Long Distance Relationship

Av Windystory11

8.2K 761 541

Bukan kah suatu hubungan dilandasi kepercayaan. Atau itu hanya sebuah ucapan yang tiada arti. Bahkan jarak ya... Mer

Prakata✨
Prolog✨
LDR 01✨
LDR 02✨
LDR 03✨
LDR 04✨
LDR 05✨
LDR 06✨
LDR 07✨
LDR 08✨
LDR 09✨
LDR 10✨
LDR 11✨
LDR 12✨
LDR 13✨
LDR 14✨
LDR 15✨
LDR 16✨
LDR 17✨
LDR 18✨
LDR 19✨
LDR 20✨
LDR 21✨
LDR 22✨
LDR 23✨
LDR 24✨
LDR 25✨
LDR 26✨
LDR 28✨
Epilog✨
Cerita baru
Hallo, apa kabar semua?✨
Extra part 1✨

LDR 27✨

145 10 4
Av Windystory11

Happy reading ❤️

"Setiap langkah yang kau ambil, menentukan hasil yang kau rencanakan."

Farhan sedang menunggu orang tuanya di ruang tamu. Tadi, sehabis makan siang ia langsung mengabari bundanya bahwa ada yang ingin ia bicarakan.

Tak lama suara derum mobil mengalihkan perhatian Farhan yang semula memainkan ponselnya.

"Udah lama?" tanya Kila saat ia masuk kedalam rumah bersama sang suami.

"Baru lima belas menit, Bun," jawab Farhan.

"Bunda antar papa kamu ke dalam kamar dulu, ya!" pintanya.

"Apa boleh Farhan bicara sama papa bunda?" tanya Farhan. Karena yang ingin ia bahas berhubungan dengan keluarganya.

Kila menatap suaminya untuk meminta persetujuan. Andi mengangguk, sebagai jawaban.

"Ada apa, Han? Sepertinya cukup penting."

"Soal penggelapan dana perusahaan, Pa," ucap to the point.

Baik Andi maupun Kila tampak kaget, mereka sudah lama tidak membahas hal ini. Dan menurut Andi tidak ada yang perlu dibahas lagi. Toh, mereka sekarang punya keluarga Kesya yang membantu.

"Farhan udah bilang sama bunda sebelumnya perihal keberangkatan Farhan ke Medan buat apa," jeda Farhan menatap orang tuanya untuk melihat reaksi selanjutnya.

"Papa rasa gak ada yang perlu dibahas lagi, Han." Andi bangkit dari kursinya, namun segera dicegah oleh Farhan.

"Ada, Pa!"

Kila yang melihat aura mencekram dari dua orang lelaki berbeda generasi itu hanya bisa memijit pelipisnya.

"Pa, dengerin penjelasan Farhan dulu!"

"Papa capek!"

"Papa egois! Papa gak pernah mikirin perasaan Farhan gimana?! Farhan gak masalah kalau orang tua Kesya jadi donatur diperusahan kita! Tapi Farhan gak suka kalau semuanya harus berujung sama perjodohan! Sekali aja dengarin Farhan bisa, Pa!"

"Kamu itu tau apa soal bisnis, hah!" sentak Andi.

Kila mendekati suaminya, ia mengelus lengan suaminya untuk meredahkan emosi yang sedang di ubun-ubun itu.

"Mas, dengerin Farhan sebentar, ya!" pintanya sembari mengelus lengan suaminya.

Andi menghela nafasnya kasar, ia kembali duduk dikursinya.

Farhan pun juga meredam emosinya, semua harus di selesaikan secara kepala dingin.

"Beberapa bulan ini Farhan selidiki kasus perusahaan kita. Dan pelakunya orang kepercayaan papa sendiri," Farhan menatap papanya. "Pak Hando," lanjut Farhan.

Andi tampak kaget, ia tak pernah menyangka jika Hando lah yang sudah menggelapkan dana perusahaan yang sudah ia bangun mulai dari nol.

