Entangled with The Jerk [AXTO...

desschya által

803K 49.5K 1.8K

Berawal dari sebuah kecelakaan dialami Juliet Carmen Axton, yang mengharuskan seorang Victor Melvin Dwight, C... Több

WARNING
PROLOGUE [New Version]
01. Accident
Story Characters
02. Take Care Of
03. Who Are You?
THE DEVIL HELL (New story)
04. Annoying Man
05. Kisser
06. Go
07. Ex Boyfriend
Senandika (New Story)
08. My Familly (1)
09. Alkohol
10. Stupid Girl
11. Went
12. The Cold Man is Back
13. Who?
14. Touch Mine
15. Substitute
16. Angel-Hearted Devil
17. Sweet Smile
18. Kisser
NEW STORY
19. Juliet Attack
20. Still Loving You
21. Secret Mission
22. Secret Mission (2)
23. Worry
24. My Anxiety Part
25 You Are Mine Now
26. My Kitten
27. Melviner Company
28. Sun Garden
29. Identical
30. Be My Girl
31. My Queen
32. A Man's Promise
33. A Sudden Shot
35. Move Stocks
36. Try to Open Up
37. Dropped
38. Was Revealed
39. Numb
40. Disappeared
41. New York
42. still mine!
43. One Place
44. In Front of You
ATTENTION!
DELLURA
45. Will Return?
The Cruel Boyfriend 2
46. Important Secret
47. Over Protective
48. Having Fun
49. Begamo
50. Grateful to Have You
EPILOG

34. Come with Me to Hell

8.3K 652 34
desschya által

DON'T COPY MY STORY!

Happy Reading.

_______________________

Jack sedang berjaga-jaga di tempat tuannya, sampai dia melihat seseorang yang mencurigakan di tepi pantai. Tetapi dia tidak memperdulikannya, sampai sesuatu jatuh di saku celana orang tersebut.

Sebuah pistol yang diketahui Jack, hingga pria itu melirik ke arah belakang, lebih tepatnya kepada Jack.

Dia langsung membawa pistolnya dan pergi meninggalkan tempat.

"Hey! Kau, kemari," kata Jack kepada anak buah Victor, kernyitan tiba-tiba muncul di dahinya.

Orang itu langsung menghampirinya.

"Apakah kau tahu klub yang mempunyai wanita cantik di sini?" tanyanya asal, pria itu menggelengkan kepalanya merasa heran.

"Baiklah," kata Jack mengalihkan pandangannya, sampai pria itu berbalik.

Jack mengeluarkan pistol lalu memukul tengkuknya hingga tidak sadarkan diri. Jack tahu jika dia bukanlah anak buah Victor, dia sudah hafal bagiamana dan siapa anak buahnya. Karena setiap bawahan Victor memiliki tato di tangan kanannya, bertuliskan huruf VM untuk mengetahui identitas mereka.

VM berartikan Victor Melvin.

"Kerahkan semua anak buah, sepertinya ada yang mencurigakan di tepi pantai. Amankan mansion, lalu jaga penjaga ketat dan berikan beberapa anak buah untuk melakukan penyerangan, letakan di beberapa lokasi terdekat untuk persembunyian, bersiaga melakukan penyerangan tiba-tiba. Selanjutnya kirim anak buah untuk Mr. Melvin dan Nona Carmen," kata Jack melapor lewat earphone.

Pria ini memang selalu mempunyai banyak rencana dan sigap akan bahaya. Itulah Victor memilih langsung tangan kanannya.

Anak buahnya juga tidak sembarangan, dia yang sudah berlatih dan ahli dalam bela diri. Beberapa dari mereka adalah mantan penjahat kelas kakap yang merangkap jadi bawahannya.

Jack berlari untuk bersiap melakukan penyerangan saat melihat dari kejauhan sana, ada kilau kecil. Ternyata itu adalah pantulan cahaya yang sengaja dikirimkan untuk dirinya dan orang-orang berada di sini, sebagai tanda bahaya dari musuh.

