Querencia

Autorstwa mafiakangkung

287K 32.6K 23.3K

[๐™Š๐™ฃ ๐™‚๐™ค๐™ž๐™ฃ๐™œ] #๐’๐ž๐ช๐ฎ๐ž๐ฅ ๐จ๐Ÿ ๐’๐ž๐ฆ๐ž๐ฌ๐ญ๐ž๐ซ ๐Ÿ– ๐˜˜๐˜ถ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ค๐˜ช๐˜ข (๐˜ฏ.) ๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ญ๐˜ข๐˜ค๐˜ฆ ๐˜ง๐˜ณ๐˜ฐ๐˜ฎ ๐˜ธ๐˜ฉ... Wiฤ™cej

Mukadimah - Casts
Q01. Masuk Angin?
Q02. Semanis Sirup Kurma
Q03. Bekas Luka
Q04. Menjadi Raden Yang Baru
Q05. Gak Sesederhana Itu, Ananda!
Q06. Di Ujung Derita
Q07. Kado Terindah
Q08. Ananda & Raden Menuju Bahagia
Q09. Long "Dipingit" Relationship
Q10. Get Ready with Pengantin Baru
Q11. Panggil Mereka Ayah & Bunda Meong
Q12. Susu Murni Nasional
Q13. Bye-bye Raden Byutipul
Q14. Welcome Baby Girl
Q15. How to Fight Raden Wonwoo
Q16. Ketika Dominan Didominasi
Q17. Raden Miyu Maurasena
Q18. Officially Hot Daddy
Q19. Ayah dan Bunda, Mengapa Aku Berbeda?
Q20. Kapan Kerja Lagi?
Q21. Teror Paket Online
Q22. Teori Kebahagiaan Miyu
Q23. Nyicil Target Hidup
Q24. Happy Anniversary
Q25. Home...Home...Home...
Q26. Halo, Gigi Susu!
Q27. Ada Apa Denganmu?
Q28. Call Me Manjalita
Q29. Move Like Jaeger!
Q30. Manusia Pentol Korek Api
Q31. Bye, S2. Welcome New Member!
Q32. Kudeta Mbakyu Miyu
Q33. Little Ananda
Q34. Beruang Ngamuk
Q35. Beruang Ngamuk [v.02]
Q36. Rindu Dibayar Nyicil
Q37. Bentuk Cinta
Q38. Anak Pertama
Q40. Jalan Jaegerku
Q41. Cinta Salah Alamat

Q39. Resolusi Baru

2.4K 272 284
Autorstwa mafiakangkung

Nda, Raden boleh minta tolong sesuatu gak?

=====================

"Mbakyu, sepertinya kita harus bicara. Empat mata saja, apakah Mbakyu bersedia?"

Aduh, pusing ya, Bun. Lagi nyemil cantik di siang hari yang super cerah ini malah diinterupsi. Dan oknum yang menginterupsi adalah Raden Wonwoo. Siapa lagi jika bukan Buna meong paling hitz di Ciputat Raya kesayangan Mbakyu.

"Da apa, Una? Iyu mam duyu, Una mau mam uga? Iyu tuapin ya?"

Wonwoo mengangguk lalu membuka mulut begitu Miyu mengacungkan garpu berisi potongan canelé buatan Nancy. Dipikir-pikir lagi Wonwoo udah kayak Mingyu aja deh menggunakan metode bicara 4 mata pada anak sulungnya. Tapi memang setelah terjadi adegan super telenovela di mana Wonwoo kelepasan membentak Miyu, hubungan keduanya menjadi lebih intim. Sebagai orang tua dia sadar jika kehadiran anak kedua sudah membuat kondisi maupun kebiasaan di rumah menjadi berbeda, termasuk waktu yang harus Wonwoo bagi dengan Mieru maupun Miyu.

Sehingga pendekatan untuk mencegah kecemburuan sengaja dia lakukan dengan lebih sering mengajak ngobrol Miyu. Entah itu saat menemani main atau saat akan tidur. Karena hari ini Mingyu ada urusan di luar rumah dan kondisi Miyu sudah kembali seperti sedia kala yakni mau bermain bersama adiknya, di waktu luang yang ada Wonwoo kembali mengisinya dengan berikan perhatian yang cukup.

Dia akan membuat Miyu tidak merasa kesepian apalagi terduakan, sehingga memulai obrolan dan membiasakan diri menjadi pihak yang bertanya duluan. Apalagi Miyu adalah anak yang pintar, kecakapannya di usia 30 bulan sangatlah menggemaskan. Mana menyangka Wonwoo jika makhluk yang dulu ada dalam kandungannya bahkan seringkali membuat penghuni Griya GSM geleng-geleng kepala sudah sebesar sekarang.

Waktu betul-betul berlalu dengan begitu cepat.

"Enak ya kuenya, tapi Buna masih suka pastry yang ada di Heafun. Apalagi macaronnya buatan Chef Laut, kapan-kapan kita beli yuk. Adek Mieru dikasih juga nggak?"

"Acih dund, Una. Nati ade Mi'yu nanis mau mam makayon. Iyu mau beyi onat uga, Una. Boyeh nga?"

"Boleh dong. Macaron sama donat aja? Mbakyu gak mau yang lain?"

"Dah tu aja, api Iyu uga penen cebyak."

"Cebyak? Apa itu cebyak, Mbakyu?"

Miyu jadi ketularan heran. Dia kira Wonwoo akan menangkap maksud perkataannya. "Yan Una mamam itu yoooh, yan edec anet. Mamna ake eyupuk teyus waynana meyah. Cebyak Una, Cebyaaaak."

"Aduh, apa sih? Kok Buna gak tau, asin apa manis rasanya?"

