Hello, Mas Dosen! (TERBIT)

By Sweeticha

12.5M 918K 94.3K

(TERSEDIA DI GRAMEDIA) PART TIDAK LENGKAP ⚠️ "Jika laki-laki itu bisa mengancam akan mengeluarkan Queenzie da... More

BLURB
Prolog
1. First Impression
2. Perkenalan
3. Kedua Kalinya
4. Mabuk
5. Iblis Cantik
6. Dosen Pengganti
7. Peraturan Dosen Pencabut Nyawa (Dihapus)
8. Bantuan
9. Dhaffi Dan Kinar
10. Mogok
11. Gak Suka Diduain!
12. Merajuk
13. Makan Siang Yang Gagal
14. Unfashionable (Dihapus)
15. Minuman Untuk Queenzie
16. Calon Mama Mertua
17. Akting Iblis Cantik
18. Jangan Ramah! (Dihapus)
19. Makan Siang Bareng
20. Nonton Film
21. Pilihan Yang Paling Benar
22. Penolakan Kedua
23. Godaan Iblis Cantik
24. Hujan
25. Sakit
26. Sakit II
27. Lega
28. Ulang Tahun
29. Couple?
30. Menyesal
31. Tidak Tahan
32. Ungkapan Rasa (Dihapus)
33. Pertanyaan Dhaffi
34. Bersiaplah!
35. Hadist Untuk Menyadarkan Dhaffi
36. Kopi
37. Si Penggoda (Dihapus)
38. Tercyduck
39. Gara-gara Dhaffi!
40. Pertunangan (Dihapus)
41. Suara Hati Kinar
42. Tips Mengusir Kebosanan Ala Queenzie (Dihapus)
43. Kesiangan
44. A Queen & Two Kings
45. Hasutan Kinar (Dihapus)
46. Canggung
47. Tragedi Toilet
PO Play With Players
DISKON 35 RIBUAN!!!

48. Sleeping Beauty

165K 17.9K 2.3K
By Sweeticha

Dhaffi berjalan mondar mandir dengan gelisah. Tidak jauh dari tempatnya berdiri, Alvis sedang menenangkan Abel yang sedang menangis. Ada Kenzo dan Calvin juga yang tidak kalah panik. Mereka semua sedang berada di depan ruang rawat inap VIP, menunggu hasil pemeriksaan dokter dengan rasa cemas yang semakin lama semakin bertambah.

Kinar sudah diamankan polisi atas laporan dari Alvis. Meskipun keluarga Kinar sudah memohon agar Kinar dimaafkan, tapi Abel tidak mengabulkan permohonannya. Dia tidak mau mengambil resiko karena ini menyangkut keselamatan anaknya. Sekarang saja dia belum tahu apakah anaknya baik-baik saja atau tidak, enak saja keluarga Kinar memintanya membebaskan Kinar. Abel tidak sebaik itu. Dia bisa menjadi malaikat ataupun iblis tergantung situasi.

Seharusnya Kinar mencari tahu dulu seperti apa keluarga Queenzie agar dia berpikir ulang jika ingin bermain-main dengan Queenzie. Abel bisa melakukan apapun pada orang yang mengusik hidupnya. Tamparan keras dari Abel sampai membuat bibir Kinar sobek hanyalah spoiler dari hukuman sebenarnya yang akan didapat Kinar. Abel akan membuat perempuan itu menyesal jika keadaan Queenzie sampai memburuk.

Untuk memaafkan Kinar mungkin Abel bisa melakukannya jika keadaan anaknya sudah baik-baik saja, tapi tidak untuk membebaskan Kinar. Perempuan itu sangat terobsesi pada Dhaffi. Dia bisa saja melukai Queenzie lagi setelah ini.

Dokter keluar dari ruangan Queenzie. Semua orang segera menghampirinya untuk bertanya tentang keadaan Queenzie.

“Bagaimana keadaan anak saya, Dok?” tanya Alvis dengan tidak sabaran. Dia berharap penjelasan dokter bisa sedikit mengurangi rasa khawatirnya akan keadaan anak semata wayangnya.

“Pasien mungkin akan tidak sadarkan diri untuk sementara waktu karena benturan di kepalanya--”

“Tidak sadarkan diri? Tapi, anak saya pasti selamat kan, Dok?” sela Abel.

