New Isekai?! || A3 Fanfictiin

By sukiziqo12

4K 703 72

Fuyumi Melinda Nugraha, seorang gadis pencinta manusia 2D dan game. Bagaimana jika dia malah jatuh ke dalam g... More

Prolog
01
02
03
04
05
06
07
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

08

191 35 2
By sukiziqo12

-
-
-
***
Dan saat ini di ruang latihan aku, Izumi, Sakuya, Citron dan Masumi sedang membaca naskah yang dibuat Tsuzuru.

"Nampaknya julietnya diganti cowok ya" komentar Sakuya

"Ya, tapi dia tidak hanya mengubah gendernya. Membuat kisahnya menjadi sebuah persahabatan yang pas" komentar Izumi.

"Bagus ya" komentar Citron

"Biasa, tapi nggak jelek" komentar Masumi

"Tapi menurutku ada yang kurang, but it's first time Tsuzuru-kun and not bad" komentarku

Semua menatapku dengan tatapan bertanya.

"Menurutku ini kurang, tapi aku tidak tau kurangnya dimana. Mungkin hanya membaca saja belum terbayang untukku" lanjutku kembali.

Brakkk

Dan pintu pun di buka dengan tidak elitnya. Aku sedikit terlonjak kaget karena posisiku saat ini membelakangi pintu. Aku membalikkan badan dan melihat dia tengah terengah-engah.

"Atur nafasmu dulu, baru berucap" ucapku santai.
-
-
-
***

Tsuzuru yang membuka pintu dengan tak elitnya langsung mengatur nafasnya setelah ucapanku.

"Kantoku, naskahnya!" Panik Tsuzuru

"Tsuzuru-kun" panggil Sakuya

"Bagaimana dengan naskahnya?" Tanya Tsuzuru.

"Ini..." Ucap Izumi menggantung, aku melihat Tsuzuru yang tegang menunggu jawaban dari Izumi.

"Menarik, sempurna!" Ucap Izumi sambil tersenyum, membuatku ikut tersenyum

"Kau berhasil Tsuzuru-kun" ucapku

"Ayo, kita gunakan untuk pertunjukkan bulan depan!" Lanjut Izumi

Tsuzuru yang mendengar itu agak kaget pertamanya tapi langsung mengembangkan senyumnya.

"Yoshaaa! Yosh yosh" seru Tsuzuru dengan gembira.

"Yatta ne" ucap Citron

"Ja, Tsuzuru-kun kochi" ucapku sambil menepuk tempat kosong disampingku.

"Syukurlah. Lalu, aku sudah mengatur perannya sebelum ku tulis" ucap Tsuzuru sambil mendekat ke arah kami sambil merangkak karena tadi dia jatuh akibat lega.

"Kau sudah mengaturnya?" Ucapku saat Tsuzuru ada di sampingku.

"Um, ..." Ucapnya yang melihatku. Dan saat itu membuat kami berdua beradu tatap.

"Kerja bagus Tsuzuru-kun" ucapku yang terangkat untuk mengelus puncak kepalanya sambil tersenyum.

Tsuzuru terdiam, aku pun masih mengelus kepalanya.

"Ekhem, jangan lupakan kami" ucap Izumi sambil berdehem

"Kalian seperti pasangan, love bird" ucap Citron

"Yang kau maksud lovely dovevy" koreksi Masumi

"A-a- etto ya, aku sudah menentukan pemerannya" ucap Tsuzuru sambil mengalihkan pandangannya ke arah Masumi

"Bilang saja kau iri Izumi" godaku dan tertawa setelahnya

"Fuyu-chan!" Geram Izumi

"Aku bisa menjadi pasangan kantoku" ucap Masumi

"Hahahahahaha" tawaku

Tak

Aku mengaduh sakit dan memegang puncak kepalaku. Aku melihat Izumi yang sudah melayangkan naskah yang dibacanya untuk memukul kepalaku.

"Diam, aku ingin tau perannya" ucap Izumi galak. Aku hanya mengangguk patuh dan mendekat ke arah Citron.

