Yes Boss !
...............
............
.........
......
....
..
.
.
.
.
.
.
.
Hingga tiba saat mereka harus mengikat janji pernikahan, tidak hanya Jeno dan Jaemin, tetapi juga Jaehyun dan Taeyong.
Akhirnya Jaemin menikah bersama orang yang ia cintai, namun bukan ia yang menjadi pengantin dari pria tersebut, hatinya mencelos dan ingin teriak saat mendengar Jaehyun mengucapkan nama Lee Taeyong saat mengucapkan janji bahwa Jaehyun akan bersama Taeyong, dalam susah dan senang, suka dan duka, dan sebagainya
Begitu pula ia, saat menyebutkan janji yang sama namun bukan Jaehyun yang ia sebut, melainkan pria lain, pria asing, pria yang amat terobsesi padanya
"Dengan ini kalian telah sah menikah, silahkan untuk mencium mempelai"
Mereka saling berhadapan masing masing, dan perlahan Jeno mencium dengan lembut bibir Jaemin, begitu pula Jaehyun yang mencium Taeyong
Jeno melepaskan ciumannya saat ia merasakan sesuatu yang basah mengenai pipinya
"Kenapa kau menangis ? Hm ?"
Jaemin menangis, bahkan dengan menutup mata, ia pun tidak dapat menahan air mata nya, dan yang bisa ia lakukan adalah menunduk dan diam tanpa menjawab pertanyaan Jeno
Jaehyun sendiri menatap istrinya dengan mata sayup dan berkaca kaca
"Ada apa ?" Tanya Taeyong
"Tidak, ini air mata bahagia ku" jawab Jaehyun
"Kau berharap aku adalah dia kan ? Kau berharap ini pernikahan kalian, aku sudah memberi mu kesempatan untuk merebutnya kembali sebelum pernikahan, tapi tidak kau lakukan, kenapa ? Selain dirimu dan dia, kau juga menyakitiku, aku menikah dengan pria yang hatinya bukan untuk ku"
"Maafkan aku Lee Taeyong, maafkan aku" Jaehyun tertunduk
"Aku siap jika suatu hari nanti kau ceraikan apabila kau sudah mendapatkan dia kembali, aku tidak akan memaksa mu untuk menerima ku apalagi mencintaiku, tapi izinkan aku menjalankan tugasku sebagai istrimu, sampai nanti kau ceraikan aku"
Taeyong pun menangis, perlu diakui bahwa Taeyong juga mulai menyukai Jaehyun, namun ia pun harus merasakan sakit saat mengetahui fakta sebenarnya.
#Flashback#
"Mark"
Haechan menemui Mark di balkon
"Haechan ? Kak Taeyong ? Ada apa ?"
"Aku ingin bertanya, aku harap kau jawab jujur pada kami, aku bawa kakak ku karena hal ini juga melibatkan Jaehyun, bagaimana pun kak Taeyong harus tau tentang pria itu. Karena tadi aku melihat Jaehyun, Jeno dan Jaemin seperti memiliki masalah, terlebih aku mendengar bahwa Jaehyun ingin mengantar Jaemin ke dokter seperti 2 orang yang saling mencintai untuk memeriksa sesuatu"
Mark menarik nafas panjang, dan mempersilahkan istri dan kakak iparnya duduk
"Kita adalah keluarga dan sepatutnya tidak menyembunyikan apapun satu sama lain, walaupun apa yang akan ku katakan bukan ranah ku untuk ikut campur, tapi aku rasa Kak Taeyong harus harus tau sebelum pernikahan dan mengambil keputusan--"
"Langsung saja Mark"
Sekali lagi Mark menarik nafas panjang, sementara Haechan menggenggam erat tangan kakaknya
"Jaehyun, Jeno, dan Jaemin terlibat cinta yang rumit, sebelum Jeno datang ke kehidupan Jaemin, Jaehyun dan Jaemin adalah sepasang kekasih dan telah menyiapkan rencana pernikahan mereka, namun Jeno masuk ke kehidupan mereka, ia mengaku mencintai Jaemin dan merebutnya dari Jaehyun dengan cara yang licik-----"
Mark menceritakan rentetan kisah Jaehyun, Jaemin, Jeno, sedangkan Haechan masih menggenggam tangan kakaknya
"Begitu lah kak, aku harap kau bijak dalam menyikapi, dan sekarang keputusan ada ditangan mu"
"A-aku akan melepaskan Jaehyun, dan merelakan dia untuk merebut kembali cintanya" ucap Taeyong dengan suara bergetar
"Jika Jaehyun ingin merebut Jaemin itu juga tidak akan mudah, Jeno tidak akan melepaskannya, Jeno dan Jaehyun sangat mencintai Jaemin, itu yang ku tau. Mereka pernah hampir saling membunuh karena memperebutkan Jaemin.
Aku tau Jaehyun pria yang baik"
"Tapi dia tidak mencintaiku"
"Jaemin juga tidak mencintai Jeno- tapi jika kakak ingin melepasnya itu terserah kak Taeyong"
"Tapi saran ku, tetaplah bersama Jaehyun, menangkan hatinya, Jaemin dan Jaehyun tidak akan bisa bersama lagi"
"Kenapa ? Karena Jeno ?" Tanya Haechan
"Bukan, ada alasan lain, aku tidak bisa memberitahu mu Haechan, itu bukan hak ku"
Sejak saat itu, Taeyong menjadi murung, ia ingin mundur tapi persiapan pernikahan sudah 90%, undangan sudah disebar dan berbagai persiapan juga sudah siap.
Ia termenung dikamar nya, merenungi apa yang harus dilakukan
"Kak" Haechan menemui Taeyong
"Kau dari mana ?"
