Selama perjalanan pulang Jaemin terus melamun memikirkan perilaku Jeno yang dianggapnya sebagai pelacehan, terlebih pernyataan Jeno yang memintanya menikah dengan pria itu
"Ada apa ?" Fokus Jaehyun yang sedang menyetir, teralihkan pada Jaemin yang tengah melamun
"Huh ! Tidak kak, mungkin nana terlalu lelah" Ucap Jaemin yang sama sekali tidak menatap Jaehyum
"Kak, bagaimana kalau pernikahan kita dipercepat ?"
Mendengar pertanyaan Jaemin, membuat Jaehyun menghela nafas
"Sayang... aku masih mempersiapkan semuanya, lagipula menikah itu sesuatu yang serius"
"Iya kalau begitu kita bertunangan saja, kalau kakak memang sayang padaku, apa yang kakak persiapkan lagi ?, uang ? Kita bisa cari sama sama kak" ucap Jaemin yang mulai jengah dan semakin kesal, namun tak ubahnya Jaehyun yang ikut kesal
"Aku cuma mau mempersiapkan yang terbaik untuk dirimu, karena aku sudah janji pada ayahmu tuk selalu membahagiakan mu, tolong jangan egois hanya karna keinginan kita untuk selalu bersama, kau paham kan sayang, sabar sedikit lagi ya, aku cuma butuh waktu 3 bulan lagi, setelah itu kita menikah" Jaehyun mengusap lembut rambut Jaemin dan berusaha memberi penjelasan pada kekasih manisnya, meski itu tak menurunkan kekesalan Jaemin
"Kau sangat menggemaskan" Jaehyun menggoda Jaemin dan mencubit lembut pipinya
◇◇◇
Sementara itu....
Pesta telah selesai, dan Jeno telah kembali ke mansion nya, lengkap dengan piyama yang telah di kenakannya,
Diatas kasur king size miliknya, Jeno berbaring menatap langit langit kamarnya
"Sial !! Aku tidak bisa melupakannya" Gerutu Jeno, yang terus memikirkan pemuda manis di pesta itu
"Aku harus dapatkan dia, Na Jaemin hanya milik Lee Jeno"
Mark*
Is Calling....
"Hm... ada apa ?"
"Minggu depan aku dan Haechan akan tinggal di Korea"
"Terus ?"
"Apa kau tidak mau menyambut kakak dan kakak ipar mu, hm"
"Tidak"
*call ended*
Setelah menutup telepon secara sepihak, Jeno kembali mengingat sosok manis yang baru ditemuinya, sungguh pesona Jaemin sangat luar biasa,
"Hahhh..... Na Jaemin, aku ingin mendengar kau mendesahkan nama ku"
"Nghhh J-jenoohhh... aghhhh"
Sekelebat pemikiran laknat melintas dipikiran pria bermarga Lee itu, mengguratkan senyum menyeringai dibibirnya akan sosok manis yang sudah mampir di hatinya
Keesokan harinya seperti biasa rutinitasnya pada pagi hari, Jeno sudah rapi dengan setelan jas nya, menata rambutnya, menyemprotkan parfum di seluruh tubuh, dan memastikan penampilannya telah sempurna
1 unit Mansory Vivere Bugatti Veyron telah menunggunya di depan rumah, kendaraan "sederhana" itu menjadi tumpangannya sehari hari untuk pergi bekerja, dengan warna hitam dan putih terlihat sangat cocok dengan seorang Lee Jeno
"Hello baby, kau sangat cantik sayang" ucapnya pada mobil kesayangannya itu, jangan anggap Jeno gila karena bicara pada benda mati, ia hanya tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya ketika ia memikirkan akan pergi kemana dengan mobil kesayangannya itu
Dengan tujuan ke kediaman keluarga Na, Jeno memacu mobilnya, dan menyetir seakan ia tak sabar ingin cepat sampai
*suara bell*
Jeno telah sampai dan langsung memencet tombol bel, berharap si manis ada di rumah.
Suara tuas pintu sudah terdengar dan perlahan menampilkan si tuan rumah
"Tuan Lee"
Jaemin tertegun dan mendadak gugup saat melihat Jeno berada didepan rumahnya, yang lebih membuat Jaemin gugup saat ia teringat bagaimana Jeno melecehkannya di pesta kemarin
Tolong lah... masih selang 1 hari dari kejadian itu, ia masih trauma atas tindakan pria bermarga Lee tersebut, namun kini pemuda berperawakan 25 tahun itu telah berada tepat didepannya
Dengan senyum menyeringai melihat keterkejutan Jaemin, terlebih melihat Jaemin dengan tampilan pagi harinya, membuat siapapun tidak ingin beranjak dari ranjang jika ada Jaemin disampingnya.
Bagaimana tidak, si manis hanya menggunakan kaos putih oversize dan celana pendek yang tentu saja masih bisa terlihat.