Jack mencoba mendekat dan terkejut, dari sana terlihat ada orang memegang sniper mematikan.

Mengarah kepada Victor dan Juliet, terutama Victor.

Laser itu mengarah kepada Victor.

"TUAN!" teriak Jack kepada Victor dan menunjukan pistolnya.

Juliet melihatnya langsung mengernyitkan dahi, hingga dia membaca lingkungan di sekitarnya.

Melihat jas Victor ada sinar laser, Juliet langsung tanggap menyelematkan Victor.

DOR!

Suara tembakan dikeluarkan anak buahnya kepada musuh yang bersembunyi dari kejauhan, Juliet langsung menarik Victor hingga keduanya terjatuh di balik meja. Victor memegang kepala Juliet agar tidak membentur kayu, keduanya menghela napas terengah karena terkejut.

"Terjadi penyerangan," kata Juliet memandang Victor.

Rahang Victor mengeras mendengarnya, disaat seperti ini mereka menyerangnya. Memang tidak pernah tahu akan waktu, melihat kemarahan Victor membuat Juliet tambah tegang.

Sepertinya Victor akan melakukan sesuatu yang membahayakan malam ini.

"Kau harus pergi ke mansion, Jack akan mengantarkanmu," kata Victor saat Jack sudah menghampiri keduanya dan memberikan satu pistol kepada Victor yang langsung diterimanya.

"Antarkan dia," kata Victor tegas.

"Tidak, aku ingin bersamamu," kata Juliet membantah Victor.

"MENGERTILAH SITUASI SEDANG GENTING!" gertak Victor begitu keras, Juliet tidak menanggapi perkataan Victor.

Dia langsung berdiri dari persembunyiannya, membuat Victor menarik Juliet tetap duduk di sini. Tapi tidak dipedulikannya.

"Aku bisa melakukannya sendiri," kata Juliet dengan tegas.

Tatapan lembutnya berubah menjadi bengis dan mematikan, Victor tercenung melihat perubahan itu begitupun Jack.

"Nona sebaiknya kita—,"

"Kalian menganggap remeh," kata Juliet melepaskan high heels tidak terlalu tingginya. Dia mengikat rambutnya dengan gelang karet yang ada di tangannya asal.

"Mereka mencari mati," kata Juliet kesal.

Mengganggu dinner saja, dasar musuh sialan.

Juliet kemudian membawa pistol yang memang sudah ada di jas Victor beserta isi pelurunya. Setelahnya dia melepaskan jas itu dan mengarahkan pistolnya dengan tembakan jarak jauh.

Dor! Dor! Dor!

"Juliet sudah kubilang kau pergi!" kata Victor, tetapi tidak ditanggapi Juliet. Gadis ini terlalu berani sampai dia berlari menghampiri musuh itu.

"Juliet!" teriak Victor ingin menghampiri gadisnya terus berlari dan semakin menjauh, tetapi langsung dihadang oleh tembakan.

Hingga dirinya kembali bersembunyi di balik batu karang besar. Disaat seperti ini fokusnya buyar, merasa tidak tenang karena Juliet bertingkah terlalu jauh. Hingga dirinya hilang fokus, Victor menggeram marah.

"Tuan sebaiknya anda harus fokus, kau bisa terkena tembakan," kata Jack, membuat Victor kembali fokus melumpuhkan lawannya dengan suara tembakan menggema dan perkelahian layaknya seorang lelaki.

Berbeda dengan Juliet, gadis ini melesatkan tembakan terus menerus. Juliet langsung menghindar. Dia pun melayangkan satu tembakan terakhir hingga mengenai kepala sniper itu.

Tidak mudah bagi seseorang menggunakan pistol biasa untuk menembak sniper yang jelas jaraknya jauh, suatu kehebatan Juliet.

Tiba-tiba Juliet merasakan ada serangan di belakangnya yang memukul bahunya kencang.

"Sial!" geramnya lalu memukul wajah pria tersebut, dan merebut pistol milik pria itu dan menembak jarak dekat.