"Farhan cari informasi tentang om Hando. Sampai salah satu orang kepercayaan Farhan ngasih kabar bahwa beliau menetap di kota Medan. Itu juga alasan kenapa Farhan menghilang tiba-tiba. Hingga bunda akhirnya tau perihal kepergian Farhan. Farhan udah berniat buat jeblosin Hando ke penjara, Pa," Farhan menunduk lesu mengingat keadaan Intan yang harus mengurus papanya sendiri.

"Terus?" tanya Andi tak sabaran.

"Farhan gak tega, Pa. Sesampainya Farhan di rumah Hando, Farhan ngeliat sendiri keadaan Hando yang lagi sakit. Ditambah keadaan dirinya yang tidak memungkinkan buat dijebloskan. Farhan juga gak tega sama anaknya. Ia cuma punya Hando didunia ini. Bagaimana mungkin Farhan pisahkan anak sama bapaknya? Farhan gak bisa, Pa." Farhan sudah terisak ditempatnya.

Kila langsung berdiri mendekati anaknya. Ia juga mengelus pundak anak sulungnya itu." Farhan udah ngambil keputusan dengan benar. Dari awal bunda sama papa  juga gak ambil pusing sama penggelapan dana yang menimpa perusahaan kita. Bunda bangga sama Farhan, diusia Farhan yang terbilang masih muda sudah memiliki pemikiran yang hebat," ucap Kila untuk menenangkan putranya ini.

"Apa yang diucapkan bunda kamu benar. Soal perjodohan itu ...," Andi menatap istrinya sebentar kemudian menatap putranya. "Papa udah bicarakan ini sama om Tama. Beliau memaklumi keputusan kita. Dan alhamdulillah, Kesya sama sekali gak keberatan."

Farhan bangkit kemudian memeluk papanya erat. Andi pun membalas pelukan putranya. "Maafin papa yang gak pernah mikirin perasaan, Farhan. Papa egois, papa cuma gak enak aja sama Tama sewaktu ia ingin menjodohkan Farhan sama putrinya," bisik Andi tepat ditelinga anaknya itu.

Farhan menggeleng tak setuju, disini ia juga salah karena sudah menyalahkan orang tuanya."Papa gak salah sepenuhnya, Farhan juga salah,"

"Papa!"

"Farhan!"

"Bunda yang salah. Puas kalian?!" final Kila saat melihat suami dan putranya berdebat siapa yang salah.

Farhan dan Andi langsung terkekeh ditempatnya.

"Mulai besok, papa udah bisa kembali ke perusahaan. Kita mulai semuanya dari awal, ya?"

"Pa, sebenarnya Farhan juga udah ngembalikan perusahaan seperti sebelumnya."

Andi dan Kila langsung menatap Farhan kaget, lewat matanya ia meminta penjelasan.

"Sebelum Farhan ke Indonesia, Farhan mencari perusahaan yang sedang ingin bekerja sama. Itu sebabnya Farhan selalu ngurung diri di kamar. Kepulang Farhan kemarin untuk mengadakan meeting, untuk menentukan siapa yang akan memenangkan tender ini. Dan alhamdulillah, Farhan menang. "

Andi langsung mengacung 'kan dua jempolnya."Papa bangga sama kamu, Han."

"Yaudah, bunda mau ke kamar dulu," pamit Kila.

"Papa ikut , Bun," Andi pun pergi mengikuti istrinya.

Farhan yang melihat orang tuanya pergi pun hanya bisa diam. Ia lega, masalah yang ia hadapi satu persatu selesai. Farhan pun memutuskan untuk beranjak dan pergi menuju kamarnya.

***

Sementara di lain sisi, Adit tengah mengetok pintu kamar adeknya. Ia ingin memastikan, jadi atau tidak ia mengajak dirinya ke acara prom night itu. Jika tidak ia ingin keluar dengan teman semasa sma-nya dulu.

