My Cold Neighbor | Kang Taehy...

By nitoktaa_

96.3K 13.7K 6.3K

[COMPLETED] Ini kisahnya Kim Ayra setelah tetanggaan sama Kang Taehyun. More

PART 1: First Time Conversation
PART 2: New Neighbor
PART 3: Ayra's Hobbies and Principles
PART 4: Message
PART 5: Care
PART 6: Become Friend
PART 7: Jealous?
PART 8: Broken Heart
PART 9: Shy
PART 10: Relent
PART 11: Distance
PART 12: Getting Further
PART 13: Blasphemed
PART 14: Sick
PART 15: Who's Yeji?
Kenalan dulu yuk
PART 16: Time With..
PART 17: Uncovered
PART 18: Disappointed
PART 19: Ice Cream
PART 20: Explanation
PART 21: Sincere
PART 22: Threat
PART 23: Really Hero
PART 24: Birthday Ayra
Suara dari Kang Taehyun
Suara dari Choi Soobin
Suara dari Kim Ayra
PART 25: Te Quiero
PART 26: Mall
PART 27: Back
PART 28: Just With You
PART 29: Cousin
PART 30: Mutually Open
PART 31: Beomgyu's Problem
PART 32: Goodbye
PART 33: At This Time
PART 34: Problem
PART 36: About Long Distance Relationships
PART 37: Ex-Boyfriend
PART 38: The New Story Of Beomgyu & Soobin
PART 39: Tempted
PART 40: Surrender?
PART 41: Taehyun Decision
PART 42: Which Is Actually
PART 43: Go To Busan
PART 44: Drop
PART 45: Heartbeat
PART 46: Only Two Of
PART 47: Double Couple
PART 48: Friendship
PART 49: Haeundae
PART 50: HyunrAnniv
PART 51: Kang Group In Here
PART 52: Hunch
PART 53: What's Wrong With Ayra?
PART 54: Coma
PART 55: Expire?
PART 56: Because Of You
PART 57: Palsied
PART 58: Regret HAN
PART 59: Great Love
PART 60: Practice Walking
PART 61: Back To School
PART 62: Has Recovered
Question
PART 63: Graduation
Answer
PART 64: Ayra Has Another?
PART 65: Surprise From Snow White
PART 66: Surprise From Prince (Marry Me)
PART 67: With Family
PART 68: With Friends
PART 69: Preparation
PART 70: Preparation Pt. 2
PART 71: Special Day (END)
EXTRA PART (1): Welcome Baby
EXTRA PART (2): Twins
COMEBACK??!!
AUTHOR BALIK LAGI!!!
READY!!
Episode 1: The Beauty Of Youth
Episode 2: Reuni
Promosiiii

PART 35: Farewell

987 147 26
By nitoktaa_

Aku bingung mau nyaranin lagu apa, tapi part ini kayaknya agak sad, jadi play aja lagu yg menurut kalian sedih ya😅












Ayra sudah siap dengan seragam sekolahnya, dia sedang berdiri diteras rumahnya.

Ayra menghembuskan nafas beratnya saat keluarga Kang keluar dari rumah dengan Taehyun yang membawa koper.

Lalu Seokjin dan Neehra juga keluar dari rumah, menatap Ayra sesaat kemudian beralih menatap tetangga depan mereka.

"Ayo, pamitan dulu sama Taehyun." Ucap Seokjin.

Ayra mendongak menatap sendu kearah Seokjin, Seokjin yg mengerti pun tersenyum seraya mengelus rambut Ayra.

"Ayra kan anak yg kuat, Taehyun ke Busan untuk menyelamatkan hubungan kalian. Jadi Ayra harus semangatin Taehyun." Ucap Neehra.

Seokjin mengangguk menyetujui ucapan istrinya.

"Ayra~"

Suara lembut Taehyun yg memanggilnya membuat Ayra menoleh, menatap Taehyun yg kini berdiri dihadapannya.

Taehyun tersenyum, "Aku pamit dulu ya, jaga diri kamu baik-baik, jaga pola makan kamu, jangan diet, jangan minum susu peninggi badan, turutin larangan-larangan aku, turutin kata-kata orang tua kamu, kamu harus sehat terus, dan yg paling penting.. jangan suka kesandung dilantai datar."

Ayra berdecak ditengah tangisannya, bahkan Taera juga orang tua Ayra dan Taehyun terkekeh mendengar ucapan panjang dari Taehyun.

