Skenario Maha Cinta

By annisa0202

16.6K 483 23

Bait-bait sya'ir tulus senantiasa ku panjatkan untukmu duhai calon imam yang ku impi di setiap sujud terakhir... More

Ayat Cinta Untukmu
Do'aku untukmu hari ini
Bismillah, aku merindumu
Air mata di ujung sajadah
Hijrah Cinta
Tentang Rindu
Tentang Pertemuan
dia atau DIA?
Kupilih DIA dan bukan dia
Setelah Berakhir
Ta'aruf ?
Lamaran
H-7
Akad

Bismillah Ta'aruf

23 4 0
By annisa0202

Aku akhirnya memutuskan untuk menerima ajakan ta'aruf Mas Adrian setelah mengambil waktu tiga hari untuk berpikir. Sebenarnya aku tidak begitu mengerti soal ta'aruf secara syari'at. Yang aku tau, ta'aruf adalah jalan yang di sunnahkan untuk dilakukan sebelum pernikahan. Banyak orang bilang ta'aruf itu sama saja dengan pacaran, tapi kurasa tidak. Aku bisa merasakan perbedaanya karena aku pernah berpacaran jadi jelas saja aku paham perbedaan ta'aruf dan pacaran. Dulu, waktu berpacaran dengan Arkan aku tidak peduli soal waktu dan tempatku jalan bersama Arkan.  Kemanapun asal berdua bersamanya pasti ku jalani, tapi tidak pada hubungan ta'aruf yang kujalani saat ini. Komunikasi yang kulakukan pun sebatasnya saja. Saat keluar bersama Mas Adrian pun aku di temani kakak kandungku Zulfikar.

Aku akan menjalani ta'aruf bersama Mas Adrian sekitar sepuluh hari kedepan. Sebenarnya tidak ada aturan waktu khusus mengenai berapa lama kita harus berta'aruf. Aku dan Mas Adrian hanya memutuskan untuk menjalani tahap perkenalan dalam kurun waktu sepuluh hari saja. Sekarang adalah hari kedua aku dan Mas Adrian menjalani ta'aruf. Kemarin Mas Adrian datang kerumah untuk pertama kalinya menemui Papi, Mami, dan kakakku. Dia datang untuk meminta izin berta'aruf denganku. Semuanya setuju dengan niat baik Mas Rian, begitu kini aku menyapanya.

Hari kedua... (Tukar Biodata)

Hari ini Ayumi akan datang membawa biodata Mas Rian dan akan mengambil biodata yang sudah kutulis untuk diberikan pada Mas Rian. Kekagumanku pada Mas Rian kini muncul sedikit demi sedikit. Sebenarnya dia bisa menanyakan semua tentangku padaku dengan jalan kita bertemu, tapi dia tidak meminta itu. Dia lebih memilih jalan tukar biodata ini. Namun walaupun aku sudah mulai mengaguminya, tetap saja aku masih meminta Allah memberiku petunjuk.

  "Dek, kamu udah yakin mau ta'aruf sama laki-laki yang baru kamu kenal sehari doang?,"  Kak Fikar menyentuh pelan pundaku.

   "Kakak, sudah sejak kapan kakak disini?" aku tidak menjawab pertanyaannya malah kembali bertanya.

   "Sejak kamu mulai memikirkan pria itu."

   "Kak, apa salah yah aku menerima ajakan ta'aruf Mas Rian?"

   "Gak ada yang salah dek, hanya saja apakah kamu sudah benar-benar melupakan masa lalu diantara kamu dan Arkan?"

Pertanyaan kakaku membawaku kembali pada enam tahun yang lalu. Saat semua baru saja kumulai dan kujalani dengan Arkan.

  "Kak, aku sudah mengubur kenangan kami dan aku tidak ingin lagi terjebak dengan masa laluku bersamanya yang haram bagiku kak."

   "Kakak hanya bisa berharap kamu mendapatkan laki-laki terbaik untukmu dan agamamu dek."

   "Terimakasih sudah menjadi pria kedua setelah papi yang menyayangiku dengan sangat tulus. Aku berharap kelak jodohku yang adalah suamiku akan menyayangiku seperti kalian menyayangiku."

   "Tuan putri kakak ini memang harusnya mendapatkan putra mahkota yang entah dari kerajaan mana."

    "Asal jangan kerajaan dongeng yah kak."

Aku dan kak Fikar terkekeh bersama dengan gurauan kami.

