"Zian, cepat selesaikan laporannya,bos baru sebentar lagi akan datang sayang!" Krick menepuk pundakku dan langsung melemparkan beberapa kertas lecek padaku. Aku yang sedang meniup-niup tehku yang masih panas tak siap menerima kertas yang ia lempar. Alhasil, kertas lecek dan kusam itu menabrak teh tercintaku dan jessss,baju bagian depanku basah.
"Thanks Krick, kau terlalu baik. Jika kau masih ingin melihat pacar gaymu lagi jangan pernah melakukan hal ini lagi padaku Krick Antonio!!!"
"Aku minta maaf kau tahu aku tak sengaja melakukan itu sayang, don't be angry Honey. Kau semakin menggemaskan jika kau marah begitu kau tahu??"
Kulihat Krick memasang wajah innocent tak bersalahnya padaku, dia pikir aku akan percaya tatapan bodohnya itu. Oh ayolah itu memang sedikit mempengaruhiku. Tapi, ah sudahlah. Kau menang Krick -.-
"Jauhkan mukamu dari pandanganku Krick aku sedang tidak mood saat ini. Tugas yang menumpuk sudah membuat kepalaku ingin pecah dan sekarang kau telah menambah bad moodku. Saat ini bajuku basah, dan aku tak bawa baju ganti. Jika kau ingin aku memaafkanmu carikan aku baju sekarang Krickk!!!" Teriakku sambil menghempaskan gelas tehku yang sudah kosong.
Oke kali ini untuk pertama kalinya aku meneriaki sahabat gay tercintaku satu-satunya. Apalagi yang dapat membuatku kesal kalau bukan karena kedatangan bos baru yang mendadak dan mengharuskanku membuat laporan mengenai perkembangan perusahaan untuk dikumpulkan hari ini juga!! Hahaha apa kalian mendengarku, kuulangi sekali lagi hari ini juga dan harus disiapkan dalam waktu dua jam!! Apa mereka pikir aku robot??? Oh tuhan, terima kasih banyak.
"Oh, baiklah Honey. Give me five minutes, Okey? Duduk manis dan tunggu saja disini yaaa." Matanya mengerling padaku. Kalau bukan dia sahabatku, mungkin sudah aku tempeleng wajahnya yang menjijikan itu.
Baiklah sebelum kalian semua membaca ceritaku, tentu saja harus perkenalan,bukan? Yap, namaku Zianda Amarova. Karakteristik tubuh, aku tak tahu. Aku merasa aku hanya gadis biasa. Mengenai kisah cintaku, hmm aku baru pacaran satu kali disaat aku berumur 23 tahun, tapi aku diputuskan hanya dalam waktu seminggu. Kenapa? Yah karna aku hanya gadis biasa yang miskin dengan orang tua yang super berantakan dan lepas dari kekuranganku ini aku justru menolak memberikan keperawananku kepadanya. Ya, dia hanya menginginkan tubuhku, dan dia sudah bertaruh dengan teman-temannya kalau ia bisa meniduriku. Tapi aku bukan gadis murahan jadi aku menolaknya. Dia menamparku dan meninggalkan aku di jalan seorang diri. Tamat.
Apa aku tidak sedih?? Hmm hancur. Itu yang aku rasakan karena terlalu menyayanginya. Aku begitu bangga saat dia yang begitu kaya dan tampan memilihku seorang gadis buruk rupa untuk menjadi pacarnya. Yah serasa di negeri dongeng. Tapi kau tahu itu semua hanya mimpi yang selamanya tak akan pernah menjadi kenyataan, dan aku terlalu bodoh untuk mempercayainya. Yah tapi itu masa lalu. Sekarang aku sudah 29 tahun. Aku sudah lebih dewasa, dan memilih menutup hatiku bagi pria tampan dan kaya. Aku memilih hidup sendirian tanpa cinta yang hanya akan datang lalu pergi lagi. Inilah aku yang sekarang. Zianda Amarova sang wanita paling dingin. Yah begitulah aku.