"Oh satu lagi.. jangan berpaling dari Kang Taehyun."

"Taehyuuunn~" rengek Ayra yg membuat Taehyun memeluknya dengan erat.

Taehyun mengusap-usap punggung Ayra.

"Jangan gitu ah, aku kesana untuk perjuangin kamu loh."

"Nanti aku berangkat sekolahnya sama siapa kalau kamu nggak ada?"

"Sama Beomgyu, dia udah aku kasih amanat."

"Terus yg jagain aku di luar siapa kalau aku lagi jauh dari Ayah Bunda?"

"Beomgyu juga, dia yg paling tahu kamu melebihi aku."

"Terus nanti yg bantuin aku piket siapa?"

"Beomgyu juga."

"Terus nanti yg manggil sayang ke aku setiap pagi siapa?"

"Beo--" Taehyun mendadak diam.

"Beomgyu juga?" Tanya Ayra seraya mengeratkan pelukannya.

Taehyun menghembuskan nafas beratnya.

"Nanti aku akan nelfon kamu setiap pagi, biar ada yg manggil sayang ke kamu di setiap pagi."

Taera yg melihat interaksi kakaknya dan Ayra sontak tersenyum manis seraya mengusap air matanya.

"Udah jangan nangis lagi, nanti Taera ikutan mewek kalau lihat kamu begini." Ucap Taehyun seraya menangkup kedua pipi Ayra, menghapus air matanya.

Ayra melirik Taera yg tersenyum kearahnya, Ayra pun membalas senyuman Taera.

Lalu Ayra juga tersenyum saat bertatapan dengan Taehyun.

"Aku pergi dulu ya, aku akan sering kabarin kamu."

Ayra mengangguk, "Hati-hati ya, jaga diri kamu, jaga kesehatannya, jaga pola makannya, dan jaga hatinya."

Taehyun tersenyum manis.

"Aku akan jaga semua itu untuk Kim Ayra."

Orang tua mereka tersenyum melihat interaksi mereka berdua.

"Om, tante, Taehyun pamit dulu." Ucap Taehyun seraya mencium tangan Seokjin dan Neehra bergantian.

"Hati-hati sayang, jaga kesehatan ya disana." Ucap Neehra disertai senyuman tulusnya.

"Iya tante."

"Semoga berhasil Taehyun." Ucap Seokjin seraya menepuk pundak Taehyun.

Taehyun tersenyum dan mengangguk.

"Ayra nggak ikut antar Taehyun ke stasiun?" Tanya Seungyoon.

"Ma-"

"Jangan Yah, Ayra harus sekolah."

Ayra mengerucutkan bibirnya saat Taehyun dengan seenaknya memotong ucapan Ayra.

Jihye tersenyum kemudian memeluk pacar dari anak sulungnya.

"Tante percaya kalian bisa menjaga perasaan satu sama lain meskipun terpisah jarak."

Ayra tersenyum seraya membalas pelukan Jihye.

Seungyoon juga mengusap pucuk kepala Ayra.

"Ayra pasti udah tahu kan tentang syarat Om untuk Taehyun?" Tanya Seungyoon lagi.

Ayra melepas pelukannya dari Jihye kemudian mengangguk kearah Seungyoon.

Seungyoon tersenyum, "Karena Taehyun udah menemukan cinta pertamanya, jadi dia harus berjuang agar bisa memenuhi syarat dari Om. Dan Om sangat mendukung perjuangan Taehyun kali ini untuk cintanya."

Seokjin dan Neehra dengan kompak tersenyum tulus, mendoakan yg terbaik untuk hubungan anak semata wayangnya dengan Taehyun.

"Kak, yakin gak mau ikut ke stasiun?" Tanya Taera.

"Pengen, tapi--"

"Jangan!"

Ayra berdecak, "Nggak Tae nggak. Ini aku pakai seragam sekolah kan, berarti aku sekolah."

Taera dan orang tua mereka lagi-lagi dibuat terkekeh.

Lalu setelah berpamitan, keluarga Kang pun masuk ke mobil mereka, Seungyoon melajukan mobilnya menuju stasiun kereta.

"Ayo Ay, nanti kamu kesiangan." Ucap Neehra.

"Yah, Bun.. jadi Ayra beneran nggak boleh ke stasiun ya?"

"Kamu mau bolos?!" Tanya Seokjin dengan ekspresi garangnya.

