New Isekai?! || A3 Fanfictiin

By sukiziqo12

4K 703 72

Fuyumi Melinda Nugraha, seorang gadis pencinta manusia 2D dan game. Bagaimana jika dia malah jatuh ke dalam g... More

Prolog
01
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

02

292 47 2
By sukiziqo12

-
-
-
***
Dan saat mencapai pintu keluar kami berdua bisa mendengar percakapan tentang Matsukawa yang sudah mengirim surat ke Tachibana Yukio alias ayah dari Izumi.

"Yukio itu, jangan-jangan ayahku, Tachibana Yukio?" Ucap Izumi sambil membuka pintu teater. Aku hanya mengekorinya.

"Jadi kalian berdua anaknya Yukio-san?" Tanya Matsukawa

"Bukan bukan, hanya Izumi yang anaknya. Aku hanya temannya yang menemaninya" ucapku sambil mengibaskan kedua tanganku malas. Lain dengan Izumi yang memperlihatkan surat beramplop putih.
-
-
-
***

Aku hanya tersenyum melihat Izumi yang menunjukkan surat itu. Yang membuat Matsukawa tersenyum senang.

"Itu kan surat yang ku kirim! Anu, mana Yukio-san?" Ucap Matsukawa senang.

"Aku tak dengar kabar Ayah sejak 8 tahun lalu. Beliau juga tak kunjung pulang" ucap Izumi

"Dan juga dia menelantarkan anak dan istrinya sampai saat ini" tambahku yang berdiri di samping Izumi.

"Begitu ternyata..." Lesu Matsukawa

"Sepertinya tak sesuai dugaanmu ya? Berakhir sudah." Ucap Sakyo yang masih kekeh untuk merobohkan teater ini.

"Oi oi, kau kejam sekali oni debtcollector-san" ucapku

"Benar, kau kasar sekali! Padahal kan masih ada jalan lain!" Ucap Izumi

"Kau bisa bilang begitu karena tak tahu apa-apa soal teater ini. Percaya atau tidak, teater ini dikhususkan untuk kelompok teater. Mayoritas kelompok teater menyewa aula untuk pertunjukkan, tapi tidak dengan kelompok teater ini..." Dan penjelasan Sakyo membawa kami semua ke luar gedung teater.

'kelihatan disini Sakyo sangat peduli dengan teater ini' batinku mendengar penjelasan dari Sakyo.

Dan aku melihat buldozer tersebut kembali bergerak ingin menggusur teater ini. Aku menoleh ke samping, Izumi yang berkeringat dingin melihat buldozer itu perlahan ingin merobohkan nama Mankai.

"Aaaaa!!" Teriak Izumi, aku menutup telingaku karena pas sekali dia berteriak di samping telingaku.

"Izumi" ucapku agak kesal sambil menutup telingaku. Dan tak digubris sama sekali.

"Hah?!"

Hampir semua orang menoleh kearah Izumi. Aku yang menetralkan telingaku yang agak berdengung mendengar teriakan Izumi dua kali hari ini hanya berdiam sambil memegang telingaku.

"A-aku baru ingat! Se-sebenarnya, ayah mewariskan kelompok teater ini padaku jika ada apa-apa dengannya" ucap Izumi.

Aku hanya menggelengkan kepala melihat akting Izumi yang bisa di anggap tidak matang itu.

"Benarkah?!" Ucap Matsukawa

"Cuma butuh 4 sub kelompok kan?" Ucap Izumi

"Ya begitulah" ucap Sakyo

"Kalau begitu, tak ada masalah. Aku akan ajak beberapa anggota kelompok teater" ucap Izumi

"Berapa orang?" Ucap Sakyo

"Etto, kalau dua orang, bisa langsung dapat" ucap Izumi, aku dapat melihat keringat dingin yang dia keluarkan.

