Hiraeth | Kth ✓

Od booksvii

113K 12.1K 2.3K

[follow me before you read] 🔞 Taehyung hampir putus asa mencari dan menahan rindu terhadap gadis masalalu ny... Více

prologue
chapter 1
chapter 3
chapter 4
chapter 5
chapter 6
chapter 7
chapter 8
chapter 9
chapter 10
chapter 11
chapter 12
chapter 13
chapter 14
chapter 15
chapter 16
chapter 17
chapter 18
chapter 19
chapter 20
chapter 21
chapter 22
chapter 23
chapter 24
chapter 25
chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Epilogue
Bonus

chapter 2

4.2K 460 94
Od booksvii

"love is like the wind, you can't see it, but you can feel it"

- nicholas sparks

Maaf menuhin notif akhir-akhir ini aku cuma ngerevisi beberapa chapter aja kok


Bayang kan jika kalian bertemu dengan mantan kekasih, apa yang kalian lakukan?

Mungkin bersikap biasa saja, ya itu lah yang Airin lakukan sekarang walau kenyataan nya Airin menahan mati-matian kejolak di hati nya, kendati presensi Kim itu kembali datang dalam hidup nya tanpa sengaja dalam pribadi yang berbeda pula, si Ayah muda yang dulu selalu Airin banyangkan hidup bersama dengan nya lalu memiliki keluarga kecil.

"Jika nama anak kita nanti Kim Taerin- bagus tidak?"

Dulu pertanyaan itu selalu Airin dengar dan di balas dengan anggukan kecil dan senyuman lucu, kali ini Airin hanya bisa membayangkan ketika mengetahui fakta sesungguh nya bahwa Kim Taehyung sudah menjadi suami dari wanita lain dan mereka sudah memiliki buntalan yang begitu menggemas kan yang kini terasa begitu lucu karena hasil buah cinta Taehyung dan istri nya berada di pelukan nya, mengusak memeluk begitu nyaman—terlelap.

Keheningan malam begitu terasa menggelitik rongga dada Airin, jantung nya berpacu lebih cepat kali ini, bagai mana tidak bayang kan jika kalian tidur satu ranjang dengan suami orang, berbeda dengan Taehyung, ia berbaring kelewat santai dengan kedua tangan di lipat di depan dada, terpejam dengan nafas teratur, seolah tidak terjadi apa-apa.

Airin melepaskan kukangan tangan mungil yang memeluk nya, begitu pelan tak ingin kedua anak manusia beda umur itu terbangun karena nya

Helaan nafas panjang setelah pintu kamar itu di tutup begitu pelan menyirat kan rasa lega yang sebelum nya di kuasai keresahan, Airin berjalan menuju dapur entah ke mana rasa kantuk nya tadi pergi yang jelas saat ini Airin hanya ingin membasahi kerongkongan nya yang terasa kering seperti habis maraton sejauh 10 km.

Jika di acara uji nyali mungkin Airin sudah melambaikan tangan ke camera, tapi ini beda banyak rahasia yang mungkin harus ia ketahui terutama untuk pribadi Kim itu, bukan setahun atau dua tahun Airin mengenal nya, justru Airin mengenal dekat sangat dekat seperti apa Taehyung.

Bahkan mereka pernah tidur satu ranjang. Tidak, Airin tidak ingin mengingat itu lagi ia menepis nya cepat walau tidak ada hal di luar batas terjadi pada saat itu, tapi tidak bisa di pungkiri saling mencumbui jelas saja ada.

Airin meneguk beberapa kali air putih sekedar mendamaikan rasa kacau di benak nya sembari menatap wajah bulan dari kaca jendela yang tampak masi bersembunyi di balik awan hitam paska hujan beberapa jam lalu.

"Kau belum tidur?" hampir saja gelas kaca yang berisi setengah air putih itu terlepas jika saja Airin tidak menahan nya begitu kuat, terkejut-jelas saja, ingin sekali Airin mengumpat ketika mendapati Taehyung tengah berdiri di samping kulkas dengan satu kaleng cola di tangan nya.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Airin mengangkat gelas nya "bermain domino" jawab Airin setengah bercanda walau sedikit merasa kesal pada Taehyung.

Taehyung tertawa samar, pria itu berjalan ke arah nya.

"Kau sendiri tidak tidur, besok bukan nya bekerja?" Tanya Airin, gadis itu sedikit menggeser posisi nya.

