Sehun mengabari Suho soal adegan ciuman dalam dramanya sejak beberapa minggu lalu, yang akan menjadi adegan penutup.
"Aku baru tau arti dari peringatanmu waktu itu." Kata Sehun saat bersiap menuju lokasi shooting.
"Yang mana?" Karena sudah beberapa kali ikut hangout bersama Yoona, rasa cemburu di dalam hati Suho perlahan hilang surut. Jelas sekali kalau gadis itu memang berkerja dengan profesional.
"Itu lho... soal serius supaya adegannya tidak di ulang-ulang." Sehun memperjelas kalimatnya dengan nada menyindir.
Adegan itu memang agak mengganggu, tapi Suho berusaha berpikir positif.
"Awas saja kalau kalian mengambil adegan lebih dari satu kali!" Ancam Suho sambil mendesak tubuh Sehun secara tiba-tiba ke lemari.
"Lalu?" Sehun tampak menantang.
"Kau tidak akan pernah lagi melihat se centi pun bagian di balik pakaianku!" Bisik Suho yang membuat Sehun menyunggingkan senyum jahil.
"Yasudah kalau begitu, sekarang aku lihat dulu sampai puas."
.
.
Setelah habis mendorong bocah itu untuk berangkat, Suho juga tampak bersiap menuju kantor agensi. Dia sudah memasang janji satu jam lagi dengan Leeteuk untuk membahas proyek X-EXO.
Dua bulan lagi, Beauty Republic akan mengeluarkan variasi baru skincare mereka dan kabar baiknya, member X-EXO lah yang di percaya untuk menjadi brand ambassador nya.
Ia sudah mendapat peringatan untuk menjaga para membernya agar tetap melakukan perawatan kulit sebelum shooting iklan berlangsung. Karena mereka akan melakukan pengambilan gambar secara outdoor dan itu berarti mereka akan menghadapi cahaya yang paling jujur sedunia, yakni matahari.
Begitu sampai ia langsung ke ruang pertemuan, disana sudah ada beberapa dari staff Beauty Republic dan tim management nya, tampaknya tinggal menunggu Leeteuk hadir.
Dengan stelan pakaian yang cerah, Leeteuk berjalan masuk sembari tersenyum lebar. Pria itu tampaknya sedang dalam mood yang bagus.
Suho sudah membaca sekilas mengenai apa saja produk yang akan di sertakan dalam iklan itu, ia cukup antusias karena sebenarnya beberapa dari membernya memang terbiasa dengan produk dari brand Beauty Republic, contohnya seperti Xiumin dan Chen.
"Konsepnya nanti member X-EXO akan terlihat seperti pria yang merekomendasikan produk perawatan kulit ke pacarnya, yakni para penontonnya nanti. Kalian akan berada di padang rumput dengan langit biru dan bertamasya. Beberapa member akan di buat berbeda tapi konsepnya tetap tentang Nature."
Suho dapat membayangkan para penggemar yang akan sangat senang dapat memperlakukan mereka seperti kekasih virtual melalui iklan ini.
"Setelah ini, kami akan mengirimkan sample produknya untuk kalian pakai. Kami juga sudah membaca secara detail mengenai kondisi kulit setiap member dan kami akan memaksimalkan sesuai kebutuhan kulit kalian."
Ini tentu sangat lumayan, di samping mereka memang terbiasa dengan perawatan wajah. Mendapat sample produk yang akan di launching dua bulan lagi merupakan suatu hal eksklusif.
Suho menyebarkannya di grup chat para member. Pertemuan itu selesai dan ia pun bersiap pulang.
"Apakah kau ingin mampir ke lokasi shooting Sehun?" Tanya si manager, Suho melirik jam tangannya dan teringat kalau hari ini bocah itu akan melakukan adegan yang paling ia tidak ingin lihat.
"Tidak, sepertinya aku akan pulang saja."
Sesampainya di dorm, ia langsung menyambangi D.O yang sedang sibuk dengan peralatan masaknya.
"Jongin kemana?" Tanya Suho yang melihat kursi makan kosong ketika D.O sedang masak.
"Dia kan ada shooting variety show bersama Chanyeol dan Baekhyun." Jawabnya. "Hyung sudah makan?"
"Belum."
D.O melepas apron berwarna merah mudah itu dan menggantungnya di dekat kulkas. Setelah beberapa hidangan selesai, ia menghampiri Suho yang tampaknya sudah lapar.