"Nga au, kan Iyu beyum mamam. Api, Una cama Yayah cuka coayna edec. Ata Nena bitin nanis."

Ya Tuhan, ampuni Wonwoo yang loading parah untuk menerjemahkan kalimat putri cantiknya. Bukan berarti dia gak paham, tapi lebih ke lama memahami saking di kepalanya sudah penuh diisi perbendaharaan kata ajaib Raden Miyu sehingga butuh diupragde ke kapasitas yang lebih besar untuk menampung istilah baru dari bibir mungil itu.

Akhirnya, Wonwoo memilih menyerah saja untuk kali ini. Efek begadang lantaran kebagian shift ronda menemani Mieru yang rutin terbangun jam 2 dini hari, Wonwoo putuskan untuk mengingat baik-baik apa yang barusan Miyu katakan. Mungkin baiknya Wonwoo mulai merangkum di catatan kecil dan menjadikannya kamus bahasa Miyu.

"Nanti ya, kapan-kapan kalau Buna udah dibolehin bawa mobil sama Ayah beli makanan yang Mbakyu mau. Kita jalan-jalan deh sama Adek Mieru."

"Aciiiik, Iyu jayan-jayan cama ade beibiii. Iyu mau doyong ade pate yoda ya."

"Iya, Mbakyu dorong stroller adek ya. Pinter banget sih, emangnya Mbakyu sayang sama baby Mieru?"

Miyu mengangguk, sontak hati Wonwoo menghangat kala melihat wajah polos anak pertamanya itu.

"Cayang anet, api Iyu nga cuka kayo Una yupa cama Iyu. Iyu uga mamau dimayahin Una agi, nga mau Una angy agi. Api kayo Iyu nakay nga apa ci dimayahin uga."

Wonwoo terkekeh, lalu menjawil pipi tembam Miyu. "Jadi Mbakyu maunya Buna marahin apa nggak nih?"

"Iyu nga mau dimayain kayo Iyu nga nakay, Una. Coayna Una ceyem kayo mayah, Iyu atut nga ica bobo bayeng Una agi."

Aduh, aduh, anaknya Pak Ananda pinter banget udah bisa akting dong dan langsung mencebikkan bibir seraya menatap Wonwoo dengan gemasnya. Benar-benar duplikat Mingyu sekali, karena manusia asli yang jauh lebih dewasa pasti akan menyogok dengan menunjukkan sesuatu yang selalu menjadi kelemahan Wonwoo. Siapa sangka, di masa lalu Raden manis satu ini begitu sulit menerima kebaikan seseorang. Hidupnya yang tertutup dan terbiasa bersikap sok kuat bisa dilemahkan oleh gadis manis berwajah cantik ini. Setiap melihat Miyu maupun Mieru, Wonwoo pasti selalu takjub dengan karunia Tuhan.

Tidak pernah terbayang sebelumnya gambaran di masa sekarang jika dia akan hidup menjadi seorang Ibu dari dua malaikat yang begitu menawan. Menjadi orang tua dari anak-anak Mingyu dan membesarkan mereka hingga menjadi kebanggaan keluarga. Hidup begitu menakjubkan jika dilalui dengan penuh syukur dan keikhlasan. Pasti Raden Wonwoo di tahun 2018 tertawa bangga melihat Raden Wonwoo di tahun ini yang berhasil menjadi pribadi yang juga dilengkapi sosok tak kalah berharga, siapa lagi jika bukan Ananda Mingyu yang merupakan cinta sehidup sematinya.

"Mbakyu tau nggak? Dulu tuh Buna sempet gak suka sama Ayah loh."

"Yoh, enapa nga cuka? Yayah kan anteng."

"Hahaha, ganteng sih udah jelas. Tapi dulu Ayahnya Mbakyu tuh ngeselin, masa suka maksa Buna sih, padahal kan saat itu Buna lagi sibuk nyusun skripsi. Buna juga gak suka orang asing yang berlagak sok tau. Rasanya keganggu. Tapi Ayah Ananda dengan sabarnya terus meyakinkan Buna kalau cuma dia sosok yang paling rela bahkan selalu ada dalam hidup Buna. Saking cintanya sama Ayah Mbakyu, buktinya lahir bayi gemesin yang dikasih nama Raden Miyu sama Ananda Mieru."

"Una cayang cama Yayah uga nga?"

"Sayang dong, sayang banget. Mbakyu nih kalau tau pas lagi di perut Buna ya ampun, pernah ya bikin drama menggemparkan sampe Uncle-uncle di GSM kena batunya. Tapi untung Ayahnya Miyu dengan sabar mau menghadapi Buna pas lagi hamil. Ayah hebat ya? Mbakyu happy nggak punya Ayah Ananda?"

"Appy aneeeet, Una. Api Yayah ngeceyin cuka gigit pipi Iyu campe cakit. Nati kayo pipi Iyu dimamam Yayah imana? Iyu nga puna pipi agi."

"Nggak dong sayangku, nggak mungkin, haha. Orang pipi Mbakyu masih gembul begini. Lucu yah, Mbakyu dan adek Mieru sama-sama punya pipi segembul Ayah. Buna suka deh, rasanya mau cium terus. Boleh gak cium pipi Mbakyu?"

"Nga ucah ijin, Una. Tiyum aja, Iyu kan gud gey."

"Ya ampun, siapa yang ngajarin Mbakyu sih? Kok pinter banget bicaranya, Buna jadi makin sayang sama Mbakyu. I love you."

"Yapiyutuuuu Una. Janan mayah-mayah agi ya."

"Iya sayang, maafin Buna kemarin ya? Janji kok gak akan angry lagi. Kemarin kelepasan dikit."

Tiba-tiba terdengar tangisan Mieru dari monitor. Posisi mereka yang ada di kamar anak pertama, lantas berganti saat melihat jagoan mungilnya ternyata sudah terbangun di box bayi.

