Lord Slytherin ll Drarry

De Vyvy_Kim

486K 63.9K 13.2K

(๐‡๐ˆ๐€๐“๐”๐’!) Dia, yang dikenal dunia sihir sebagai The Boy Who Lived karena berhasil membunuh Pangeran Ke... Mais

...AWAL...
1.Harrison Radcliffe De Midford
2.Diagon Alley
3.Ollivanders
4.Hogwarts Express and Nott
5.Hogwats and Shorting Hat
6.Lord Slytherin & Slytherin Prince
7.Lord Slytherin Ring
8.Penghormatan Slytherin
9.Kelas pertama untuk Mantra
10.Transfigurasi dan Ramuan
11.Seeker baru untuk Slytherin
12. Duo Ravenclaw
13.Menghadap Dumbledore
14.Sumpah dari tujuh laki-laki
15.Slytherin Council
16.Pengaturan Slytherin
17.Quidditch
18.Troll
19.Nicholas Flamel
20.Cerberus
21.Perisai Oclumens Draco
22.Liburan Natal (Yule)
23. Alasan untuk tidak berurusan dengan Midford
25.Gringotts dan Kebenaran
Q and A
26.Tes Warisan
27. Wujud Asli Azrael (Harrison/Harry)
28.Pelatihan Harrison
29. Selamat Natal (Yule)
30. Kematian Hadrian
30. Malfoy Ball
FANFIC BARU
31. I Know It's You
Curhat Sekilas
32.Makan Malam bersama Malfoys
33.Anagram sebuah nama
34. Anak Dalam Ramalan
35.Ayah..
36. Pernyataan Draco
37.Mati?
38. Tawaran
39.Azure
40.Cerita Fiksi Yang Menipu
Cuap-Cuap..
Cuap-Cuap 2
cuap-cuap 3
41. Membutuhkan Untuk Tetap Dekat
cuap-cuap 4
42.Makan Siang Bersama..

24. Tongkat sihir Terkuat

7.3K 1.1K 144
De Vyvy_Kim


Jangan Lupe Vote dan Comment! 🙂

  "Kau sudah siap Harrison?" Tanya Hadrian begitu ia melihat anaknya memasuki ruangan kerjanya pagi ini.

"Tentu, Bagaimana menurutmu Father?" Jawab Harrison sambil memutar tubuhnya pelan untuk memperlihatkan penampilannya pagi ini sekaligus meminta pendapat tentang penampilannya pada sang Ayah.

Harrison pagi ini menggunakan setelan celana bahan hitam panjang, kemeja hijau zamrud yang menonjolkan matanya dan dilengkapi dengan jubah tipis semi-formal berwarna hitam dengan pinggiran perak. Kedua kakinya terbungkus oleh sepatu boots kulit naga berwarna hitam legam dan terlihat berkilauan tanpa noda. Sedangkan untuk rambutnya, tak ada perubahan berarti, rambut halus dan lembutnya selalu tersisir rapi dengan poni yang membingkai wajah manisnya. Penampilan Harrison seperti biasa akan selalu memukau mata meskipun ia sekarang berpenampilan sederhana.

"Sempurna Harrison" Jawab Hadrian setelah menatap Harrison dari atas ke bawah lalu dari bawah ke atas untuk menilai penampilan putranya.

"Kau juga Father!" Balas Harrison dengan senyuman manis, menilai penampilan ayahnya yang juga seperti biasa akan selalu memukau.

Hadrian pagi ini juga menggunakan pakaian sederhana seperti celana bahan hitam, kemeja biru muda yang menonjolkan matanya, dan di lengkapi dengan jubah semi-formal hitam polos yang melapisi bagian luar kemeja, lalu kedua kakinya dibalut sepatu pantofel  hitam berkilau tanpa noda. Pakaian itu membuat ia dan Harrison serasi sebagai pasangan ayah dan anak.

"Terimakasih Harrison" Balas Hadrian dengan senyum tipis.

"Tahap terakhir adalah Glamour!" Lanjut Hadrian dan Harrison mengangguk sebelum ia menjentikkan jari tangan kanannya dan membuat wajahnya tersamarkan detik itu juga dengan sihir Glamour tanpa tongkat.