“Insya Allah, Bu. Kita doakan saja.” Dokter tersenyum menenangkan.

“Queenzie gak amnesia kan, Dok?” tanya Kenzo. Dia merasa kasihan jika Queenzie sampai amnesia. Ilmu pengetahuan yang dia dapat dari TK sampai kuliah pasti langsung hilang dari otaknya. Sudah tidak seberapa pintar, masa Queenzie harus kehilangan ingatannya juga? Jika Queenzie melupakan Kenzo sih Kenzo tidak masalah. Itu berarti Queenzie akan melupakan hutang Kenzo juga.

Dokter tertawa singkat. “Tidak. Lukanya tidak seserius itu.”

Semua orang bernafas lega. Meskipun otak Kenzo sinetronable, tapi pertanyaan yang muncul dari otaknya itu membuat semua orang tahu jika peluang Queenzie untuk sembuh cukup besar.

“Sudah boleh masuk ke dalam, Dok?” tanya Dhaffi yang sudah tidak sabar ingin melihat keadaan Queenzie.

“Boleh, maksimal tiga orang ya.”

“Jika sudah tidak ada yang ditanyakan, saya permisi.” Dokter berlalu pergi setelah mengatakan itu.

Semua orang saling berpandangan untuk memutuskan siapa yang akan masuk terlebih dahulu.

“Om sama Tante saja yang masuk duluan.” Dhaffi mempersilahkan Alvis dan Abel memasuki ruang rawat Queenzie lebih dulu. Kedua orang itu mengangguk lalu masuk bersama-sama.

Sekarang tinggal Dhaffi, Kenzo, dan Calvin saja yang berada di luar. Mereka kembali duduk. Menunggu dengan perasaan cemas meskipun dokter sudah mengatakan jika keadaan Queenzie tidak terlalu buruk.

“Calvin,” panggil Dhaffi membuat Calvin langsung menoleh. Kenzo pun ikut menoleh, memastikan jika kedua orang itu tidak akan membuat keributan di rumah sakit.

“Iya, Pak?”

“Terima kasih karena sudah menemukan Queenzie dan merekam bukti kejahatan Kinar. Mungkin Queenzie tidak bisa ditemukan sampai sekarang andai kamu tidak lewat di depan toilet,” ucap Dhaffi tulus. Kali ini dia memandang Calvin sebagai mahasiswanya, bukan sebagai saingannya.

Calvin mengangguk canggung. “Sama-sama, Pak. Sebagai sahabat Queenzie, saya juga merasa punya kewajiban untuk menjaga Queenzie.”

Dhaffi manggut-manggut lalu kembali menatap lurus ke depan, ke pintu ruangan Queenzie yang masih tertutup. Tangannya mengusap wajahnya gusar. Andai dia tadi membiarkan Queenzie pulang duluan pasti ini semua tidak akan terjadi. Dhaffi merasa tidak berguna sebagai tunangan karena Queenzie sampai bisa terluka saat masih berada di dekatnya.

Pintu ruangan Queenzie terbuka. Alvis dan Abel keluar dari ruangan. Terlihat mata Abel masih berair. Mungkin dia tadi menangis saat di dalam.

Dhaffi segera masuk. Dia melangkah mendekati brankar tempat Queenzie tidur. Dia semakin sedih saat melihat wajah yang biasanya ceria dan suka menggoda itu sekarang terlihat pucat. Terdapat perban yang memutari kepalanya dan alat bantu pernapasan yang terpasang di hidungnya.

Dhaffi mendudukkan dirinya di kursi sebelah brankar Queenzie. Tatapan sendunya menatap tubuh Queenzie dari atas sampai bawah. Dia masih tidak menyangka perempuan yang tadi pagi berceloteh di mobilnya menceritakan hal-hal tidak penting itu sekarang terbaring lemah tanpa bisa menatapnya dan mengucapkan sesuatu untuknya.

Dhaffi mengepalkan tangannya dengan mata berkilat marah saat tidak sengaja melihat bekas cengkraman kuku di leher Queenzie. Dia sekarang tahu apa saja yang Kinar perbuat pada Queenzie. Dhaffi sangat kecewa padanya. Mungkin hukuman yang didapat Kinar sekarang memang pantas untuk perempuan itu.

