New Isekai?! || A3 Fanfictiin

By sukiziqo12

4K 703 72

Fuyumi Melinda Nugraha, seorang gadis pencinta manusia 2D dan game. Bagaimana jika dia malah jatuh ke dalam g... More

Prolog
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
14
15
16
17
18
19
20
21

13

146 30 3
By sukiziqo12

-
-
-
***
Setelah video ku mainkan aku serius untuk melakukannya. Dan aku menghabiskan waktu untuk belajar merajut. Entah kenapa aku memilih untuk belajar merajut.

Tok tok tok

Ketukan pintu terdengar, membuatku berhenti untuk merajut.

"Siapa? Siapa yang malam-malam begini?" Ucapku tapi tak ada jawaban. Aku mengeryitkan dahiku dan memutuskan untuk membuka pintu.

Kriett

"Sejak kapan pintuku berbunyi" ucapku sedikit bergidik ngeri.

Aku melihat, tak ada orang disana. Aku melihat ke arah kanan dan kiri, tak ada tanda-tanda orang disana.

"Apa ini, jangan membuatku takut!" Teriakku, aku yang hendak menutup pintu dengan kesal jadi terdiam setelah melihat sesuatu di depan pintuku.

"Are, ini kan" ucapku setelah mengambil benda itu.

Aku tersenyum kecil, dan melangkah ke arah kamar 203. Sebelum kesana aku membawa Dua onigiri dan satu cola.

Tok tok tok

Aku mengetuk pintu disana. Dan tak lama terdengar suara yang agak ribut membuatku membuka pintu dengan paksa.

"Kau tak apa?" Ucapku yang masih di ambang pintu.
-
-
-
***

Aku yang menatap orang yang mempunyai surai biru terang itu dengan khawatir.

"Daijoubu yo" ucapnya, aku yang mendengar suara khasnya hanya bisa tersenyum mendengarnya.

"Baunya enak~ apa kau membawa onigiri?" Ucapnya sambil mendekat ke arahku. Aku mengangguk dan masuk ke dalam kamarnya.

"Ha'i, ini untukmu" ucapku ramah, dia menyambutnya dengan antusias sekali.

Aku mengedarkan pandanganku, sampai aku melihat satu barang yang familiar untukku.

"Ja, kalau begitu aku keluar ya. Maaf menganggu ya" ucapku dan undur diri dari kamar itu setelah dia melambaikan tangannya ke arahku.

***

Aku mengerjap setelah merasakan sinar matahari masuk dari celah korden. Aku melihat ke arah jam digital di meja hanya mengangguk dan kembali terpejam niatnya. Tapi

Brak

"Fuyu-chan Ohayou"

Aku langsung terduduk kaget dan melihat Citron membuka pintu dengan sangat cerianya.

"Citron, apa kau tidak mengetuk dulu" ucapku menahan kesal

"Gomen Fuyu-chan, aku sudah menyuruhnya tadi tapi" ucap Izumi yang muncul dari belakang Citron.

"Hah" aku menghela nafas dan meregangkan tubuhku sedikit "jadi, ada apa kalian kesini?" Ucapku sambil memakai kaca mata agar menyamarkan mataku

"Kita ingin pergi berbelanja, ada yang ingin kau beli?" Ucap Izumi

"Fuyu-chan, kau terlihat emut memakai kacamata itu" ucap Citron

"Yang kau maksud imut kan" koreksiku, aku bangkit untuk melihat isi kulkas miniku "oh aku kehabisan beer dan cola. Aku nitip beer dan cola, Izumi" lanjutku

"Hah, kau selalu saja minum kalau banyak pikiran. Apa yang kau bebankan akhir-akhir ini?" Ucap Izumi sambil menghembuskan nafasnya lelah

"Tidak ada" ucapku bohong

"Ha'i ha'i, kita pergi dulu" ucap Izumi

"Itekimasu Fuyu-chan" ucap Citron sambil melambaikan tangannya.

"Itterasai" ucapku lemas.

Cklek

Pintu tertutup membuatku kembali bergelung di kasur tapi aku malah memainkan handphone.

-skip-

Dan latihan pun berjalan seperti kemarin, hawa nya terlalu jelek karena Itaru kemarin.

"Ja, latihan kita sudahi hari ini" ucap Izumi seperti biasa.