Kini Harrison nampak seperti bukan Harrison atau Harry Potter lagi dengan sihir Glamornya. Wajahnya yang sebelumnya agak chuby berubah menjadi aristokrat dengan tekstur tajam, hidung bengirnya nampak lebih mancung, bibir tipisnya sedikit lebih tebal dan lebih kecil, mata hijaunya berubah menjadi abu-abu terang dengan tahi lalat kecil di sudut mata kanannya. Tak hanya wajah, rambut Harrison yang berwarna Hitam legam dengan beberapa helai putih juga berubah menjadi warna cokelat kemerahan, dan bahkan kulit seputih susu Harrison berubah menjadi putih kecoklatan yang merupakan warna kulitnya yang dulu sebelum Hadrian mengadopsinya dengan darah dan sihir. Lalu Harrison juga tumbuh lebih tinggi beberapa sentimeter dari tinggi badannya yang sebenarnya.

Sihir Glamour tanpa tongkatnya sangat sempurna! Hadrian bahkan sampai berpikir jika ia tak akan mengira yang berdiri dihadapannya saat ini adalah putranya jika ia tidak melihat putranya menggunakan sihir Glamour pada dirinya sendiri.

"Bagaimana Father?" Tanya Harrison, meminta pendapat tentang penampilan barunya.

"Seperti biasa, sempurna Harrison! Kau tampak sangat berbeda sehingga aku bahkan tidak akan mengenalimu jika saja aku tidak menyaksikan dirimu menggunakan sihir Glamour di hadapanku!" Jawab Hadrian dengan pujian yang membuat wajah Harrison berseri-seri.

"Terimakasih Father.. " Balas Harrison

"Nah.. Kalau begitu sekarang adalah giliranku!" Kata Hadrian kemudian sambil mengeluarkan tongkat sihir berwarna hitamnya dari sarung tongkatnya yang berada di balik jubahnya.

Hadrian kemudian mengayunkan tongkatnya dan melakukan sihir non-verbal pada dirinya sendiri. Sihir yang tak lain adalah sihir Glamour untuk menyamarkan dirinya sama seperti Harrison.

Dan beberapa saat kemudian, penampilan Hadrian pun berubah drastis. Begitu drastis sehingga Harrison juga merasa ia tak akan tahu jika yang berdiri dihadapannya adalah Ayahnya kalau saja Ayahnya tidak menggunakan sihir Glamour di hadapannya untuk mengubah penampilan atau wujud aslinya.

Hadrian saat ini memiliki wajah yang agak tirus dengan tulang pipi lebih kedalam dan rahang yang lebih tegas, mata biru mudanya berubah menjadi biru tua dengan cincin mata abu-abu yang mengingatkan Harrison pada mata Draco. Hidung dan bibir Hadrian tidak banyak berubah, namun meskipun demikian tampilan wajah Hadrian saat ini sangat berbeda dengan tampilan wajah aslinya yang sebelumnya. Ditambah lagi, kulit Hadrian yang semulanya seputih susu juga berubah warna menjadi putih kecoklatan sama seperti Harrison dan rambut Hadrian berubah menjadi warna coklat madu dengan panjang sepunggung yang telah diikat kuncir kuda dengan rapi. Lalu tinggi Hadrian juga bertambah beberapa sentimeter yang semakin menambah kesan memukau meskipun tengah menyamar dan semakin membuat ia dan Harrison nampak serasi layaknya ayah dan anak pada umumnya.

Nah.. Dengan ini mereka berdua siap ke Diagon Alley dengan tujuan utama Gringotts seperti yang telah di rencanakan dua hari yang lalu.

"Kau nampak berbeda Father! Sempurna dan luar biasa!" Kata Harrison yang menilai penyamaran Ayahnya.

"Terimakasih Harrison" Balas Hadrian dengan senyum tipis sambil memasukkan kembali tongkat sihirnya pada sarung tongkat yang berada di balik jubahnya.

"Nah.. Siap untuk pergi?" Tanya Hadrian kemudian dan Harrison membalas dengan anggukan.

"Tapi Father, sebelum menuju Gringotts... bisakah kita ke knockturn Alley lebih dulu?" Tanya Harrison sebelum pergi yang membuat Hadrian mengerutkan kening.

"Kenapa kau ingin kesana?" Tanya Hadrian, tidak menunjukkan keberatan sama sekali meskipun ia tahu putranya tengah meminta untuk pergi ke tempat atau sudut paling gelap dari Diagon Alley dimana Knockturn Alley terkenal karena menjual berbagai macam benda atau barang dan artefak sihir yang bersifat gelap dan terlarang. Tempat itu bukan tempat yang bagus untuk di kunjungi anak kecil, namun Harrison sebelumnya pernah mengunjungi tempat itu beberapa kali dengan Hadrian dan Hadrian tahu jika putranya tidak akan meminta pergi ke Knockturn Alley jika tidak ada suatu hal penting yang harus dilakukan. Untuk itulah Hadrian bertanya alasan kenapa Harrison ingin ke tempat itu?