"Sampai matahari terbenam. Ku tunggu sampai matahari terbenam hari ini. Bawalah 2 anggota baru itu ke hadapanku. Dan jangan masukkan temanmu itu" ucap Sakyo memberi syarat sambil melirik ke arahku. Sakuya dan Matsukawa tersenyum mendengar itu.

"Kalau tidak bisa, jangan harap bisa melihat papan nama teater ini lagi" lanjut Sakyo mengancam.

"Wakarimashita, ayo, kalian berdua" ucap Izumi tapi menarik lenganku.

"Oi, aku juga ikut?!" Protesku yang pasrah di tarik oleh Izumi.

***

Dan disinilah kami, di tengah jalanan Veludo. Veludo street yang terkenal karena banyak gedung teater dan kelompok teater yang melakukan street act disini. Jangan salah lagi kalau jalan ini dipenuhi dengan teater dan juga cafe-cafe.

"Eeiihh, yang barusan itu cuma bohongan?!" Teriak Matsukawa

"Oi, jangan teriak. Kita jadi pusat perhatian" ucapku sambil melirik ke orang-orang.

"Bukan bohong sih, tapi akting" ucap Izumi.

"Aktingmu payah Izumi" ucapku dan tepat setelah mengucapkan itu. Aku mendapat satu injakan dari Izumi.

"Itta" ringisku sambil berjongkok memegangi kakiku.

"Diamlah, Fuyumi" ucap Izumi yang nampak kesal.

"Terus, waktu bilang punya anggota baru itu?" Tanya Matsukawa

"Nggak punya" ucap Izumi sambil tersenyum canggung dan keringat dingin masih keluar dari pelipisnya.

"Mustahil" ucap Matsukawa sambil menjatuhkan dirinya lemas.

"Ternyata, memang harus bubar ya?" Tanya Sakuya

"Agar itu tak terjadi, kita harus cari anggota baru" ucap Izumi

"Kalau sekarang yang nggak mungkin bisa tahu!" Ucap Matsukawa pesimis.

Plak

Aku memukul punggung Matsukawa. Izumi dan Sakuya melihatku agak terkejut dengan tindakanku.

"Oi, kau sebagai manajer jangan pesimis seperti itu. Kau harus optimis untuk mempertahankan teater itu" ucapku sambil menghela nafas lelah

"Karena Izumi menyeretku ke sini, tidak ada salahnya ikut ke masalah kalian. Ya dari awal aku tidak ingin ikut tapi di paksa, jadi ya sudahlah" ucapku sambil melirik Izumi.

"Benarkah, Fuyumi? Tapi bagaimana dengan teater mu? God troupe kau baru di terima 5 bulan lalu kan" ucap Izumi.

'heh jadi aku masuk God troupe ya' pikirku

"Fuyumi?" Panggil Izumi

"Ah, itu gampang. Aku akan keluar, lagi pula aku tak memegang peran penting disana" ucapku enteng

"Hah? Kau sudah menjadi pemeran utama 3 kali dan 15 kali menjadi second lead disana. Benar kau ingin keluar?" Ucap Izumi

'sugoi, aku seperti veteran di dunia teater saja dengan peran yang tak masuk akal itu' batin ku yang histeris dengan kenyataan tentang karakterku di sini.

"Sugoi, Fuyumi-san ternyata orang teater juga" ucap Sakuya polos

"Sudah sudah, lebih baik kita selesaikan masalah ini dulu. Tentang pengunduran diriku belakangan saja" ucapku sambil mengibas-ngibaskan tanganku agak malu.

"Aku juga. Aku tidak tahu harus berbuat apa, tapi aku juga ingin membantu. Aku tak mau kehilangan kelompok teater yang baru saja ku masuki" ucap Sakuya.

"Hm, maaf tak memperkenalkan diri. Aku Tachibana Izumi, dan dia Tamaki Fuyumi. Mohon bantuannya ya" ucap Izumi sambil tersenyum

"Aku Sakuma Sakuya. Saku-nya artinya bunga yang mekar. Mohon bantuannya" ucap Sakuya dengan semangat

"Manajer bangun, sebelum aku menjulukkimu useless manajer" ucap ku yang menepuk-nepuk punggung manajer.