"Lanjutkan Tsuzuru-kun" ucap Izumi

"Ha'i. Sakuya yang jadi Romeo, alias pemeran utamanya" ucap Tsuzuru

"Aku?!" Ucap Sakuya

"Um, kau kan masuk kelompok ini pertama dan cocok sekali jadi gambaran kelompok musim semi" ucap Tsuzuru

"Benar Sakuya, kau riang ,semangat dan tulus" ucapku ke arah Sakuya

"Nggak kok, aku sudah senang jadi figuran doang, pokoknya ada di atas panggung sudah membuatku senang" ucap Sakuya berkecil hati

"Jadi figuran?" Beo Izumi

"Habisnya, aku beneran ..." Ucap Sakuya

Aku melihat Citron mengajungkan jarinya untuk mengisyaratkan Sakuya untuk diam.

"No protein dayo" ucap Citron

"Yang benar problem tahu" koreksi Tsuzuru yang membuat Citron menatapnya terkejut

"Citron, kau juga tidak pintar bahasa lain selain bahasa jepang ya?" Ucapku ke arahnya

"Aku sih tidak masalah" sahut Masumi

Aku melihat Sakuya yang sedikit tersentuh dan tersenyum kecil ke arah kami.

"Kalau begitu, sudah di putuskan. Kau yang jadi leader Spring troupe sekaligus pemeran utamanya, Sakuya-kun" ucap Izumi

"Ganbarimashu" ucap Sakuya semangat

"Ya itu baru Sakuya adikku yang semangat" ucapku yang sudah berada di belakang Sakuya untuk mengusak rambutnya senang.

"Woah Fuyumi-san mengagetkanku" ucap Sakuya

Dan penjelasan Tsuzuru berlanjut. Jadi pemain yang sudah di tentukannya adalah Sakuya menjadi Romeo, Masumi menjadi Julius, Tsuzuru menjadi Mercutio, Itaru menjadi Tybalt, dan Citron menjadi Laurence Friar.

"Si friar ngomongnya banyak, loh" keluh Citron

"Sengaja" ucap Tsuzuru

"Perannya benar-benar karakter kalian. Sisanya, tinggal tampil sebaik mungkin" ucap Izumi semangat

"Aku jadi tidak sabar!" Seru Citron

"Entah kenapa, kau jadi lebih semangat" ucap Masumi ke arah Izumi

"Soalnya kita punya naskah yang bagus" sahut Izumi yang masih bersemangat.

"Ahh, aku juga bisa menulis naskah " ucap Masumi yang merasa tersaingi, aku memandangnya dengan sweatdrop.

"Masumi-kun, mending berjuang di aktingnya saja" ucap Izumi datar sebelum mengalihkan pandangannya ke arah semuanya

"Akhirnya kita bisa mulai besok memerankan naskah ini" ucap Izumi

"Ganbatte ne minna" sahutku dengan semangat

"Ha'i" seru mereka semua kecuali Masumi yang mengangguk.

"Ja, untuk naskah Itaru bagaimana?" Ucapku ke arah Izumi

"Biar aku yang mengantarkannya" ucap Izumi

"Kalau kantoku kesana, aku juga ikut" ucap Masumi

"Tidak, Masumi-kun ini pekerjaanku sebagai sutradara" ucap Izumi, tapi Masumi tetap kekeh untuk ikut.

"Ja, kalau begitu aku saja yang mengantarnya" ucapku sambil mengambil naskah bagian Itaru.

"Eh, apa tidak merepotkanmu?" Ucap Izumi

"Tidak kok, lagian kita masih di rumah yang sama kan" ucapku

"Baiklah, jadi latihan nya mulai besok" ucap Izumi yang membubarkan latihan hari ini.

Hari sudah lumayan gelap, dan aku melangkah menuju kamar Itaru. Aku mengetuk kamarnya.

Tok tok

"Itaru, kau ada di dalam?" Ucapku

Hening tak ada jawaban, aku hanya bersweatdrop ria mengingat scene ini.

