LOVE DESTINY (TERBIT)

By ichaaurahmaa

53.3K 4.9K 526

Clemira, seorang balerina berbakat yang sudah lama menjadi secret admirer Kenzo, atlet basket keren andalan G... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
INFO PENTING!!!
Pre Order!

Chapter 3

1.8K 258 31
By ichaaurahmaa


Chapter 3 up! Siapa nggak sabar ketemu Clemira? Atau ada yang kangen nggak sama Cynthia? Hihi

Jangan lupa tinggalkan jejak di lapak ini. Dukungan kalian sangat berarti buatku ❤️

Playlist : Canon in D Pachelbel 🎼

Happy reading 🌹

💃💃💃💃💃

Aula Simfonia Jakarta memang tepat jika dikatakan sebagai rumah musik klasik di Indonesia. Interior yang mewah nan megah, beradu manis dengan dentingan tuts hitam putih yang mengeluarkan melodi indah.

Tidak ada suara selain dentingan piano di dalam concert hall malam ini. Semua pasang mata menatap lekat sosok Clemira yang duduk di hadapan sebuah grand piano. Jemarinya bergerak lincah di antara tuts berwarna hitam dan putih. Auranya berubah malam ini, seolah memiliki sihir sehingga semua penonton hening. Menatap dan mendengarkan permainan piano itu dengan saksama.

Entah berapa buah musik yang dimainkan pada malam hari ini, rasanya tidak akan pernah cukup. Musik yang dimainkan Clemira seperti candu. Ingin mendengar lagi dan lagi. Dentingan Canon in D Pachelbel sebagai musik terakhir yang dibawakan oleh Clemira berakhir dengan manis. Tepuk tangan meriah menggema di dalam concert hall. Tampak di atas panggung yang megah, Clemira Lavinka Gunawan bangkit dari duduknya, berjalan anggun menuju pusat panggung dan memberi hormat kepada penonton.

Gadis itu tersenyum lebar, puas akan kesuksesan acara malam hari ini. Tepat di hari ulang tahunnya, ia bisa menggelar piano recital di tempat yang ia impikan. Tuhan memang baik, mengabulkan permintaannya secepat ini. Hal yang merupakan kado terindah di dalam hidupnya.

"Great job!" puji Elle yang dari awal acara mengamati Clemira di belakang panggung.

Clemira berlari kecil menghampiri Elle dan memeluk kakak sepupunya itu. Sebulir air bening merembes di sudut matanya.

"Thank you, berkat bantuan lo, gue bisa gelar konser begini," ucapnya dengan suara bergetar di pelukan Elle.

"You're very welcome, gue seneng banget bisa ikut wujudkan impian lo. Gue bangga banget!"

Clemira melepas pelukan Elle dengan perasaan lega. Ia menyeka sudut matanya yang berair seraya tertawa lepas. Bahkan, Elle ikut tersenyum saat merapikan tatanan rambutnya.

"Hadiah lo yang lain udah dateng," ucap Elle saat melihat kedatangan om dan tantenya, yang tidak lain adalah orang tua Clemira.

"Selamat, Saya g! Kamu luar biasa tadi," kata Marcel begitu Clemira sudah berada di pelukannya. Diciumnya kedua pipi Clemira, lalu menatap anak gadisnya dengan bangga.

"Mama bangga sekali sama kamu. Nggak ngangka, kamu bisa gelar konser tunggal begini." Azalea memberikan sebuah buket bunga lalu memeluk putrinya yang terlihat luar biasa malam ini.

Mata Clemira berkaca-kaca. Debaran jantungnya tidak bisa dikontrol, rasanya terlalu emosional melihat orang tuanya menyaksikan piano recitalnya dan tersenyum lebar. Keduanya terlihat puas dan bangga.

"Thank you, Ma, Pa. Semua ini berkat Mama dan Papa juga. Tanpa kalian, Clemira bukan apa-apa."

Elle segera memanggil tim dokumentasi dan meminta mengambil gambar Clemira beserta kedua orang tuanya. Kapan lagi momen seperti ini akan terulang? Belum tentu Clemira bisa menggelar piano recital satu atau dua tahun ke depan.