Ayra dan Neehra kompak bergidik ngeri melihat ekspresi Seokjin sekarang.

My Cold Neighbor

Sejak sampai di stasiun kereta, Taera tak sedetikpun melepaskan rangkulan tangannya dilengan Taehyun.

"Tae, ayo masuk sekarang. Sebentar lagi kereta menuju Busan berangkat." Ucap Seungyoon.

Taehyun menghembuskan nafas beratnya lalu mengangguk.

Taera langsung memeluk Taehyun, menangis di dada kakaknya.

"Hey, tadi malam bukannya udah janji gak akan nangis.." ujar Taehyun seraya mengelus rambut Taera.

"Nggak kuat hiks.. Bang Tae bakalan lama disana, nanti siapa yg nemenin Taera di rumah kalau Ayah Bunda lembur.."

"Nanti nginap aja di rumah kak Ayra, kak Ayra juga sering sendirian di rumah."

"Terus kalau pas Ayah Bunda lembur, turun hujan, Taera harus meluk siapa? Kak Ayra kan juga takut petir."

Taehyun terdiam, dia ingat beberapa waktu yg lalu saat orang tuanya dan orang tua Ayra sama-sama sedang tidak ada dirumah, lalu hujan turun. Taehyun harus memeluk Ayra dan Taera secara bersamaan hingga dua gadis itu tertidur.

Seungyoon dan Jihye menatap sendu kearah dua anaknya.

"Abang janji nggak akan lama, abang akan bekerja keras supaya proyeknya cepat selesai, lalu kembali lagi kesini.. untuk Taera, untuk Ayah Bunda, untuk kak Ayra."

Lalu Jihye juga memeluk Taehyun dari sebelah kanan sedangkan Taera disebelah kirinya.

Seungyoon tersenyum seraya menatap Taehyun dengan penuh harap.

Taehyun mengusap punggung Jihye dan Taera kemudian dia tersenyum seraya mengecup kening dua perempuan tersayangnya.

"Udah-udah, Taehyun harus berangkat." Ucap Seungyoon.

Jihye dan Taera melepas pelukan mereka sembari mengusap air matanya.

Sekarang Taehyun memeluk Seungyoon, Seungyoon menepuk-nepuk punggung anak sulungnya.

"Ayah yakin kamu bisa, cepat kembali nak."

Taehyun mengangguk lalu mereka melepas pelukan.

"Taehyun berangkat, jaga kesehatan kalian."

Ketiganya mengangguk, Taera menundukkan kepalanya dalam membiarkan air matamya terus mengalir.

Taehyun hanya tersenyum melihat Taera yg berusaha menyembunyikan tangisannya.

Lalu Taehyun berbalik, menarik kopernya berjalan menuju kereta jurusan Busan.

"TAEHYUN TUNGGU!"

Keluarga Kang menoleh kearah sumber suara.

"Kak Ayra," gumam Taera.

Ayra berlari kearah Taehyun yg sekarang merentangkan kedua tangannya.

Bruukk

Keduanya saling memeluk dengan erat seraya memejamkan mata mereka.

Taera dan orang tuanya tersenyum tulus melihat Taehyun dan Ayra.

"Kamu bolos?"

"Ayah yg nyuruh.."

Taehyun tersenyum mengingat kebaikan orang tua Ayra padanya.

"Jangan berpaling ya Tae, ingat perjuangan aku yg lari-larian kesini cuma buat meluk kamu."

"Maksudnya? Kamu kesini naik apa?"

"Naik mobil di antar Ayah Bunda, tapi pas udah mau dekat stasiun, di jalan macet, aku takut terlambat jadi aku lari."

"Berapa lama?"

"Ng.. mungkin ada setengah jam."

"Setengah jam kamu lari?!"

"I-iya, lumayan jauh."

Taehyun menghela nafas sesaat kemudian mencium pucuk kepala Ayra.

"Aku nggak akan berpaling, kamu yg pertama dan terakhir."

Lalu mereka melepas pelukan, Taehyun mengusap pipi Ayra dengan satu tangannya.

"Jangan nangis, nanti titip salam buat teman-teman ya, aku pamit."

"Ke Kak Yeonjun sama Kak Soobin juga?"

"Mereka berdua udah aku kabarin kemarin."

Ayra mengangguk mengerti.

"Aku berangkat dulu ya."

Ayra mengangguk lagi seraya tersenyum, tapi tatapannya sendu.