Aku memutuskan untuk membuka pintu dan hal yang pertama ku notice adalah berantakan sekali kamar ini.

"berantakan sekali" lirihku melihat sampah berserakan disini. Dan aku mendengar suara, aku mendatangi suara itu.

"Itaru, aku membawa naskahnya" ucapku seraya pintu yang tertutup.

Cklek

"Jangan masuk!" Bentak Itaru, aku sedikit terkejut mendengar bentakkannya.

"Ah, nyebelin banget. Jadi mati tiga kali" rutuk Itaru yang kulihat berada di depan pc nya.

"Dasar cacat, jadi kepingin ku bunuh" lanjutnya sambil bangkit dari kursi. Aku masih tak percaya dengan kepribadiannya yang berbeda. Ya walaupun aku tau scene ini akan terjadi, tapi aku tak berfikir kalau ini akan aku yang mengalaminya.

"Itaru?" Panggilku yang memeluk naskah itu.

Aku melihat Itaru yang ngefreeze sebentar, sebelum berjalan terburu-buru ke arahku.

Brak

Aku sedikit terkejut setelah salah satu tangan Itaru menghadang jalan keluarku, alias kabedon.

"Jangan masuk seenaknya. Nggak lihat aku sedang sibuk?" Ucap Itaru dengan suara rendahnya

"Sibuk? Ku lihat kau sibuk ngegame" ucapku sambil melirik ke arah pcnya.
"Lagian, kau ini siapa?" Lanjut ku yang melihat ke arah Itaru yang kini sedikit menunduk.

"Aku, Chigasaki Itaru. Ada apa? " ucapnya sambil melihatku.

"Wuah, kau berbeda sekali" ucapku dengan gembira. Dia nampak menaikkan alisnya bertanya.

"Kau tidak heran?" Ucapnya

"Tidak, kenapa aku harus heran? Aku saat bermain game juga sebelas dua belas dengan mu, Itaru. Oh iya, ini naskahnya" ucapku sambil memperlihatkan naskah ke depan wajah Itaru sebelum beranjak mendekati pcnya.

"Kau bermain game apa? Mungkin aku memainkannya" ucapku yang berada di belakangnya.

Sepertinya dia masih syok dengan responku. Aku pun iseng untuk melihat judul game yang dimainkannya.

"Ohh,Bloody World War, aku juga memainkan game INI?!!" Kagetku setelah melihat Itaru yang sudah berada di depanku.

"Jangan sentuh pcku seenaknya" ucapnya,

Gulp

"Ah ah, gomenasai Itaru" ucapku yang berusaha menyembunyikan kegugupanku.

'sial terlalu dekat' batinku yang membuang pandangan ke arah lain.

Hening tak ada yang membuka suara kembali, tapi kami berdua tak bergeming sama sekali.

"Etto, bacalah naskahnya dan besok kita latihan seperti biasa" ucapku yang pergi menjauh sebelum sedikit berlari untuk keluar kamarnya.

Cklek

Aku mengatur nafasku setelah menutup pintuku rapat.

"Woahh itu tadi terlalu dekat, wajahnya lebih terlihat tampan saat seperti itu" ucapku yang merasakan wajahku yang memanas. Aku pun berjalan ke arah cermin dan benar saja, ada rona merah tercetak jelas di kedua pipiku.

"Sial kenapa setiap berhadapan dengan Itaru jiwa fangirlku tidak bisa tertahan" monologku sambil duduk di tepi ranjang.

Dan malam itu membuatku tidak bisa berfikir dengan jernih. Aku terus membayangkannya ketika menutup mataku.

"Sial aku tidur saja tidak bisa, sepertinya aku harus nge game"monologku dan menyalakan handphoneku yang tergeletak di nakas.

Aku memainkan game warrior bloody war.

"Yosh kita babat habis pemain yang lain" monologku.

***

Aku menoleh kearah jendela yang menyiratkan bahwa ini sudah pagi. Aku memandang jendela itu dengan tatapan sayu.

Bangkit menuju ke kamar mandi untuk bersiap.