"Untuk membeli tongkat sihir" Jawab Harrison yang membuat Hadrian menatapnya serius.

"Apa ada masalah dengan tongkat sihirmu yang sekarang?" Tanya Hadrian dengan nada serius dan khawatir.

"Tidak Father" Jawab Harrison dengan gelengan pelan.

"Lalu?" Tanya Hadrian

"Tongkat sihirku yang sekarang memiliki jejak yang menghubungkannya dengan kementerian sehingga aku tidak bisa menggunakan sihir di luar lingkungan Hogwarts, dan jika aku melakukannya maka kementerian akan dapat melacaknya dan menganggapnya sebagai penggunaan sihir di bawah umur. Sebagai bagian dari keluarga Midford, bukan hal yang aneh untuk mempunyai dua tongkat kan Father? Satu untuk di sekolah dan satu untuk berlatih di rumah. Bukankah kau juga begitu Father?" Jawab Harrison beralasan, juga mengingat tentang cerita Hadrian dimana ia dan bagian keluarga Midford lainnya memiliki dua tongkat sejak kecil, dan itu merupakan hal lumrah bagi Midford untuk memiliki dua tongkat sihir karena mereka harus berlatih sihir di rumah sebagai bekal kesiapan dalam menjalankan misi di dunia bawah yang kejam. Apalagi Midford juga harus berlatih sihir hitam sejak dini dan akan menimbulkan masalah jika kementerian berhasil melacak sihir hitam pada tongkat sihir Midford yang masih di bawah umur. Sebaliknya, jika Midford menggunakan tongkat sihir tanpa jejak dan salah satunya merupakan tongkat sihir dari Knockturn Alley, maka sihir gelap apapun yang dipraktikkan dengan tongkat sihir itu tidak akan menimbulkan masalah apapun karena tidak terlacak. Dan Midford selalu pandai menjaga rahasia dan barang atau sesuatu milik mereka sendiri.

"Aku memiliki tongkat kedua saat berada di tahun ke-empat Harrison, begitupula Midford lain. Kau masih terlalu muda untuk mempelajari sihir hitam!" Balas Hadrian

"Bukankah lebih baik jika lebih cepat Father? Aku juga ingin berlatih menggunakan tongkat sihir dengan Ambidextrous. Kemampuan duel dengan dua tongkat sihir akan sangat menguntungkan di medan tempur!" Kata Harrison mencoba meyakinkan ayahnya.

"Ambidextrous tidak mudah dilakukan Harrison!" Kata Hadrian mengingatkan, ia bahkan kesulitan menggunakan dua tongkat sekaligus. Sejauh ini ia hanya bisa menggunakan mantra dasar dengan dua tongkat sekaligus, dan mencoba berduel dengan dua tongkat? Oh tidak! Ia tidak cukup bunuh diri untuk melakukan itu! Terlalu sulit dan berbahaya jika konsentrasi merapal dua mantra berbeda sekaligus buyar.

"Tidak mudah dilakukan bukan berarti mustahil kan Father? Dan aku selalu suka melakukan apapun yang menantang!" Balas Harrison dengan seringai di wajahnya.

Hadrian menghela nafas...

"Kau sungguh menginginkan tongkat keduamu sekarang?" Tanya Hadrian memastikan, dan sebenarnya sejak awal ia tidak menentang keputusan Harrison untuk memiliki dua tongkat sihir. Ia hanya ingin memperingatkan Harrison, karena Harrison masih terlalu muda untuk mempelajari sihir hitam lebih dalam dan lebih serius lagi dengan tongkat sihir tanpa jejak. Ditambah lagi, sihir hitam melibatkan berbagai macam jenis emosi di dalam penggunaannya hingga membuat seseorang kecanduan untuk terus menggunakan sihir hitam, dan pada akhirnya orang tersebut akan gila karena kecanduan sihir hitam dan tidak bisa mengendalikan emosinya sendiri.

Oleh karena itulah... Sebelum mempelajari ilmu hitam, dibutuhkan penguasaan pada Occlumency terlebih dahulu untuk dapat mengendalikan emosi dengan baik. Occlumency akan tetap membuat pikiran terjaga dan emosi terkontrol, sehingga saat mempelajari atau menggunakan sihir hitam, seseorang dapat mempertahankan kewarasan mereka dan tidak takut menjadi gila akibat kecanduan sihir hitam karena tak bisa menahan emosi.

