GANDRA

By AamAmelia297

676 293 172

Dia adalah Gandra Dinantara,ketua geng VALGENZ ia sangat membeci keramaian,siapapun orang yang mengusiknya ha... More

1.murid baru
Nama-Nama Visual
2.mulai kesal.
3.pasar malam.
4.Rahasia?
5.RAZERGOS
6.Kontrakan.
7.mata mata
8.Balapan Liar.
9.Familly
10. Tau diri.
11. mengalah
12.cafe smile coffe
13. Mata minus.
14.Bola
15.penghalang.
16.Berita di lapangan
17. Malaikat?
18.sudah layu.
19.pemakaman
20.Hangat.
21.Bukan dia
22.merasa aneh
24.pertengkaran.
25.berbeda.
26.rumah sakit.
27.kembali
28.cowok gila
29.Perihal masa lalu

prolog

149 71 67
By AamAmelia297


Berharap dia kembali apa mungkin?pertemukan kami Tuhan.

Happy Reading.

Awalnya seorang anak perempuan yang masih berumur 7th berjalan sendiri sembari melihat lihat halaman lapang bola dan melihat seorang laki laki yang sedang bermain bola sendirian tanpa ada teman lalu menghampiri nya.

"Hai aku ikutan main bola nya ya," ujar perempuan itu hanya membalas dengan menggeleng kepala.

"Ihh aku ikutan main, kalo gak aku teliak teliak nangis dicini," lirih nya dan langsung menanggis kejer.

"Jangan nangis ayo," ajak laki laki yang seumuran dengannya dan memberikan bolanya.

"Makacih Nama kamu ciapa nama ku Loli?" tanya lori mengulurkan tangannya.

"Anta." jawab tanpa membalas uluran tangannya.

"Ayo main aku seneng deh temenan sama Anta," seloroh Lori.

"Seneng juga," balasnya.

"Semoga kita udah besar nanti bisa jadi pacar ya! aku seneng deh sama antara soalnya aku gak punya teman," cicit Lori yang gak dibales oleh gandra.

Mereka meneruskan memainkan bolanya. "Ayo lori tendang!" teriak Anta sembari mengjarnya saat itu Lori yang berlari tersandung.

"Aduh cakitt... Anta hiks bantuin Anta," rengsek Lori sembari mengusap lukanya, Anta sontak kaget dan menghampiri Lori yang sedang kesakitan.

"Manja banget Lori," Ujar Anta sembari merangkul Lori.

Mereka hanya tau Nama sebutan saja tidak tau Nama lengkap dan asal lengkap masing masing saat itu mereka sedang beristirahat.

"Cape juga ya Anta main bolanya, tapi aku suka tau main bola," keluh Lori tersenyum.

"Bentar bentar, deh aku kesana dulu bentar ya Anta tungguin jangan kemana mana," saat itu Anta hanya mengangguk diam ditempat.

Lori pergi dengan berlari saat itu dan kembali sembari mengumpat kan tangan dibelakang seperti nya Lori akan memberikan sesuatu pada Anta.

"Nihh aku mau kasih coklat ini sama kamu, aku bakalan setiap hari kasih kamu coklat buat Anta, kalo Anta suka. besok aku kesini lagi ya, Anta. harus kesini juga." ujar Lori

"Terimakasih," jawab Anta.

Keesokan harinya Anta datang lagi kelapangan sendirinya, dengan memegang bola saat itu Lori juga datang membawa banyak nya coklat ditangannya.

"Anta aku bawa coklat lagi buat kamu," lori memberikan coklatnya.

Anta hanya diam dan mengambil coklatnya saat itu lori membawa bola dari tangan anta dan sedikit menjauh dari Anta untuk bermain bola saat itu.

2orang laki laki yang memakai topeng membawa Lori kedalam mobil, Anta sempat kaget saat Lori dibawa entah diculik saat itu Anta yang mengejar mobil itu tidak kuat untuk mengejarnya sembari menangis.

"Lori!" teriak Anta, ia tidak mengerti apapun.

-----

"Lori! Lori jangan tinggalin gue!" Teriak Gandra dan ternyata itu hanyalah Mimpi, keringatnya mengucuri seluruh Badan Gandra yang baru saja bangun Dari mimpinya.

"Ka Andra kenapa kok teriak teriak," ucap gadis kecil yang bernama Tara Aysa yang masih berumur 13 tahun, ia adalah adik dari seorang Gandra Dinantara.