"Mata pandaku" ucapku setelah melihat pantulan diriku. Pakaian yang kupakai seperti biasa di dominasi dengan warna hitam, tapi ada warna hitam yang tak kuinginkan ada di bawah mataku.

Aku pun turun ke bawah dan melihat hampir semuanya ada disini. Ya mereka sudah memakan sarapan yang saat ini di buat oleh Izumi.

"Ohayou" sapaku dan berjalan ke arah kulkas dengan lemas.

"Ohayou" balas mereka

"Fuyumi-san kenapa lemas begitu?" Tanya Sakuya

"Dan Fuyu-chan punya mata pandan seperti Tsuzuru kemarin" ucap Citron

"Mata panda" koreksi Tsuzuru

"Ya begitu maksudku"

"Ah, ini. Efek megadang bermain game" ucapku, dan tak sengaja tatapan mataku dan Itaru yang baru saja datang untuk berangkat bekerja.

"Ohayou Itaru" sapaku

"Oh, ohayou. Sepertinya kemarin aku sedikit mengantuk, apa aku berkata yang aneh?" Ucapnya. Aku yang berkedip beberapa kali untuk mengingat kejadian kemarin

Blushh

Seketika wajahku memerah, aku langsung saja menyembunyikan wajahku dengan mencari sesuatu di dalam kulkas.

"A-a-ah iie" ucapku sambil berusaha untuk menyembunyikan wajahku.

"Are, Fuyu-chan kau mencari apa?" Ucap Izumi yang sedikit menyenggol lenganku.

"Aku, aku mencari timun ya timun untuk mataku" ucapku dan mendapatkan timun lalu segera ke atas tepatnya ke dalam kamarku.

#Fuyumi Pov End

Semuanya memandang ke arah tangga setelah Fuyumi berlari kesana.

"Itaru-san, kau apakan sahabatku?" Ucap Izumi memandang penasaran ke arah Itaru.

"Aku hanya ngelantur kemarin, aku tidak terlalu ingat" ucap Itaru yang berbohong. Jelas saja, dia ingat betul ketika Fuyumi masuk ke dalam kamarnya saat dia memakai baju santai dan moodnya jelek karena kalah game. Dan juga dia sedikit memberi gertakan dengan kabedon dan juga mendekat ke arah Fuyumi.

"Benarkah? Apa dia masih mengantuk?" Ucap Izumi

"Mungkin saja kantoku, setelah melihat mata pandanya tadi" ucap Tsuzuru.

"Ya mungkin saja" ucap Izumi. Dan mereka semua melakukan kegiatan masing-masing. Itaru yang berangkat bekerja dengan mobilnya.

"Dia menarik" monolog Itaru selama perjalan ke kantornya.

Kembali ke Fuyumi. Gadis itu berada di depan cermin dan masih tersisa rona merah di kedua pipinya.

"Sial efeknya lama sekali" monolog gadis itu. Dia hanya menatap mentimun yang dibawa tadi, sebelum akhirnya menghembuskan nafas untuk berjalan ke arah dapur kembali.

"Fuyu-chan" panggil Izumi saat Fuyumi terlihat menuruni tangga.

"Ada apa?" Ucap Fuyumi setelah mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan.

"Itaru-san sudah berangkat bekerja" ucap Izumi

"Hah?! Aku tidak menanyakannya" elak Fuyumi

"Heh? Benarkah? Tapi kenapa tadi kau menghindarinya? Apa terjadi sesuatu semalam saat kau mengantarkan naskahnya" goda Izumi

"T-tidak ada, sudahlah aku mau bersih-bersih dulu" ucap Fuyumi yang segera mengambil alat kebersihan dan bekerja.

Izumi hanya terkekeh melihat sahabatnya yang salah tingkah itu.

'dia sangat berubah saat mengenal teater ini, aku sangat senang bisa melihatnya lebih banyak tersenyum disini' batin Izumi

"Kantoku sepertinya sangat bahagia ya" celetuk Citron yang menyadarkan Izumi dari lamunannya.