"Aduuh, kasian banget baby boynya aku sendirian, gak mau ditinggalin sama Buna dan Mbakyu ya? Tuh, Mbakyu lagi mam cake, Mieru nanti aja ya maemnya kalau udah mpasi."

"Enapa nati, Una? Teyus kayo ade yapey mam apa dund?"

"Belum boleh kan usia adek belum 1 bulan, jadi mimiknya susu aja. Mbakyu mau kiss pipinya nggak? Harum loh, lembut banget kayak kue sponge. Jiggly jiggly."

"Mauuuuu, Iyu mau kith ade Mi'yu."

"Be carefull ya, Mbakyu. Sayang juga adek babynya, aduh pinter banget princessnya Buna. Nanti kalau adek Mieru udah bisa jalan kalian jalan sambik gandeng tangan, okei?"

"Ciyap, Una."

Sedangkan Miyu kembali menghabiskan kudapan, Wonwoo berhasil meredakan tangisan menggendong si bayi gemas seraya menatap seberapa lucu anak keduanya. Bahagianya menjadi orang tua, apalagi menjadi orang tua dari anak-anak Mingyu. Mau dioperasi 3 kali pun, saat anak yang dilahirkan malah mirip sang suami sama sekali bukan masalah untuk Wonwoo, karena saat rindu selalu mengingatkan pada sosok Ananda kesayangannya itu.

"Mieru kangen Ayah nggak? Udah dari pagi belum pulang dong, apa nggak kangen ya di rumah ada mainan yang super gemesin? Ah, kita kasih kejutan aja kali ya? Biarin deh Ayah kepikiran pas lagi kerja. Salah sendiri punya anak selucu ini."

Wonwoo iseng mengambil hape dan memotret Mieru yang sengaja dia dandani menggunakan topi kelinci. Lalu mengunggahnya di Instagarem dan sengaja menandai akun Mingyu yang sayangnya tidak langsung dibalas pada saat itu.

"Ayahnya Mieru lagi sibuk banget kayaknya sampe gak buka IG. Ya udah deh gak apa-apa, jatah unyel-unyel pipi bakpaonya buat Buna aja. Sini ... sini ... Buna makan pipi gemes kamuuu. Anaknya siapa coba ini lucu banget. I love you Ananda Mieru, I love you Raden Miyu, I love you juga Ananda Mingyu, hihi."

•••

Memang tidak mudah menjadi orang tua.

Berulangkali Mingyu mengatakan hal sama apalagi posisinya sekarang sebagai kepala keluarga, bertugas mencari nafkah untuk dua buah hati maupun belahan jiwa yang sudah menemani selama melalui bahtera rumah tangga. Waktu yang dia punya tidak hanya 24 jam berdiam di rumah. Memang akan menjadi kasus berbeda jika kalian masih seorang mahasiswa atau single, waktu luang yang ada akan terasa membosankan. Namun lain halnya dengan Mingyu yang menyandang status suami juga seorang Ayah dari dua buah cintanya bersama Wonwoo, justru waktu yang dia habiskan di luar entah itu hanya satu jam terasa berpuluh-puluh kali lipat membosankan.

Deritanya semakin menjadi ketika melihat postingan story Wonwoo di Instagarem. Bagaimana bisa dia sangat merindukan bayi gembulnya yang harum baby powder itu setelah ditinggal beberapa jam? Jika tidak ada Dino dan Vernon barangkali Mingyu sudah menangis histeris lantaran ingin segera pulang ke rumah, tapi apalah daya kondisi mereka duduk pun tak mengizinkan Mingyu berlaku bak Fernando Hose dalam telenovela. Karena jika dia bersikap alay sedikit saja, citra restoran mantan Bosnya di pekerjaan pertama dulu akan dipertanyakan oleh massa.

Ya, kini Mingyu ada di salah satu restoran di bilangan Jakarta Utara, tepatnya kawasan Pantai Indah Kapuk bersama tim Ytubenya lantaran kerjasama membuat video review menu yang masuk di segmen konten kuliner Mingyu. Walau dia ragu apakah bisa bertahan lama karena konten mukbang saja harus stop sementara waktu, tentu alasan pribadi karena ada bayi di rumah. Jangankan buat record video, waktu yang Mingyu punya sudah dibagikan pada Mieru, Miyu, maupun Wonwoo.

Jika tidak mengingat Ytube adalah ladang pendapatannya, barangkali Mingyu sudah berhenti sejak lama. Tapi saat melihat subscribers maupun jumlah views dan likes selalu mengingatkan pada masa-masa Mingyu bokek dulu. Rasanya berada di tahap ini adalah karunia yang Tuhan janjikan atas jerih payahnya, konsekuensi yang harus Mingyu bayar adalah menjaga dengan sebijaksana mungkin. Karena hidup tidak seputar kebutuhan pribadi saja, melainkan ada 3 malaikat di rumah yang membutuhkan Mingyu sebagai figur kepala keluarga.

"Didin bilang juga apa, konten review begini lebih asyik timbang mukbang. Walau editingnya gak begitu rempong kalau Bang Kiming ngelive streaming, tapi lebih pleasing aja buat diliat video yang proper begini. Luarbiasa emang koneksinya Abang orang penting semua."

"Kagak elah, Din. Pak Sehun mah udah kenal dari lama karena gue sebelumnya jadi supervisor di kantor dia."

"Ya justru karena itu, orang yang lo anggap temen adalah orang hebat bagi orang lain. Mana restorannya kece banget, desain Eropa banget. Kaget gue harganya gak begitu pricey. Pas lah di kantong."