Aku langsung keluar tanpa meninggalkan sepatah kata pun, aku berjalan ke arah lantai atas dan duduk sambil memainkan 3 gantungan kunci di samping pintu kamar 203.

"Ne, aku memberi mu ini. Kuharap kau bahagia" ucapku dan meninggalkan 3 gantungan kunci yang berbeda warna disana.

Gantungan kunci itu adalah hasil rajutanku kemarin malam.

Aku merebahkan diriku ke kasur.

"Hah, ku harap secepatnya masalah ini mereda" gumamku. Hampir aku menutup mata untuk tidur lagi-lagi suara ketukan pintu terdengar.

Tok tok tok

Aku dengan malas berjalan untuk membuka pintu dan melihat disana ada anggota yang lain kecuali Itaru berdiri di sana.

"Ada apa?" Ucapku

"Fuyumi-san, apa besok kau bisa ikut berakting dengan kami?" Ucap Sakuya, aku sedikit terkejut mendengarnya

"Eh, akting? Bukannya Itaru belum keluar dan perjanjian dengan Sakyo ju-"

"No no no~" potong Citron yang membuat ku bungkam, dan menaikkan alisku bertanya

"Ini untuk Itaru" ucap Citron

"Ah, begitu. Kalian mau aku memerankan apa?" Ucapku sambil duduk di tepi kasur.

"Masuklah" ucapku yang masih melihat mereka di depan kamarku.

"Ja, maaf menganggu" ucap Sakuya sopan.

"Hahahaha, santai saja. Kalian ingin minum apa? Cola atau beer?" Ucapku sambil membuka mini freezer

"Cola, kita besok bangun pagi" ucap Tsuzuru setelah melihatku hampir mengambil beer.

"Baiklah" ucapku dan mengambil 5 kaleng cola.

"Jadi, bagaimana?" Ucapku setelah memberikan cola ke semua orang.

"Kita akan akting keluarga saat belum ada skrip, dan Fuyumi-san bisa jadi ibu nya" ucap Sakuya

"Tidak" ucapku cepat

"Eh, kenapa? Ini demi Itaru-san" ucap Sakuya.

"Aku tidak ingin ikut dalam akting ini. Karena ini masalah keluarga kecil kalian kan, aku hanya bisa meminjamkan baju atau make up disini" ucapku

"Tapi" ucap Sakuya

"Tidak, aku disini sebagai penasehat. Kalau aku ikut akting, berarti kalian sudah memberikan masalah keluarga kecil kalian ke orang luar kan. Aku tau disini, aku masih dianggap keluarga besar teater ini. Tapi untuk masalah internal masing-masing troupe aku tidak akan ikut campur" ucapku sambil meminum colaku

"Ha'i" ucap Sakuya sedikit sendu.

"Kalau begitu siapa yang akan jadi ibunya?" Ucapku

"Citron-san" ucap Sakuya

"Oh Citron ya, sepertinya bajuku bisa di pakai deh" ucapku dan membuka lemariku memperlihatkan isinya.

"Apa ini, isi bajumu hanya warna hitam, navy, dan army" shock Tsuzuru melihatnya.

"Eh, aku juga punya beberapa dress disini" ucapku sambil menunjuk 4 dress dengan warna peach, biru, hitam, dan merah.

"Dress warna merah ini sepertinya cocok di kantoku" ucap Masumi sambil mengambil dress warna merah.

"Heh, ini dressnya sedikit terbuka" ucapku sambil memperlihatkan bentukan dress merah itu yang memiliki lubang di punggung dan sepak di sepanjang kaki kanan sampai paha.

Blush

Aku menatap semua orang yang kini mengalihkan pandangannya yang membuatku heran adalah Masumi juga ikut mengalihkan pandangannya.

"Ja-ja-ja, simpan yang itu du-dulu. Kita pakai baju yang biasa saja" ucap Tsuzuru

"Oh baiklah, lagi pula apa yang kalian lihat? Kenapa serempak sekali" ucapku dan memilih baju, celana, serta jaket yang kemungkinan cukup untuk Citron.

"Mungkin ini cocok, karena ini yang all size" ucapku sambil mengambil 2 kaos berwar hitam dan putih, satu celana pendek selutut warna abu, dan 3 jaket bomber berwarna army.

