Dimming Moon || Kim Seokjin x...

By Dwi_berliana7

6.7K 2.4K 591

COMPLETED [ HANYA FIKSI ] Title : Dimming Moon Genre : Teen Fiction, Romance Main Cast : Kim... More

Prolog
Cast
Part 1 [Ketemu Seonbaenim]
Part 2 [Min Seok Hyun Comeback]
Part 3 [He and Me]
Dimming Moon Trailer 🌺
Part 4 [Sains dalam Seni?]
Part 5 [Secret]
Part 6 [Pra]
Part 7 [Promise]
Part 8 [Morning]
Part 9 [First?]
Part 10 [New Normal!]
Part 11 [?]
Part 12 [ Call me Oppa ]
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16 [ Mianhae Eomma! Pregnant? ]
Part 17 [ Wae? ⛔ ]
Part 19 [ - ]
Part 20 [ You Know lah! ]
Part 21 [ Bawaan Si Junior? ]
Part 22 [ Ngidam Pt. 1]
Numpang promosi, wkwk
Part 23 [ Ngidam Pt. 2 ]
Part 24 [ How are you, friend? ]
SENENG PAKE BANGET
Part 25 [ Truth? ]
Part 26 [ Mianhae, Luna-ya! ]
Part 27 [ Hiks!? ]
Part 28 [ Lupa? ]
Part 29 [ 👈🏿 ]
Part 30 [ Epiphany ]
Part 31 [ Dimming Moon ]
Part 32 [ Malaikat Tanpa Sayapnya Luna ]
Part 33 [ Kejelasan? ]
Part 34 [ Life Goes On ]
Part 35 [ Otw ]
Part 36 [ End! ]

Part 18 [ // ]

155 40 4
By Dwi_berliana7

Terlanjur!

***


___

"Hyun-ah tolong beri aku pekerjaan, aku sudah lulus kuliah 1 bulan lalu tapi setiap perusahaan yang aku datangi menolak mempekerjakan ku. Tolonglah." Sahabat sekolah menengah Hyun yang tak lain Vey bicara di telepon.

"Jangan berbicara begitu, aku ini sahabatmu. Kau bisa langsung ke kantorku hari ini." Balas Hyun.

"Sungguh? Ah baiklah, gomawo!" Tanggap Vey sebelum sambungan telepon mati.

___
.

"Luna-ya aku pergi dulu, kau tidak apa-apa kan sendiri dirumah." Kata Hyun pada Luna yang masih setia dengan selimut walau sudah pagi.

"Kenapa sendiri? Dimana Eomma?." Balas Luna yang belum tau jika ibunya cek up pagi ini.

"Eomma mu pergi ke rumah sakit 20 menit lalu." Hyun memberi tau.

"Hyun-ah antar kan aku ke rumah sakit sekarang,"

"Kenapa, kau sakit?"

"Aniyo, aku hanya ingin menemani Eomma."

"Hmm... Kau belum mandi kan?" Hyun mencubit gemas pipi Luna.

"Tunggu aku 5 menit." Sambar Luna yang langsung ngicrit ke kamar mandi.

"Kuharap 5 menit itu tidak sama dengan 5 jam." Teriak Hyun karena posisi Luna yang sedikit jauh.

.

Telepon berdering kembali,
___

"Hallo!"

"Hyun-ssi tolong bantu aku!"

"Raena-ya?"

"Iya benar,"

"Apa yang bisa ku bantu?"

"Aku butuh pekerjaan, Eomma ku sedang sakit, hiks..." Suara tersedu sahabat karib Luna terdengar.

"Kau bisa datang ke kantorku hari ini."

"Jin-jja?"

"Ne,"

"Gomawo Hyun-ssi."

Tut.. telepon mati.

___

"Ah.. Pasangan ini sepertinya sudah janjian untuk menghubungiku." Gumam Hyun seraya meletakkan asal ponselnya.

.

30 menit kemudian mereka sampai di depan rumah sakit.

"Luna-ya, kau mau ku antar masuk?,"

"Tidak perlu." Balas Luna seraya keluar dari mobil.

.

Beralih ke kantor...

"Hyun-ah," panggil seseorang yang tak lain adalah Vey.

"Kau bisa langsung bekerja Vey."

"Hyun-ssi!" Selanjutnya giliran Raena yang memanggil dan menghampiri Hyun yang sedang bersama Vey.

