The Journey [Greyson Chance L...

Oleh sekartiktik

73.1K 4.5K 737

Aku percaya bahwa aku bisa bertahan melalui waktu gelap. Ketika semuanya hilang dan aku harus memulainya dari... Lebih Banyak

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
NEW JOURNEY!

Part 7

2.1K 157 25
Oleh sekartiktik

Selesai mandi aku masuk kedalam kamar sambil mengecek ponselku. Wallpaper  yang terpajang disana adalah fotoku dengan Greyson. Seringkali aku membayangkan bisa menikah dengannya, mempunyai anak dan hidup bahagia. Namun lagi-lagi itu hanya ide gila ku saja.

Entah sampai kapan aku memendam perasaan ini padanya dan entah apakah ia yang akan memulai untuk mengatakan tiga kata ajaib itu atau aku yang akan memulainya duluan.

Aku tertidur dan bangun pagi dengan keadaan yang lebih baik. Segera ku bergegas mandi kemudian membuat sarapan untuk diriku sendiri lalu berangkat menuju OU. Aku merindukan roti buatan Nenek Elsie karena semenjak aku tinggal di flat  yang di sediakan oleh pihak OU, aku hanya memakan bacon dan telur setiap harinya.

Aku memilih jurusan seni karena aku lebih tertarik dengan seni dari pada jurusan lainnya dan semoga saja setelah lulus dari OU aku bisa mendapatkan pekerjaan yang baik. Ku langkah kan kaki ku menuju kelas, melewati hiruk  pikuk mahasiswa di OU yang cukup ramai dan duduk tenang didalam kelas.

Mata kuliah ku sudah selesai seperti biasa aku segera berlalu menuju butik Elena. Sesampainya di butik ku lihat Elena sedang berbincang dengan seorang lelaki seusiaku. Laki-laki ini mengingatkanku dengan Greyson.

“itu dia karyawan ku, kenalkan ini Elsa” Elena tersenyum menatap kehadiranku

Laki-laki ini tersenyum sambil mengulurkan tangannya. Aku tersenyum juga lalu membalas jabatan tangannya “Calvin” ucapnya. Aku berlalu kedalam toko untuk mengganti pakaian dan memulai pekerjaanku. Sambil menunggu pelanggan datang aku mengerjakan tugas-tugas kampusku yang menumpuk.

Greyson’s POV

Aku tidak bisa tidur nyenyak akhir-akhir ini. Mungkin karena terlalu sering memikirkan Elsa. Mengenai hari-hari ku sejauh ini berjalan dengan lancar. Aku mulai terbiasa beradaptasi dengan orang-orang baru di sekitar ku dan satu hal yang sedikit mengejutkan ku. Aku satu kampus dengan penggemarku sendiri. Gadis ini bernama Emma Nicole, ia cantik namun itu tidak mengubah rasa cintaku pada Ms. Peterson.

Mencoba untuk tertidur aku menonton televisi namun acara yang disiarkan membuatku jenuh. Ku raih buku fiksi diatas meja tidurku namun tetap tidak membuatku mengantuk. Aku mengambil sekaleng coke dan berjalan kearah laptopku. Ku lirik kearah jam dinding sambil berharap Elsa belum tidur. Ku raih ponselku dan dengan cepat jemariku mengetikan pesan singkat

Aku menunggu mu online skype! (;

Selang beberapa menit akhirnya wajah Elsa muncul dari layar. Aku membenarkan posisi ku agar ia bisa melihat wajahku dengan baik.

“Hey” sapaku dengan cengiran lebar

“kau belum tidur?” tanyanya.

Aku menggeleng “aku tidak bisa tidur. Kau sendiri belum tidur?”

Ia tersenyum kecil. Oh Tuhan aku merindukan senyuman itu “aku sedang memikirkanmu” rona merah pada pipi ku seketika muncul.

“bagaimana harimu ?”

“hari ku berjalan seperti biasanya dan sedikit membosankan karena tidak ada kau disini. Bagaimana harimu?”