"Um, Begitulah" ucap Izumi sambil tersenyum.

---skip---

Sore hari pun tiba, lebih tepatnya jam latihan pun tiba. Fuyumi yang sudah berada di tempat latihan sebelum yang lain datang pun membereskan ruangan disana.

"Fuyu-chan"

Fuyumi menoleh karena di panggil dan mendapatkan Tsuzuru disana.

"Eh, yang lain belum datang ya" ucapnya

"Belum. Bagaimana keadaanmu Tsuzuru-kun?" Ucap Fuyumi sambil fokus bersih-bersih.

"Lebih baik dari kemarin Fuyu-chan, dan " ucapan Tsuzuru yang menggantung membuat Fuyumi menghentikan kegiatannya untuk menoleh ke arah Tsuzuru

"Dan?" Ulang Fuyumi

"Hm, dan kau tumben ada di sini terlebih dulu" ucap Tsuzuru sambil menghindari adanya saling tatap.

"Oh, itu. Aku sedang tidak ada kerjaan, dan kau tidak melihat mata pandaku lagi kan?" Ucap Fuyumi sambil menunjuk kearah bawah matanya

"Eh, iya mata pandamu menghilang" ucap Tsuzuru langsung melihat ke arah yang di tunjuk Fuyumi

"Hahaha, benar. Ini karena timun yang gunakan tadi, cobalah Tsuzuru untuk menghilangkan mata panda saat mengerjakan naskah selanjutnya" ucap Fuyumi bangga

"Yah kalau kita berhasil di spring troupe ini" ucap Tsuzuru agak sendu

"Kita pasti berhasil kok" ucap Fuyumi yang membuat Tsuzuru bertanya

"Hm, itu seperti firasatku saja" jawab Fuyumi yang membuat Tsuzuru semakin penasaran dibuatnya. Tapi saat hendak bertanya lebih lanjut, anggota yang lain termasuk Izumi datang ke tempat latihan.

"Ara, kalian sudah ada disini?" Ucap Izumi

"Iya lah, aku tidak mau ruang latihan ini kotor saat di gunakan" ucap Fuyumi kearah Izumi.

Tsuzuru yang melihat ke arah Fuyumi hanya makin penasaran dibuatnya tapi hilang begitu saja setelah melihat pertengkaran kecil antara Izumi dan juga Fuyumi.

'mereka seperti adik-adikku' batin Tsuzuru

"Ja, berkumpul minna" ucap Izumi yang sudah selesai adu argumen dengan Fuyumi.

#Fuyumi Pov

Aku melihat kearah mereka berlima dengan tenang. Dan aku tidak terlalu ikut untuk pembukaan ini, biarkan Izumi yang mengurusnya.

"Fuyu-chan, kau tidak duduk?" Tanya Izumi, aku yang tersadar sudah melihat mereka semua yang duduk melingkar di atas kursi.

"Eh, sejak kapan kalian duduk?" Ucapku

"Kau tak menyimak sejak tadi ya" ucap Tsuzuru

"Hehehe, gomen aku ada pikiran tadi. Ja aku berdiri saja" ucapku yang bersandar di dinding.

Dan pembacaan naskah pun di mulai. Aku yang mengetahui scene ini hanya menyimak.

Drrrt

Handphoneku berbunyi. Aku memandang layar handphoneku sedikit mengeryit, karena hanya nomor tak di kenal.

"Izumi, aku keluar dulu" ucapku yang di jawab anggukan oleh Izumi.

"Moshi moshi, siapa?" Ucapku setelah di depan pintu dan keluar.

"Fu-chan, ini aku Azuma"

"Azuma, oh Azu-nii" ucapku

"Are sejak kapan kau memanggilku begitu, Fu-chan? Waktu ini kau memanggilku dengan Azuma"

"Hehehe, ja kalau begitu mulai saat ini aku memanggilmu dengan sebutan Azu-nii" ucapku sedikit tertawa karenanya.

"Eh, baiklah. Apa kau luang malam ini?"