Dan karena itulah, Harrison meminta Inner Circle nya untuk dapat menguasai Occlumency dengan baik sampai pada akhir musim panas tahun ini. Dan tujuan ia meminta Inner Circle nya untuk menguasai Occlumency dengan baik, adalah tak lain agar Inner Circle nya dapat menjaga pikiran dan mengontrol emosi mereka saat ia mulai mengizinkan Inner Circle untuk mempelajari dan menggunakan sihir hitam dengan tongkat sihir tanpa jejak yang telah Harrison minta mereka beli di Knocturn Alley sebelumnya. Occlumency itu akan tetap menjaga kewarasan Inner Circle nya saat mereka menggunakan sihir hitam berapa kali pun mereka mau.

Harrison telah mempersiapkan para pengikutnya dengan baik untuk melawan si kambing tua bodoh dengan pasukan boneka yang telah ia manipulasi.

"Tentu saja Father! Dan aku telah menguasai Occlumency dengan sangat amat sangat baik sehingga Father tidak perlu khawatir aku bisa menjadi gila saat Father mengajariku menggunakan sihir hitam lebih awal. Jadi, Father tenang saja!" Jawab Harrison dengan pasti dan tersenyum meyakinkan.

"Baiklah.. Tak dapat dipungkiri aku juga sebenarnya tidak sabar untuk mengajarimu sihir hitam" balas Hadrian dengan pasrah, namun menyeringai tak sabar kemudian yang membuat Harrison balas menyeringai.

"Tunggu apa lagi? Ayo pergi dan dapatkan tongkat sihirmu!" Kata Hadrian kemudian yang mengajak dengan antusias dan membuat Harrison terkekeh dan mengangguk singkat.

Hadrian kemudian meraih tubuh putranya untuk ia bawa dalam gendongannya. Memposisikan Harrison untuk duduk menyamping di lengan kanannya sedangkan tangan kanan Harrison melingkari bahu dan lehernya untuk berpegangan. (masih inget gaya gendongnya kan? Kalau gak buka aja Chapter 22, disana ada visualisasinya, atau  bayangin aja Sebastian ngegendong Ciel itu gimana?)

"Maukah kau melakukan Apparation untuk kita berdua??" Tanya Hadrian dan Harrison mengangguk setuju.

Lalu, beberapa saat kemudian Harrison membawa ia dan ayahnya untuk Ber- Apparate langsung menuju Diagon Alley tanpa adanya masalah atau kendala sedikitpun dalam proses, karena Apparation adalah sihir tanpa tongkat termudah bagi Harrison.

Ya.. Bagi Harrison! Karena bagi orang lain, itu sudah seperti tidak mungkin!

Hadrian dan Harrison kini berada di sudut tergelap Diagon Alley yang jarang tersentuh dan dianggap sebagai tempat terlarang bagi penyihir cahaya. Knockturn Alley, begitulah tempat ini disebut. Tempat dimana penyihir gelap biasanya mendapatkan benda, buku, artefak gelap, atau sesuatu lainnya yang bersifat gelap atau terlarang.

Keduanya berada disini dengan niat tak lain adalah untuk mendapatkan tongkat sihir kedua Harrison. Tongkat sihir tanpa jejak yang berhubungan dengan kementerian sehingga Harrison dapat menggunakannya sesuka hati tanpa takut terlacak.

"Ayo Harrison!" Ajak Hadrian sambil menggenggam tangan kanan mungil putranya dan menuntun putranya untuk memasuki sebuah kios tua gelap dengan papan bergambar tongkat sihir dibagian atas depan kios.

Tak diragukan lagi jika tempat ini adalah tempat pembuatan tongkat sihir ilegal.

"Ada yang bisa kubanta?" Tanya seseorang dengan suara berat dan dingin begitu Hadrian dan Harrison memasuki kios tua dan pengap tersebut.

Hadrian dan Harrison mengarahkan pandangan ke sumber suara, dan mereka mendapati seorang pria dengan tubuh kurus tinggi, rambut pirang gelap yang pendek dan rapi, kulit putih pucat, wajah agak keriput, dan mata perak tajam berdiri dihadapan mereka dan tengah menatap mereka dari balik konter depan kios.

"Selamat pagi! Aku ingin membeli tongkat sihir untuk putraku" Sapa Hadrian dengan senyum tipis sekaligus mengatakan tujuannya datang.