“cukup menyenangkan dan kau tau? Aku ternyata berada satu kampus dengan penggemarku. Ia bernama Emma, aku tidak menyangka bisa bertemu lagi dengan penggemarku. Ku pikir mereka sudah melupakanku”

Elsa tergelak diujung sana “aku sudah pernah mengatakannya padamu kalau penggemarmu tidak akan pernah melupakan karya-karyamu ataupun melupakan mu”

“ya kau benar” aku menyanggah wajahku dengan sebelah tanganku.

well, aku harus mengatakan kalau aku sangaaat merindukan mu Chance”

“kau harus bersabar nona”

Elsa menarik helaian rambutnya kebelakang telinga “ya aku tau itu”

“kau sebaiknya tidur. Ini sudah larut malam” perintahku.

Elsa diam tidak menjawab perkataanku. Ia mematung sembari memandangiku “Elsa?” aku memanggilnya. Ku harap tidak ada sesuatu buruk menimpanya. Bisa kulihat guratan kesedihan pada garis wajahnya

“ya? Oh maafkan aku melamun”

“apa yang kau pikirkan?”

“aku tidak memikirkan apa-apa”

“baiklah sebaiknya kau tidur”

“kau juga! Jangan sering-sering tidur larut atau kantung matamu akan membesar”

“siap dokter!” aku tertawa bersamanya

“berjanjilah padaku?” ia mengangkat jari kelingkingnya didepan layar

“aku tidak bisa mengaitkan jemariku bagaimana kalau ini” aku mengacungkan dua jari ku kedepan layar lalu tersenyum lebar. Elsa tertawa dan ia mengikuti hal serupa denganku. Panggilan berakhir, ku matikan laptopku lalu merangkak ke tempat tidur untuk memejamkan mata.

Elsa’s POV

Sudah satu bulan semenjak kepindahan Greyson dan Ibu ku belum menunjukan batang hidungnya padaku. Aku harap ia tidak datang kepadaku hanya untuk meminta uang. 

“Elsa, apa ini milik mu?” Elena mengangkat buku agenda bersampul coklat

“ya itu milik ku, aku lupa membawanya semalam”

Elena berjalan kearahku sambil membawa buku itu “Kenapa kau tidak pernah memberitahuku tentang desain mu?”

Aku menggaruk kepalaku “aku pikir itu hanya keisengan ku saja jadi penting”

Elena tertawa ringan “ini bagus sekali! Jika kau mengizinkan bolehkah aku membuat salah satu baju dari desain mu?”

“kau serius?”

“ya aku serius!”

Elena mengajak ku duduk didalam ruangannya. Ia mulai melihat-lihat beberapa desain ku sambil memberikan komentar “aku suka dress ini. Astaga kau sungguh berbakat! Lihat modelnya sungguh menawan oke aku akan memilih ini sebagai mode terbaru minggu ini” ucapnya semangat “dah oh kau tidak usah khawatir. Aku akan menambahkan gaji mu untuk yang satu ini” ia berkedip padaku

Aku tersenyum kearahnya memamerkan rentetan gigi ku “terima kasih banyak Elena”

“baiklah sekarang kau boleh kembali bekerja” Aku mengangguk kemudian berjalan keluar dari ruangannya. Elena benar-benar malaikat ku setelah Greyson. Ia membuatku semakin bersemangat untuk bekerja.

Jika kalian bertanya berapa karyawan yang Elena punya, jawabannya adalah hanya aku. Ia hanya memiliki satu karyawan yaitu aku. Aku sendiripun heran mengapa ia hanya memperkejakan ku karena memang butik ini kecil namun jika kau masuk dan melihat koleksi pakaian yang ada disini tidak kalah dengan Gucci, Louis Vuitton dan Chanel.

Waktu makan siangpun tiba. Elena mengajak ku makan diluar tetapi aku menolaknya. Aku tidak mau terus-terusan merepotkannya.

Aku harus memutar otak untuk mencukupi pengeluaranku minggu ini karena tanggal gajian ku masih satu minggu lagi. Dengan modal $1.45 aku mendapatkan satu buah roti baguette dan sebotol air mineral di sisi ku.

Ku buka bungkus coklat roti ini lalu mulai menggigitnya. Ah sialan bahkan roti ini keras sekali untuk di gigit. Dengan sedikit tenaga akhirnya aku bisa mengoyak roti ini. Menyedihkan sekali hidupku, aku hanya bisa duduk menatap keluar tepat didepan butik ada sebuah restoran. Ku tatap orang-orang yang sedang makan itu sambil menggigit roti sialan ini. Seandainya Chance’s Bakery ada disini mungkin aku bisa mendapatkan roti yang jauh lebih enak dengan harga $1.