"Aku dari kolam, aku menemui Jeno, aku meminta dia untuk melepaskan Jaemin dan merelakan Jaemin untuk Jaehyun, tapi dia tidak mau, dan aku tau alasan kenapa Jaehyun dan Jaemin tidak bisa bersama lagi"
"Kenapa ?"
"Jaemin Hamil"
"Hah ??" Taeyong terkejut
"Aku sungguh sungguh, Jeno sendiri yang mengatakannya padaku, Jaemin tengah mengandung anak Jeno, maka dari itu Jeno harus bertanggung jawab untuk anaknya dengan menikahi Jaemin. Sekarang tinggal keputusan kakak apa kakak tetap mau melepaskan Jaehyun ? Saranku, kakak harus melepaskan dia, kakak tidak seharusnya terlibat dalam masalah mereka, kakak bisa menemukan pria lain yang mencintai kakak"
"Tapi aku mulai menyukai Jaehyun, kau tau aku terlalu sibuk dengan pekerjaan ku sehingga aku tidak pernah merasakan jatuh cinta, hingga Jaehyun datang kepadaku lewat perjodohan, aku jatuh cinta padanya, dia memberiku perhatian, aku terlena dengan perhatiannya hingga aku jatuh cinta padanya, padahal sesungguhnya dia mencintai orang lain"
"Jadi kau ingin bertahan kak ?"
"Yah... aku akan mencoba meluluhkan hatinya, walaupun ku rasa mustahil, tapi aku akan coba, jika dia tidak mencintaiku juga, aku siap untuk diceraikan suatu hari nanti"
Haechan memeluk Taeyong yang langsung menangis saat mencurahkan isi hatinya, Taeyong terlalu baik untuk terlibat dalam percintaan yang rumit ini
#flashback off#
>>>
Acara hari pertama telah lancar terlaksana, Jaemin juga suah bertemu dengan ayahnya, dan kini ia tengah duduk didepan meja rias, membersihkan seluruh riasannya
"Nana, akhirnya kita resmi sayang"
Jeno datang dan mencium pucuk kepala Jaemin, kemudian memutar tubuh Jaemin dan menggendongnya ke kasur
"Heyy jagoan daddy, daddy sama buna sudah resmi sayang, sehat sehat ya nak, cepatlah lahir, dan berikan buna mu senyuman, kau akan takjub saat melihat buna tersenyum, senyumnya sangat manis, daddy sayang kamu, dan buna... buna juga sayang padamu" Jeno mencium perut buncit Jaemin dan mengelusnya dengan kasih sayang
"Sekuat apapun kau menolak kenyataan, faktanya kau adalah istri ku sekarang, kau istri dari seorang Lee Jeno, jadi Na Jaemin, maksud ku LEE JAEMIN, cintailah aku sebagai suami mu"
"Namaku Na Jaemin, aku menikah denganmu bukan berarti aku sudi mengganti Marga ayah ku, dengan Marga mu, tolong diingat tuan, nama ku NA JAEMIN"
Baik, habis sudah kesabaran Jeno menghadapi Jaemin, kemudian ia berada diatas Jaemin menatap lekat ke obsidian sayup si manis, meluapkan kemarahan, cinta dan kesedihan dimatanya
"Sampai kapan kau akan seperti ini ? Sampai kapan kau akan menguji kesabaran ku ?, apa mau mu sekarang ?"
"Mau ku ? Aku tidak mempunyai apapun sebagai permohonan untuk diriku sendiri, namun aku mau kau jujur padaku Tuan, apa yang terjadi pada uang ayah ku waktu itu ? Aku ingat betul, ayah ku mengambil uang asli dari bank, bisa kau jujur padaku ? Jujur pada orang yang kau cintai ?"
"Kenapa kau mengatakan itu ? Kau melihat sendiri apa yang dibawa ayah mu"
"Memang, tapi semua itu tidak masuk akal, jujur lah pada ku, pada orang yang kau cintai, pada istri mu, dan pada anak mu"
Jaemin berusaha membujuk Jeno
Jeno terdiam sejenak, apakah ia harus jujur dan membuat Jaemin semakin membencinya ?
"Kau sudah melihat fakta sesungguhnya, itu lah yang terjadi"
"Kau bohong, aku tau hanya kau yang bisa melakukan hal gila seperti itu--"
"Sst stt... aku sudah jujur padamu. Dan aku menginginkan mu sekarang, aku ingin mengunjungi anak ku"
"Aku tidak-mmmpphhhhh" Jeno menutup bibir Jaemin dengam bibirnya, perlahan melumat bibir lembut kesukaannya
"Kau tidak bisa menolak permintaan suami mu Jaemin, aku akan melakukannya perlahan agar jagoan kecil ku tidak terganggu"
"Aku tidak mau Tuan. Menyingkirlah dari ku" ia mencoba mendorong Jeno namun Jeno semakin menumpukan tubuhnya
"Aku menginginkan istri ku"
Jeno melumat kembali bibir peach Jaemin dengam sedikit kasar, Jaemin pun berusaha mendorong Jeno, tubuhnya tidak sebanding dengan tubuh Jeno
"Tuanhh aaghhhh...." racau Jaemin saat tangan Jeno berhasil bermain dengan puting nya
Tubuhnya bergetar saat Jeno membelai dada hingga perutnya, tubuh Jaemin masih sensitif dan hal itu semakin membuat Jeno dengan nafsu terus menggoda tubuh mulus si manis
"Kau tidak bisa menolak ku" bisik Jeno sensual
"Aku mencintaimu Lee Jaemin" lanjutnya
TBC