Yes Boss !
.
.
.
.
Kabar Jaemin dan Jaehyun yang semakin mempercepat pernikahan mereka diketahui oleh Jeno, meski telah ditunda 1 minggu lagi, ia hanya bisa mengumpat karena tindakannya sia sia untuk memisahkan Jaemin dan Jaehyun, bahkan malam saat ia memperkosa Jaemin juga tidak menimbulkan dampak apa apa bagi keduanya.
"Sial ! Semua usaha ku sia sia, tapi Jeno masih belum kalah"
Seakan tak kehilangan akal Jeno mencari cara lain untuk memisahkan Jaehyun dan Jaemin, apapun akan ia lakukan agar pujaan hatinya menjadi miliknya.
Tok tok tokk
"Masuk"
"Permisi Tuan Lee"
"Berita apa yang kau bawa ?" Jeno mengalihkan pandangannya pada salah satu bodyguard nya
"Jaemin saat ini sedang berada di apartemen Jung Jaehyun, mereka baru saja kembali dari tempat percetakan undangan, menurut saya, undangan pernikahan mereka sudah dicetak dan siap dibagikan" tutur si bodyguard
Memang Jeno menyuruh satu bodyguardnya untuk memantau segala kegiatan Jaemin, dan setelah mendengar kabar tersebut, amarah Jeno semakin memuncak, ia kalah satu langkah
"Antar aku ke tempat mereka"
Jeno langsung pergi menuju apartemen Jaehyun tentu saja, dengan dikawal 4 bodyguardnya, dengan menempuh perjalanan selama 1 jam dari kantornya
_____________________
"Undangan pernikahan kita bagus ya, sayang"
Kini Jaemin dan Jaehyun sedang berada di apartemen setelah seharian kencan, Jaemin menyandarkan kepalanya di bahu Jaehyun dengan nyaman
"Iya kak, bagus. Apa hari ini kakak tidak ada pekerjaan ?" Tanya Jaemin
"Tidak, aku sudah mengambil cuti selama 1 minggu untuk persiapan pernikahan kita
Jaemin bergumam sebagai jawaban, ia kembali memeluk pria yang amat dicintainya itu, walaupun dihatinya masih terbesit rasa bersalah. Sekarang ia hnya berharap semua berjalan baik baik saja, ia hanya ingin bahagia bersama kekasihnya, tanpa gangguan apapun termasuk Lee Jeno.
Ia memejamkan matanya menghirup aroma harum tubuh Jaehyun dan merasakan usapan lembut Jaehyun di rambutnya.
Ting nong....
Ting nong....
Suara bel pintu menyadarkan Jaemin dan Jaehyun, lantas Jaehyun langsung melepaskan pelukan Jaemin dan membukakan pintu bagi tamunya.
Tapi sialnya, malah tamu yang tidak diharap yang datang, dengan setelan jas lengkap dan 4 pria berbadan besar dibelakang tamunya. Yah, Jeno sudah sampai di apartemen Jaehyun
"Kau ?"
"Dimana calon istri ku ?" Tanya Jeno
Tak lama setelah itu, Jaemin keluar di belakang Jaehyun, seketika rasa takutnya muncul.
"Halo sayang, ayo pulang" ucap Jeno dari ambang pintu
"Lihat betapa seorang Lee Jeno tidak punya rasa malu, mengklaim kekasih orang lain sebagai miliknya ?, apa tidak ada yang menginginkanmu sehingga kau mencuri milik orang lain ? Ck ! Sayangnya si pemilik asli tidak akan membiarkan orang lain menyentuhnya"
"Dia milik ku, dan apa katamu soal menyentuh ? Oh jangankan menyentuh, bahkan benih ku telah berada di perutnya" ucapan Jeno berhasil memancing emosi Jaehyun, namun sebelum menyentuh Jeno, ia terlebih dulu dicekal 2 bodyguard Jeno
Jeno langsung masuk kedalam dan menarik Jaemin untuk ikut denganya, tentu saja Jaemin berontak dan menolak sembari memberikan makian pada Jeno
"Dengar Lee Jeno ! Aku tidak akan pernah sudi menjadi milikmu, dan biar ku tegaskan sekali lagi, aku mencintai Jaehyun dan aku adalah miliknya, jika nanti benihmu tumbuh diperut ku, aku bersumpah akan membunuhnya ! Karena aku tidak pernah menginginkan mu dan aku tidak pernah mengharapkan janin dari hasil perbuatan bejat mu"
Plakk
Tamparan keras mendarat di pipi Jaemin
"Kau terlalu banyak bicara Na Jaemin, kau harus di hukum karena telah melawan Lee Jeno--
-- kalian ikut aku dan bawa Jaehyun juga, dia harus melihat kekasih manisnya ini mendesah dibawah tubuh ku"
Jeno menarik lengan Jaemin ke salah satu kamar di apartemen Jaehyun, dengan di ikutin 2 bodyguard yang mencekal Jaehyun, sementara 2 bodyguard lagi berjaga di luar apartemen.