Kini posisi Juliet sudah jauh dengan Victor, hingga dia leluasa menggunakan skill yang sudah dia pendam sejak lama.

"Mau ke mana kau manis?" tanya seorang pria terkekeh sinis menghadangnya.

Juliet menatapnya datar, dia mengarahkan pistolnya ke arah pria tersebut.

"Kau lemah tanpa pistol tersebut," remehnya.

Juliet terkekeh sinis dan mengeluarkan tampang menyeramkan, mengintimidasi seperti yang diajarkan keluarganya. Dia tidak boleh menunjukan sisi lembut terhadap musuh.

Juliet menjatuhkan pistolnya.

"Ternyata kau sangat pemberani. Lebih baik ikut aku untuk bersenang-senang manis."

"Lebih baik kau ikut denganku," kata Juliet "Ke neraka," lanjutnya.

***

"Ternyata kau sangat pemberani. Lebih baik ikut aku untuk bersenang-senang manis."

"Lebih baik kau ikut denganku," kata Juliet "Ke neraka," lanjutnya.

Dia langsung memukul wajah musuhnya keras, tetapi pria itu melawan hingga dirinya terpental karena tendangan di perutnya sangat kencang hingga punggungnya membentur pohon kelapa.

Juliet langsung berdiri mencoba melawan menahan rasa sakit. Tidak bisa dibohongi jika dirinya adalah seorang wanita, sekuat dan sehebat apapun melawan tenaganya kalah dengan pria.

Juliet menendang pria tersebut di tulang keringnya dan memberikan pukulan di hidungnya sampai keluar darah dari hidungnya. Setelah itu dia langsung menendang tepat di dada kirinya. Dengan tendangan kuat dan penuh amarah, hingga pria itu langsung mengeluarkan darah dari mulutnya.

Sayangnya pria itu masih berusaha untuk menyerangnya, dia mengangkat tubuh Juliet yang kecil lalu dibanting ke batang pohon hingga mengenai kepalanya.

Dahinya mengeluarkan darah banyak, pandangan Juliet kabur tetapi mencoba untuk tetap sadar.

"Kau lemah," kata lelaki itu dengan napas terengah.

"Tapi kau berhasil membuatku mengeluarkan darah dari dalam tubuh."

"Jangan senang dulu tuan," kata Juliet mencoba kuat.

"Kau tidak akan pernah melawanku."

"Kau akan menjadi bangkai yang membusuk di neraka."

"Dan aku yang akan mengirimmu malam ini. Akulah Axton, yang tidak pernah kalah!" geramnya.

Menghampiri pria itu menendang kencang menggunakan Muay Thai lalu menarik kepala pria tersebut memutarnya kuat seratus delapanpuluh derajat hingga terdengar suara leher retak.

Pria itu telah tewas ditempat.

Juliet bersandar di pohon kelapa, memegang kepalanya yang berdenyut nyeri dengan menggenggam pistol. Dia memejamkan mata, lalu merasakan kehadiran musuh di depannya.

Dengan mata terpejam dia langsung menembak ke arah orang tersebut hingga tumbang, setelahnya dia beranjak untuk kembali kepada Victor dengan langkah kaki sempoyongan.

***

Disisi lain Victor berhasil menumbangkan lawannya, dia menopang tubuhnya lelah. Banyak yang tewas di sini, dan mungkin akan dibereskan oleh Jack begitu juga anak buahnya.

Victor tidak terluka, karena dia begitu handal menggagalkan musuhnya dari kejahatan menimpanya.

"Tuan anda baik-baik saja?" tanya Jack dengan napas terengah. Victor menganggukkan kepalanya. "Kami sedang mencari keberadaan Nona," lanjutnya.

Mata Victor kembali menajam dan merasa napasnya tambah terengah. Mengingat gadisnya tidak kembali sejak lama, Victor menggeram dan tangannya terkepal. Keringat muncul di dahinya, dalam diamnya dia begitu mengkhawatirkan Juliet.

