Rasa Yang Tertunda [ On Going...

By MyFutureee

7.5K 791 67

Hawa nafsu yang membuat manusia tergoda akan ke nikmatan duniawi seperti Senara Abraham yang menghalalkan seg... More

prolog!!!!
Bab. 1
Bab. 2
Bab. 11
Bab. 3
Bab.13
Bab. 4
part 16
Bab. 5
Bab. 6
Bab. 7
Bab. 8
Bab. 9
Bab. 10
Bab. 12.
Bab. 14

Bab. 15

378 37 13
By MyFutureee


Sudah waktunya Akbar untuk berangkat ke kantor. Sena lebih memilih bergelut manja di pulau kasur.

Sena mengintip sedikit dari balik selimut yang menutupi seluruh tubuhnya tampak Akbar yang sedang bercermin seraya merapikan dasinya. Pagi-pagi Sena tak mau beraktivitas selayaknya istri yang melayani suami sebelum berangkat kerja hanya orang rajinlah yang bisa melakukan itu semua dan Sena adalah wanita pemalas.

Akbar menatap sekilas jam yang berada di pergelangan tangannya sepertinya dirinya terlalu lama mematut di cermin. Tas dan perlengkapan lainnya sudah tertata rapi di tas meja kerjanya semua itu sudah berpindah ke dua tangannya. Saat akan melangkah ke luar sepertinya Akbar lupa sesuatu. Perlahan-lahan dia mencoba mendekat ke arah ranjang dan menatap posisi Sena. Tanpa takut Akbar menarik paksa selimut yang menutupi tubuh Sena.

"Apa!" bentak Sena saat sudah tertangkap basah.

Akbar tersenyum simpul dan merunduk dengan hati-hati dan sepelan mungkin Akbar mencoba melakukan kebiasaan yang dilakukan suami pada umumnya. "Cup!" Sena membeku antara kaget dan syok merasakan sentuhan yang tak pernah Sena rasakan selama ini.

"Aku kerja dulu hati-hati di rumah," lanjutnya seraya menatap Sena dengan jarak yang lumayan dekat. Entah mengapa Sena juga merasakan kenyaman akan sentuhan dan cara bicara Akbar yang dilayangkan untuknya. Sangat sopan dan manis.

Sena hanya bisa mengangguk seraya menatap balik ke arah Akbar yang telah bersiap akan mulai menjauh.

Dah lah! gak usah di masukin ke hati.

                                  *******

Jarum jam terus berputar selama itu juga Sena terus menunggu kedatangan Dian. Entah apa maksud Sena ingin bertemu sahabat sejatinya.

Tak berselang lama yang di tunggupun sampai juga dengan memakai pakaian yang lumayan tertutup dan sopan meskipun masih ada bagian yang menonjol.

"Elo nyuruh gue ke sini mau apa?" Tanya Dian seraya duduk di samping Sena dengan tatapan menyelidik.

Sena hanya acuh dan menatap sekilas ke arah Dian. "Gue bosen."

Dian mengerutkan dahinya antara merasa muak dan ingin menggampar Sena. Dirinya wanita pekerja keras hari-harinya selalu di sibukkan dengan pekerjaan, tapi kali ini sepertinya Sena sedang ingin main-main dengannya. "Gue sibuk mau pulang. Kalau elo bosan lebih baik elo yang temui gue. Bukannya gue yang ke sini. Ganggu orang aja," sembur Dian tak suka seraya akan beranjak berdiri dan akan melangkah pergi.

Sena menarik nafas dalam dan menghembuskannya pelan. Sepelan membuang kegundahan di dalam hatinya.

"Gue lagi hamil."

Sontak Dian kembali lagi duduk di tempat semula dan menoleh ke arah Sena dengan menganga antara salah dengar atau candaan belaka.

"Elo gak salah ngomongkan apa telinga gue yang salah?"

Sena mengangguk cepat."Gue hamil anaknya One Night Stand gue."

"Tunggu-tunggu jangan bilang kalau anak itu anak pria waktu itu,"sela Dian seraya menebak dalang semua ini.

"Gue gak tau kenapa gue hamil dan waktu itu gue juga lupa minum pil,"jelas Sena dengan penyesalan di pelupuk matanya.

Dian merasa kecewa sekaligus meratapi dirinya sendiri. Dian pikir Sena sudah paham betul untuk masalah tersebut tapi nyatanya teman piciknya ini lalai.

"Tapi dia mau tanggung jawab walapun gue harus nikah siri sama dia. Kalau anak ini lahir bakalan gue buang ke tempat asalnya."

"Itu anak loh bukan anak orang. Jahat banget sih lo."

"La mau gimana lagi. Gue gak mau anak ini ngalangi dendam gue."

"Untung bapaknya mau tanggung jawab. Elo lagi hamil soal masalah dendam nanti aja pas setelah anak lo lahir baru lo membuat strategi."

"Kelamaan keburu mereka bahagia. Jangan sampai si peot itu nikah sama Bima. Awas aja."

"Awas lo kalau nyesel."

"Sorry gue gak akan nyesel."

"Se cinta apa elo sama Bima hingga elo rela ngorbani semua."

