............
........
.....
...
..
.
.
.
.
"Jaemin sayang... kamu sarapan ya..."
Hari hari berlalu dan kini kandungan Jaemin sudah 7 bulan, Jaehyun Taeyong Haechan dan Mark, sudah kembali kerumah mereka
Selama itu Jeno selalu memperhatikan Jaemin, memberi keperluan Jaemin, hingga keperluan bayinya, ia juga berusaha membuat Jaemin nyaman dan tidak terlalu setres,
Kini Jaemin sedang menikmati pagi hari di teras belakang saat suaminya membawa nampan berisi satu piring makanan dan segelas susu hamil
"Aku bawa spaghetti kesukaan kamu, maafkan aku karena aku stalking akun sosmed kamu, dan aku lihat kau menyukai spaghetti, sekaligus, aku minta maaf atas sikap ku tadi malam"
Jaemin masih terdiam, menatap kosong ke arah burung merpati yang terbang bebas
"Tidak apa apa jika kau tidak menampilkan senyummu, aku sudah terbiasa, tapi aku mohon maafkan aku.
Aku suapin ? Selain dirimu, ada satu malaikat kecil disini yang butuh makan"
Jeno memandang dan mengusap perut Jaemin, namun si manis tidak juga bergeming.
Ia mulai memberi satu suapan kecil ke mulut Jaemin, namun Jaemin menghindar
"Aku tidak lapar tuan, letakkan saja, aku akan makan jika aku lapar" ucap Jaemin tanpa menatap Jeno
"Tapi jagoan daddy sedang lapar, sayang... bilang sama buna kalau kamu lapar"
Siapa sangka, Jeno yang dulunya angkuh, dingin, dan berambisi, kini perlahan ia mulai berubah sejak ada si manis dihatinya, terlebih dengan malaikat kecil yang akan menghiasi hari mereka
Satu suapan lagi Jeno mencoba membujuk Jaemin,
"Jaemin ayo sarapan sayang, satu sendok saja tidak apa apa, setelah ini kamu minum susu" ucap Jeno
*prrraangg*
Jeno terkejut dan seketika ingin marah, saat Jaemin menolak dengan mendorong tangan Jeno, ia hampir jatuh, namun ia bisa menyeimbangkan tubuhnya.
Tapi tidak dengan piring spaghetti ditangan Jeno, piringnya jatuh hingga pecah dan mi khas negara Italia itu terbuang begitu saja di lantai
"Sudah ku bilang, letakkan saja, aku akan makan jika aku lapar"
Tanpa dilihat Jaemin, wajah Jeno memerah karena menahan marah, namun pria bermarga Lee itu, mencoba tetap sabar dan tenang, ia tidak boleh membuat Jaemin marah lagi karena akan berpengaruh pada bayinya
"Baiklah, lagi pula itu pasti tidak enak, kalau begitu minum susunya saja ya" ucap Jeno setenang mungkin
"Kau mau minum nanti atau sekarang ? Ini hampir siang dan kau belum makan apapun" ucap Jeno
"Letakkan saja" ucap Jaemin
"Aku harus ke kantor sekarang, sedang ada masalah disana. Baik baik di rumah ya sayang, jangan telat makan" Jeno mengecup pucuk kepala Jaemin dengan sayang, dan segera pergi sebelum....
Air matanya menetes
Masalah dikantor hanyalah alasan yang Jeno beri, sebenarnya ia pergi ke bukit, luas dan sunyi
"AAAAAAAAAAGGGGGHHHHHHHHH !!!!"
teriakan frustasi Jeno disertai kucuran air mata sebagai luapan kemarahan yang ia tahan sejak dari rumah.
Harus sesabar apa lagi Jeno menghadapi Jaemin, ia hanya mencintai untuk pertama dan terakhir, dan orang itu adalah Jaemin. Namun ia hanya merasakan sakit setiap hatinya memanggil nama Jaemin, hanya Jaemin yang ada dihatinya.
"Memang salah ku membuat mu seperti itu, aku melenyapkan senyum mu, merampas kebahagiaan mu, meredupkan hatimu, AKU AKUI ITU JAEMIN !!!!!, yang ku inginkan hanya mencintaimu dengan indah, bahagia bersama mu adalah tujuan hidupku, aku ingin anak kita melihat orang tuanya saling mencintai. aku mati Jaemin, aku mati setiap kali melihat tatapan kosong mu. Jaemin.... AKU MENCINTAIMU !!!"