"Oh.. Bukankah harusnya dia mendapatkan tongkat sihir di Ollivander?" Tanya si pria pemilik kios, dengan nada mencibir pada kata Ollivander dan kedua mata perak tajamnya tertuju pada Harrison.

"Ya, memang! Tapi aku harus membelikannya tongkat sihir kedua disini! Tongkat sihir tanpa jejak.. " Jawab Hadrian dengan seringai dan si pemilik kios balas menyeringai juga.

"Owh.. Kemarilah kalau begitu! Putramu harus memilih kayu dan inti tongkat sihir terlebih dahulu!" Pinta pemilik kios.

Hadrian mengangguk singkat, lalu ia kembali menggandeng tangan Harrison dan membawa putranya serta untuk mendekati konter depan kios tersebut dimana sang pemilik dan pembuat tongkat tengah menantinya.

Sampai di konter depan, Hadrian meraih tubuh putranya dan membawa putranya untuk duduk di kursi kayu yang telah tersedia di meja konter depan, sehingga putranya dapat memilih kayu dan inti tongkat sihir yang berada di atas meja konter yang telah di sediakan pemilik toko sebelumnya dengan sekali jentikan tongkat.

"Sebelumnya, keberatan jika aku mengetahui nama kalian? Nama asli! karena aku dapat mengetahui jika kalian menggunakan Glamour" Tanya pemilik toko itu dengan seringai di wajahnya.

"Entah kenapa aku tidak heran jika kau mengetahui penyamaran kami" Balas Hadrian dengan menyeringai juga.

"Namaku Hadrian, Hadrian Aldebaran de Midford. Lord Midford dari The Noble and Most Ancient House of Midford (Rumah Midford paling mulia dan paling kuno). " Kata Hadrian memperkenalkan dirinya dengan formal yang menyebabkan pemilik kios itu sedikit melebarkan mata karena terkejut.

"Lord Midford! Aku ingat kau! Dulu, kau juga mendapatkan tongkat keduamu disini! Tongkat kayu Ebony 13 setengah inchi, dengan inti sihir air mata Dark Phoniex dan serpihan taring beracun Basilisk. Campuran yang gelap dan sedikit liar bukan? Apa kau mengalami kesulitan dalam menggunakannya untuk pertama kali?" Tanya pria itu, mengingat betul tentang kali pertama Hadrian mengunjungi kiosnya untuk mendapatkan tongkat sihir.

"Seperti yang kau katakan Mr.Travers, tongkat itu agak liar dan butuh lumayan banyak waktu untuk terbiasa dengannya, apalagi saat mempelajari sihir hitam. Namun sekarang tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena tongkat itu telah tunduk sepenuhnya!" Jawab Hadrian yang rupanya masih mengingat nama pemilik kios.

"Bagus... Jadi, apa ini Harrison? Putramu yang bertalenta dannluar biasa namun sayang sangat misterius?" Tanya Mr.Travers yang kini beralih menatap Harrison penuh minat.

"Ya.. dia adalah Harrison Radcliffe de Midford, Midford Heir (Pewaris Midford) dari The Noble and Most Ancient House of Midford." Jawab Hadrian membenarkan sambil memperkenalkan putranya.

"Ah.. Sayang sekali aku tidak bisa melihat wajahnya. Kudengar, Midford muda sangat luar biasa dalam membantumu menjalankan misi di dunia bawah." Kata Mr.Travers dan Hadrian membalas dengan senyum tipis.

"Putraku tidak terlalu suka dengan perhatian dan dia belum siap untuk itu" Jawab Hadrian

"Hmm.. Itu dapat dimaklumi" Jawab Mr.Travers

"Nah.. Midford Heir, apa kau siap untuk tongkat keduamu?" Tanya Mr.Travers, beralih lagi pada Harrison.

"Tentu saja Tuan...?"

"Travers! Namaku Valois Travers.. " Jawab Mr.Travers memperkenalkan dirinya.

"Ya, tentu saja Mr.Travers" Kata Harrison mengoreksi dengan senyuman tipis.

"Kalau begitu, silahkan pilih kayu untuk tongkat sihirmu terlebih dahulu Midford Heir!" Kata Mr.Travers mempersilahkan sambil menunjuk barisan kayu di atas meja konter yang digunakan untuk membuat tongkat sihir. Kayu tersebut tentunya bukan kayu biasa, karena kayu itu berasal dari pohon yang memiliki aura magis didalamnya.