Disini aku memakai 2Nama dari satu tokoh sosok Gandra, Gandra kecil sebutannya adalah Anta, dan yang besar Adalah Gandra. Kenapa harus gitu sih kak? Ya karna Nama masa lalu memang akan berbeda dengan Alur cerita pada saat remajanya itu.

Gandra melihat kearah Adiknya itu."Kenapa disini Hm?" tanya Gandra

"Aku tadinya mau bangunin kakak, ehh kakaknya malah udah teriak teriak ngigau," jawab Tara enteng.

Gandra terbangun dari tempat tidurnya lalu ia pergi, ke kamar mandi."Tara siap siap sekolah, kakaknya mau mandi dulu ya," suruh Gandra.

"Aku tunggu ka Gandra ya!" ucap Tara yang masih manja dan kesayangan pastinya.

Tara Keluar dari kamarnya Gandra, setelah keluar dari kamar Mandi Gandra langsung memakai seragamnya itu. Yang bertulisan SMA BANGSA 1 MIPA 2

"Gue harap Lo kembali lagi Lori," batin Gandra.

ia bergegas turun kebawah untuk sarapan pagi. Karna keluarga Gandra memang harus seperti ini."Selamat pagi kakak ganteng," sapa Tara, Gandra membalas dengan senyuman.

"Pagi," sahut Gandra, yang sangat simpel.

Ibunya yang masih menyiapkan sarapan ke tempat meja makan hanya mengulum senyuman, dan ayahnya yang menikmati makanan istrinya itu tanpa bersuara.

"Anta, sarapannya dimakan jangan cuma dilihatin doang," cetus ayahnya yang bernama Rendy adinata dan direngsek oleh ibunya yg bernama Jesika dinantara, karna  Gandra Dinantara ada masalah dengan nama Anta.

"Bisa panggil Gandra kan?" sahut Gandra pada sang ayah.

Ayahnya hanya menatap lekap pada mimik mata Gandra."Yaudah Gandra, dimakan dulu Bunda udah nyiapin sarapan buat kamu," beber Jesika tersenyum, ia mencairkan suasana agar tetap tidak Garing.

"Gak laper," sambung Gandra meninggalkan rumah untuk pergi ke sekolah.

Ia menggeleng. "Anak jaman sekarang," ketus Rendy.

"Hush... biarin lah Mas dimaklumi," timbal Jesika.

"Gegara ditinggalin teman masa kecil tuh, kakak kelakuan nya jadi gitu deh."ujar Tara dengan santai nya memakan Roti.

"Udah sayang jangan dibahas, cepetan makannya bentar lagi berangkat sekolah," lirih Jesika melahap makanannya.

Beberapa menit kemudian Gandra sudah berada dihalaman sekolah dengan mobilnya yang berwarna hitam, dengan memakai kecamata yang serba hitam saat itu seorang Gandra keluar dari mobilnya.

Lalu Gandra berjalan dari lorong dan masuk kedalam kelas peraturan sekolah tetap peraturan, ya Gandra selalu melanggar peraturan sekolah BANGSA 1, saat itu Gandra dipanggil gurunya /kepsek untuk hadir di ruang BK.

"Gandra!" panggil Pria berparuh baya Gandra hanya melihat kebelakang tanpa membalasan dan berhenti berjalan.

"Kamu ikut saya keruang BK ya saya tunggu," ujar pak kepsek. berlalu meninggalkan Gandra, ia diam kemudian menghela nafas pasrah.

Gandra sudah sangat muak, setiap hari harus ke ruang BK, ia tidak diperbolehkan masuk ke kelas sebelum ikut keruangan Bk. Gandra masih membawa Ranselnya yang ia gendong.

Walaupun Gandra pemilik sekolah ini ia tetap harus menghormati gurunya melainkan kepercayaan dari orang tua Gandra. ya keluarga Dinanta tidak sepatah katapun datang dari mulut antara guru dan murid saat itu. Selang beberapa Meni kepala sekolah mulai berbicara Atas ketidak nyamanannya.

"Gandra kenapa baju kamu dikeluarin kayak gitu? terus itu dasi kenapa dipake ditangan bukan di leher," tanya pak kepsek pada Gandra.

"Terserah saya dong pak," celetuknya santai.

Pak kepala sekolah hanya  menggeleng."kamu tuh mulut nya Nyamber Mulu kalo Bapak kasih tau!" tegur pak kepsek.

"Kalo gak ada yang penting saya pergi dulu," ujar Gandra sambil berdiri mematung.