Taehyun tersenyum menatap Ayra dan keluarganya lalu dia berbalik badan, memasuki keretanya yg akan membawanya ke Busan.

Ayra menunduk.

"Ayra, ayo pulang sayang." Ucap Jihye seraya merengkuh pundak Ayra.

Ayra tersenyum.
Lalu Taera menggenggam tangannya seraya menatapnya dengan sendu, Ayra yg mengerti pun langsung memeluk Taera.

"Gapapa, kalau Taera butuh sesuatu, bilang sama kak Ayra ya."

Taera mengangguk, dia menangis lagi dalam pelukan Ayra.

Seungyoon dan Jihye saling menatap seraya tersenyum penuh arti melihat interaksi Ayra dengan Taera.

My Cold Neighbor

Besoknya, Ayra terbangun karena merasa terganggu dengan suara Handphone nya.

Dengan masih mengumpulkan nyawa, Ayra menggeser tombol berwarna hijau seraya menempelkan Handphone nya di telinga tanpa melihat siapa yg menelfonnya.

"Hm.." dehem Ayra mendahului percakapan.

"Bangun sayang."

Sontak Ayra melotot dan beranjak duduk, dia melihat layar Handphone nya.

'Taehyunkuuu❤'

Lalu menempelkan lagi Handphone nya ditelinga.

"Ini masih jam lima Tae." Ujar Ayra dengan suara seraknya.

"Iya, tapi kan kamu harus masak buat sarapan."

Ayra langsung ingat, kemarin sore orang tuanya pamit untuk ke Luar Kota selama tiga hari.

"Makasih udah ngingetin sayang." Ujar Ayra sambil beranjak.

"Sama-sama, sekarang lagi jalan ke dapur ya?"

"Iya, masak dulu abis itu mandi, terus baru sarapan."

"Hm, aku hapal kok rutinitas kamu."

"Btw, kamu nggak sibuk?"

"Ini lagi siap-siap mau ke kantor."

"Mau di pasangin gak dasinya?" Tanya Ayra disertai cengirannya, padahal Taehyun nggak bisa lihat.

Ayra bisa mendengar Taehyun terkekeh.

"Jadi bayangin masa depan."

"Tae, jangan mulai."

"Apaan sih.."

"Kamu tuh dari dua minggu yg lalu ngomongin tentang masa depan terus kalau lagi berdua sama aku."

"Ya karena aku serius sama kamu Ay."

Ayra tersenyum mendengarnya.

"Ay,"

"Ya?"

"Masak apa?"

"Lagi malas, jadi niatnya mau bikin omelet aja."

"Omelet bikinan kamu kan enak banget, jadi pengen.."

Ayra menatap Handphone nya sesaat seraya mengerutkan keningnya, sejak kapan Taehyun bisa merengek?

"Hh, belum ada seminggu, aku udah kangen kamu."

Ayra tersenyum, "Aku juga Tae. Semangat ya, semoga bisa cepat selesai proyeknya biar cepat pulang kesini."

"Iya sayang, yaudah aku tutup dulu ya, mau berangkat nih."

"Iya, salam buat kakek sama nenek."

"Oke, tutup bareng ya. Saranghae."

"Nado saranghae."

Lalu keduanya pun memutuskan panggilan secara bersamaan.

"Raraaaaaaaa!"

Ayra yg sedang didapur hanya berdecak, dia sudah tahu siapa yg berteriak sepagi ini dirumahnya.

Ya siapa lagi kalau bukan Beomgyu, cowok itu bahkan nyelonong masuk ke dapur.

"Heh! Kok lo tahu gw didapur?" Pekik Ayra.

"Jangan lupa, gw itu salah satu orang yg tahu semuanya tentang lo."

"Ya-ya serah lo, udah sarapan belum?"

"Udah sih, tapi nyium bau enak nih jadi laper lagi. Lo masak apa Ra?"

Ayra terkekeh, "Omelet, Gw bikin satu lagi buat lo mau?"

"Ya mau dong."

"Oke."

Beomgyu duduk dikursi pantry, memperhatikan Ayra yg fokus memasak.

Mereka saling diam sampai Ayra selesai masak.

"Taehyun udah berangkat ya Ay?"

Ayra mengangguk.

"Udah kemarin."

"Nasib kita sama ya, ditinggal pacar ke Busan, bedanya pacar gw gak akan balik lagi ke gw."