"Emang daerah sini kan ditujukan buat wisata, Din. Walau gue juga kaget ternyata menunya enak-enak. Kapan-kapan kalau gue kejatohan emas dari langit mau buka resto juga ah. Keren gak gue selain jadi juragan boba jadi juragan kuliner juga?"

"AMIN YANG PALING KENCENG! SEMUANYA, AYOK BANTU AMINKAN ABANG GUE AGAR BISA MEREALISASIKAN MIMPINYA."

"Gak pake teriak juga, Din!" geplak Vernon yang gemes dengan tindakan si bungsu. "Oh iya, Kak Wonwoo udah baikan belom, Bang?"

"Loh emang Kak Raden kenapa? Sakit?"

Mingyu menggeleng sambil senyum. "Biasalah Din urusan orang tua baru. Kemaren Raden kena baby blues, gue juga gak paham sih dan gak ngerasa demikian karena lo juga tau sendiri moodnya Raden dari zaman kuliah gimana. Cuma imbasnya ke Miyu, tau lah anak pertamanya cemburu malah jadi manja tapi ternyata buat Raden ini cobaan banget. Gampang marah bahkan tiga hari lalu kelepasan bentak Miyu. Udahnya jadi galau, kasian banget pokoknya."

"Capek kali, Bang. Kurang tidur atau masih sakit abis lahiran."

"Pasti lah, Din. Postpartum bener-bener masa transisi lagi buat kami, mau punya anak berapapun jatohnya lo belajar dari nol lagi. Bawaan dari hamil Mieru emang Raden gloomy mulu, kirain pas udah lahiran gak akan begitu lagi. Walau udah lebih baik sekarang, tapi tetep aja khawatir kalau dia udah diem-diem nangis di belakang gue."

"Sodara gue juga ada yang begitu dulu, Bang. Tapi emang mungkin udah fase kali ya? Kalau berkelanjutan dan makin parah mending lo konsultasi ke dokter aja. Tapi saran gue sih mending sekarang lo ringanin beban Kak Wonwoo. Turuti apa yang dia mau, tidur cukup yang paling utama. Walau gak mudah, tapi di saat kayak begini sosok lo paling diandalkan, Bang. Jadilah orang yang memberikan 3 kali lipat perhatian dari yang dia dapatkan biasanya. Tapi pasti repot juga sih, lo harus bagi waktu buat bayi, belum lagi buat Miyu yang udah ngerti kalau dia gak mau diduain."

"Bener, Non. Kuncinya ada di seberapa kuat gue handle tiga-tiganya sekaligus. Capek mah nggak, tapi lebih ke khawatir aja. Raden kalau udah kumat mode merendahnya suka bikin gue goyah juga. Bukannya nguatin dia, gue malah ikutan mewek. Emang bener-bener kudu kuat dan siapin hati, orang tua di manapun selalu belajar dari keadaan maupun perkembangan anak-anaknya. Gak ada yang langsung hebat jadi murid berprestasi dengan bersikap sotoy, walau upaya gue handle sendiri juga bukan karena sotoy, tapi kondisi yang membuat jalannya begini. Dinikmati aja lah ya, semoga guenya sehat biar pas Raden pulih giliran gue yang istirahat."

"Huhu kasian banget sih. Lo gak mau nyewa nanny emang, Bang? Buat meringankan aja, apalagi gue liat Miyu lagi aktif-aktifnya."

"Radennya gak mau, Din. Gue juga gak percaya sih. Tadinya Mamak mau stay di Ciputat lama buat bantuin Raden, tapi di Tegal juga sibuk masih banyak kerjaan. Paling si Ningsih gue suruh ngasuh."

Vernon terkekeh melihat Dino yang salah tingkah. "Bang Ananda salah timing, udah tau ini bocil kagak bisa move on lama dari adek lo."

"Duh, Din. Lo masih ngarep ya sama Ningsih? Boleh juga lo mentalnya, gue suka soalnya ngingetin gue sama masa lalu pas perjuangin Raden."

"Nggaklah, Bang! Didin mana sehebat Bang Ananda yang udeh ditolak masih ngejar Kak Raden. Walau sama-sama Raden, Nancy tuh gimana ya ... dia bukan sembarang cewek yang menye-menye dan bisa dibaperin gitu aja. Cuma emang rival gue modelan Mas Rowoon repot urusannya. Kenapa sih gue harus ketemu dua Ananda di Ciputat? Hebat-hebat semua lagi."

"Eiiits, tiga dong. Mieru juga Ananda ya, dia bakal jadi calon-calon oknum yang bikin anak orang ambyar."

"Duh iye, belum lagi ada Ananda lain yang masih ditabung sampe launching ke dunia. Udahlah, gue gak ada harganya kalau kudu rivalan sama Ananda."

Mingyu geleng-geleng kepala, menyadari sudah habiskan berjam-jam dengan duduk menunggu Sehun yang ada meeting, akhirnya putuskan untuk pulang. Namun sebelum itu Mingyu mampir di toko boneka, mumpung ada rezeki dan dia sudah janji akan memberikan kejutan atas pengertian Miyu yang mau mendengarkan orang tuanya, Mingyu membeli boneka beruang berukuran besar.

Bahkan hampir sebesar dirinya yang kini sengaja disimpan berdempetan dengan peralatan syuting di bagasi. Sedangkan Vernon dan Dino hanya diam menikmati perjalanan. Benar saja, pasukan keluarga meong sudah menunggu di teras rumah di mana Wonwoo menggendong Mieru dan Miyu bermain sepeda roda tiga. Menunggu kepulangan Ananda tercinta.

"Ayah pulaaaaaaang, ih Mbakyu udah bisa gowes dong. Pinternya."

"Yayah mana oyeh-oyehna?"

"Duh, langsung dipalak. Ayah bahkan belum masuk ke rumah, sayang."

