LDR 02✨

349 52 34
                                    

"Bukan tak ingin mengenal mu, hanya saja aku takut akan hal itu"

Hari ini Reina berangkat kesekolah sendiri,sebenarnya mama nya mau mengantarkan Reina tapi tiba tiba mama nya mendapat panggilan dari  restoran, sehingga Reina pergi diantar supir.

Saat berjalan menuju kelasnya Reina melihat sosok yang semalam melambaikan tangan kearah Reina yang ia anggap angin lalu saja.

Sesampainya dikelas, Reina melihat Indah sedang berbicara dengan dua orang cewek. Seakan menyadari kehadiran temannya, Indah pun mengenakan Reina dengan teman nya tersebut.

" Eh rei, ini teman yang waktu itu mau gue kenalin ke lo." ucap Indah. " Yang sebelah kiri namanya Jesi biasa gue manggilnya Jeje, nah yang sebelah kanan namanya Claudia biasa kita panggil Clau." ucap Indah memperkenalkan temannya. Setelah berbincang bincang akhirnya Jesi dan Claudia pamit karna bel masuk sudah berbunyi,dan mereka yang berbeda kelas juga tentunya.

Pelajaran hari ini cukup enak dan lebih syukurlah lagi gurunya tidak killer. Bel pulang pun berbunyi, Reina segera membereskan alat tulisnya. Setelah selesai Reina mengambil ponselnya dan memainkannya sepanjang perjalanan. Setelah sampai gerbang Reina cekinguk sendiri ketika tak mendapatkan mobil yang menjemputnya. Reina pun menelfon supirnya menanyakan keberadaannya. Namun hingga panggilan kesekian kali nya pun tidsk ada tanda akan di jawab. Malah seorang operator lah yang menjawab telfon dari Reina. Tidak putus asa, Reina pun menghubungi mama nya.

"Halo Ma," sapa Reina.

"Waalaikumsalam re," sindir yuni.

"Heheh assalamualaikum mama cantik,"

"Ada apa re?" tanya yuni.

"mah, kok mang Dadang gak jemput rere sih?" tanya Reina.

Yuni pun lupa akan hal itu, "oowh mang Dadang tadi pamit sama mama karna dia harus pulang ke kampung, istrinya mau lahiran".

"Hmm baiklah ma, lalu rere pulang sama siapa?" tanya Reina bingung dia harus pulang sama siapa.

"Kamu bisa naik taxi re, maaf mama lagi ada kerjaan di resto" ucap Yuni setelah itu dia memutuskan panggilan dengan sepihak yang membuat Reina menggerutu kesal.

Lagi lagi mood nya hancur sudah, Reina pun akhirnya menunggu taxi didepan gerbang. Tiba tiba sebuah motor berhenti didepan Reina dan itu membuat Reina takut apalagi di area sekolah sudah mulai sepi. Reina dapat bernafas lega saat orang tersebut membuka helmnya. Setidaknya Reina masih mengenal orang tersebut walau Reina harus menahan kesal nya karna orang yang menghampirinya adalah orang yang sangat ingin ia hindari.

" Hai lo ngapain disini?" tanya orang itu.

"Buta kali ya ni orang? Gak liat apa orang lagi berdiri" gumam Reina yang masih bisa didengar orang tersebut.

"Gue tau lo lagi berdiri, maksud gue ngapain berdiri disini?" tanya orang tersebut.

"Lo ngapain sih disini?" bukannya menjawab, Reina malah balik nanya.

"Gue cuma mau kenalan sama lo doang"

"Gue kan udah ngasih tau nama gue" jawab Reina ketus.

"Astaga cantik, kalau nama doang babang faan juga bisa kali nanya sama yang lain" ucap Farhan yang membuat Reina ingin menelannya hidup hidup.

"Kalau gitu ngapain lo nanya nama gue?"

Farhan hanya nyengir mendengar pertanyaan Reina, akhh tidak lebih tepat nya pernyataan dari gadis tersebut. " Gue pengen kenal lo lebih dekat, bukan sekedar tau nama aja" ucap Farhan.

Long Distance RelationshipWhere stories live. Discover now