>>>>>>>>>>
Setelah menghabiskan segelas susu yang dibawa Jeno, Jaemin membawa gelas itu ke dapur
"Mbak, ini kok berantakan ?" Tanya Jaemin pada seorang maid ketika ia melihat kondisi dapur yang mengerikan, banyak noda masakan di dinding
"Maaf Tuan muda, tadi Tuan Lee yang memasak disini" ucap maid
"Tuan Lee masak ?"
"Iya Tuan muda, Tuan Lee tadi masak spaghetti disini, namun dapur malah jadi seperti ini, saat saya ingin bantu, Tuan Lee melarang saya, walaupun begitu saya tetap mengawasi Tuan Lee, karena selama ini Tuan Lee tidak pernah ke dapur apalagi memasak. Tadi Tuan Lee memasak dengan sangat bahagia, walaupun saya takut dapurnya kenapa kenapa" ucap maid
Jaemin terdiam sejenak, spaghetti tadi buatan Lee Jeno ? Batinnya, dan apa yang telah ia lakukan ?
"Maaf Tuan muda, saya lancang" lanjutnya
"Tidak tidak, terima kasih sudah memberi tahu ku" ucap Jaemin
Seketika ia merasa menjadi orang yang jahat
#Flashback#
#Jeno POV#
Aku sadar aku kasar padanya, aku selalu berusaha mengembalikan senyumannya.
Dengan handphone ditangan ku, aku mencari setiap hal penting di sosial media nya, seperti apa saja yang ia suka
Aku menemukan beberapa, ia suka boneka ryan, ia suka warna pink, lucu sekali bukan ? Untuk yang satu itu aku sudah tau, ingat bahwa aku mendekor kamar mandi pink untuk nya ?
Hingga aku menemukan, ia suka spaghetti dan ice cream,
Baiklah, aku memutuskan untuk membuat spaghetti untuknya, dengan bermodal resep dari ipad ku
"Tuan, sedang apa ?"
Seorang maid menanyai ku saat aku sedang merebus spaghetti
"Aku ingin memasak spaghetti" ucap ku
Maid itu melarang ku dan ingin membuatkannya untuk ku, tapi aku menolak, aku ingin tangan ku sendiri yang memasak makanan untuk orang yang aku cintai
Aku tau maid itu sedang mengawasi ku, tapi tidak masalah, setidaknya aku bisa bertanya jika aku merasa kebingungan mana panci dan yang mana teflon
aku mulai meracik semua bahan, menumis bawang untuk saus nya. Aku terkejut saat minyak panas itu menciprat ke tangan ku.
Yahhh sedikit "atraksi" di dapur demi makanan kesukaannya
Setelah beberapa menit, akhirnya selesai, rasanya tidak buruk menurutku, dan masih bisa dimakan manusia, aku meminta maid untuk mencicipi sedikit masakan ku, dan ia bilang rasa nya pas
Aku bangga dengan hasil kerja kerasku selain kertas kertas di kantor, aku harap dia suka, batin ku
Aku menatanya dipiring
dan membawa kepada Jaemin
#Flashback off#
>>>>>>>>>>>>
#Author POV#
Hingga malam hari Jeno belum juga kembali, dan Jaemin sudah berbaring diranjang, dibawah selimut dan memandang langit langit. tidak biasanya Jeno pulang larut malam, biasanya saat sore ia akan pulang, apa ada masalah besar di kantor ? Batinnya
Ia menepis pikiran itu dan memejamkan matanya, saat ia mendengar suara mobil Jeno di teras. Hingga selang beberapa menit, pintu kamar terbuka
Jeno dengan wajah lelahnya melihat istri manisnya tengah tertidur, ia cukup lega saat mendengar dari maid bahwa Jaemin makan dengan teratur
Sejenak ia pandangi wajah manis yang tengah memejamkan mata itu, senyum tipis terukir di bibirnya, ia pun mencium kening Jaemin sebagai bentuk rasa sayangnya pada si manis
"Selamat malam sayang, maaf"
Ucapnya sebelum ia pergi untuk membersihkan diri dan tidur disamping Jaemin
Jaemin merasa aneh, saat ia tidak merasakan ada tangan yang memeluk dirinya. Dan diliriknya ternyata Jeno tidur memunggunginyan
𝓣𝓸 𝓫𝓮 𝓬𝓸𝓷𝓽𝓲𝓷𝓾𝓮