"Jengjengjengg honey, lihat! Aku sudah menemukan baju ganti untukmu. Bagaimana apa kau suka??" Kulihat sekilas baju yang dibawa Krick. Oh tuhan, sumpah demi apa. Baju macam apa yang dibawanya untukku?!? Apa baju ini baju yang belum selesai jahit atau apa, warnanya juga mengapa terang dan norak seperti ini??? Kenapa ada belahan besar dibagian dadanya. Apa itu robek atau apaa?? Dan ada apa dengan roknya!?? Kenapa pendek sekaliii??? Sahabat macam apa laki-laki setengah jadi ini, apa dia berniat menjadikanku wanita murahan????
Oh tuhan, apa ini pertanda aku akan mendapat kesialan beruntun hari ini?
"Krick, baju..macam..apa..yang..kau..bawakan untukku hahhh!?!?? Kupelototkan mataku padanya. Rasanya aku ingin mencekiknya saat ini juga lalu membuang dia ke laut. Eh, gak ding kebagusan. Ke got aja. Dasar bule otak udang.
Si pembuat masalah dipelototin malah cuman cengengesan aja. Oh ya aku lupa menceritakan salah satu sahabatku yang paling gila ini. Yah dia Krick. Lebih tepatnya Krick Antonio. Dia sahabat sekaligus atasanku saat ini. Dia keturunan Jerman - Pakistan - Japan - Minang.-,-
Bingung gimana bisa keturunan sebanyak itu?? Aku saja bingung apalagi kalian. Jangan tanya aku. 6 tahun pun aku sudah berteman dengannya aku tetap tidak mengerti asal usulnya yang begitu panjang. Cukup kalian tahu saja dia tampan, kaya, tinggi, berotot, dan sexy. Semua kriteria lelaki paling diminati ada padanya. Yah, dialah laki-laki terkeren yang pernah kutemui. Tapi saat kalian tahu rahasia besarnya, pasti kalian akan mundur jauh-jauh darinya, tapi yang pasti tidak denganku. Dan yah dia gay. Ada apa saudara-saudara? Apa anda tidak percaya?? Oh tolong dibaca komentarku yang paling atas. Yah untuk kesekian kalinya dia memang gay, dan punya pacar gay yang pastinya perlu kalian ketahui, pacarnya cantik bahkan lebih cantik daripada aku-_-'
Hohoho...menarik sekali,bukan??:-)
Tapi alasan mengapa aku ingin berteman dengannya adalah karena sejak 'kejadian itu' hanya dia satu-satunya orang yang mau dan dengan senang hati bersedia berteman denganku yang memiliki keluarga berantakan dan miskin pula hahaha. Yah, Krick merupakan bagian dari masalaluku saat dulu aku dicampakkan oleh lelaki yang pernah menjadi pacarku itu, dia ada disana. Dia melihatku. Dia menghampiriku yang saat itu sedang menangisi nasib buruk yang menimpaku. Dia mengulurkan tangannya padaku. Dia tersenyum, tapi bukan senyuman iba, kasihan, dan tatapan hina lainnya. Dia tersenyum dan hanya dua kata yang diucapkannya. Tapi aku tahu maknanya lebih dari itu.
Jelek, gak boleh nangis...
Eh, empat kata deng, hahaha. Tapi punya makna yang cukup kuat untuk menyadarkanku kalau hidupku tak berhenti sampai disini. Dia juga yang mengajakku-gadis dengan tidak jelas identitas ini untuk tinggal bersamanya. Awalnya kupikir dia berniat jahat. Seorang gadis dengan keadaan paling rapuh berusia 23 tahun yang semenjak orang tuaku pergi meninggalkanku, sepanjang hidupku aku terlantar dan tak diinginkan. Terlalu mudah untuk dibawa oleh seseorang yang lebih besar dan lebih tua setahun darinya. Hanya dengan senyum lebar dia mengatakan kalau ia ingin menjagaku. Bodoh memang, baru bertemu tapi mau membantu orang yang tak dikenalnya. Tapi dia hanya cengengesan dengan bodohnya. Dan bilang kalau dia percaya padaku dan hanya menginginkan seorang teman. Bodoh, memang dia bodoh. Tapi dia yang membuatku merasa punya sebuah keluarga. Merasa terlindungi, dan tak kesepian lagi. Dan untuk pertama kalinya hidupku bergantung pada seseorang. Pada Krick yang sejak usiaku 23 tahun yang lalu sudah menjadi sahabat sekaligus keluarga bagiku. Dan kekurangannya itupun aku terima, walaupun aku tahu itu melanggar agama. Tapi dia hanya bilang suatu saat nanti dia akan menyukai wanita kembali. Dan aku percaya padanya.