"Cukup arahkan tanganmu ke setiap kayu-kayu ini! dan kau akan merasakan tarikan yang kuat jika kau menemukan kayu yang tepat." Lanjut Mr.Travers.

Harrison mengangguk mengerti, lalu ia mengangkat telapak tangan kanannya dan mengarahkan telapak tangannya ke setiap kayu yang ada di atas meja konter untuk menemukan kayu yang tepat untuk tongkat sihirnya.

Harrison kemudian merasakan adanya tarikan, namun ada yang aneh dengan tarikan tersebut karena ia merasakan jika dirinya tidak hanya tertarik pada satu kayu saja.

"Apakah aku bisa menggunakan dua kayu sekaligus untuk tongkatku?" Tanya Harrison ragu sambil menatap Mr.Teavers.

"Oh.. Apa kau merasakan adanya lebih dari satu tarikan? Hal itu kerap terjadi bebeberapa kali." Tanya Mr.Travers dan Harrison membalas dengan anggukan singkat.

"Kalau begitu kau bisa mengambil dua kayu sekaligus untuk tongkat sihirmu!" Kata Mr.Travers, dan tidak dibutuhkan waktu lama bagi Harrison untuk mengambil dua batang kayu yang tergeletak di atas meja konter dan menyerahkan dua kayu berbeda jenis dan warna tersebut pada Mr.Travers yang mampak terkejut dengan mata lebar.

"Black Palm... merupakan kayu langka yang berasal dari pohon Palm hitam kuno yang sangat tua, sangat kuat dan tahan lama. Kayu ini juga terkenal sebagai kayu yang paling keras kepala dan sulit beradaptasi. Sihir yang dihasilkan dari tongkat black palm memiliki konsistensi yang tinggi, kutukannya kuat dan sihir pertahanan yang dihasilkan tongkat dari kayu ini terkenal sulit dipatahkan." Kata Mr.Travers, menjelaskan salah satu kayu berwarna hitam di antara dua kayu berbeda yang diberikan Harrison padanya untuk tongkat sihirnya.

"Dikombinasikan dengan Yew, yang merupakan kayu yang sangat kuat dan terkenal memiliki keunggulan untuk duel dan kutukan. Tongkat dari kayu ini juga dapat menghasilkan mantra pelindung yang kuat, namun kurang cocok untuk sihir penyembuhan. Karena kekuatannya, tongkat ini perlu penyihir dengan karakter yang juga kuat untuk mengendalikannya dan menggunakannya secara maksimal." Lanjut Mr.Travers, kali ini menjelaskan kayu berwarna putih kecokelatan yang Harrison pilih.

"Dapatkah aku mengetahui, apa inti sihirmu?" Tanya Mr.Travers kemudian, menatap Harrison dengan penuh perhitungan.

"Abu-abu gelap" Jawab Harrison singkat dan Mr.Travers sedikit menyipitkan matanya.

"Inti sihirmu adalah abu-abu gelap, namun kedua kayu ini kemungkinan akan menciptakan tongkat yang sangat gelap! Yah.. Kita akan mengetahuinya begitu kau menemukan inti tongkat sihirmu!" Kata Mr.Travers sambil menghilangkan jejeran kayu di atas meja konter yang tersisa dengan sekali jentikan tongkat sihirnya. Meja konter itu hanya menyisakan inti tongkat sihir saja saat ini.

"Sekarang, Midford Heir, aku ingin kau menemukan inti tongkat sihirmu dengan cara yang sama seperti yang telah kau lakukan pada kayu tongkatmu!" Pinta Mr.Travers mempersilahkan.

"Oh.. Dan kau bisa saja merasakan lebih dari satu tarikan pada inti tongkat sihir sama seperti kau merasakan lebih dari satu tarikan pada kayu" Lanjut Mr.Travers memberitahu.

"Dan apakah aku bisa mengambil apa saja yang membuatku tertarik?" Tanya Harriason.

"Tentu! Hal yang sama juga berlaku pada tongkat sihir Ayahmu yang memiliki 2 inti sekaligus dan itu sangat gelap." Jawab Mr.Travers.

Harrison menoleh ke samping kanan untuk menatap Ayahnya sebentar dan mendapati Ayahnya menganggukkan kepala singkat dengan senyuman tipis membenarkan.

"Baiklah.. " Kata Harrison, kembali memandang inti tongkat sihir yang berjejer di atas meja konter dihadapannya dan mengarahkan telapak tangan kanannya ke atas jejeran inti tongkat sihir tersebut untuk merasakan inti sihir apakah yang tertarik padanya?

