Tepung, telur busuk, air
Kalau kalian pikir tiga bahan kue tersebut melekat di tubuh Stella karena gadis itu ulang tahun, nyatanya kalian salah besar. Dia sedang dibully.
Baru juga keluar dari kelasnya, dia di seret ke gudang yang sepi di belakang gedung angker fakultasnya dan dia diperlakukan bak seongok daging menjijikan untuk dipandang oleh orang lain. Stella tidak mau mendapatkan hal seperti ini, tapi nyatanya pikiran dan kenyataan berbeda.
Akibatnya, dia harus membersihkan dirinya dan menunggu bajunya agak kering setelah dibersihkan. Untung buku-buku di tasnya tidak dibuat bau amis. Benda berharga lainnya adalah ponsel sudah diinjak-injak hingga layarnya retak lebih parah.
"Bangsat, gue belum beli hp baru malah diinjek-injek kayak gini. Mana ini hp legend lagi," gumamnya masih membersihkan sisa tanah yang menempel di permukaan ponselnya.
Dia mencari nomor Younghoon dan menelpon anak itu. Tapi dia lagi apes karena anak itu malah gak angkat panggilannya sama sekali dan bikin mood Stella tambah buruk. Padahal dia tuh niatan hari ini mau ke perpustakaan —seperti biasa untuk bertemu sang pujaan hati, Lee Sangyeon, malah dapet kesialan tiada akhir.
"Dahlah, semua orang sama aja. Gak mungkin gue minta bantuan Joochan, dia lagi ada kelas sama Mina. Apalagi Kevin, dia keluar kelas langsung nge band di tempat biasa."
Dengan sisa bau telur busuk yang menempel di kemeja maroonnya, Stella berjalan keluar menuju ke kostan untuk mandi dan mencuci pakaiannya yang benar-benar baunya semakin tidak enak untuk dicium. Dan untungnya, di kostan dia gak ada anak hukum satu almamater. Adanya dari kampus sebelah.
Udah jalan kaki lumayan jauh, dia juga dilihatin orang-orang dan dijauhi juga.
Well, dia seharusnya sudah biasa apa-apa sendiri di sini selain quality time sama Joochan dan Mina. Tetapi yang dirasakan Stella beda, dia ngerasa lebih diawasin dan stigma orang-orang ke dia jadi jelek.
Sebuah mobil menepi di depannya membuat langkah Stella berhenti dan menatap mobil yang tidak asing dengan plat nomornya. Bukan Younghoon, sepupunya itu mana bisa bawa mobil ke kampus, bawa motor aja harus ngerengek plus adu masak sama bapaknya.
Benar aja feelingnya, itu mobil Hyunjae dan sang pemilik keluar dari sana dan mendekatinya. "Udah gue bilang, lo pulang sama gue. Gak baca pesan yang gue kirim sepuluh menit yang lalu?"
Stella reflek buka hapenya yang mati lalu menghidupkannya beberapa saat. Ternyata emang bener Hyunjae kirim pesan lewat LINE dan bilang di sana bakal ajak Stella ke tempat pemotretannya lagi lalu ke Mall sebelum mengantar gadis itu pulang.
Setelah melihat layar ponsel, Stella menatap Hyunjae dengan malas. "Sorry, gue lebih milik ke kostan daripada ikut lo."
"Turutin permintaan gue, gue gak suka yang namanya penolakan. Jadi lo harus ikut sama gue."
"Gue bukan babu lo ya sat."
"Tapi gue pacar lo." Wajah Hyunjae tiba-tiba jadi kayak anak anjing. Tapi bagi Stella Hyunjae tuh anjing beneran soalnya udah bikin dia susah.
"Hidih, sejak kapan gue jadi pacar lo. Gue udah pernah bilang kalau gue gak mau deket apalagi pacaran sama anak famous modelan kek lo. Minggir." Stella mendorong keras lengan Hyunjae dan berjalan cepat. Halah, bodo amat sama orang-orang.
Hyunjae hampir aja ngumpat karena ke bar-baran cewek itu yang terang-terangan menolak dia dan malah sedikit kasar padanya.