Aku mengeryit bingung, kenapa tiba-tiba Azuma menelfon dan menanyakan waktu malamku.

"Hm sepertinya tidak setelah latihan tentunya jam 9" ucapku

"Arra arra, sayang sekali. Padahal aku ingin bertemu denganmu"

"Eh, kalau Azu-nii ingin bertemu. Kenap tidak besok siang saja?" Usulku

"Siang? Ku dengar ramalan untuk besok cuacanya agak panas"

Aku hanya bersweat drop mendengar jawaban dari Azuma.

"Kau seperti perempuan saja Azu-nii. Aku yang perempuan saja, baik-baik saja keluar siang hari" ucapku

Dan benar saja jawabanku langsung memancing ceramah tentang perawatan kulit dari Azuma. Aku yang mendengarnya hanya bersweat drop.

"... Jadi kau harus lebih peduli dengan kulitmu. Pakai skincare untuk merawatnya"

" Ha'i ha'i, Azu-nii. Oh iya, apa kau tidak bekerja Azu-nii?" Tanyaku

"Klien hari ini mengundurkan harinya, jadi hari ini aku sendiri"

"Ah, gomen ne Azu-nii. Sebenarnya aku ingin bertemu dengan Azu-nii tapi aku sedang melatih teater sampai jam 9"

"Tak apa, aku maklum dengan mu. Ja, aku akan menemuimu jam setengah 10 malam kalau begitu ya. Sampai nanti, Fu-chan"

Tut tut tut

Aku yang mendengar suara telfon terputus hanya menghela nafas kasar.

"Jadi hari ini aku akan pergi berdua dengan Azuma saat malam hari. Woah seperti date saja, tapi dia sudah kuanggap kakak sendiri" seruku. Aku melangkah ringan ke dalam ruang latihan.

Tapi sepertinya suasananya sedang serius. Aku pun berjalan dengan hati-hati, dan berdiri di tempatku sebelumnya.

'aku sudah tak sabar lagi untuk bertemu dengan Azu-nii nanti. Tunggu dulu, apa aku harus memakai pakaian biasa atau dress peach yang dia berikan?' pikirku

"Kacau, karena kau salah terus jadi kacau" ucapan Masumi membuatku tersadar dari pikiranku.

"Ini kan baru pertama kali, jadi mau gimana lagi, kan? Pertama teruskan saja du-" ucapan Tsuzuru terpotong karena ucapan Masumi.

"Maaf" lirih Sakuya

"Kau juga, padahal kau yang tulis sendiri tapi nggak hafal" ucap Masumi,

"Hah?!"

Aku melihat itu hanya tersenyum kecil.

"Sepertinya sudah panas ya" gumamku

"Kalian berdua, hentikan!" Ucap Izumi yang menengahi pertengkaran Tsuzuru dan Masumi. Aku hanya terdiam melihat jalannya scene ini.

TBC

Hey hey hey

Hallo gyus, kek nya Suki bakal hiatus dulu ni sekitar 1/2 bulan. Soalnya sudah di semester tua jadi banyak kegiatan ni kampus. Biasa derita mahasiswa semerter tua, apalagi ini minggu terakhir kkn ni, gomen kemarin menghilang tanpa pemberitahuan karena pusing banget ngurus kkn dan proposalan.

Hehehe, tunggu aja ya ke lanjutannya.

Makasih (~ ̄³ ̄)~

Continue Reading

You'll Also Like

489K 49K 38
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
1M 86.4K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
1.7M 18.4K 40
Sebelum membaca, alangkah baiknya kalian untuk follow akun wp gw ya. WARNING 🔞!!! Yg penasaran baca aja Ini Oneshoot atau Twoshoot ya INI HASIL PEMI...
80.6K 5.6K 25
"MOMMY?!!" "HEH! COWOK TULEN GINI DIPANGGIL MOMMY! ENAK AJA!" "MOMMY!" "OM!! INI ANAKNYA TOLONG DIBAWA BALIK 1YAA! MERESAHKAN BANGET!" Lapak BxB ⚠️ M...