"Duduk dulu kamu! kamu tuh udah saya kasih peringatan buat gak bikin masalah disekolah, selalu saja seperti ini, walaupun kamu pemilik sekolah ini kamu tetap saja murid bagi saya. semua nya tidak beda. saya selaku kepsek menyuruh kamu untuk belajar bukan nongkrong di warung kopi. dan surat yang saya berikan ke kamu beberapa hari lalu, apa kamu kasih ke orangtua mu?" jelas tanya pak kepsek.

"Terserah deh, udah ya saya udah kasih suratnya pak, boleh keluar? enek lama lama!!" pekik Gandra, berlalu meninggalkan pak kepala sekolah tanpa pamit.

Pak kepsek hanya menatap dan tidak menghiraukan Gandra Karna dia tau sikap nya seperti apa.

Saat ini Gandra tidak masuk kedalam kelas karna suasana kelas membuat nya semakin tidak suka, Gandra terus berjalan ketempat yang mungkin membuat nya tenang, tempat apa? kantin?  ya kantin dimana semua orang belajar, seorang Gandra Dinantara di kantin karna ia tidak suka keramaian.

Tepatnya Gandra yang sendirian dikantin hanya diam sendiri, dan beberapa temanya langsung menghampiri Gandra karna ia tahu jika seorang Gandra tidak dikelas pastinya ketempat biasa ia kunjungi.

"Woii bro gue tau Lo disini, abis di bawa pak Sopo ke ruang BK kan?" tebak  Tino teman Gandra yang selalu ceplas-ceplos tiadaTara.

"Mulut Lo kudu di lakban Tin," samber Maikel. ya Maikel adalah teman Gandra yang selalu benar Dimata semua orang gak boleh yang namanya salah.

"Apaan si maik, emang ya kan Dra?" tanya Tino, membuat Gandra melotot ke arahnya.

"Ampun dra! ampun, serem dedek liat muka Lo yang dingin itu," lebay Tino, Maikel tertawa karena tingkah temanya itu.

"Jadi orang jangan asal nyeplak dong sayang," geli Maikel yang membuat Tino mengerinyit.

"Amit amit geli gue diucapkan cowok homo kayak Lo ihhhhh," sambung Tino  seluruh badanya mulai merinding.

"Anjim gue  gak homo kali najis juga, kalo misalkan gue homo pilih pilih kali gue, gue gak sama  kayak Lo," ucap Maikel.

Bercandaan mereka yang membuat Gandra menjadi tidak kesepian, karena sejak dulu Gandra tidak memiliki teman sekonyol mereka, bukan tidak punya pergaulan nya memang tidak cocok bagi seorang Gandra Dinantara.

Mereka, ya. mereka Tino dan Maikel yang selalu berdebat tanpa ada henti sedikitpun jika tidak ada yang memisahkan nya walaupun mereka sering berdebat bukanya akur ya gitulah.

Seseorang menghampiri mereka dengan tergesa gesa dan langsung membuat Maikel, dan Tino berhenti berdebat.

"Dra, maik, Tin. gue ada kabar bagus," cetus Galang teman dari Gandra mereka berempat berteman sudah dari kelas 1 SMP sampe sekarang yang sudah kls 12 Gandra tidak menghiraukan perkataan Galang karna sudah tau kalo ia akan berbicara tentang hal yang tidak penting. ya Tidak penting.

"Kabar apaan? kalo kabarnya Lo nembak si Tasya itu gak beres otak Lo," ledek Tino sembari cengengesan.

"Bukan anjim," tegas Galang dengan muka yang semakin serius dengan senyuman

"Cepetan kalo ngomong, jangan dipotong langsung aja ke intinya," ujar Maikel dengan wajah so serius sekarang.

"Jadi disekolah kita besok bakalan ada murid baru cewek lagi, anjirt. kata pak kepsek ceweknya cantik, menurut gue si belum tentu tapi yang intinya gue bakal jadiin dia pacar gue." jelas Galang, orangnya memang prik doyan menghalu.

"Fakboi pisaan," sahut Tino dengan logat sundanya itu.

"Kalo banyak cewek cantik kenapa harus satu?" Balas Galang dengan ditampolnya kepala Galang oleh Maikel.

"Apaan Lo main nampol nampol aja Maik!" Galang mengerinyit.

"Kalo ngomong tuh disaring, Jangan suka mainin cewek." kirih Maikel.

"Setuju gue sama Maikel," sambung Tino.

"Tapi gue lebih senang banyak cewek gimana dong," gerutu Galang membuat ketiga nya menggeleng.

"Terserah Lo," serentak Maikel, Gandra, dan Tino seperti nya Gandra juga bosen dengan kelakuan temanya yang fakboi.