"Citron, coba saja" usul Tsuzuru

"Um, aku joba bajunya ya" ucap Citron

"Coba" koreksi Tsuzuru.

Selagi Citron mencoba di kamar mandi, aku mengeluarkan satu kotak yang berisi peralatan merjutku.

"Ah, iya aku sedang membuat sesuatu untuk kalian semua anggota. Tapi mengingat kejadian Itaru aku ragu untuk membuat bagiannya" ucapku

"Tenang saja, Fuyumi-san. Itaru-san pasti tidak akan meninggalkan teater ini" ucap Sakuya pasti

"Aku juga sudah berjanji dengan Kantoku" ucap Masumi

"Um, kalian memang baik ya" ucapku sambil tersenyum.

"Tada, bagaimana?" Ucap Citron yang keluar dengan baju kaos putih yang dilapisi jaketbomber army dan celana abu.

"Woah, dari pakaiannya kau sudah cocok Citron-san" ucap Sakuya

"Hem, ada yang kurang" ucapku sambil melihat Citron

"Coba kau memiliki rambut panjang seperti Fuyu-chan, bisa ku kira Fuyu-chan" ucap Tsuzuru

"Yap benar Tsuzuru-kun. Wig! Aku punya wig yang persis dengan rambutku. Tunggu ya" ucapku ke arah lemari. Lebih tepatnya di atas lemari.

"Apa? Kau punya?" Kaget Tsuzuru

"Yap, di kotak sini" ucapku sambil menunjukkan satu kotak ukuran sedang.

Dan baru ku buka, banyak model rambut palsu disana.

"Sepertinya kau sering bercosplay ya" ucap Masumi

"Ya mungkin" ucapku ragu sambil terkekeh

"Kau cosplayer garis keras sampai punya berbagai macam wig begini" kaget Tsuzuru sambil mengambil salah satu wig yang mempunyai warna orange dengan model rambut pria.

"Oh itu rambut, Hinata dari Haikyuu" ucap Citron, dan menyebutkan satu persatu yang dia ketahui.

"Oi, kau juga Citron" ucap Tsuzuru bersweatdrop

"Hahahaha, baiklah, ini dia. Terus untuk make up bagaimana?" Ucapku

"Tenang saja, aku sudah puja" ucap Citron

"Serius kau sudah punya?" Ucapku

"Iya Fuyu-chan" ucap Citron

Dan kami mengobrol sebentar, ya karena Masumi yang sudah tertidur selama mengobrol pun mereka segera keluar ke kamar masing-masing.

"Oyasumi Fuyu-chan/Fuyumi-san" ucap mereka bersamaan

"Um, Oyasuminasai minna" ucapku. Setelah melihat mereka turun aku menutup pintu, setelah melihat kamar Izumi yang masih terang.

'sepertinya Izumi sedang melihat notenya lagi' batinku.

Aku pun berusaha untuk tidur malam ini.

***

Keesokan paginya, Aku yang sudah terbangun karena gedoran Izumi hanya menyiapkan sarapan dan beberapa bekal.

"Sakuya kemungkinan aku akan bergabung nanti" bisikku kearah Sakuya dan melihat ke arah Itaru yang sedang bersiap untuk berangkat kerja.

Aku pun diam di belakang untuk bersembunyi sebentar. Dan

"Tunggu"

Akting pun dimulai

"Masumi?" Ucap Itaru, aku yang dapat mendengar akting mereka dengan jelas dan juga Itaru yang heran.

"Tunggu, Ayah! Ayah bohong kan soal perceraian itu?!" Akting Masumi

"Kau ini kenapa sih?!" Ucap Itaru

"Oyaji/Otousan" panggil Sakuya dan Tsuzuru

"Ibu menangis lo! Bapak sendiri, sebenarnya percaya pada kami, kan?!" Dialog Tusuzuru

"Tunggu sebentar ya. Ku panggilkan Ibu" ucap Sakuya sambil menuju ke arah ruangan, aku melihatnya hanya tersenyum kecil.

Saat Sakuya dan Citron hendak keluar, aku memberi kode kalau aku sebentar lagi keluar yang dijawab anggukan keduanya.