"Aku minta maaf honey. Kupikir ini cantik untukmu. Ukurannya juga pas kok. Aku yakin itu akan terlihat cantik untukmu, sayang." Dia menatapku dengan pandangan puppy eyes-nya yang idiot itu. Tapi mau tak mau sebenarnya itu membuatku tertawa.
"Ayolah Krick. Kau tahu aku tidak pernah menyukai baju dan rok robek-robek seperti ini. Jangan samakan aku dengan Barbara, atau Riska yang memang suka memamerkan dada dan pantatnya yang memang kelewat besar itu!!"
"Hehehe, Zianda Amarova-ku sayang, baju ini memang pantas untukmu. Lagian ini tidak terlalu terbuka kok. Hanya sedikit lebih lebar saja, Honey." Lihatlah sekarang. Wajahnya yang bodoh kembali menampilkan tampang mupeng (muka pengen) yang pastinya tidak berlaku untukku.
"Aku tahu itu hanya alasanmu, Krick. Kau tidak pandai berbohong. Kau tahu itu."
"Hahah, yayaya. Kau menang. Aku tak menemukan baju lain untukmu. Hanya ini. Maafkan aku, Little Honey."
"Oh ya ampun, Krick. Kau bisa membelikan aku baju yang dijual ditoko depan kantor kita, kan??"
"Oh ya, aku sungguh lupa Zian. My Honey aku sekali lagi minta maaf ya. Tapi omygod, sayang sudah jam berapa ini?? Lupakan tentang baju sialan ini sayang. Kita bisa terlambat menyelesaikan laporan bodoh itu jika kau masih menolak baju ini.15 menit lagi bos baru akan datang. Dan kita akan dipecat kalau terlambat hari ini. Ayolah ganti saja bajumu itu. Aku akan menutupimu jika ada laki-laki yang mencoba melirik tubuhmu. Okey Honey."
"Kuakui baru pertama kali kau bicara sepanjang itu padaku, Krick. Tapi, yah sudahlah. Temani aku ganti baju ke toilet yuk." Ucapku polos.
"Oh no, young lady. Aku tidak bisa ikut denganmu ke toilet. Apa kau buta hah, biarpun aliran sexual-ku konslet tapi aku masih laki-laki. Kau mau aku ditangkap security gara-gara dikira mengintip toilet perempuan?!?"
Oh bodohnya aku,sampai lupa tentang hal itu.
"Baiklah, aku ganti baju dulu ya. Kau tunggu disini ya. Alangkah lebih baiknya kalau kau melanjutkan laporanku yang belum selesai dan membuatkan aku segelas kopi lagi. Okee. Huahaha." Aku mendengar berbagai macam umpatan darinya, tapi sebodo amat. Sebelum ia menimpukku dengan sepatunya, aku langsung melarikan diri darinya. Namun, karma ternyata cepat berbalas. Aku menabrak seseorang, oh tidak dua orang maksudku.
"Oucchh..sakit bodoh. Matamu kau letak dimana? Dipantat hahh! Jalan itu pake mata bukan pake hidung, sialan. Dan oh ini sakit sekali kau tahu. Apa kau pernah merasakan pantatmu jatuh terhenyak sepertiku hah?? Aku bisa kanker otak kau tahu. Atau kanker jantung mungkin. Hahh dasar sialan!!"
Aku terus meneriakinya dengan berbagai umpatan buruk yang pastinya terdengar sangat menyebalkan. Tapi ini memang sakit kau tahu. Yang kutabrak tidak jatuh, dia tetap berdiri stay cool dengan sok kerennya. Tapi aku malah memantul dan terduduk seperti ini. Oh ya ampun! Apa yang matanya lihat itu, sampai melotot begitu??
"Apa yang kau lihat hah?? Kau mau cari mat...what the hell!! Apa yang kau lihat bodoh??" Aku mengikuti arah pandangannya dan woowww, ternyata akibat jatuhku tadi rokku tersingkap dan menampakkan pahaku yang putih mulus tepat di depannya!!! Kuulangi lagi,tepat di depannya!??!!! Apa dia minta kucolok matanya dengan hak sepatuku ini, biar tahu rasa sekalian!