"Halo manis, saya sudah ada janji dengan Tuan Na, dan apakah begini caramu menyambut tamu ? Membiarkan tamu berdiri diluar ?" Ucap Jeno
"M-maaf tuan Lee, silahkan masuk, ayah sedang mandi, jadi maaf tunggulah sebentar"
Jeno mengikuti Jaemin dari belakang, mengamati pinggang ramping yang sangat nyaman dipeluk, ughhh.... Ingin rasanya Jeno memeluk pemuda manis itu dari belakang
"Silahkan duduk tuan"
Jeno mendudukan tubuhnya dengan nyaman.
Saat Jaemin ingin pergi menyiapkan minum, tiba-tiba Jeno menarik tangannya hingga Jaemin terduduk di samping Jeno dengan tangan Jeno berada dipinggang Jaemin.
Ya, posisinya sama seperti pada saat di pesta
Jaemin bergidik, merasa sangat risih, ia sangat yakin pria disampingnya akan melecehkannya lagi
"Jangan seperti ini Tuan Lee, tolong lepaskan saya, saya akan menyiapkan minum untuk anda" ucap Jaemin pelan dengan suara nafas nya
"Saya tidak akan menyakiti makhluk semanis kamu, santai dan rasakan saja, saya tidak perlu minum, melihat wajah manis mu saja sudah seperti madu yang menyegarkan" ucap Jeno ditelinga Jaemin
Tubuh Jaemin semakin bergidik merinding, Jaemin semakin memberontak saat tangan Jeno dengan lancang menyelinap masuk ke dalam kaos putih yang di kenakannya, meraba punggungnya yang halus.
Ia mencoba menahan lenguhannya, saat Jeno menemukan nipple kecil milik Jaemin dan memainkannya
Mendengar suara nafas Jaemin yang kian berat, membuat Jeno senyum menyeringai
"Tolong Tuan, saya mohon jangan lakukan ini, saya sebentar lagi akan menikah" ucap Jaemin lirih
Mendengar hal itu, wajah Jeno langsung berekspresi kesal, dan semakin menekan nipple kecil Jaemin, membuat desahan kecil yang tak tertahan
"Aghh~ T-Tuan Lee..."
"Kamu hanya akan menikah dengan saya, dan jangan membuat saya kesal, apalagi menolak saya, ingat ! Saya tidak akan mengampunimu" perkataan Jeno terdengar seperti ancaman
Ceklek
Terdengar suara pintu dari lantai dua rumah Jaemin, membuat mereka terkejut, dan Jeno melepaskan Jaemin, Jaemin langsung berlari pergi ke kamarnya
"Tuan Lee, mengapa anda repot repot datang, saya bisa menemui anda di kantor" ucap Siwon
"Tidak apa apa, Tuan Na, sekaligus saya ingin berkunjung kesini" ucap Jeno
"Dan bermain sedikit" batin Jeno
◇◇◇
"Baiklah Tuan Lee, terima kasih telah berinvestasi di perusahaan kami"
"Tentu saja Tuan, perusahaan anda memiliki potensi untuk seorang investor. Dan sejujurnya... ada hal lain yang ingin saya katakan" ucap Jeno
"Apa itu Tuan Lee, katakan saja"
"Saya ingin menikahi anak anda Tuan Na"
Deg !
"Tapi dia--"
"Dia sudah mempunyai calon suami ? Saya tau, maka dari itu, saya meminta persetujuan langsung dari anda Tuan Na, saya berjanji akan membahagiakan anak anda, jika Na Jaemin menikah dengan saya, saya pastikan perusahaan anda akan jauh lebih maju dan berkembang"
"Sebelumnya, saya berterima kasih karena anda tertarik pada anak saya, tetapi saya mohon maaf, menikah adalah hak mutlak Nana anak saya, siapapun yang dicintainya dan mencintainya tentu dengan senang hati saya menyetujuinya menikah, saya rasa anda pun tau, Tuan Lee, anak saya akan menikah dengan kekasihnya 3 bulan lagi. Saya tidak menolak anda, jika anda serius dengan anak saya, silahkan anda yang berbicara dengannya. Lagipula, bisnis adalah bisnis Tuan Lee, saya tidak bisa mencampurkan pernikahan anak saya dengan urusan bisnis" Ucap Siwon dengan serius
Namun, tampak raut kesal di wajah Jeno, ia hanya ingin Siwon melancarkan keinginannya
"Setidaknya anda sebagai ayah, bujuk dia supaya mau menikah dengan saya"
Mata Jeno mulai menatap tajam
"Baiklah Tuan, akan bicarakan dengan Nana, apapun keputusannya itu adalah hak mutlak dirinya"
"Baik Tuan Na, saya akan tunggu, dan saya harap anak anda memberi keputusan yang bijak, karena apapun keputusannya nanti akan berdampak besar- saya permisi Tuan" ucap Jeno meninggalkan Siwon yang masih tidak mengerti dengan kata kata Jeno
🇧 🇪 🇷 🇸 🇦 🇲 🇧 🇺 🇳 🇬
Lanjut atau ngga ?🥺