"Tsuzuru sama Sakuya sampai ikutan juga?" Heran Itaru

"Okaasan! Lihat tuh! Ayah mau minggat, tahu! Ibu harus menghentikannya!" Ucap Sakuya

"Loh, Fuyumi jadi ibunya?" Ucap Itaru yang tersengar jelas, aku terkekeh di tempatku.

"Anata! Anata! Nanti aku akan main slot denganmu"ucap Citron dengan air mata yang ada di ujung matanya dan berlari ke arah Itaru. Aku yang melihat itu hampir saja tertawa terbahak-bahak sebelum saat nya aku keluar.

"Oi oi, aku menyerahkan kakak tertuaku kepadamu ku pikir kau tidak membuatnya menangis seperti ini" ucapku yang sudah memakai wig lelaki dan pakaian seperti anak berandalan.

"Ibunya Citron, dan Fuyumi? Saudara laki-laki Citron" ucap Itaru.

"Pertimbangkan lagi! Semuanya tahu kalau ayah itu suka minum-minum dan judi" ucap Tsuzuru

"Aku jadi karakter jelek, ya" ucap Itaru

"Makin hancur belur" ucap Citron sambil menangis.

"Awas saja kau, Itaru. Aku akan membalas air mata yang sudah adikku tumpahkan" ucapku yang menggulung lengan bajuku, hendak ku maju untuk memukulnya.

"Tenang paman, paman jangan seperti ini, ibu juga tidak mau paman membenci ayah" ucap Masumi sambil mencegatku

"Ibu menikah dengan ayah karena sudah tahu segala hal tentang ayah, dan juga berani meminta ijin ke keluarga satu-satu. Apa ayah lupa bagaimana ayah meminta ijin ke paman untuk menikahi ibu?!" ucap Sakuya

"Oyaji, pertimbangkan lagi" ucap Tsuzuru

"Kumohon! jangan minggat!" Ucap Masumi

"Oi teme!" Ucapku makin kesal yang melihat Citron menangis.

"Kita ini keluarga,kan?" Ucap Citron yang membuatku melihatnya sedikit terkejut.

Aku melihat Itaru yang melihat ke bawah ingin menghajarnya.

"Oi teme, kau menyebut ini keluarga kecilmu di hadapan rekan kerjamu! Tapi apa sekarang?! Apa karena aku tak merestuimu dulu!!" Kesalku yang sepertinya amarah dan kekesalanku yang mereka pertama kali lihat.

"Paman tenanglah" bujuk Tsuzuru

"Niisan, tenanglah, biarkan aku dan suamiku yang mengurus ini" ucap Citron

"Tapi, dia sudah membuatmu menangis" ucapku ke arah Citron.

"Tenanglah niisan" ucap Citron yang memelukku.

"Ck, kalau bukan karena adikku kau tamat" ucapku ke arah Itaru dengan penuh tekanan.

"Sakuya, katakan kepada ayah sialan mu itu agar tak minggat. Meninggalkan keluarga kecilnya" ucapku dan berjalan keluar dari panggung itu.

Aku yang setelah selesai dari akting itu hanya menghembuskan nafas lega dan bersandar ke arah tembok untuk mendengar sisanya.

"Aku terus ingin tinggal serumah bersama ayah" suara Sakuya yang ku dengar benar-benar tulus disini.

"Oyaji"

"Tousan"

"Anata"

"Pfffttt hahahahaha" tawa Itaru meledak yang membuat ku keluar untuk melihatnya.

"Kalian ini bego banget" ucap Itaru di sela tawanya yang membuat hawa disana menghangat. Aku yang melihat itu hanya tersenyum kearahnya.

"Kami bersatu untuk cari cara kau mau tetap disini." Ucap Sakuya

"Terus?" Ucap Itaru

"Hah?! Kau masih mau minggat!" Kesalku

Tak

"Oi jangan rusak suasana" ucap Tsuzuru yang menjitakku

"Itta" ucapku sambil memegang kepala bekas jitakan Tsuzuru.

"Kami akan membuatmu serius tekun dalam dunia akting. Makanya, naiklah panggung bersama kami. Percayalah padaku, Itaru-san" ucap Sakuya yang mampu membuat perubahan ekspresi di wajah Itaru.