     "Zuya, Fikar. Ayumi ada di bawah nak,"

Aku menjawab suara mami dan memakai cadarku berjalan bersama kak Fikar menemui Ayumi yang sudah duduk di ruang tamu rumahku. Aku bukan tidak tau alasannya datang kemari. Dia datang dengan membawa biodata milik Mas Rian.

  "Ayumi,"  aku memeluk singkat Ayumi dan duduk di sampingnya. Ayumi menangkupkan tangannya pada kak Fikar singkat.

"Ini Zu, beberapa lembar proposal diri milik Mas Rian. Kamu baca yah Zu, semoga setelah bertukar data diri seperti ini kamu dan Mas Rian bisa lebih mengenal satu sama lain."

Aku menerima map yang berisikan data diri pribadi milik Mas Rian lalu kuberikan map berisikan biodataku pada Ayumi untuk ia sampaikan ke Mas Rian.

________________________________________________

Setelah Ayumi pulang ba'da azhar aku pun memutuskan untuk menyendiri di dalam kamarku untuk membaca dengan intens tiap coretan yang Mas Rian tulis perihal dirinya.

CV ta'aruf

Bismillah... Assalamualaikum Zuya, terimakasih sebelumnya karna kamu mau menerima berta'aruf denganku. Insya Allah melalui cv ta'aruf ini kamu akan sedikit banyak mengenalku. Insya Allah tak ada satupun kekuranganku yang tidak kutulis dalam biodata ini. Aku tau betul sebelum ke jenjang pernikahan kita harus melewati tahap penjajakan atau perkenalan yang semoga saja Allah ridhoi ini dengan jalan ta'aruf mengikut pada assunnah baginda Rasul kita.

Aku mulai membuka isi dari CV ta'aruf Mas Rian. Ku baca tiap bait aksara yang ia tulis, sesekali aku tersenyum sendiri sembari membaca coretan tangannya. Mataku sampai pada hobbynya, yaitu memasak. Entah bagaimana aku selalu saja takjub pada pria yang bisa apa lagi sampai pandai meramu makanan. Sebab jujur saja aku bahkan tidak tau membedakan bumbu dapur manapun kecuali bawang merah dan putih.

Setelah sedikit berdiskusi dengan hatiku mengenai ketakjubanku pada sisi positif Mas Rian, aku sekarang tercengang melihat sikap negatif yang ia tulis di CV ini. Seorang pria setampan dia ternyata memiliki rasa tidak percaya diri yang tinggi. Sangat mengherankan menurutku. Aku kembali fokus membaca CV Mas Rian lagi. Ku dapati di sana dia menuliskan sesuatu yang membuatku beristigfar pada Allah.

Mas Rian menuliskan kekurangannya. Dengan sangat berani ia menuliskan hal yang menurutku riskan di ketahui oleh orang lain apalagi jika ingin memulai hubungan. Akupun tidak melanjutkan membaca CV nya lagi. Aku menenggelamkan wajahku ke dalam telapak tanganku dan menimbang-nimbang semuanya.  Pengakuan besar yang luar biasa telah dengan berani Mas Rian beritahu padaku. Sedangkan aku bahkan tidak berani menulis kalau aku pernah sekali berpacaran.

Jujur saja aku sudah mulai menyukasi Mas Rian, bukan hanya karna wajahnya yang tampan dan sikapnya yang ramah tama. Aku juga sepertinya sudah siap dan memang sudah tergerak hatinya oleh Allah untuk melepas masa lajang dan mengejar ridho-Nya bersama pasangan halalku. Tetapi pengakuan Mas Rian ini membuatku sedikit terpukul, apa aku harus mundur hanya karena mengetahui aibnya ini?. Sedangkan dia sama sekali tidak tau aib ku yang pernah berpacaran.

Walaupun aku masih suci dan kehormatanku masih terjaga sampai sekarang, tetapi tetap saja bagiku berpacaran 6 tahun lamanya adalah sebuah aib. Tetapi mungkin ini adalah kesalahan dan kebohongan yang tidak baik untuk hubunganku dan Mas Adrian kedepannya. Aku harus mengatakan segalanya pada Mas Adrian.

_________________________________________________

Hari ini aku meminta Ayumi dan Mas Rian datang menemuiku di rumah. Aku memilih membicarakan semuanya secara langsung pada Mas Adrian.

"Zu, Ayumi dan Adrian sudah datang." Kak Fikar memanggilku.

  "Tunggu sebentar kak!"

   "Kakak tunggu di bawah yah?," ucap kak Fikar lagi.