Rahang ku sakit akibat mengunyah terlalu keras. Segera ku habiskan roti ini sebelum Elena kembali ke butik.

Sepulang dari butik aku tidak langsung pulang ke flat melainkan mampir sebentar ke toko kue terdekat. Aku melihat-lihat kue-kue tart yang di pajang didalam etalase sambil dalam hati berkata bisakah aku membeli salah satu kue enak ini untuk hari ulang tahunku?

Aku mengetahui tanggal ulang tahun Greyson tetapi tidak dengannya. Ia mungkin tidak mengetahui tanggal ulang tahun ku karena aku tidak pernah memberitahunya.

Dengan berat hati aku keluar dari toko kue tanpa menenteng apapun. Aku masih memiliki roti keras tadi jadi aku berjalan menuju flat sembari memakannya. Sesampainya di flat aku terduduk didepan meja belajar ku sembari memandang kalender. Esok adalah hari ulang tahun ku. Apakah Ayah dan Ibu masih mengingatnya? Mereka sudah lima kali melewatkan perayaan ulang tahunku. Mereka tidak pernah lagi mengucapkan selamat ulang tahun padaku.

Aku mengikat rambut ku asal lalu berjalan kearah lemari besarku untuk mengambil celengan beruang yang Greyson berikan padaku. Ku keluarkan isi celengan ini lalu menghitungnya.

“Sial aku hanya memiliki $50.77” Aku menghela nafas berat sambil mengembalikan kembali uang-uang ini kedalam celengan. Sejujurnya perutku sangat lapar namun apa daya aku tidak memiliki stok makanan lagi di lemari es ku. Dengan bunyi perut yang bergemuruh ini aku memaksakan diri untuk tertidur.

Suara ketukan keras terdengar dari arah pintu kamar ku. Kepalaku sedikit pening karena terkejut akan suara gaduh ketukan itu. Ku lirik kearah jam weker dan ini masih pukul dua pagi.

Dengan nyawa yang masih setengah aku berjalan kearah pintu lalu memutar kuncinya. Ku lirik ke kanan dan kiriku sembari menguap tetapi tidak ada orang. Akhirnya ku tutup kembali pintu ini lalu beranjak ke atas tempat tidur. Namun ketukan itu kembali terdengar. Aku berlari kecil untuk membuka dan lagi-lagi tidak ada sosok manusia di sana. Perasaan takut mulai datang. Buru-buru ku tutup kembali pintu ini dan menguncinya.

Lima belas menit kemudian ketukan keras itu kembali terdengar.

Brengsek!  Mengganggu jam tidur ku saja. Dengan langkah menggebu-gebu aku membuka pintunya. Rasa takut itu sudah hilang dan sekarang tergantikan oleh perasaan kesal. Baru saja aku ingin memakai-maki orang yang telah mengganggu tidurku namun mulutku terkatup rapat menatap seseorang yang sekarang sedang memegang kue tart berukuran besar dengan lilin berbentuk angka 18.

“Selamat ulang tahun,Nona Peterson” Greyson berdiri dengan cengiran lebar. Seketika mataku berkaca-kaca. Aku langsung memeluknya dengan erat dan hampir membuat kue ini jatuh. Greyson membalas pelukanku dengan sebelah tangannya.

Setelah puas memeluknya aku menariknya masuk kedalam.

“Dari mana kau tau hari ulang tahun ku?” tanya ku dengan keadaan air mata bahagia yang masih bercucuran.

Greyson mengusap air mataku dengan sebelah tangannya “sshh itu tidak penting. Sekarang berdoa lalu tiup lilinnya”

Aku mengangguk lalu memejamkan mata. Aku berdoa agar aku bisa bersama Greyson selamanya. Hidup bahagia bersamanya dan.... dapat menjadi belahan jiwanya.

Ku buka mataku lalu mulai meniup lilin ini. Setelah kedua lilin itu padam Greyson meletakan kue itu diatas meja lalu memeluk ku dengan erat “Selamat ulang tahun!” ucapnya sambil mendekapku erat.

“Terima kasih. Kau orang pertama yang mengucapkannya” Greyson melepaskan pelukan lalu menatap kearah wajahku “kapan kau datang?” tanyaku

“semalam dan ternyata kejutan ku berhasil”

Aku tertawa bersamanya. Ku bawa kue ini ke dapurku lalu memotongnya menjadi beberapa bagian dan menyuguhkannya untuk Greyson.