Ayra sontak menatap Beomgyu, lalu dia meletakkan piring yg berisi dua omelet buatannya dimeja pantry, tepat dihadapan Beomgyu.

Ayra mengambilkan nasi untuk Beomgyu, meletakkan sepiring nasi itu dihadapan Beomgyu lalu dia duduk disamping Beomgyu.

"Makan Beom.."

"Gw jadi kangen sama Seonghee, apa dia bahagia ya sama Jungkook?" Tanya Beomgyu seraya menatap Ayra.

Mata Ayra mendadak memanas, dia teringat Taehyun dan Seonghee secara bersamaan.

"Kan sekarang Taehyun di Busan, Taehyun bilang dia kenal sama Jeon Jungkook calon tunangan Seonghee itu, jadi nanti kita bisa tanyain kabar Seonghee lewat Taehyun ya.."

Beomgyu menghembuskan nafas beratnya.

"Perasaan gw belum hilang sedikitpun, mungkin karena gw sama Seonghee pacaran udah hampir tiga tahun."

Ayra mengusap-usap punggung Beomgyu.

"Jangan gini Beom, kalau Seonghee tahu keadaan lo begini, gw yakin dia juga akan nangis karena dia ngerasa udah nyakitin lo."

"Gw pengen tahu gimana kabar Seonghee, apa dia udah mulai suka sama Jungkook?"

"Kalau Seonghee bahagia sama Jungkook, lo mau gimana ke depannya?"

Beomgyu menatap Ayra.

"Gw akan belajar lupain dia, dan mulai membuka kisah baru."

Ayra tersenyum seraya menahan air matanya.

"Yaudah sekarang makan, gw mau mandi dulu bentar."

Beomgyu tersenyum.

"Oh iya, Kai hari ini jemput Taera gak ya," ujar Ayra.

"Jemput kok, tadi gw lihat udah ada motor Kai, mungkin orangnya didalam. Emang kenapa?"

"Gapapa sih, cuma kemarin sempat bilang sama gw, katanya Kai lagi ngambek. Ngambeknya gara-gara apa coba.."

"Ah biasa itu mah, pas lo bolos sama Taehyun itu, ada cowok seangkatan Taera nyamperin ke meja kita, ngasih coklat gitu ke Taera dan itu dihadapan Kai. Jadi ya gitu, si Kai langsung ngambek ngiranya Taera punya gebetan baru.."

Ayra mengangguk-angguk.

"Tapi kayaknya udah baikan lagi, buktinya sekarang Kai jemput Taera tuh.." lanjut Beomgyu.

"Semoga deh, kasihan kan Taera, udah kemarin nangis karena mau jauh sama Taehyun, masa harus berantem juga sama Kai."

Beomgyu mengangguk, "Yaudah katanya mau mandi, sana mandi. Gw mau sarapan bareng lo."

Ayra turun dari kursi pantry kemudian beranjak menuju lantai dua.

"Gapapa duluan aja!" Teriak Ayra.

"Gw gak akan sarapan kalau nggak bareng lo Rara.." gumam Beomgyu.

Sambil menunggu Ayra selesai bersiap, Beomgyu membuka Handphone nya.

Pandangan Beomgyu tertuju pada pesan terakhir dari Sooyun tadi malam, Beomgyu membukanya.

CSooyun
Jadi gw harus berhenti ya Gyu?

Beomgyu mengerutkan keningnya, percakapan mereka tadi malam itu di awali Sooyun yg bertanya tentang seorang cewek yg diam-diam suka sama sahabat cowoknya, tapi si cowok lebih suka sama cewek lain.

Sooyun minta pendapat Beomgyu apa yg harus di lakukan cewek itu, dan Beomgyu mengatakan..

'Menurut gw kalau si ceweknya udah nggak sanggup nunggu, ya mending berhenti aja.'

Tapi kenapa Sooyun membalas seperti itu, tiba-tiba mata Beomgyu terbelalak. Dan seketika itu juga jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Beom-beom!"

Beomgyu terperanjat lalu menoleh, Ayra berjalan mendekatinya.

"Lo kenapa megangin dada gitu? Dada lo sakit?" Tanya Ayra yg sekarang sedang mengambil nasi untuknya.

Beomgyu menggeleng, "Ng.. nggak. Gw baik-baik aja."

Ayra duduk disamping Beomgyu, menatap Beomgyu penuh selidik.