"Tidak bisa tidur" ada Jedah sesaat ketika Taehyung menyesap cola sebenarnya Taehyung tidak tidur sama sekali sejak tadi ia juga sama gugupnya walau masi bisa bersikap biasa saja, melihat Airin berada di samping nya tentu mengingt kembali memory yang sama seperti dulu."kau sendiri?"

"Belum mengantuk"

"Apa perlu aku temani?"

"Kim-ssi"

Taehyung tertawa ketika mendapati ekspresi kesal dan salah tingkah dari gadis mungil yang ada di hadapan nya saat ini. Lucu sekali, ingin memeluk namun Taehyung sadar penolakan pasti akan di dapat.

Persaan damai itu hilang seketika, kini jantung Airin kembali berdetak begitu cepat, merasa pening seketika, ketika Taehyung menggeser posisi mereka supaya lebih dekat bahkan Airin bisa merasa kulit lengan Taehyung menyentuh pundak nya sebab lengan baju yang Airin kenakan hanya sebatas pundak.

"Apa kau biasa seperti ini setiap malam?"

Taehyung tidak langsung menjawab ia kembali meneguk cola sembari menatap Airin yang sama sekali tak menatap nya, gadis itu lebih memilih menunduk sembari menggoyangkan gelas di tangan nya.

"Kau harus banyak istirahat, Taehyung!"

Taehyung terkekeh pelan."apa itu sebuah perhatian"

Airin menggeleng ragu. "hanya saja aku tahu menjadi orang tua itu pasti melelah kan".

"Aku tahu, tapi aku tidak peduli, jika tubuh ku hancur sekalipun jika itu demi Jungki, dan menembus rasa bersalah ku terhadap ibu nya"

Airin menatap sepenuh nya ke arah Taehyung yang berada tepat di samping nya, seharus nya ini adalah timing yang tepat untuk menanyakan keberadaan ibu Jungki atau istri Taehyung, namun gadis itu memilih bungkam seolah lidah nya kelu seperti ada perekat yang membuat sulit berucap.

Atmosper kesunyian kembali menyelimuti kedua nya, Airin meraih kaleng cola yang ada di tangan Taehyung lalu mngganti nya dengan air putih yang sudah ia sedia kan sebelum nya.

"Jangan lakukan hal seperti ini lagi, cola tidak bagus untuk kesehatan"

Lagi-lagi Taehyung hanya tertawa pelan."ini tidak memabukan, Rin!"

Taehyung tersenyum ketika mendapat sedikit perhatian kecil dari Airin, sudah lama sekali rasa nya Taehyung tidak mendapat perhatian seperti itu.

"Tetap saja."Airin menjeda kalimat nya ketika kedua bola mata nya bertemu dengan kedua manik Taehyung, saling menatap beberapa saat sampai Airin mengalihkan pandangan nya pada jendela seolah ada yang lebih menarik dari sana "aku ingin tidur, lebih baik kau juga tidur".

Airin membalikan tubuh nya membelakangi Taehyung, pilihan yang tepat untuk kondosi hati dan jantung nya saat ini, bahaya jika berlama-lama di sampaing laki-laki itu.

"Good night kim"

"Yakin, tidak mau di temani?"

Rasa nya ingin sekali Airin memberikan kecupan di bibir yang tidak bisa diam itu. Tidak bukan begitu. Airin hanya tersenyum dan kembali menatap Taehyung yang masi setia di posisi nya.

"Aku bukan wanita yang suka merebut suami orang, kau ingat itu"

Taehyung hanya bisa menahan senyum sembari mengulum bibir bawah nya, merasa lucu dan gemas secara bersamaan.

Taehyung masi diam menatap punggung gadis tersebut yang kian jauh, seulas senyuman terus terukir di bibir nya.

"Bolehkah aku merindukan mu-Rin"

Airin sontak menghentikan langkahnya, pria itu benar-benar tidak bisa membuat jantung nya normal sebentar saja, Airin berbalik gadis itu terkejut ketika mendapati Taehyung berada tepat di belakang nya.

Mata sayu Taehyung menatap nanar gadis cantik itu, ada penyesalan yang mendalam.

"Aku lelah dengan banyak hal, aku nyaris mati saat itu"

"Taehyung.." Airin jadi bingung ia mendongak menatap dua bola mata hitam milik Taehyung yang berbinar pilu, tanpa di duga Taehyung memeluk tubuh nya cukup erat, Airin terkejut, ia mencoba memahami situasi dan membalas pelukan Taehyung mengelus punggung pria itu penuh perasaan.