"Se cinta gue sama Mama sama ayah gue."

"Sebaiknya elo cintai orang yang sudah ada kepastianna ke elo."

"Maksudnya Edo?"

"Dia kan cinta mati sama elo. Iya, kan?"

Sena mengangguk dan menghela nafas pelan mengingat nasib kisah cintanya yang sangat naas. Memang benar dirinya sangat di cintai Edo tapi di dalam lubuk hatinya yang paling terdalam hanya ada nama sosok itu Bima. Namun, apalah daya hanya Edo yang malah mencintainya.

"Tapi, kan gue tetep cintanya sama Bima. Si bocah tengik itu udah jadi bekasnya Adel gue gak maulah dan gue gak akan sudi di miliki sama dia."

"Elo cinta Bima. Edo mantanya Adel dan elo yang di cintai Edo. Sangat di luar nalar."

Sena bergumam pelan antara pusing memikirkan omongan Dian yang susah untuk diterima hatinya.

"Berarti kartu Asnya ada di tangan elo dong,"tebak Dian seraya menatap melongo ke arah Sena.

Sena menatap sekilas ke arah Dian."Memang benar faktanya itu. Kartu As maksud lo apa?"tanya Sena yang tak mengerti seraya menyipitan matanya ke arah Dian.

"Elo bisa jadiin Edo buat hancurin Adel,"jawab Dian seraya mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum licik ke arah Sena.

Bener juga kata Dian. Kartu kemenangannya sudah berada di tanganku tinggal tunjukkin ke mereka dan mereka semua akan mati tanpa aku sentuh dan lukai. Sangat di luar nalar.

"Bener juga kata elo. Sekarang pemenang permainan ini adalah gue tinggal tunggu mainnya kapan,"jawab Sena dengan seringai khasnya.

Dian hanya bergidik ngeri menatap Sena dengan gaya wanita antoganis dalam film azab.

"Idih gaya lo aja kayak penjahat kelas kakap,"ejek Dian seraya tersenyum miring menghadapai kelakuan sahabatnya ini.

"Biarin. Sebentar lagi kemenangan akan segera menyapa gue."

"Jam berapa ini?"tanya Dian seraya menatap sekeliling ruangan ini.

"Jam 1 emang elo mau kemana?"

"Gue pergi dulu banyak pelanggan yang cari gue."

Tanpa mau menunggu tanggapan dari Sena, Dian lebih memilih melenggang pergi dengan terburu-buru."Elo mau kemana?"tanya Sena memastikan.

"Ke kamar,"jawab Dian saat di ujung pintu.

Sena hanya membrengut sebal menyaksikan Dian yang mengacuhkannya.

============================

Perut Sena mulai meronta-ronta di lihatnya jam dinding yang baru menunjukkan pukul 15.05 dan orang yang ia tunggu belum menampakkan batang hidungnya. Tidak ada pilihan lagi selain dirinya sendirilah yang keluar untuk mencari santapan.

Hingga beberapa menit kemudian Sena menemukan warung makan yang lumayan sepi.

Letak tempat yang di singgahi Sena ini lumayan tidak jauh dari komplek tempat tinggalnya hanya berjarak 1,5 Km.

Seorang pramu saji mendekati Sena dan mengeluarkan lembaran beberapa nama menu."Saya pesen ayam ingkung jawa, nasi satu porsi, sama jus jambunya satu, sama sambal matha. Itu aja."

"Saya akan ulangi lagi, ya mbak. Ayam ingkung jawa, nasi satu porsi, Jus jambu dan Sambal matha."

"Iya."

"Tunggu sebentar, ya mbak."

"Baik."

Perempuan tersebut telah berlalu pergi tinggal hanya dirinya seorang di antara meja kosong-kosong di samping kiri dan kanannya.

Hingga tak berselang lama semua penantian Sena telah sampai dan sudah tepat di depan matanya. Tidak hanya pesanannya tapi orang yang tak terduga juga menampakan batang hidungnya.

"Emang kamu sanggup habisin ini semua."

Sena mendengus sebal seraya mendongak menatap sang lawan bicara."kok elo---eh mas kok ada di sini?"

"Gak boleh bertemu sama istri sendiri,"ucapnya seraya menarik kursi di samping Sena.

"Boleh-boleh sih tapi pesen sendiri."Tangan Sena sudah siap melindungi santapan sore ini.

"Rakus!"sungut Akbar berguman lirih.

"Apa!"pekik Sena spontan saat mendengar kata menjengkelkan itu.

"Aku pesen dulu. Kamu titip apa?"dalih Akbar seraya memanggil karyawan warung makan ini.

"Gak."





Continue Reading

You'll Also Like

353K 1.8K 15
Warning ⚠️ 18+ gak suka gak usah baca jangan salpak gxg! Mature! Masturbasi! Gak usah report! Awas buat basah dan ketagihan.
2.8M 300K 50
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
Love Hate By C I C I

Teen Fiction

2.9M 206K 36
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
36.3M 3.4M 71
Kecelakaan fatal yang dialami Giovani Anendra, perisai geng REVOLVER membuatnya amnesia dan melupakan istrinya, Cheryl Raquella. Namun dengan segala...