"Halo, Ananda. Welcome home," Wonwoo tersenyum lalu membalas pelukan Mingyu yang juga gantian mencium pipinya serta Mieru. Membuat Vernon dan Dino yang belum halal ini mengelus dada sabar.

"Maaf ya, tadi nunggu Pak Sehun selesai meeting dulu baru bisa pulang. Mana di jalan macet banget, seharian deh gak main sama baby Mieru. Huhu, kangen banget. Mau crying se-Kapuas river aja rasanya. Mana ini ditinggalin pipi Mieru makin endut aja. Ananda ketinggalan apa hari ini?"

"Nggak sekalian sewaduk Katulampa, Nda? Nggak banyak kok, cuma tadi Mieru pas lagi main sama Raden senyum-senyum gitu."

"Raden kok meledek suaminya sih? Kan malu diliatin dua bujang di belakang. Mieru gak mau apa ya senyumin Ayah? Ini baru pulang, mau cuddle sama buntelan gemes ini."

"Bukan meledek, tapi Ananda lebay, hihi. Eh iya, Didin sama Enon masuk dulu sini, tadi Nancy abis eksperimen bikin banyak kue. Nyicip dulu ya sebelum pulang."

Vernon menyikut bahu Dino yang sibuk meredam sipu di pipi.

"Eh iya, Din ... Non, tolong ambilin yang di bagasi dong sekalian. Takut rusak kalo kelamaan dihimpit barang lain."

"Ananda bawa apa emang? Bukan aneh-aneh, kan?"

"Bukan sayangku, cuma hadiah kecil-kecilan aja buat good girlnya Ananda."

Tapi Wonwoo sama sekali tidak memahami makna kecil yang disebut suaminya di mana ada bingkisan sebesar tubuh Mingyu kini sedang dipeluk Dino. Sontak Miyu langsung berhenti menggoes sepeda, meminta digendong Mingyu karena dia penasaran dengan apa isinya.

"Yayah, apatu? Becay anet deh adiahna."

"Kok tau sih Mbakyu kalau ini hadiah? Pasti tadi ngintip Ayah ya?"

"Iyu nga au, tuma nebak aja."

"Nanti di kamar kita buka ya? Bilang apa sama Uncle Dino dan Uncle Vernon udah bawain kejutannya?"

"Mamaciii angkeyyy, yapiyuuu."

"Saranghae Mbakyu! Wo ai ni!"

Kekeh mengudara dan mengisi kehangatan senja yang perlahan menggelap lantaran pergantian waktu sudah malam. Miyu, Mieru, Wonwoo, dan Mingyu sudah masuk ke rumah, bahkan Dino dan Vernon sudah menghabiskan waktu dengan mencicipi kue buatan Nancy. Kali ini mereka hendak pulang namun panggilan si bule cantik menghentikan langkah keduanya.

"Karena kue masih ada banyak, bawa juga ya buat nemenin ngemil di kostan atau dikasih ke kamar lain juga boleh."

Dino gelagapan, tapi tersenyum juga. "M-makasih ya, Nancy. Kuenya enak."

"Ah iya? Syukurlah kalau kamu suka. Aku masih belajar soalnya."

"Namanya juga bucin, Ning. Dino mana tega sih bilang gak enak makanan apapun itu yang lo buat."

"Ih, jadi yang bener mana? Enak atau nggak kue buatanku?"

"Enak kok, enak," bela Vernon sebagai juru bicara Dino yang langsung membuang muka lantaran malu. "Kapan-kapan Didin minta diajarin katanya."

"Dih, Bang Enon apa sihhh?? Bohong kok, Ning. Gak gitu jadi jangan didengerin ya. Suka ngaco emang dia."

"Beneran juga gak apa kok. Kapan-kapan kita bikin kue bareng ya, aku ajarin kamu. Makasih buat hari ini kalian udah nyobain, aku masuk dulu. Bye Didin, Bye Kak Vernon."

"Bye-bye ... cantik."

Tawa Vernon semakin terpingkal ketika melihat kelakuan Dino yang sepertinya masih tak bisa melupakan sang cinta pertama.

"Bang Enon, emang Didin keliatan bucin banget ya?"

"Banget. Lo bucinnya keterlaluan. Parah."

"Masa sih? Padahal Didin merasa biasa aja."

"Lo inget gak apa kata tukang parkir kemaren pas nganterin gue ke pasar Ciputat?"

Dino memasang pose berpikir. "Kembaliannya dua rebu?"

"Bukan, Din. Tapi mundur. Lo lupa siapa rival abadi lo? Mas Rowoon, emang yakin bakalan menang?"

"Anjir, gak usah diperjelas juga lah, Bang. Malu nih Didin."

•••

"Menurut Mbakyu, lucuan Yanda apa boneka beruangnya?"

"Um ... yucu Buna."

"Kok Buna sih? Kan gak ada dipilihannya, tadi Ayah bertanya di antara boneka sama Yanda, jadi Buna gak masuk pilihan dong."

Miyu menggeleng, ternyata balita pun bisa merasa terbebani jika diberikan pilihan yang menurut mereka sulit.

"Iyu nga au, nga ica memiyih. Coayna Iyu cuka Yayah cama beyuang."

"Aaaah Mbakyu so sweet, tapi pasti masih lucuan Ayah ke mana-mana kan? Soalnya kalau boneka gak bisa cium pipi gembul Mbakyu. Eh, iya, udah dikasih nama belum beruangnya?"

"Beyum, acih nama apa ya?"

"Ayok coba Mbakyu berikan nama yang sekiranya mengingatkan pada sesuatu. Kasih nama Yanda juga gak apa-apa, jadi kalau Ayahnya Mbakyu yang ganteng ini gak ada di rumah, lalu Mbakyu feel lonely dan missing me, boleh banget panggil nama Ayah."