Sebenarnya Dhaffi sedih melihat sahabatnya dipenjara, tapi saat melihat luka Queenzie membuat rasa iba dalam diri Dhaffi mendadak hilang.

Dhaffi sangat mencintai Queenzie. Mungkin dia akan gila jika Queenzie tidak bisa diselamatkan.

“Queenzie, bangun. Kamu tidak mau menatap saya? Kata kamu saya tampan. Seharusnya kamu menatap saya dengan tatapan kagum seperti biasanya bukan malah memejamkan mata seperti ini.” Dhaffi menggenggam tangan Queenzie lembut. Jempolnya mengelus punggung tangan Queenzie.

“Jangan pernah berpikir untuk meninggalkan saya, Queen! Biarkan saya menjadikan kamu milik saya secara sah dalam ikatan halal. Saya ingin membangun rumah tangga dengan kamu. Seperti yang biasa kamu ucapkan untuk menggoda saya.” Satu tangan Dhaffi terulur mengelus rambut Queenzie lembut.

“Maafkan saya karena saya gagal menjaga kamu. Saya tidak menyangka sahabat saya bisa melakukan itu pada kamu. Saya tahu kalau dia menyukai saya, tapi saya tidak mengira dia bisa melakukan itu untuk mendapatkan saya.” Dhaffi terus berbicara seolah Queenzie bisa mendengarkannya.

“Saya tidak pernah mencintai dia karena saya hanya menganggap dia sebagai sahabat. Cuma kamu perempuan yang bisa membuat saya jatuh cinta, Queenzie. Saya tidak mengira kalau saya akan jatuh pada perempuan yang jauh dari tipe saya seperti kamu.”

“Kamu cinta pertama saya, yang membuat saya menanggalkan predikat jomblo sejak lahir yang Ipin sematkan untuk saya.”

“Bangun, Queenzie. Saya butuh kamu untuk menemani saya melengkapi ibadah saya.”

Dhaffi mencium punggung tangan Queenzie lalu beralih mencium kening Queenzie singkat. Dia tersenyum menyadari keberaniannya sendiri. Dia hanya bisa berharap semoga Queenzie seperti sleeping beauty yang bisa bangun setelah dicium sang pangeran.

“Saya akan menunggu kamu sampai kamu bangun. Tapi, tidurnya jangan lama-lama ya! Kita masih harus mempersiapkan pernikahan kita.”

Dhaffi mengelus rambut Queenzie sekali lagi lalu beranjak dari kursi. Dia berniat menunggu di luar.

Malam ini dan malam-malam selanjutnya Dhaffi memutuskan untuk tidur di rumah sakit sampai Queenzie kembali ke rumah. Dia akan menemani Queenzie berjuang untuk sembuh. Tidak akan Dhaffi biarkan Queenzie menyerah.

💄💋💄💋

~ Lanjutannya ada di novel "Hello, Mas Dosen!" yang bisa kalian dapatin di seluruh Gramedia dan di shopee dengan harga 75k ke atas (harga normal). Harga di bawah itu selain saat diskon berarti buku bajakan. Kualitasnya tentu beda dari yg original. Buku bajakan cetakannya jelek gampang sobek.

Continue Reading

You'll Also Like

1.9M 118K 25
[SUDAH TERBIT] Freya memang menyukai Gerald. Namun, dia tidak pernah berekspektasi tinggi, apalagi sampai bermimpi untuk menikah dengan Gerald sepert...
2.8M 142K 61
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _π‡πžπ₯𝐞𝐧𝐚 π€ππžπ₯𝐚𝐒𝐝𝐞
461K 16.2K 50
COMPLETED IN 2018 - (itu alesannya cerita ini menye-menye banget) "Es bisa mencair kalau kau beri kehangatan mentari." Bukan! Bukan es yang awalnya b...
6.7K 1.2K 58
πŸ’œ LavenderWriters Project Season 08 ||Kelompok 03|| #Tema; Ghosting Ketua : Silvi Wakil : Fani & Devi 🎬🎬🎬 Rhea Alesha Mazaya. Gadis cantik dengan...