Inti sihir tersebut bernacam-macam bentuk dan tempatnya. Beberapa di antaranya ada di didalam botol atau tabung kaca kecil, kotak kecil, piringan kecil, atau di atas selembar kain. Beberapa ada yang berbentuk cairan, serpihan, potongan kecil, atau bubuk.

Dan diantara semua itu... sulit untuk dipercaya jika Harrison menemukan tujuh inti sihir yang menarik dirinya sehingga membuat Hadrian, Mr.Travers, bahkan Harrison sendiri terkejut saat Harrison menyerahkan tujuh inti sihir pada Mr.Travers.

"T.. Tujuh?" Beo Mr.Travers saat menatap tujuh macam inti sihir yang telah diserahkan Harrison kehadapannya.

"Harrison apa kau yakin tujuh?" Tanya Hadrian sambil menatap putranya tak percaya.

"Aku juga sama tidak percayanya Father, tapi inti tongkat sihir itu sendiri yang menarikku!" Balas Harrison dengan wajah terkejut dan shock juga.

"Mr.Travers, bagaimana ini?" Tanya Hadrian pada Mr.Travers yang masih terkejut dan berusaha menenangkan dirinya.

"Sulit untuk dipercaya!" Jawab Mr.Travers setelah ia menenangkan dirinya.

"Biasanya seseorang hanya mempunyai dua atau tiga inti tongkat sihir sekaligus! Jika sampai tujuh... Aku baru menemukan kasus ini sekarang!" Lanjut Mr.Travers.

"Lalu, apakah tongkat sihirku akan terbuat dari ketujuh inti itu juga?" Tanya Harrison dengan ragu dan cemas.

"Kau merasakan tarikan pada tujuh tujuh inti sekaligus, maka ya! Aku akan membuatnya dengan tujuh inti ini sekaligus!" Jawab Mr.Teavers, dan ada kilatan bersemangat dimatanya.

"Lagipula, angka tujuh di dunia sihir adalah angka ajaib, pembawa keberuntungan, dan fantastis!" Lanjut Mr.Travers.

"Lalu, apakah itu mungkin?" Tanya Hadrian.

"Sulit untuk dipercaya ini mungkin, tapi ya! Ini memang mungkin! Dan percayalah, jika tongkat sihir putramu ini akan menjadi tongkat sihir terkuat yang pernah diciptakan olehku, bahkan yang terkuat di dunia!" Jawab Mr.Travers yang membuat ayah dan anak itu kembali terkejut.

"Terkuat di dunia?" Beo Harrison dan Mr.Teavers kembali menatapnya dengan kilauan mata yang tak dapat di artikan.

"Ya! Inti dari tongkat sihirmu ini adalah, kuku Dementor, rambut Thestral, racun Basilisk, bulu ekor Thunder Phoniex yang punah, Darah Unicorn, dan serpihan taring Dracula. Tahukah kau apa artinya itu?" Kata Mr.Travers menyebutkan ketujuh inti dan memberi pertanyaan di akhir.

"Apa artinya?" Tanya Hadrian penasaran setelah menghilangkan rasa terkejutnya akibat mendengarkan inti tongkat sihir putranya yang tidak diragukan lagi adalah inti tongkat sihir gelap.

"Ketujuh inti tongkat sihir itu bersifat gelap! Apabila ketujuh inti gelap itu digabungkan dengan dua kayu yang juga bersifat gelap, maka tidak akan diragukan lagi akan terciptanya tongkat sihir tergelap dan terkuat sepanjang sejarah dunia sihir! Dan kau Harrison! adalah penyihir terkuat sepanjang sejarah yang akan melebihi Merlin sendiri apabila kau berhasil mengendalikan tongkat sihirmu ini!" Jawab Mr.Travers dengan sangat serius.

"Harrison bisa melebihi Merlin?" Tanya Hadrian dengan tidak percaya.

"Ya! Tongkat sihirmu adalah keajaiban Harrison! Dan harus kukatakan jika tongkat sihir ini adalah tongkat sihir yang akan lebih kuat dari tongkat Elder yang diciptakan kematian itu sendiri!" Jawab Mr.Travers, dan pernyataannya kembali membuat Ayah dan anak itu terkejut.

"Bagaimana bisa itu melebihi tongkat Elder?!" Tanya Harrison tidak percaya dan Mr.Travers menyeringai akannya.