"Dihh kompak amat! ini lagi, ikut ikutan biasanya diem ngedusun gak mau ngomong," puji Galang dengan menatap sinis Gandra.

"Bosenneun kali si Gandra ama kelakuan Lo yang suka mainin cewek," cetus Tino.

"Eh eh bentar ceweknya kelas berapa nantinya?" tanya Tino penasaran.

"Kelas 12 sama kek nya sama kita," jawab Galang.

"Duh mantep dong," balas Tino santai.

"Mantep mantep gimana kalo nanti tu cewek giginya ompong dua ditengah bawah,terus cupu,terus item ,dekil. gimana masih mau?" ejek Galang membuat Tino mengerinyit.

"Dihh kalo gitu mah gue mundur aja dah, pasti si pak sopo cuma mau ngeprank kalo ceweknya cantik," lirih Tino langsung melamun.

"Udahlah jangan bahas cewek nyesel entar Lo," ujar Maikel.

Setelah selesai mengobrol masing-masing memainkan hp nya termasuk Gandra saat itu suasana kantin masih sepi karena belum istirahat melainkan gandra dan teman temanya bolos

"Ehh Aden Aden ganteng, kenapa gak belajar dikelas ini masih jam pelajaran loh. nanti empok yang dimarahin pak kepsek dan dikeluarin buat dagang disini," gerutu empok. pemilik kantin terpercaya.

"Santuy aja Mpok lagian pemilik sekolah nya aja ada disini mana bisa pak kepsek ngusir Mpok dagang disini," beber Galang.

"Bener Mpok, lagian kita bolosnya baru sekali," tambah Maikel. dengan tertawa kecil.

"Dih, si Aden. bilang nya baru satu hari ,udah 10 kebolosan kalian dikantin Mpok tau,dari kelas 10,11,12, nya gak keitung tuh," lirih empok dengan wajah kesalnya.

Tiba tiba saja Tino dengan hidung tajam nya langsung merasakan hawa tidak enak."Anjim ngomong ngomong bau kentut nih," cetus Tino membuat Gandra dan Maikel menutup hidungnya.

"Sorry nih sorry gue  yang kentut HHEH," ungkap Galang cengengesan

"Pantesan gblk bau kentut dinosaurus!" balas Maikel membuat semuanya tertawa.

"Ehh emang Lo tau kentut dinosaurus? kayak gimana Maik," tanya Galang kesal.

"Taulah kan, Lo."

"Berisik!" ketus Gandra

"Tau nih gue kan udah minta maaf, kentut gak izin dulu," gerutu Galang.

"Abisnya si kentut Lo bau banget kalo gak bau si dimaklumi," lontar Tino.

"Gue pergi duluan." pamit. Gandra yang pergi ke parkiran untuk membawa mobilnya mungkin bolos hari ini full.

******

CIUTT!!!

CIUTT!

Haloo semuanya gimana sama ceritaku yang ini semoga kalian suka ya!!!

Ini baru permulaan guys nah siapa yang penasaran sama cerita Gandra dan lori?
Jangan lupa kalian coment and share ceritaku ya

Jangan lupa juga baca cerita pertamaku yang judulnya BintangRaga aku butuh dukungan kalian

Kasih vote dan comments yang semenarik dan seenak mungkin ya hhe

Next part??? Spam! Vote and comment

W bakal lanjut cerita ini kalo kalian dukungnya dari hati kalo kalian gak dukung juga Gapapa aku bakalan semangat buat berkarya tapi ini baru permulaan loh, siapa tau kelanjutannya kalian bisa suka hehe

SEE YOU•••••

Ehh bentar bentar aku mau kasih cast


Ini cast foto couple nya lori sama Gandra waktu kecil couple bangett kan waktu mereka ketemu sempet foto berdua gan dan gak tau kenapa baju nya bisa sama couple kek gini,muka gandra jugaa bikin meleleh dengan tatapan dinginya itu uhuyyyy.


Ini yang tengah Gandra pas ada lawakan kentut bareng temen temanya manjakan senyum nya uhuy.

Cast yang lainya ketemu lagi di cast berikutnya gann.

Continue Reading

You'll Also Like

2.7M 132K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
289K 17.1K 36
JANGAN LUPA FOLLOW... *** *Gue gak seikhlas itu, Gue cuma belajar menerima sesuatu yang gak bisa gue ubah* Ini gue, Antariksa Putra Clovis. Pemimpin...
Love Hate By C I C I

Teen Fiction

3.1M 219K 38
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.7M 55.6K 25
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...