"Fuyumi" ucap Izumi yang memegangi tanganku agar tak menepuk punggung Matsukawa lagi.

"Lalu, bagaimana cara mencari orang baru?" Ucapku yang melihat ke Izumi dan Sakuya.

"Soal itu, aku punya ide agar kita bisa segera dapat orang" ucap Izumi.

"Street act?" Ucapku

" Benar sekali. Fuyumi kau bisa ikut ya" ucap Izumi sambil memandangku dengan puppy eyesnya.

"Hah, baiklah" ucapku.

Dan kami bertiga berdiri disini, untuk berakting.

"Aku manajer dari mankai company, kami akan mulai buka audisi jalanan" ucap Matsukawa

"Ha'i, aku yang pertama, Sakuma Sakuya, 17 tahun. Bakatku adalah mengingat wajah dan nama orang. Hobiku berlatih baca kalimat di dekat sungai" ucap Sakuya. Aku pun menghirup nafas dan mengehembuskan nafas.

"Ne, permisi. Apa masih bisa ikut audisi?" Ucapku sambil berakting bingung.

"Ho, kita kedatangan peserta audisi lagi. Perkenalkan dirimu" ucap Matsukawa.

"Ne, perkenalkan Tamaki Fuyumi, 20 tahun, bakatku bisa membuat semua orang terpikat, hobiku berakting, mohon bantuannya manajer-san" ucapku sambil tersenyum.

Dan akting kami terus berjalan, ada beberapa orang yang tertarik, tapi itu karena aku. Aku yang katanya disini ikut God troupe, sebagai pendatang baru yang mempunyai bakat yang bagus.

Dan sampai aku melihat rambut navy di bagian bawahnya berwarna kream dan menggunakan headphone terhenti untuk melihat street act kami. Izumi juga sudah bergabung dengan street act kami.

'Dia membuka headphonenya' pikirku.

Dan akting kami terus berjalan, aku terpaksa keluar untuk meladeni fans yang meminta tanda tangan.

'sepertinya aku cukup terkenal disini' pikirku sambil melakukan sesi tanda tangan gratis di sini.

"Fiuh, akhirnya selesai juga" ucapku setelah 15 menit aku berkutat dengan para fans. Aku pun mengambil handphoneku dan melihat kontak yang ada disana.

'yappari, aku memang dari God troupe' batinku setelah nama Reni-san pemilik God troupe ada di handphoneku.

"Ja, saatnya mengundurkan diri" ucapku dan mengirimkan pesan pengunduran diriku untuk Reni-san.

Dan tak lama, ada balasan dari Reni-san tentang alasan ku mengundurkan diri. Aku pun menjawab kalau aku bergabung dengan teater baru, tapi bukan sebagai aktrisnya. Dan saat itu juga, Reni-san menjawab dan mensetujui pengunduran diriku dengan gampangnya.

Aku pun tersenyum dan melangkah ke Izumi dan yang lainnya yang sedang beristirahat.

"Bagaimana?" Ucapku

"Sama sekali tidak ada yang melirik, Fuyumi-san" ucap Sakuya

"Tidak, sepertinya ada satu orang yang menonton" ucapku sambil menunjuk dengan dagu arahnya. Izumi yang melihat itu pun melangkah mendekatinya.

"Anu, kau tertarik dengan teater?" Ucap Izumi, dan lihat orang itu ngeblush. Rona merah muda terlihat di kedua pipinya yang putih.

Aku dan Sakuya mendekati mereka berdua.

"Are, Masumi-kun ?" Ucap Sakuya

"Sakuya, kau kenal?" Tanyaku

"Dia adik kelasku" ucap Sakuya

"Omae dare?" Ucap orang itu, yang membuat kami menoleh kearahnya terutama Sakuya.