Aroma masakan buatan D.O memang menggugah selera. Untuk ukuran pria, masakannya memang luar biasa.
"Hyung, ingat dengan gadis yang pernah menguntit Sehun di hotel sewaktu kita di Bangkok?"
Suho tentu tidak lupa dengan gadis itu. Wajahnya selalu muncul di setiap konser, fan meeting, showcase, pokoknya dimana ada X-EXO, pasti ada dia.
Gadis yang selalu muncul dengan midi dress berwarna merah maroon. Rambutnya tergerai panjang dan selalu mengenakan masker karbon hitam. Awalnya para member hanya menganggap gadis itu sebagai Master Fans atau Fan Site yang pastinya akan selalu di sambut ramah oleh mereka.
"Kemarin aku melihatnya berdiri seharian di depan gedung apartemen ini."
Suho yang sedang menyeruput kuah pun tersedak. Ia terbatuk sampai mengeluarkan air mata. D.O memberikan tisu dan segelas air.
"Benarkah?!"
D.O mengangguk.
"Matanya tertuju pada lantai ini. Aku tidak tau apa yang ada di pandanginya. Tapi, yang jelas gadis itu agak menyeramkan sekarang."
.
.
Kata-kata D.O bagai peringatan di telinganya. Suho harus memastikan keamanan para membernya. Ia takut kalau si Stalker itu mengganggu Sehun lagi.
Karena was-was, ia pun menelpon Sehun.
"Jam berapa kau akan pulang?"
'Kami akan minum sebentar, lalu pulang, mungkin sekitar jam sepuluh.'
"Tidak bisa lebih cepat?"
'Sudah begitu merindukanku ya?'
Kali ini Suho menjauhkan ponsel dari telinganya karena kesal dengan kepercayaan diri seorang Oh Sehun.
'Adegannya tidak di ulang-ulang kok. Aku juga langsung mencuci mulutku.'
"Ih apa sih?! Pokoknya setelah acara langsung pulang atau aku marah!"
Suho pun mematikan telepon itu. Sudah beberapa bulan ini ia tenang karena urusan dengan para penguntit sudah di selesaikan. Hidup para member jadi cukup tentram. Tapi, kalau benar yang di katakan D.O berarti dia harus lebih waspada.
.
.
Sehun menepati janjinya dengan pulang lebih cepat. Di kamar Suho terlihat masih memakan sebungkus camilan yang tersisa di lemarinya.
"Tidak ada pelukan sambutan?"
Suho menghampiri Sehun dan memeluknya. Harum shampoo yang di pakai Suho memang selalu menjadi kesukaan Sehun, membuatnya betah berlama-lama memeluk tubuh semi tebal itu.
"Kau ingat gadis yang menguntitmu itu kan?"
Sehun mengeryitkan dahinya.
"Gadis yang selalu memakai dress maroon. Kata Kyungsoo, kemarin seharian dia berdiri di depan gedung ini."
"Oh... iya. Kemarin lusa dia juga datang ke tempat shooting. Karena settingnya di sebuah mall. Jadi, yang menonton agak ramai dan dia ada di antara mereka."
"Serius?!"
Sehun mengangguk. "Tapi, dia tidak berbuat macam-macam kok."
Suho bisa mengelus dadanya sekarang. Karena ia takut kejadian itu terulang lagi. Bahkan Sehun saja sampai mendapat luka cakar di lengan kirinya karena gadis arogan itu.
"Hyung tenang saja, Leeteuk sudah menggandakan pengamananku ketika berada di luar. Aku ini kan spesial."
Jitakan Suho pun kembali melayang ke pucuk kepalanya.
BEAUTY REPUBLIC
Sehun melirik Suho yang sedari tadi memandangi buket bunga di genggamannya. Berwarna putih dan harum semerbak, sepertinya Suho sangat menyukainya. Mereka berdua sedang menunggu giliran untuk mengambil gambar. Ya. Hari ini shooting memang di khususkan untuk per pasangan di X-EXO dan kebetulan mereka yang terakhir, dimana matahari sedang bersinar paling terang.
"Hyung." Panggil Sehun sambil mengamit salah satu tangan Suho. Pemuda yang di panggilnya itu menjawab dengan dagu.
"Aku ingin menciummu."
T B C