"Nga auuuu, beyuangna nga ica endong Miyu. Adi namanya butan Yayah."

"Betul juga, beruangnya cuma bisa nemenin Miyu main yah? Gak ada suaranya? Huhuhu, anak gadisku udah gede. Udah bisa protes kalau lagi ngobrol dikacangin gak suka. Mbakyu pasti kalau udah dewasa bakalan jadi pembicara hebat nih. Ayok semangat, Ayah siap membimbing Mbakyu."

"Um ... Iyu au acih nama beyuangna Yegeiiii ajaaaa."

"Yegei? Apa itu sayang?"

Bukannya menjawab, Miyu malah tertawa seraya memainkan boneka beruang berukuran kecil pemberian Nena Tegal. Sedangkan kini giliran Mingyu yang loading parah memahami kata ajaib si balita menggemaskan, ternyata butuh usaha ekstra untuk mengingat maksud kalimat Miyu. Mingyu merasa gagal dan harus belajar lagi, mungkin wacana membuat kamus bahasa Miyu perlu ditindaklanjuti agar tidak ada loading di antara mereka.

"Kalau gitu Ayah mandi dulu ya, nanti kita main lagi. Sekarang Mbakyu main sama Yegei dulu. Bye bye."

"Bye bye Yayah!"

Masih di area yang sama, bedanya Wonwoo baru selesai memberikan Mieru susu dan kini sudah tidur di box bayi, tapi tangannya sedari tadi masih saja memainkan hape. Sibuk scrolling membaca komentar di channel Ytube yang tembus dua ribu komentar itu. Dia kira jumlah banyak di sini adalah komentar spam, tapi memang semua adalah subscribers Mingyu di channel Ayah Gemas yang sudah mendapat 1.8 juta subscribers. Bahkan dalam penayangan di hari ketiga saja tembus 433rb kali ditonton.

Mendadak Wonwoo gemeter sebadan-badan takut dihujat karena Mingyu tanpa pikir panjang mengenalkannya pada dunia Ytube. Tapi ketakutan Wonwoo seperti candaan belaka, sebab sepanjang scrolling tidak menemukan kalimat negatif di kolom komentar. Entah mata Wonwoo yang siwer atau memang betulan mimpi, dia malah diterima oleh pengikut suaminya di Ytube.

Tak cuma satu dua pujian saja, banyak dari mereka yang memberikan doa juga ucapan selamat atas kelahiran Mieru. Sedangkan sebelumnya dalam benak Wonwoo mencemaskan akan ada pandangan negatif dan komentar menyakitkan tentang hubungan aneh keduanya. Apalagi sampai tau jika Wonwoo adalah pemuda spesial lantaran bisa mengandung dan melahirkan. Meski dia mengatakan di video dalam gesture sesopan dan seaman mungkin, netizen berhak menyampaikan pendapat pribadi. Entah dalam konotasi mengapresiasi atau menebar benci.

Contohnya seperti ini :

Dan untuk kali ketiga Wonwoo mengecek, tidak ada satupun kalimat yang dia temukan sampai menyudutkan keluarga meongnya. Malah dengan membaca komentar Wonwoo terhibur sampai terpingkal, entah kenapa lucu saja melihat orang yang tidak tau bagaimana wajah asli mereka bisa menyampaikan pesan sederhana yang membuat Wonwoo berhati lapang. Setidaknya kegalauan maupun rasa takut akan ditolak oleh banyak orang tidak terjadi di channel Ytube suaminya.

Wonwoo benar-benar bersyukur untuk hal itu.

Lalu dia sudahi tugas menjadi detektif dadakan yakni kembali menemani Miyu yang sibuk bermain sendiri dengan boneka beruang raksasa juga beruang mininya. Kalau begini kan Wonwoo tenang, malah ada banyak waktu luang sebab Mieru selain malam hari tidak begitu rewel, jarang menangis yang sampai susah ditenangkan jika memang urusan mandi dan ganti popok. Saat haus pun hanya merengek sebentar lalu kembali menjadi pangeran tidur dengan harum khas bayi.

"Mbakyuuu, kok sibuk banget Buna liat dari tadi? Lagi main sama siapa?"

"Una kenayin, beyuang ecay ini nama Yegeii kayo yang kiciw namana Ekeymen."

Sebut pendengeran Wonwoo sempat error beberapa hari lalu, tapi tidak dengan kali ini di mana Miyu melafalkan kata Jaeger maupun Ackerman dalam versinya. Wonwoo memahaminya, entah sudah ada koneksi atau ikatan batin tapi memang dia tidak menyangka Miyu akan mengetahui nama-nama yang jarang Wonwoo sebut beberapa waktu belakangan.

"Kok Mbakyu tau Jaeger sama Ackerman sih? Kan itu susah kalimatnya. Denger di mana, hm?"

"Pokona, beyuang ecay ini miyip Yayah adi Iyu acih nama Yegeii coayna Una kayo cama Yayah cuka biyang Yegeii, mau Yegeii. Kayo ini beyuangna keciw, namana Ekeymen."

"Eh? Kapan? Buna gak ada tuh manggil Ayah pake Jaeger."

"Una yupa, pokona cetiap Una kith kith cama Yayah cuka biyang Yegeii."

Aduh, meninggoy saja Wonwoo kalau begini ceritanya. Apakah itu maksudnya Miyu paham jika saat akan nananini dengan sang suami mendengar Wonwoo menyebut Jaeger adalah maksud menyebut kebanggaan Mingyu? Tolong bawa Wonwoo pergi ke Pulau Paradis please! rasanya sebagai orang tua dia sudah gagal karena tidak bisa mengajarkan kalimat yang betul, bahkan anak pertamanya sampai mendengar mereka yang akan menuntaskan hubungan ranjang. Semoga Miyu tidak memahami Jaeger dengan maksud berbeda. Akan dia arahkan pada padanan kata yang cocok dengan namanya.