“bagaimana rasa kuenya?” tanya Greyson penasaran

“ini enak! Kau beli dimana?”

“well, aku membuatnya”

Kedua mataku membelalak lebar “benarkah?” Greyson mengangguk semangat “astaga ini enak sekali!”  dengan lahap ku makan kue tart ini mengingat aku juga belum makan dari semalam.

“hei pelan-pelan. Nanti kau bisa tersedak”

Aku menyengir lebar dan Greyson mulai mengacak rambutku.

“Kau sebaiknya tidur, Elsa”

“berapa lama kau berada disini ?”

“dua hari”

Dua hari bukanlah waktu yang cukup untuk melepas rasa rinduku padamu Greyson “baiklah aku tidur”

“biar aku tidur disini” ucapnya sambil menepuk-nepuk sofa yang sedang ia duduki

“kau sebaiknya tidur bersamaku”

Tiba-tiba Greyson memberi tatapan cabul “kau yakin ingin tidur bersamaku?” tanyanya sembari menyeringai

“dasar mesum. Kau tidak akan berani melakukan hal itu padaku”

“benarkah?” ceringaiannya semakin melebar

“Greyson!” aku membentaknya disertai tawa. Sudah lama sekali aku tidak bersenda gurau dengannya.

Greyson mengikuti ku dari belakang. Untungnya tempat tidur di flat  ini cukup untuk menampung dua orang. Aku memberi benteng pembantas dengan guling “ini batasnya, kalau kau berani melewatinya akan ku buat keriting rambut mu”

Greyson tergelak “ayay kapten”

Aku tersenyum kecil lalu memejamkan mata.

“selamat pagi Elsa”

“Selamat pagi Greyson” dan kemudian hening.

***
Aku sudah siap berangkat ke kampus dan sekarang sudah pukul tujuh pagi. Greyson masih tertidur dengan damai. Perlahan aku berjalan mendekat kearahnya lalu duduk tepat disampingnya. Senyum lebar tidak lepas dari wajahku karena ia telah menjadi kado istimewaku hari ini. Rasanya aku ingin terus berada disisinya.

Ku usap lembut pipi kananya sambil berkata “Greyson bangun” kelopak matanya perlahan bergerak dan kedua mata hazel itu kini terlihat.

“kau mau kemana?” tanyanya dengan suara berat sebangun tidur

“tentu saja ke kampus”

“tapi ini hari sabtu Elsa”

“aku hanya libur pada hari minggu. Baiklah kalau kau masih mau tidur aku pamit berangkat” Aku bangkit dari tempat tidur namun tangan Greyson menarik ku dan seketika aku sudah berada di dalam pelukannya seperti guling “aku masih merindukanmu” bisiknya.

Kedua pipi ku langsung memanas “aku tidak akan lama”

Greyson menghela nafas “tunggu sebentar” ia melepaskan pelukan ku lalu berpindah posisi menjadi duduk.

“tutup matamu” perintahnya. Aku menurutinya, ku pejamkan mataku beberapa saat “sekarang buka matamu” Greyson menyodorkan kotak persegi panjang berwarna biru. Ia menatapku gugup sambil menghela nafas berat. Perlahan kotak itu terbuka dan memunculkan tulisan

I LOVE U

Mulutku menganga karena terkejut. Terkejut karena ia sudah mengatakan tiga kata ajaib itu meskipun melalui tulisan.

“maukah kau menjadi kekasihku?”

whoop! happy friday readers  <3 

ayo apa nama shipan kalian buat Greyson dan Elsa? X) kalo aku sih #ELSON :P aneh ya wkwk yaudah semoga part ini menghibur dan di mulmed ada gambar Greyson sama Elsa lagi skype!

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

723 59 15
Penulis: Kuang Shang Jia Kuang (狂上加狂)| Ada sebuah pohon di Immortal Terrace, yang telah menghasilkan dua buah dalam lima ratus tahun, keduanya meru...
Adopted Child Oleh k

Fiksi Penggemar

229K 34.3K 62
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
1M 63K 36
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
3.8K 527 153
Sinopsis lebih baik baca langsung saja ya. Karena panjang~ gak muat disini🙏💚😄 ➥Nikmati cerita yang ada. Hargai Author dengan memvote dan comment...