Jaehyun terus melakukan perlawanan, berusaha melepaskan diri dari 2 bodyguard Jeno, namun kekuatannya tidak sebanding dengan 2 pria besar tersebut.
Beberapa kali Jaehyun mendapat pukulan setiap kali ia melawan, sementara Jeno sudah mengukung tubuh Jaemin di bawahnya dengan kedua tangan Jaemin yang sudah terikat di masing masing pilar ranjang
"LEPASKAN DIA !!!"
"Melepaskannya ? Haruskah aku menurutimu Jung Jaehyun ?. Kau sungguh bodoh karena tidak pernah mencicipi kekasih manis mu ini, tapi syukurlah... dengan begitu, aku telah menjadi yang pertama, yang menikmati lubang sempit kekasih mu"
Jaemin mengalihkan pandangannya, berusaha tidak mendengar perkataan Jeno
"KEPARAT KAU !!!"
"Dan untuk mu Na Jaemin, tunjukan betapa seksinya dirimu saat kau mendesah" Jeno tertawa penuh kemenangan saat melihat Jaehyun yang babak belur tak berdaya dan Jaemin yang menangis. Meski jauh dilubuk hatinya, ia juga merasakan sakit ketika melihat orang yang dicintainya menangis kesakitan karena perbuatannya.
"Lepaskan kami Tuan Lee, aku mohon padamu, dari awal kita bertemu, bukankah aku tidak melakukan kesalahan apapun ?, aku menyambutmu dengan baik dipesta itu kan ?, wajar saja aku menolak ajakan mu untuk menikah, karena aku sudah mencintai orang lain, jika aku masih sendiri, aku mungkin bisa menerima mu, terlebih kau memiliki hubungan baik dengan ayah ku. Kau bisa mendapat orang lain yang lebih baik dari ku, Tuan Lee. Apa artinya pernikahan jika aku membenci mu, kau bisa mendapat cinta dari orang lain. Ku mohon lepaskan kami"
Dengan nada tenang Jaemin mengatakannya dan menatap kedua mata Jeno, Jeno sendiri merasa terenyuh melihat tatapan sendu pujaan hatinya.
Ia sadar, ia sudah melakukan kesalahan dari awal, dengan menyentuh Jaemin, mengganggu hubungannya, dan memperkosanya. Semua itu lebih dari cukup menjadi alasan mengapa Jaemin semakin membencinya.
Tapi rasa ego dan ambisinya menutup akses hatinya untuk bertindak, jadilah dia yang menggunakan segala cara untuk mendapatkan Jaemin sekalipun dengan cara kotor.
"Tapi aku mencintaimu Jaemin, setidaknya kau mempertimbangkan perasaan ku"
"Kau mencintaiku, Tuan ? Tapi aku tidak merasa kalau kau mencintaiku"
"Sudahlah... aku hanya menginginkan mu Jaemin, kau milik ku"
"Tidak t-mpphhhh"
"YAAAAA !!!!! BAJINGAN SIALAN KAU !!"
Jeno langsung mencium bibir Jaemin disertai lumatan kasar, sementara Jaemin hanya menangis karena ia tidak bisa melawan tubuh besar Jeno.
Jaehyun juga tidak dapat menahan air matanya, melihat kekasihnya dilecehkan orang lain sementara ia tidak bisa melakukan apapun
"Kau milik ku, Na Jaemin"
TBC
Kapal ku ngebut woeeeee
😭😭😭😭😭😭