"Berani-beraninya kau menatap tubuhku seperti itu hah?? Kau benar-benar tidak sopan,tuan!" Aku berdiri dan saat aku ingin menamparnya aku melihat sekilas senyuman licik di wajahnya. What the hell, apa dia tidak takut padaku?? Akan kucakar wajahnya sekalian!
Eh tapi ngomong-ngomong, wajahnya terlalu tampan untuk kucakar. Bahkan sangat tampan dengan rahang yang kokoh dan membentuk wajahnya sempurna. Tubuh yang tinggi dan tegap bagaikan dewa yunani, dan bisa kulihat tangannya yang terbungkus jas hitam mengkilap itu berotot tapi begitu proposional di tubuhnya. Dengan rambut yang sedikit berantakan dan terlihat basah membuat dia terlihat makin sexy, dan yah dia sangat sexy dan hot kalau boleh kunilai. Dan oh tuhan demi apapun, dia laki-laki yang sangat sempurna. Dan bahkan lebih tampan dari Krick. Ya ampun, apa yang kulakukan?!?? Aku mengagumi sosok laki-laki yang bahkan baru sesaat tadi ingin aku cakar dan kucekik?!?? Otakku pasti kurang waras sekarang.-_-'
"Sudah selesai mengagumiku??"
"What?? Apa yang kau katakan hah? kk..kau pikir aku mengagumimu begitu?kau kira dirimu tampan hah, wajahmu dan kelakuanmu sama buruknya kau tahu!!" Aku mengibaskan tanganku di depannya. Nafsuku untuk menamparnya sudah hilang, sekarang digantikan dengan rasa ingin membunuhnya.-_-
"Psst..psst,woi Zian." Kulirik ke arah samping laki-laki menyebalkan dan sok itu, oh ternyata ada Diandra yang sedang bergerak-gerak seperti cacing kepanasan seperti biasanya. Dan dia adalah salah satu sahabatku juga.
Biar sedikit kuceritakan dulu tentangnya sebelum kita lanjutkan adegan tadi. Diandra adalah sahabat kedua yang kumiliki setelah Krick tentunya. Dia yang selama 4 tahun ini selalu ada di sampingku. Kelakuannya seperti preman bar-bar dan saat ini juga bekerja di kantor yang sama denganku sebagai sekretaris bos besarku, hebatkan dia?aku saja kagum dengan bocah satu itu otaknya terlalu licin sampai jabatannyapun begitu mengagumkan menurutku. Eitss,perlu kalian ketahui, dia punya rahasia besar yang hanya aku yang tahu, bahkan Krick-pun tak tahu. Tentu saja, inikan tentang dia. Yap, diandra menyukai Krick sejak pertama kali kami bertemu. Bahkan awalnya dia mengira aku pacarnya Krick. Tapi anehnya setelah mengetahui rahasia Krick, diandra tidak merasa jijik dan menjauh. Dia bilang dia bertekad mengubah Krick, dan mau menunggu Krick hingga Krick bisa menyukainya. Gila memang, tapi Diandra bilang itulah cinta. Dan cih, rasanya saat mendengar preman pasar sepertinya mengatakan kata cinta. Terlalu impossible.
Tapi aku percaya jika Krick bersama Diandra, Krick akan bahagia. Jadi tentu saja aku mendukungnya, tanpa sepengetahuan Krick tentunya. Dan ada satu hal yang selalu bisa membuatku tertawa saat mengingatnya, yaitu kelakuan dia saat memakai rok seperti saat ini, tak akan pernah diam saat berdiri, selalu sibuk menarik-narik roknya ke bawah seperti takut roknya kependekan. Padahal roknya sudah selutut dan tidak ketat, sama sepertiku.-_-'
"Hahh??"
"Bos baru, Idiot."
"Oh ya, gara-gara laki-laki idiot ini aku memang bisa terlambat mengantarkan laporan pada bos baru nanti. Kau kok bisa tahu??" aku makin kagum dengan sahabatku ini, sudah pintar sekarang pandai meramal juga.;p
"Bukan itu maksudku!"ucap diandra gusar sambil terus memainkan ujung roknya dan menatap kearahku dengan tatapan cemas.
"Lalu??"
"Dia ini.................."