Namun tak jauh dari tempatnya berdiri, ada seseorang yang memberhentikan motornya di samping Stella dan seperti sedang mengajak gadis itu untuk pulang bersama. Hyunjae kayak 'lah anjir, tuh cewek malah senyum ke cowok itu' beda banget kalau ke Hyunjae lah.
Dan yang bikin kaget, Stella ikut cowok itu bonceng di belakang motor dan mereka pergi dengan senyum malu-malu kucing dari gadis tersebut yang gak pernah Hyunjae dapet selama ini.
"Sialan!"
○○○
"Muka lo kusut banget kayak benang." Juyeon asal ceplos saat Hyunjae datang dengan wajah masam sambil melemparkan tas kuliahnya ke samping Juyeon. "Nih, makan kacang rebus dulu. Gue beli dua puluh rebu tadi di pinggir jalan."
"Gue gak laper," kata Hyunjae gak mood.
"Mo gue pesenin apa gitu di gofut? Soalnya gue mau pesen pizza. Males nitip ke Younghoon," tawar Juyeon namun kayaknya emang temennya ini gak ada selera sama sekali.
Hyunjae malah jawab dengan nada ketus. "Gak usah! Gue gak laper, Juy."
"Buset, lo kayak cewek pms njir. Kenapa sih? Kayaknya tadi pagi masih oke-oke aja deh. Dosen lo kasih tugas gak ada akhlak? Masih lebih gak ada akhlak tugas dari dosen gue tau," ujar Juyeon jadi ikutan kesal sama temennya ini.
Kalau dibilang pusing, pusing banget anjir Juyeon semingguan ini. Sebagai mahasiswa Teknik Sipil satu angkatan sama Hyunjae sama Younghoon, dia ngerasa semester ini paling pusing. Udah gitu dia harus siapin buat KKN akhir tahun ini.
"Serius, Je. Lu kenapa?"
"Masalah pribadi aja."
Hyunjae gak mungkin bilang gegara Stella lah ke temen polos dan sengkleknya yang satu ini. Juyeon tuh kadang ember kayak Younghoon. Bisa lebih parah malahan, yang ada image Hyunjae gak ada kalau di depan dua temennya itu.
Gak berapa lama kemudian Younghoon datang sambil bawa tiga box pizza ukuran large di tangan kanannya, bikin mata Juyeon berbinar-binar karena kebetulan dia laper. Sedangkan Hyunjae masih dengan raut yang sama.
"Eh, Je. Lu gak mau Pizza apa? Biasanya juga gercep," heran Younghoon melihat Hyunjae lemes banget kek cewek.
"Gak laper. Lo berdua aja yang makan," balas Hyunjae.
"Buset dah, lo pikir perut gue ini truk molen apa? Terus kenapa wajah lo masam gitu? Perasaan lo tadi dapet kelasnya Pak Leo yang baik hati dan tidak sombong dah."
"Hmmm."
Aneh, bener-bener aneh. Ini jarang banget Hyunjae nunjukin sikap yang diem kek gini di depan Younghoon sama Juyeon. Biasanya ya pecicilan sambil marah-marah. Itu juga marahnya karena kesel bercanda aja.
Younghoon gak mau suudzon, tapi pengin nebak aja Hyunjae lagi kena masalah apa sampai kayak ini. "Lo lagi berantem sama Stella?"
Mata Hyunjae menoleh dengan kilat ke arah Younghoon hingga membuat lelaki itu yakin kalau ada masalah antara sepupunya dengan kawannya ini. Hyunjae biasanya cuek kalau bukan sama orang yang punya masalah dengan dia, mentok paling ngeresponnya pake 'hmm' doang.
"Serius?"
"Bukan."
"Terus? Jangan bohong."
"Kagak anying."
"Lo gak jago buat nipu gue, Nyet."
"Anjing."
"Kalian mau absen kebun binatang nanti aja, Njir. Gue mau makan pizza." Juyeon gak tahan denger dua temennya adu bacot di tempat pemotretan.
Image mereka harus dijaga bro.
"Setahu gue, Stella gak pernah bikin masalah sih sama siapapun. Kalau ada yang usilin dia paling ya tuh cewek misuh didalem hati tanpa ngebales yang udah nge bully dia, terus ya udah lupain aja. Dia sering adu bacot tuh ya sama gue atau gengnya, itu juga gak serius amat. Perdana dia bacot sama orang lain selain dua hal itu, dan itu lo Je."