"Om, Tante, maaf. Clemira harus keluar dulu. Udah ditungguin sama temen-temennya. Temen-temen media juga udah nggak sabar mau wawancara," kata Elle setelah mengecek beberapa pesan yang masuk ke dalam ponselnya. Tentu saja Cynthia dan Hugo sudah rewel ingin segera bertemu.

"Enjoy your time," kata Marcel setelah memeluk Clemira sekali lagi.

"See you, Ma, Pa!" seru Clemira sebelum berlalu bersama Elle yang setia mendampinginya.

"Clemira!" Cynthia memanggil setengah berteriak seraya berlari mendekat, diikuti beberapa teman kampus yang Clemira kenal cukup baik seperti Viola, Nancy, William, dan Ave. Senyum Clemira merekah saat mereka mengucapkan selamat padanya satu per satu.

"Ah, congratulation! Keren banget tadi. Gue sampai tahan napas nontonnya," kata Cynthia sambil memeluk Clemira.

"Gila, merinding gue," sambung Ave.

"Lo emang gorjes. Nggak sia-sia gue jadi temen lo," kata William yang disambut 'huuuu' dari yang lain.

"Happy birthday, Clemira! Semoga panjang umur, sehat selalu!" seru Nancy seraya menyodorkan kue ulang tahun di hadapan Clemira.

"Kita tahu, lo nggak suka ulang tahun. Tapi, kali ini lo nggak bisa nolak. Ayo make a wish dulu," sambung Viola kemudian.

"Percuma ya, gue larang kalian buat kasih gue cake sama ucapin ulang tahun?" tanya Clemira. Mau tidak mau, gadis itu menyatukan kedua tangan seraya menutup mata, memanjatkan doa kepada sang pencipta.

Mereka semua bertepuk tangan saat Clemira membuka mata dan meniup lilin dengan sekali tiupan.

"Thank you udah nonton gue malem ini, juga buat kuenya. Seneng banget lo semua pada dateng," kata Clemira. Selain kue ulang tahun, Bagaimana tidak senang jika teman-teman yang berbeda program studi dengannya ikut meramaikan acara? Hubungan pertemanan mereka sangat dekat meski pun ia tidak pernah ikut berkumpul bersama. Yah ... ia bukan tipe orang yang suka nongkrong beramai-ramai.

Cynthia secara tiba-tiba mendekatkan bibir ke telinga Clemira, membuat Clemira mengerutkan alis. "Kenzo nggak dateng. Semua udah bujuk dia tapi tetep nggak ngaruh. Sorry ...."

Mendengar ucapan Cynthia, Clemira tersenyum tipis. Ia sudah menyangka hal ini akan terjadi. Oleh karena itu, ia tidak begitu kecewa. Melihat teman-teman yang datang sudah membuat rasa kecewanya terobati.

"Hugo mana?" tanya Clemira saat tidak melihat sosok Hugo.

"Tiap hari udah ketemu juga masih aja ditanyain. Nikah aja sana biar bisa ketemu tiap hari!" seru William.

"Yee ... nggak gitu juga konsepnya, Will!" sewot Clemira.

"Tenang. Hugo ada, dateng kok dia," kata Viola berusaha menenangkan Clemira yang terlihat tidak tenang sebelum melihat sosok Hugo.

"Hugo baru ke toilet, nanti dia nyusul ke sini. Dia udah nyiapin buket bunga segede gaban loh!" seru Nancy heboh. Tentu saja ia berteriak histeris saat melihat Hugo membawa buket bunga besar untuk Clemira. Bahkan, William kekasihnya saja tidak pernah memberinya buket bunga sebesar itu.

"Tuh, dateng juga pangeran lo," bisik Cynthia saat melihat Hugo berjalan mendekat dengan membawa sebuah buket bunga besar berwarna putih. White roses. Bunga favorit Clemira.

"That was amazing, Baby girl!" puji Hugo begitu Clemira berada dalam pelukannya.

💃💃💃

"Biasa aja lihatnya," tegur Cynthia saat melihat Clemira tidak berkedip selama beberapa detik saat melihat ke arah lapangan basket.

"Hah? Apaan?" tanya Clemira terbata. Ia kembali meneguk air mineralnya.

"Lo tuh, nggak bisa bohongin gue. Gue baru sadar, mata lo tuh kelihatan berbinar tiap lihat Kenzo." Cynthia yang langsung to the point, membuat Clemira nyaris tersedak.