Setidaknya Wonwoo masih punya motor kesayangan yang bisa dikenalkan pada Miyu. Ya, hanya itu satu-satunya hal bernama Jaeger di kediaman rumah Pak Ananda.

Tapi bukan hal mudah bersikap santai di depan buah hatinya, Wonwoo malah flashback masa-masa sebelum jadi pacar bahkan menikah dengan Mingyu. Jiwanya yang bebas, yang bersembunyi di kata manly, bahkan Wonwoo saat itu sangat keranjingan dunia laki-laki namun harus lesap dalam 3 tahun lebih ini. Dia merindukan masa-masa tomboy sebagai Raden Wonwoo yang super wibu. Bahkan dia rindu ingin menaiki motor gede itu. Meski sudah ketinggalan zaman, tapi kenangan dari masa sebelum memahami siapa diri Wonwoo sebenarnya, Jaeger sudah ada menemani hari-harinya. Selain si kucing gemes bernama Tipul tentunya, syukurlah semua yang ada di sekitar Wonwoo berusia panjang termasuk kesetiaannya pada anime kesayangan.

Oh, apakah ini jawabannya? Apalagi saat melihat Mingyu yang super tampan keluar dari kamar mandi datang menghampiri. Dia kelepasan bermesraan di depan Miyu karena langsung memagut bibir Wonwoo. Mereka duduk saling memeluk di sofa, melihat Miyu yang sibuk dengan dunia kecilnya.

"Mieru udah bobok?"

"Udah, Nda. Baru aja, hari ini Mieru gak begitu rewel. Udah jadi good boy pokoknya."

"Kalau Miyu gimana? Udah jadi good girl belum?"

"Udah juga. Tadi hebat banget mau gendong sebentar buat kasih adeknya susu, padahal lama loh Mieru ngabisinnya, tapi gak ngeluh tangannya pegel. Hebat banget Mbakyu."

Mingyu tersenyum gemas, sibuk menciumi pipi putih Wonwoo. "Kalau Raden Wonwoo, udah jadi good meong belum selama Ananda kerja?"

Wonwoo membalas tatapan suaminya dengan sedikit memelas. Bersikap manja. "Belum. Soalnya belum dihug sama dikiss Pak Ananda. Kangen banget rasanya mau gini aja terus sampe besok."

"Pegel dong, Raden. Nanti ya kita pindah bobok di kasur. Kalau Mbakyu bobok, adek Mieru bobok, udah jadi jatah Ananda pelukin Raden sampe bobok."

Wonwoo mengangguk, memeluk tubuh suaminya yang harum itu.

"Nda, Raden boleh minta tolong sesuatu gak?"

"Hm? Apa sayangku?"

"Lebih tepatnya bukan minta tolong sih. Mau minta izin."

Mingyu menegakkan tubuhnya agar bisa melihat Wonwoo yang berubah serius. Tiba-tiba dia teringat nasehat Vernon tiga hari lalu di resto milik Pak Sehun mengenai saran agar menuruti permintaan Wonwoo yang bisa menjadi penyemangat agar tidak mudah gloomy di masa postpartum. Jika memang Wonwoo ingin lanjut S2, Mingyu gak masalah dan mendukung selama belahan jiwanya bahagia.

"Izin apa? Raden kok bikin Ananda degdegan sih?"

"Hehehe, malu ah. Nanti diketawain lagi."

"Nehi ya, nehiiii. Ananda pasti kabulin kok tanpa ketawa, janji."

"Beneran?" mata Wonwoo berbinar-binar. "Jadi kan tadi Raden iseng scrolling komentar di video QnA yang diupload seminggu lalu itu loh, Nda. Masa komennya positif semua rata-rata, banyak yang dukung kita dan menerima Raden apa adanya. Um ... kalau misal Raden ... jadi Ytuber kayak Ananda dizinin nggak?"

"...."

"B-bukan Ytuber profesional kok, Raden pengin share hobi aja. Abis kalau lanjut nulis sekarang jadi males banget buat mikir, Raden kena writer block. Terus katanya juga Miyu sebentar lagi mau sekolah pasti Raden banyak waktu luang, pengin gitu ... bikin video juga. Dibolehin nggak?"

"Gimana ... gimana? Raden mau jadi Ytuber?"

"Iyaaaa, tolong bikinin channel ya. Namanya Raden Jaeger, katanya Raden gak boleh naik motor lagi. Jadi Raden putuskan untuk tetap di rumah tapi masih produktif. Janji deh gak akan lupa waktu, bikin videonya kalau senggang aja. Boleh ya? Yaaaaa, sayangku? Ananda ganteng Ayahnya anak-anakku? Boleh, kan?"

Sebentar guys, Mingyu masih shock. Bahkan saking terkejutnya lupa bagaimana cara bernapas yang baik dan benar. Izinkan Ayah muda satu ini berpose bingung namun masih estetik sebelum memberi izin belahan jiwanya itu.

"Gak boleh ya? Ya udah deh, kalau gitu Raden gak usah ngarep. Gak ada gunanya emang bikin video tuh, jadi orang tua harusnya fokus sama anak gak boleh mikirin seneng-seneng semata."

"Kok Raden bilangnya gitu? Emang Ananda bilang nggak boleh?"

"Ya itu langsung diem. Pasti gak dikasih izin."

"Diem bukan berarti gak boleh, kan? Ananda izinin kok, asal dengan 1 syarat."

Wonwoo semakin berbinar. "Apa??? Apa syaratnya? Tell me, Anandaku."