"Gue gak ada masalah apa-apa sumpah sama Stella. Lo tanya aja sama anaknya."
"Yeu, anying lah."
Walaupun masih misuh, Younghoon akhirnya buka hp dia yang dari tadi dia simpen di tas dan gak dibuka karena lowbat dan dia lagi charger di power bank. Selain itu, tadi dia lagi presentasi sama kelompoknya paling lama jadinya ya gitu deh.
Pas cek hp dia, ada runtutan pesan dan misscalled dari Stella kayak orang kesurupan. "Anjir, ini anak bikin hp gue lag aja." Tapi Younghoon lanjut buka isi pesan dari cewek itu dan isinya cuman manggil nama dia doang.
"Napa Hoon?" tanya Juyeon.
"Stella spam chat sama misscalled. Tapi pas gue bales ceklis satu," jawab Younghoon akhirnya menlock ponselnya.
"Kuotanya abis kali atau dia matiin datanya."
Masuk akal sih yang dibilang Juyeon, jadi Younghoon manggut kepala doang. "Bisa jadi."
"Hoon, bagi nomor hp Stella dong."
"Loh, terus selama ini lo berdua kalau chat lewat apa? Telepati?"
"Line sama DM IG, tapi IG gue diblokir."
Younghoon miris dengernya. Beneran se-gak-suka itu Stella sama anak famous, bahkan sama Hyunjae yang notabenya pangeran kampus bareng Jung Jaehyun aja diblokir. Mau ngakak juga sih aslinya.
Tapi karena Juyeon gak tau apa-apa akhirnya dia cuman keheranan aja gitu. "Kok ada ya orang pacaran, sosmednya malah diblokir."
"Lo aja kali Juy ketinggalan jaman. Sekarang mah bebas kali pacaran mau blokir sosmed atau engga, mungkin biar aman aja alias gak ketahuan sama yang lain tentang hubungan mereka," balas Hyunjae buat alasan mengelak.
"Tapi.. satu kampus udah tau lo sama Stella pacaran. Mau disembunyiin dari siapa lagi? Bapak Direktorat?"
Receh banget humornya Younghoon, denger kata 'Bapak Direktorat' aja dia ketawa sampai minuman yang lagi dia minum nyembur ke muka Hyunjae sampai sang korban mengumpat.
"Njir. Gue mau ganti baju dulu. Sialan lo, Hoon."
"Hahahaha, sorry Je."
Untung aja ada baju cadangan, jadi Hyunjae pergi ke kamar ganti dan mengganti kemeja rapinya dengan kaos polos putih pendek dan bagian lengan yang sedikit panjang itu dia gulung hingga memperlihatkan otot bisepnya.
Setelah itu, dia gak langsung keluar tapi nge-stalk Stella pake second account yang cuman dia yang tau. Dia lihat instastory nya Stella dan kerutan di dahinya tercetak jelas di sana.
"Gila, dia hp rusak langsung beli lagi. Udah gitu beli satu lagi buat orang lain. Younghoon lawak kali bilang nih anak kagak punya duit, buktinya ini anak beli hp nya iphone."
Hyunjae mikir kalau orang spesial itu adalah laki-laki tadi yang membonceng Stella setelah menolak dirinya.
Ada rasa kecewa yang mendalam dari hatinya, entah kenapa dia merasakan hal itu. Pertama kali dia pacaran lagi setelah sekian lama malah dapet modelan kayak Stella tuh berat buat Hyunjae. Berat karena akan susah meluluhkan hati gadis itu. Secara terang-terangan Stella juga menolaknya.
"Apaan sih, kenapa gue jadi gini. Gue kan pacarin dia biar gak ada fans gila yang spam buat minta dipacarin sama gue."
Iya, memang sejak pacaran dengan Stella jarang lagi ada cewek yang mengirimkan DM untuk minta dipacari. Tapi kalau Hyunjae peka, sekarang justru Stella lah yang jadi sasaran empuk diserang oleh fansnya.
Memang, Lee Aneh Hyunjae susah ditebak.
¤¤¤
Update malem-malem biar oke
SELAMAT LEBARAN ADHA SEMUA ❤