"Raena-ya, kau juga bisa langsung bekerja. Kalian berdua berada di divisi yang sama, selamat berkencan eits maksudku selamat bekerja." Jelas Hyun dengan sunggingan senyum tipis.

.

___

Ponsel Hyun kembali berdering,

"Hallo Luna-ya"

"Hyun-ah cepat pulang sekarang."

Tut ... Sambungan terputus.

___

"Astaga, ada apa dengan Luna." Gumam lirih Hyun yang sepertinya khawatir.

.
.
.

"Luna-ya! Luna-ya!" Teriak Hyun saat sampai di rumah.

"Hey, diam lah jangan berteriak." Kata Luna yang ada di tangga lantai atas.

"Ada apa meneleponku, kau sakit? Atau Eomma?." Ucap Hyun seraya menelisik suasana dan menghampirinya Luna.

"Tidak menantuku!" Sambar Mrs. Hwang.

"Akhirnya sel kanker ku musnah dan sekarang diriku sudah sembuh." Lanjutnya.

"Syukurlah, aku turut bahagia untukmu." Kata Hyun dengan sunggingan senyum. Selanjutnya Mrs. Hwang pergi untuk mempersiapkan segala sesuatunya.

"Eomma dan aku berencana untuk mengadakan acara barbeque an malam ini, kau setuju? Kau harus setuju pokoknya." Ucap Luna tanpa jeda.

"Baiklah sayangku."

"Ish... Aku tidak suka panggilannya."

"Lalu aku harus panggil apa?"

...

17.00 waktu setempat,

"Hyun-ah lihat ini, kenapa dress ku semakin sempit." Kata Luna yang menarik-narik lengan bajunya siapa tau bisa longgar.

"Sepertinya berat badanmu naik." Jawab Hyun santai.

"Apa kau bilang?" Ucap Luna tidak terima.

"Kau bilang aku gendut? Ha?" Lanjutnya.

"Aduh sepertinya aku salah bicara." Ucap lirih Hyun entah pada siapa.

Akhirnya Luna mendekati Hyun dan,

"Rasakan ini." Bisa ditebak, Luna memukul Hyun. Ya bercanda, bukan sungguhan.

"Ah hentikan itu."

"Tidak akan"

"Hentikan!"

"Tidak mau."

Jadilah mereka baku hantam dan berakhir dengan pelukan hangat Hyun.

"Kalian berdua keluarlah." Teriak seseorang yang tak lain adalah Mrs. Hwang.

"Iya Eomma!"

"Ayo keluar."-Luna.

"Kau duluan."-Hyun.

"Kau saja."-Luna.

"Baiklah, keluar bersama." Hyun mengangkat Luna dan menggendongnya keluar.

"Astaga sepertinya kau naik 10 kilogram." Ucap Hyun saat menggendong Luna.

"Kau mulai lagi? Ha? Rasakan ini."

"Aduh, jangan menggigitku sekarang. Nanti malam saja." Kata Hyun menggoda.

"Sudahlah, turunkan aku!"

"Ya memang aku mau menurunkan mu sekarang, kau berat sekali." Kata Hyun yang menyipitkan matanya seperti kelelahan.

Karena Mrs. Hwang sudah menghampiri mereka Luna hanya membalas dengan kepalan kedua tangannya.

20.00, berpesta keluarga!

"Luna coba gunakan alat ini." Mrs. Hwang menyodorkan sebuah alat tes kehamilan.

"Apa ini?" Kata Luna yang tidak tau.

"Ini alat tes kehamilan." Mrs. Hwang memberi tau. Seketika wajah Luna memerah seperti kepiting rebus karena mengingat malam satu bulan lalu.

"Ya baiklah." Luna setuju dan mengambil alat tes itu.

-.-

"Eomma?, Garisnya ada dua!." Bisik Luna.

"Astaga, Eomma senang sekali. Selamat ya sayang!" Respon Mrs. Hwang dengan teriakan kebahagiaan.

"Ada apa ini?." Sambar Hyun yang tidak tau apa-apa karena sejak tadi sibuk dengan telepon yang masuk.

"Luna hamil!"

⬇️

Suka syukur, gak suka bodo amat🤣

Part tergaje? Maybe...
Part terberantakan? Maybe...
Part membosankan? Maybe...
Part tak masuk akal? Yeah, maybe...

💔lagi kacau!!!
$______________$


Continue Reading

You'll Also Like

49K 9.9K 12
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
241K 36K 65
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
48.3K 3.5K 50
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...
474K 47.2K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...