"Sakuya, bicaramu itu seperti leader yang hebat saja. Aku mengerti. Sementara, aku akan tetap di sini sampai Tomeo dan Julius selesai" ucap Itaru sambil tersenyum kecil,

"Hounto desuka?!" Ucap Sakuya tak percaya

"Ya" ucap Itaru

"Yatta!" Seru senang Sakuya sambil memeluk Itaru

"Jadi keluarga bahagia selalunya" ucap Citron

"Yang benar itu, bahagia selamanya. Tapi benar-benar selamat" koreksi Tsuzuru.

"Mending langsung bilang saja" ucap Masumi yang membuat Sakuya dan Itaru menoleh kearahnya

"Yah, orang dewasa itu punya berbagai masalah loh" ucap Itaru

" Ja, kalau begitu dua puding untukku ya Itaru" ucapku sambil menyerahkan kotak bekal ke arahnya.

"He?! Kenapa jadi dua?" Ucap Itaru

"Kau sudah minta pendapatku dan aku juga ikut ambil alih di akting ini" ucapku yang masih memakai pakaian berandal tadi.

"Tapi Fuyu-chan, kau benar-benar marah ya tadi?" Ucap Tsuzuru

"Ah, itu akting kok" ucapku sambil mengibas-ngibaskan tanganku yang kosong.

"Benarkah? Kau terlihat seperti suguhan" ucap Citron

"Yang kau maksud sungguhan" koreksi Itaru.

"Ja, Itaru ini ambil bekalmu" ucapku yang kembali mendekatinya sambil memberi kotak makan berwarna hitam itu.

Grep

Aku membulatkan mataku saat aku berada di pelukan Itaru. Ya dia menarik tanganku untuk memelukku.

"Arigatou" bisiknya yang membuatku mendongak ke arahnya.

"Hore pelukan bersama" ucap Citron riang dan memelukku dari belakang.

"Hehehe" tawa Sakuya yang ikut memeluk.

"Ma ma, Masumi juga" ucap Tsuzuru sambil mendorong Masumi.

Aku yang berada di tengah-tengah mereka hanya bisa terdiam.

"Hahahahaha" tawaku pecah yang disambut senyuman hangat mereka semua.

"Sudah sudah lepaskan, kalian lihat ini jam berapa?" Ingatku setelah tertawa puas sambil menyeka air mata yang sedikit keluar.

"Hati-hati di jalan, Itaru-san" ucap Sakuya

"Kalian juga, jangan sampai telat" ucap Itaru yang melihat anggota yang lain.

"Dan Fuyu-chan, jaga rumah dengan baik" lanjutnya sambil mengambil bekalnya.

"Ha-hah-hah?! Kau kira aku anjing penjaga?!" Ucapku berteriak tapi dapat kurasakan wajahku memanas.

"Fuyu-chan kau memerah" ucap Tsuzuru

"Hah?!" Ucapku sambil menoleh ke Tsuzuru dengan menyembunyikan wajahku.

"Ja, ittekimasu" ucap Itaru

"Itterasai" sahut mereka semua termasuk aku.

Dan hari itu, aku menjadi bahan ledekkan oleh Izumi dan Citron. Izumi tau karena dia juga mendengar akting itu semuanya.

---skip---

Dan sore harinya setelah semuanya datang dari kerja dan sekolah. Latihan akting pun dimulai. Jangan lupa dengan datangnya Yuzo.

Aku yang berada di samping Izumi melihat nya yang khawatir atas tanggapan dari Yuzo.

Dan setelah selesai semua adegan mereka berkumpul untuk mendengar pendapat dari Yuzo.

"Hm"

Mereka semua tegang, karena komentar Yuzo yang tajam dan nusuk ke hati seperti sebelumnya.

TBC

Hey hey hey

Sorry suki lama nelantarin ni akun wkwkkwk. Suki ada kesibukan di real life sih, karena ada mau ujian kompetensi sih. doakan ya Suki bisa dapat nilai yang memuaskan.

sepertinya Suki jarang buka ini akun deh, kalau kalian ingin lihat karya Suki lainnya bisa ke second akunku ya, namanya ada di bio Suki kok. terimakasih atas dukungannya selama ini ya.


Continue Reading

You'll Also Like

339K 28.1K 39
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
54K 7K 44
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
319K 24.1K 109
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
67.1K 13K 14
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...