"Gw hafal gerak-gerik lo kalau lagi bohong Beom, lo kenapa?"

Beomgyu mengalah, lalu dia memperlihatkan roomchat nya dengan Sooyun pada Ayra.

Ayra membacanya dari awal percakapan itu di mulai, tubuhnya menegang.

'Jadi Sooyun masih suka sama Beomgyu?'

Lalu Ayra menatap Beomgyu.

"Gw harus gimana?"

"Nanti aja kita omongin lagi, sekarang sarapan dulu."

Beomgyu mengangguk lalu mereka berdua pun menyantap makanan masing-masing.

'Terus Yora gimana? Bukannya gw nggak setuju Beomgyu sama Sooyun, tapi gw juga mikirin perasaan Yora.' Batin Ayra.

My Cold Neighbor

Jam istirahat.
Dari ambang pintu kantin, Ayra melihat Yora yg tertawa lepas bersama Taera, Minjee, dan Sooyun.

Ayra tersenyum tipis.

"Ra, ngapain berdiri disini?" Tanya Hueningkai.

"Heran aja, tumben lo belum nempel sama pacar lo, masih berantem?"

"Nggak, gw habis ngambil obat di UKS."

Ayra mengerutkan keningnya seraya menatap Hueningkai.

"Obat apa? Buat siapa?"

"Obat pusing, buat Taera. Dia tadi ngaku tadi malam nangis nggak berhenti sampai tengah malam."

Ayra langsung berjalan menghampiri teman-temannya lalu duduk disamping Taera.

Disusul Hueningkai dan Beomgyu yg juga langsung duduk dikursi kosong dimeja cewek-cewek itu.

"Taera sakit?" Tanya Ayra.

Taera tersenyum, "Pasti tahu dari kak Hyuka ya, kak?"

Ayra mengangguk dengan raut khawatirnya.

"Nggak apa-apa kak, cuma sedikit pusing aja."

"Ini obatnya Ra." Ucap Hueningkai.

Taera mengambilnya lalu tersenyum.

"Makasih kak."

Hueningkai mengangguk sambil tersenyum juga.

"Ra, semangat ya." Ucap Minjee dan Sooyun.

Ayra yg mengerti maksud mereka pun sontak tersenyum.

"Makasih, btw Taehyun nitip salam buat kalian, dia pamit katanya."

Hueningkai, Minjee, Sooyun dan Yora mengangguk.
Lalu Ayra menatap Taera lagi yg sekarang sudah meminum obatnya.

"Jangan tidur terlalu malam Taera, jangan nangis lagi. Ada kak Ayra yg akan nemenin kamu." Ucap Ayra seraya menyelipkan rambut Taera ke belakang telinga.

Taera menatap Ayra dengan penuh arti.

"Makasih ya kak."

Ayra mengangguk.
Hueningkai, Minjee dan Sooyun pun menatap sendu kearah dua cewek kesayangan Taehyun itu.

Sedangkan Yora salah fokus dengan tatapan Beomgyu pada Sooyun.

Beomgyu terlihat diam-diam menatap Sooyun penuh arti, dan hanya Yora yg mengetahuinya.

'Kak Beomgyu, apa ini maksudnya aku yg harus mundur?' Tanya Yora dalam hati dengan tatapan sendunya.


Wahhh bagaimana perasaan kalian seMOA?

Kalau aku jujur aja, nangis loh ngetik part ini😂 aku aku aku---#kebanyakanAKU---Soalnya aku orangnya baperan, masa nulis cerita sendiri aja mewek😆

Continue Reading

You'll Also Like

874K 6.2K 10
SEBELUM MEMBACA CERITA INI FOLLOW DULU KARENA SEBAGIAN CHAPTER AKAN DI PRIVATE :) Alana tidak menyangka kalau kehidupan di kampusnya akan menjadi sem...
5.5K 537 10
gimana kalau disekolah kalian ada Zombie? kalian bakal lawan mereka atau menyerah? dapatkah mereka bertahan hidup di tengah wabah zombie yang melanda?
51.4K 7.4K 25
[𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃] "terkadang permintaan maaf lebih berarti daripada uang." +×× "baru kali ini gue ketemu cewek yang ga doyan sama duit." +×+ serie...
4K 420 22
Enemies to Lovers | Heeseung ft Wonyoung Haedhen Leano, siapa sih yang ga kenal sama nama itu? semua gadis di sekolah, sangat terkagum - kagum karena...