Tidak lama aku berjalan turun untuk menemui Ayumi dan Mas Adrian yang sudah duduk di sofa bersama kak Fikri.

  "Aku mengambil posisi duduk di samping sahabatku yang juga bercadar sepertiku ini. Ayumi."

   "Sebelumnya ada apa Zuya mengajak Mas dan Ayumi kemari?, apakah ada hal yang sangat penting yang ingin Zuya katakan?," tanya Mas Adrian padaku.

   Aku menatap kakakku dan selanjutnya menatap Ayumi. Keduanya tau apa yang sebenarnya ingin kukatakan pada Mas Adrian. Dengan ucapan basmalah di hatiku, aku menghela napas panjangku dan mulai berbicara.

   "Mas, maaf sebelumnya sudah merepotkan Mas Adrian untuk datang kemari. Setelah membaca CV Mas Adrian aku merasa sangat bersalah jika tidak memberi tahu Mas tentang hal ini. Aku tidak ingin membohongi Mas soal apapun itu."

Aku masih saja bertele-tele. Aku benar-benar tidak tau harus mulai dari mana ya Allah.

"Maksud kamu apa, Mas gak ngerti?."

Aku mengangkat wajah menatap Mas Adrian.

  "Mas, aku tidak menuliskan segalanya di CV itu, ada satu hal yang tidak kutulis. Aku sebenarnya sudah pernah berpacaran enam tahun lamanya. Jika saja Mas Adrian keberatan dengan masa laluku, maka aku akan dengan sangat ikhlas kalau Mas Adrian ingin membatalkan dan menghentikan proses ta'aruf ini."

Suasana hening sejenak dan kulirik wajah Mas Adrian yang begitu tegang. Apa jadinya kalau dia membatalkan ta'aruf ini, apakah aku tidak akan terluka? Ya Allah kuserahkan segalanya kepada Diri-Mu. Aku percaya rencana dan takdir terbaik-Mu menantiku.

  "Zu, aku sudah memutuskan kalau aku akan tetap melanjutkan ini semua. Bagiku masalalumu adalah milikmu karna setiap orang punya masa lalu yang kelam dan punya masa depan yang terang. Menurutku lebih baik punya masa lalu yang kelam, tetapi berniat memperbaiki diri di jalan Allah dari pada memiliki masa lalu yang suci dan sekarang bergelimang dosa maksiat."

  Aku tersenyum di balik cadarku. Aku tau Mas Adrian dan semuanya bisa tau aku sedang tersenyum hanya dengan menatap mataku saja.

   "Syukurlah Adrian kalau kamu bisa menerima masa lalu adikku," Kak Fikar memegang bahu Mas Rian dan tersenyum.

   "Apakah itu saja yang ingin Zuya sampaikan ke Mas?," aku kembali gugup saat Mas Adrian bertanya.

  Sejujurnya hari ini aku ingin menjawab bahwa aku menerima ta'arufnya ini.

   "Mas, aku rasa waktu ta'aruf kita sampai di sini saja. Aku merasa sudah cukup mengenalmu dan merasa cocok dengan kamu Mas,"

  Aku tidak menyangkan akan mengatakan hal ini kepada pria lain selain Arkan.

   "Alhamdulillah, Masya Allah. Insya Allah besok aku dan keluarga akan datang melamarmu secara resmi dan kekeluargaan."

Hatiku seperti tidak karuan, detak jantungku tidak normal. Aku sangat bahagia mendengar ini ya Allah. Beginikah rasanya di lamar laki-laki yang kita cintai? Huh, cintai? Apa ini tidak terlalu dini kalau aku menyimpulkan perasaanku ini sebagai cinta?.

   "Zuya, alhamdulillah."

  Ayumi sahabatku memelukku erat.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Continue Reading

You'll Also Like

223K 15.9K 47
ini cerita pertama maaf kalo jelek atau ngga nyambung SELAMAT MEMBACA SAYANG(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)
494K 40.6K 40
"1000 wanita cantik dapat dikalahkan oleh 1 wanita beruntung." Ishara Zaya Leonard, gadis 20 tahun yang memiliki paras cantik, rambut pirang dan yang...
181K 4.9K 34
Anisa putri al azizah wanita cantik , manja, bar bar ,cerewet dan baik. Anisa terpaksa menikah karena ke inginan eyang dan omah nya ____ Kalian penas...
6.4M 504K 118
"Kenapa harus Ocha abi? Kenapa tidak kak Raisa aja?" Marissya Arlista "Saya jatuh cinta saat pertama bertemu denganmu dek" Fahri Alfreza