"Yappari, dia nggak kenal aku, ya." Ucap Sakuya sambil bersweatdrop ria.

"Yang sabar ya Sakuya" ucapku sambil menepuk pelan punggungnya.

"Eh untuk apa, Fuyumi-san?" Ucap Sakuya, aku hanya menggeleng kepala dan masih menepuk punggungnya.

"Anu, Masumi-ku . Kalau tertarik dengan teater, kenapa tidak masuk kelompok teater saja?" Ucap Izumi.

"Bujuk saja Izumi, dia pasti menerima kok" bisikku sambil tersenyum

"Maksudnya apa Fuyumi-san?" Tanya Sakuya yang membuatku agak kelabakan.

"A-ah, maksudnya kalau Izumi terus membujuk siapa tau berhasil dapat 1 anggota" ucapku membenarkan.

"Ohh, begitu" ucap Sakuya.

'aku lupa kalau ada Sakuya, untung Sakuya masih polos' batinku lega.

"Kau masuk teater ini?" Tanya Masumi

"Aku sih ..." Ucap Izumi yang bersweatdrop

"Kau ini bicara apa, sutradara?! Kau kan penasihat sekaligus sutradara utama kami!" Ucap Matsukawa yang tiba-tiba dari belakang kami.

"Benar sutradara, Izumi kantoku" ucapku sambil tersenyum berniat menggodanya.

"Ehhh, tidak. Yang tadi itu kan cuma street acting" sanggah Izumi, aku tertawa kecil melihat Izumi yang panik begitu.

Wussss

Masumi melompat dari pagar pembatas itu sampai di depan kami semua.

"Aku mau masuk kalau kau masuk" ucap Masumi

"Masumi-kun mau masuk?!" Ucap Sakuya yang mendatangi Masumi. Yang di jawab dingin olehnya.

"Kita sudah dapat satu orang, tinggal satu orang lagi kantoku" ucapku sambil menekan kata Kantoku ke arah Izumi sebelum mendekati Masumi.

Aku mendekati Sakuya dan Masumi.

"Ne, perkenalkan aku Tamaki Fuyumi. Fuyu yang artinya musim dingin, yoroshiku" ucapku sambil tersenyum kecil.

"Apa kau temannya?" Ucap Masumi yang tidak bisa menyembunyikan rona merah di pipinya.

"Hm, kalau ada yang ingin kau tanyakan tentang Izumi bilang saja" ucapku sambil menepuk punggung Masumi tak terlalu keras.

"Eh, Masumi-kun selamat datang di teater kami" ucap Sakuya riang tapi malah mendapat cengkraman di kepalanya.

"Itta itta" ucap Sakuya.

"Masumi, kasian Sakuya" ucapku yang melepaskan tangan Masumi dari kepala Sakuya.

"Sudah terima saja, jadi kita punya anggota baru" ucapku yang masih menggengam pergelangan tangan Masumi agar tak menyakiti Sakuya.

Dan akhirnya kami melanjutkan street act dengan tambahan anggota Masumi dan tujuan yang masih sama merekrut anggota.

Dan saat bagian Masumi, semua atau para gadis melihat ke arah kami. Aku? Aku tidak ikut dalam street act ini karena takut malah jadi sesi tanda tangan kedua.

Aku terkekeh melihat Masumi yang bertanya pendapat ke arah Izumi. Aku pun mengedarkan pandangan ku dan melihat satu orang dengan pakaian dan gaya rambut yang aku kenal.

TBC

Hey hey hey

Suki up dengan chapter baru. Suki up di hari weekend aja ya gyus. Terimakasih atas dukungannya ya para readers, bye bye

Continue Reading

You'll Also Like

58.2K 496 5
well, y'know? gue fetish sama pipis dan gue lesbian, eh gue sekarang sepertinya bi, kontol dan memek ternyata NYUMS NYUMS Apa ya rasanya Mommy? juju...
57K 7.4K 47
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
84.7K 7.9K 21
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
524K 5.6K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...