Jika terjadi sesuatu dengan miliknya, Victor tidak akan segan-segan untuk mencari akar dari semua ini.

Mengincarnya bahkan seumur hidup, tidak akan tenang sampai kapanpun.

"Victor!" panggil Juliet tersenyum ke arahnya.

Victor segera membalikan tubuhnya. Betapa leganya dia melihat Juliet kembali ke arahnya, tetapi melihat darah yang mengalir di dahinya dan beberapa bercak darah di tubuh juga dress yang nampak setara warnanya.

Dia langsung berlari kecil dan memeluk tubuh ramping Juliet, napas gadisnya terengah dan dia merasakan Juliet sedang tidak baik-baik saja.

Victor mengecup kepala Juliet berulang kali, bersyukur atas kehadiran Juliet yang selamat dari penyerangan tadi.

"Dahimu berdarah," kata Victor tajam dan matanya menggelap marah.

Dia tidak menyukai jika ada luka di tubuh Juliet. Menatap wajah Juliet dari pelukannya, sedangkan gadis itu tersenyum menenangkan.

"Aku tidak apa-apa, kau tahu. Aku ini gadis kuat, sama sepertimu."

"Aku tidak menyukai perbuatanmu tadi, kau tahu aku sangat mengkhawatirkan mu. Fokusku terpecah belah, lebih baik kau diam di mansion. Membiarkan aku berjuang, daripada kau harus ikut melawan musuhku tadi. Betapa takutnya saat kau pergi meninggalkan aku, dan kau hanya fokus dengan seranganmu saja. Kau membuat aku gila, lihatlah kau membuatku tambah gila dengan darah di dahimu, Sayang."

Itu adalah kalimat terpanjang Victor yang pernah dikeluarkan hari ini. Pria ini terlalu takut, kehilangan untuk kedua kalinya.

"Kau terlalu berlebihan," kata Juliet mengusap bahu dan leher Victor lembut. Lalu mengecup bahunya dalam.

"Kau harus segera diobati," kata Victor menarik Juliet, tetapi langkahnya tertahan melihat Juliet. Sedangkan Juliet tersenyum menunjukan gigi putihnya yang menggemaskan.

"Ada apa?" tanya Victor dengan khawatir.

Juliet menggelengkan kepalanya, sebenarnya bukan pelipisnya yang sakit. Menurutnya sakit di kepalanya akibat cedera masih bisa ditahan, tetapi dia merasa perutnya sakit akibat tendangan kuat pria tadi.

Wajahnya menahan sakit, ketika dia menggerakan badannya hanya sekedar berjalan.

"Victor," panggil Juliet lirih.

Dia langsung berjalan tertatih dan mengalungkan tangannya ke leher pria itu.

"Perutku sakit, pria tadi menendangnya kuat," lanjutnya lemas.

Tubuh Juliet sudah tidak mampu menopang, hingga Victor langsung memegang pinggang Juliet. Dia mengeraskan rahangnya saat tahu jika Juliet sedang tidak baik-baik saja.

Dia langsung mengangkat Juliet, menggendongnya dengan erat. Gadis ini langsung menenggelamkan kepalanya di dada bidang Victor, menumpahkan semua rasa nyaman dan merasa terlindungi.

Sesekali Juliet meringis menahan sakit mendera tubuh lainnya dan kepalanya, tetapi lebih dominan adalah perutnya.

"Sial! Jack siapkan dokter sekarang!" gertak Victor membawa Juliet dengan setengah berlari menuju mansion.

Betapa takutnya dan cemas didera Victor karena keadaan Juliet sekarang

***

TBC

Olvasás folytatása

You'll Also Like

1.4M 91.8K 43
• Obsession series • [ SELAMAT MEMBACA ] Romeo akan menghalalkan segala cara demi mendapati Evelyn, termasuk memanfaatkan kemiskinan dan keluguan gad...
2M 154K 31
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
468K 1.6K 5
⚠️🔞 - dewasa ⚠️🔞- hubungan badan ⚠️🔞- toxic
16.4M 656K 38
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...