"Rei, gue dobrak pintu lo lama-lama!" Adit kembali mengetok pintu itu. Hingga tak lama sang empunya nongol.

"Lo mau nemenin gue dengan tampilan gini, Bang?" tanya Reina sembari matanya meneliti penampilan Adit dari atas hingga bawah.

Gak malu-maluin sih. Kemeja berwarna biru muda dengan celana berwarna hitam.

Tapi gak gini juga kan? Setidaknya abangnya harus berpenampilan lebih rapi lagi.

"Lah, gue mana tau jadi atau enggaknya nemanin lo," ucap Adit. Ia tak salah kan jika tidak bersiap-siap. Orang dirinya sendiri juga gak tau pastinya gimana.

"Tadi kan gue udah bilang sama lo, Bang! " ucap Reina greget.

"Tapi kan tadi gue belum iyain ajakan lo. Ehhh lo nya malah masuk ke kamar sambil nangis gak jelas." ledek Adit. Bagaimana ia bisa tau, jelas ia mengetahui orang suara tangisnya kedengaran.

"Yaudah sana, siap-siap!" usir Reina.

"Untung adek gue, kalau enggak dah habis lo!"

Sepeninggalan Adit, Reina langsung masuk kedalam kamarnya lagi. Ia juga masih menggunakan dress saja. Toh, mereka masih punya waktu dua jam lagi.

Reina. Pun mulai berekserimen dengan alat make up yang ia punya. Rambutnya ia catok sedikit dibagian bawahnya. Rambutnya sengaja ia gerai. Reina menyesuaikan warna dress nya dengan make up yang ia gunakan. Setelah setengah jam berkutat, akhirnya ia pun selesai.

Reina langsung keluar menuju ruang tamu, ia duduk sembari memainkan ponselnya untuk menghilangkan kejenuhan akibat menunggu abangnya bersiap-siap.

Tak lama Adit turun dengan kemeja berwarna putih dibalut dengan jas berwarna hitam serta celana yang berwarna senada dengan jasnya.

Mereka tampak serasi, dengan Reina yang memakai gaun berwarna cokelat.

Mereka pun bergerak menuju tempat dimana acara itu akan berlangsung.

Ternyata jalanan ibu kota Jakarta cukup macat, ditambah ini malam minggu. Mereka terjebak macat hampir setengah jam, Reina memutar musik untuk menghilangkan kejenuhannya.

Tak terasa mereka sudah sampai dilobi hotel. Acara tahun ini diadakan di sebuah hotel termewah yang ada di kota Jakarta.

Adit langsung menarik lengan adiknya untuk ia apit. Mereka tampak seperti sepasang kekasih. Padahal mereka abang adik.

❤️1974 likes
@Reinaputriii. Terima kasih udah nemanin☺️

Tbc

Terimakasih banyak buat yang udah setia baca sejauh ini. Silahkan tinggalkan jejak berupa vote dan komentarnya. Maaf jika masih ada typo.

Windystory11

Fortsett å les

You'll Also Like

2.7M 130K 39
Ini tentang Azalea yang harus menjalani pernikahan semu bersama Hagantara. Seorang gadis yang masih memendam trauma masa lalu dan harus terjebak dala...
28.6K 559 72
Disini tempatku bercerita, akan rasa yang tak kunjung usai. Sebuah rasa yang masih saja mekar. Ini bukan juga ceritaku dan dia. Cerita ini bisa juga...
10.9M 79.1K 6
GENRE : ROMANCE /HUMOR [Story 5] PERHATIAN: BUKU INI SUDAH TERBIT, BEBERAPA BAGIAN SUDAH DI UNPUBLISH. APABILA SUDAH TERLANJUR SUKA DENGAN CERITA INI...
ARSYAD DAYYAN Av aLa

Ungdomsfiksjon

2.3M 124K 60
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...