Taehyung memejam merasa nyaman sekali, ia rindu pelukan itu rindu sentuhan gadis itu rindu segala nya tentang Airin walau sekuat hati Taehyung menahan untuk tidak mengatakan nya tapi ia kalah dan goyah.

"Jangan pergi lagi dari ku, aku mohon"

____

Rasa nya aneh sekali jika harus bangun pagi, dan menyiapkan sarapan dan keperluan bagi seorang laki-laki dan anak kecil yang begitu imut, serasa memiliki suami dan anak.

Airin masi berdiri di depan pemanggang roti sembari mengayun sendok di dalam wadah yang sudah terisi penuh dengan kopi.

Samar-samar suara hentakan sepatu terdengar menapak satu persatu  anak tangga, tak perlu melirik, Airin tau itu adalah Taehyung yang sudah rapi dengan stelan jas hitam seperti Ceo pada umum nya.

"Apa Jungki Belum bangun?" Tanya Airin sekedar basa-basi sebenarnya ia merasa cukup canggung sebab kejadian tadi malam di mana Taehyung memeluk nya tiba-tiba

Taehyung menarik kursi lalu mendaratkan bokong nya untuk sekedar menikmati sarapan pagi sebelum bercumbu dengan kertas-kertas dan pena."belum"

"Kau masi mengingat nya" Taehyung sedikit senyuman nakal.

"Apa?"

"Roti panggang yang sedikit gosong dan selai tiramitsu"

Sungguh Airin meretuki kebodohan nya yang tampa sadar membuat roti panggang yang sengaja di hangus kan lalu mengolesi nya dengan selai tirmitasu yang merupakan sarapan favorit Taehyung setiap pagi nya.

"Aku masi memiliki daya ingat yang kuat."sanggah airin mengalihkan rasa canggung nya.

Taehyung hanya mengangguk dengan mulut yang penuh dengan roti, lucu sekali rasa nya Airin ingin menarik pipi itu lalu menampar nya begitu keras.

Oh tidak, buka begitu konsep nya memperlakukan seorang mantan Rin.

"Aku berangkat dulu, ada meeting penting pagi ini, nomor telfon ku ada di nakas, telfon jika ada apa-apa"

Taehyung merilik arloji di tangan sembari menyesap kopi hingga habis, tampak terburu-buru.

"Taehyung!"

Taehyung menghentikan langkah nya ketika suara lembut Airin menembus rungu nya, bisa Taehyung lihat Airin berjalan perlahan ke arah nya dekat sekali, kini giliran Taehyung yang merasa jantung nya berpacu lebih cepat.

"Apa kau tidak bisa menggunakan dasi dengan baik?" tanya Airin, jari-jari lentik nya itu dengan sigap meraih dasi Taehyung lalu merapikan nya dengan baik, bisa Airin rasakan deru nafas Taehyung menyentuh kening nya.

"Selesai"

Airin mendongakan kepala nya menatap Taehyung yang sedari tadi menatap nya begitu lekat hingga mereka hanyut dalam pesona masing-masing dalam beberapa detik sebelum suara seseorang menginstrupsi.

"Gadis mana lagi yang kau bawa ke rumah ini, Kim Taehyung?"

[]

Voment nya mana cobak💜

Taehyung 2020 tu makin gak ada ahklak, iya gak si, huhu

Sungguh kamu berdosa banget kim-ssi.

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

1.5M 98.6K 42
COMPLETED | BOOK 2 TERSEDIA DALAM BENTUK EBOOK Sejak kepindahan tetangga barunya, Jungkook lebih sering berada di rumah ketimbang pergi keluyuran. Di...
336 173 14
{ TERINSPIRASI BOLEH, PLAGIAT JANGAN YAA! } === TINGGALKAN JEJAK DI KOMEN, JIKA MAU VOTE & FEEDBACK ^_^ === **** Kirana, seorang gadis dengan trauma...
21.7K 1.1K 29
Gojo x readers. [ follow dulu sebelum membaca ] Bagaimana rasanya menjadi istri dari gojo satoru? Ceo dari korps perusahaan satoru Dimanja, posesif d...
52.3K 5.9K 11
[SHORT FICTION] Apa yang terlintas di kepalamu jika mendengar kata Las Vegas? Pusat kasino terbesar di dunia? Jajaran rumah bordil dengan dalih hotel...