"Sudah kukatakan jika Kayu dan 7 inti tongkat sihirmu bersifat gelap, bahkan sangat gelap dari kayu dan inti yang lain! Ditambah lagi, dua diantara inti tongkat sihirmu yang merupakan Kuku Dementor dan rambut Thestral memiliki hubungan yang kuat dengan kematian itu sendiri. Jadi, tidak dapat disangkal apabila dua kayu dan 7 inti yang bersifat gelap itu disatukan, akan dapat menciptakan tongkat sihir terkuat di dunia, melebihi tongkat Elder! Percaya tidak percaya, itulah kenyataannya! Dan yang lebih menguntungkan, Tongkat sihirmu ini hanya akan dapat digunakan oleh dirimu sendiri Harrison!" Jawab Mr.Teavers dengan teramat sangat meyakinkan.

Hadrian menghela nafas sambil memijat pangkal hidungnya.

Fakta ini terlalu mengejutkan!

Bukan berarti ia tidak senang dengan tongkat Sihir Harrison yang akan menjadi sangat kuat dengan dibuat oleh dua kayu dan 7 inti yang bersifat sangat gelap.

Tidak!

Hadrian senang akan fakta jika tongkat sihir anaknya akan sangat kuat dan gelap. Namun, fakta jika tongkat sihir Harrison akan lebih kuat dari tongkat Elder, atau fakta jika Hadrian akan lebih kuat dari Merlin, adalah fakta yang sungguh mengejutkan dan ia tak pernah mengharapkan fakta itu akan datang pada putranya.

"Jadi, berapa lama yang dibutuhkan untuk membuat tongkat ini?" Tanya Hadrian, memutuskan untuk segera mengakhiri urusan mereka di kios ini karena ia dan Harrison masih memiliki urusan di Gringotss yang harus segera di selesaikan.

"Dua Jam" Jawab Mr.Travers.

"Baiklah, kalau begitu aku dan putraku akan kembali kesini setelah dua jam karena kami masih memiliki urusan lain" Kata Hadrian dan Mr.Travers mengangguk mengerti.

"Ayo Harrison!" Ajak Hadrian beralih pada putranya.

Harrison mengangguk mengerti sebelum ia turun dari kursi kayu dan membiarkan Ayahnya menggenggam tangan kanannya dan membawa ia keluar dari kios.

"Oh.. Kalian akan segera mengetahui kebenarannya hari ini!" Kata Mr.Travers saat Harrison dan Hadrian semakin dekat dengan pintu keluar.

Hadrian menghentikan langkahnya begitupula Harrison. Mengerutkan kening, Hadrian sedikit membalikkan tubuhnya untuk menatap Mr.Travers yang tengah menyeringai.

"Apa maksudmu?" Tanya Hadrian tak mengerti dan seringai Mr.Travers kian melebar.

"Kau akan mengerti saat kau tiba di Gringotts dan mengetahui semua kebenarannya!"

"Bagaimana kau tahu kami akan ke Gringotts?" Tanya Hadrian dengan mata menyipit. Ia tak pernah memberitahu pria ini kemana ia dan Harrison akan pergi selanjutnya.

"Oh.. Tentu saja aku tahu! Itu hanya hal kecil! Dan Harrison... Hal-hal yang telah dilakukan si kambing tua bodoh padamu akan segera kau ketahui hari ini! Harap menjaga emosimu untuk itu karena kupikir kau tidak akan suka dengan fakta ini!" Kata Mr.Travers yang membuat Harrison juga menyipitkan mata padanya.

Harrison merasa jika pria ini tahu banyak hal! Dan Harrison bahkan yakin jika pria ini tahu bahwa ia adalah Harry Potter.

"Oh.. Tentu saja aku tahu jika Kau adalah Harry Potter!" Lanjut Mr.Travers, dan Harrison tidak terkejut karena ia telah menduganya.

"Ayo Harrison!" Ajak Hadrian dengan kembali menggandeng tangan Harrison untuk meninggalkan kios. Merasa tidak akan menghasilkan apa-apa dengan berdiam lebih lama di kios tersebut.




To Be Continued...

Continue lendo

Vocรช tambรฉm vai gostar

47.3K 8.1K 12
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...
31.7K 7.1K 16
Lalisa Manoban, gadis misterius yang sering di anggap buruk oleh teman sekolahnya. Jennie Kim, gadis manja ceria yang penuh dengan semangat. hari-har...
160K 25.6K 48
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
219K 19.8K 33
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...