"Cyn, ah!" seru Clemira sebal. Kenapa Cynthia harus nyebut nama, sih?

"Lagian lo udah ada Hugo, Kenzo mau diembat juga."

"Hugo nggak masuk daftar kali, Cyn," sanggah Clemira.

"Nggak masuk daftar, tapi lo sama Hugo nempel terus. Bikin yang lain berasumsi yang enggak-enggak," tutur Cynthia.

"Hugo baru deket sama Davina."

"Denger gosip dari mana lo?" tanya Cynthia.

"Gue sempet ketemu Kak Delvino, Katanya beberapa kali lihat Davina jalan sama Hugo."

"Kak Delvino? Kakaknya Davina yang jadi Jaksa?"

Clemira mengangguk mantap. "Yup."

"Sialan. Hugo nggak cerita ke gue."

"Hugo juga nggak bilang soal itu ke gue. Tapi kalau dipikir, ya bener. Bokapnya Davina kan, gabung jadi tim hukum internal rumah sakitnya bokap Hugo. Ya wajar kalau mereka sering ketemu dan deket," tutur Clemira.

"Sabi juga teori lo. Anyway, lo kalau emang nggak ada apa-apa sama Hugo, kenapa nggak deketin si Kenzo secara terang-terangan, sih?"

Clemira menggeleng. "Nggak, ah."

"Keren tahu, atlet basket. Denger-denger dia jadi kandidat terkuat buat masuk timnas. Badannya hot!" bisik Cynthia seraya menunjuk Kenzo dengan dagunya.

Clemira terdiam. Ah, atlet basket itu memang mampu membuat perasaannya tidak karuan. Mengapa ia suka menonton basket? Mengapa ia bersikeras ingin menonton pertandingan basket? Semua karena mahasiswa akuntansi bernama Kenzo. Ya, ia telah menjadi secret admirer laki-laki bertubuh jangkung itu sejak menginjakkan kaki di kampus. Jika dihitung, sudah tiga tahun ini ia memendam perasaan seorang diri. Bahkan, Cynthia baru mengetahui perihal ini tempo hari saat ia meminta bantuan Cynthia agar meletakkan hadiah ulang tahun sekaligus hadiah kemenangan untuk Kenzo di atas motor gede laki-laki itu.

"Hot, tapi serem, ah. Lihat aja tatapan matanya, kayak mau bunuh orang." Clemira bergidik membayangkan ditatap Kenzo dari dekat. Pasti dirinya sudah kejang-kejang dan tidak bisa bernapas.

"Tatapannya kayak mau bunuh orang, tapi lo lihatin mulu dari awal masuk kuliah. Nggak capek jadi secret admirer?"

"Nggak. Gue udah seneng lihatin dia dari jauh."

"Yakin? Nanti dia punya pacar, lo nangis-nangis," kata Cynthia. "Mumpung Kenzo masih jomblo, nih. Kalau lo mau, gue kenalin."

Seketika Clemira menatap Cynthia. Ditatapnya kedua mata sahabatnya selama beberapa detik, kemudian menggeleng pelan.

💃💃💃💃💃

Dapet salam dari Clemira. Katanya: Makasih udah nonton piano recital gue 🥰

Dapet salam juga dari Elle, kakak sepupu Clemira yang pekerja keras 😊


Repost, 14 Oktober 2022
With love, IU ❤️

Continue Reading

You'll Also Like

8.5K 152 101
Di motivasi oleh, kebingungan yang hakiki pas lagi pengen baca. Buat yang suka cerita yang bikin nyesek. Ayo sini berkumpul. Banyak rekomendasi yang...
601 118 11
"Sebelum sedingin es, kita pernah sepanas salonpas." Sebelumnya Syua dan Djatmiko adalah sepasang sahabat yang berubah haluan menjadi musuh. Bertahu...
2.3M 111K 53
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _š‡šžš„šžš§šš š€ššžš„ššš¢ššž
1.3K 192 5
Ft. Eunha Jung [ E N D ] [Crackship] [Short Story] Jungwoo dan segala kepalsuan yang dia punya. Start = 22 Februari 2020 Finish = 22 Februari 2020