Mingyu mengelus pipi Wonwoo. "Syaratnya Raden harus bahagia, harus senyum, harus happy pokoknya. No gloomy everday loh ya, Ananda gak suka liatnya. Pokoknya kalau Ananda izinin, Raden harus jadi Raden yang penuh semangat, okei?"

"Ananda! Sayang banget Raden tuh sama Ananda, tapi lebih sayang lagi sama Jaegernya, haha."

"Radeeeen, nanti Miyu denger loh."

Tapi Wonwoo malah membungkam bibir Mingyu dan mereka akhiri malam romantis ini dengan ciuman panjang yang sedikit tanggung lantaran terpotong tangisan Mieru.

Ah, tidak apa-apa. Mingyu dan Wonwoo sudah paham mencari kesempatan dalam kesempitan sekarang. Kapanpun dan di manapun mereka bisa menyentuh secara diam-diam. Tapi masih dalam batasan, karena bagaimanapun juga ini masih terlalu awal untuk kembali nostalgia sebagai pasangan dimabuk kepayang.

"Raden inget ya, izin ini gak gratis. Raden sudah berhutang 1 malam yang super panjang sama Ananda buat kita berduaan. Cuma berdua, gak ada Mieru apalagi Miyu. Pasti tau kan apa maksudnya?"

"Tunggu bulan depan ya! I'll give you everything and anything."

"Sip! Pokoknya Ananda tunggu Raden pake kostum kelinci."

"Ya Tuhan, suamiku kinky sekali!"

"Atau nggak pake kostum polisi biar kita main mafia-mafiaan."

"Miyu denger, Nda. Astaga."

Iyain saja dulu ya, bagaimanapun juga wacana Wonwoo yang ingin menjadi Ytuber seperti suaminya adalah awal dari daftar yang dia harapkan bisa terealisasi pasca menjadi orang tua dengan dua anak.

Ya, ini adalah resolusi baru!

Raden Wonwoo akan kembali bertransformasi menjadi pribadi baru dalam balutan semangat baru!

•••

Hai halooooo, selamat malam minggu Oty onlennya Mbakyu dan Baby Mieru~

Bertemu lagi deh dengan Nena Kangkung dan keluarga meong di lapak yang seret banget apdetan terbarunya 😭

Makasih loh buat respons di bab sebelumnya. Ternyata masih ada yang bersabar menunggu lapak ini dilanjut. Padahal udah lama gak ada updatean tapi mentemen semua masih setia nunggu, terharu sekali. Makasih banget pokoknya buat kebaikan dan apresiasi Oty onlen semua untuk keluarga meong.

Love you 💓

Buat yang masih siders, Kangkung syudah kehabisan cara gimana biar bikin taubat. Diingetin terus pasti muak kan ya? Pasti berpikir, cerewet banget authornya ngemis-ngemis voment sampai segitunya.

Ya sudah, gak apa-apa, terserah pokoknya gimana sesuka siders aja. Cuma satu pesan dari Kangkung, jika suatu hari nanti siders ini berkesempatan menjadi author dan merasakan bagaimana luarbiasanya membuat sebuah cerita tapi ternyata panen siders, jangan ngeluh ya? Nikmati saja.

Kangkung bertahan menulis di sini untuk pembaca yang selalu berbaik hati dan menyayangi dengan tulus keluarga meong. Querencia masih dilanjut untuk temen-temen yang tau seberapa pentingnya apresiasi dan menghargai. Jadi, buat siders jangan khawatir, masih bisa baca kok walau mungkin hatinya sedikit gimana gitu baca author's note ini.

Ah, siapa tau gak dibaca kan ya? Kepedean sekali Nena Kangkung ini bakalan dinotis 😆

Udah deh ya, cukup untuk cuap-cuapnya. Bahas siders emang sampe kepala ngebul juga percuma, yang kekeuh jadi siders akan terus siders sampe lebaran tapir. Hatinya mungkin sudah tertutup, atau memang sudah memercayai jika author itu gak penting. Yang paling penting baca lalu pergi tanpa meninggalkan jejak. Ghaib seperti hantu.

Kangkung di sini mau bilang makasih sebanyak-banyaknya untuk pembaca yang merupakan Aunty online yang syuper baik hati, yang masih mau mendukung meski dalam kondisi sibuk di real life, yang selalu ada setiap apdetan dengan meninggalkan jejak berupa sepatah kata. Makasih untuk kalian semua yang sudah berbaik hati membaca Querencia sampai bab 39! Bahagia selalu, lancar di real life dan di manapun kalian berada ya, semoga apdetan bab ini bisa menghibur mentemen semua 😉

Happy reading,

See you next chapter 😘

Luv,

Mafiakangkung

P. S : Kali ini Kangkung aktif ngetik di lapak Querencia bersamaan dengan lapak omegaverse pertama yang berjudul Lluvia. Kalau mentemen ingin mengikuti dan merasakan semesta baru di luar AU lokal bisa cek n ricek lapaknya ya.

Atau karena bosan kelamaan menunggu apdetan Pak Ananda, bisa banget mampir di sebelah. Dipersilakan sekali dan jangan forget untuk tinggalkan jejak ya, have a great day 💜💚

- Sabtu, 30/01/2021 -

Czytaj Dalej

To Teลผ Polubisz

88.5K 17.1K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
487K 36.7K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
432K 4.5K 85
โ€ขBerisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre โ€ขwoozi Harem โ€ขmostly soonhoon โ€ขopen request High Rank ๐Ÿ…: โ€ข1#hoshiseventeen_8/7/2...
48K 4.1K 84
#taekook #GS #enkook "Huwaaaa,,,Sean ingin daddy mommy. Kenapa Sean tidak punya daddy??" Hampir setiap hari Jeon dibuat pusing oleh sang putra yang...