[✓]KOS KOSAN GUVLUK

By sheeshyoe

262K 28.6K 7.1K

[Completed] ❝Cinta karena terbiasa, cinta di rumah, rumah kita... ❞ #1- koskosan #2 - imagine KKG©YOURfortun... More

#01 : Over
#02 : New Occupant
#03 : Apology
#04 : Introduction
#05 : Intro Again
#06 : Degenerate
#07 : Uncomfortable
#08 : Failed to Move On
#09 : Promise
#10 : Huaa
#11 : Return
#12 : Hug
#13 : Australia
#14 : Three Days Without Yana
#15 : Jealous
#16 : New Occupant (2)
#17 : Turth Or Dare
#18 : Go
#19 : Horror
#20 : Comeback!?
#21 : Tiffany
#22 : Pretend To Forget
#23 : Son In Law
#24: Commotion
#25 : Antagonist
#26 : Miss
#27 : Broken
#28 : Drama
#29 : Crazy
#30 : Suprise
#31 : RIP
#32 : I Miss You Too
#33 : Rival
#34 : Busy
#35 : Worried
#36 : Follow
#37 : Friends
#38 : Got7
#39 : Weird
#40 : Married
#41 : Hospital
#42 : Feeling
#43 : Visit
#44 : Mission
#45 : Dying
#46 : Who
#48 : Caffe Bene
#49 : Plan
#50 : Fool
#51 : Clump Up
#52 : Meet
#53 : Back Off
#54 : suggestion
#55 : The Last
#56 : Ext Part
#57 : Ext Part
#58 : Ext Part
#59 : Ext Part (Finally)
(60)
#60 : The Real Last Ext Part (1)
#61 : The Real Last Ext Part (2)
Goodbye..
sssh
[SEASON 2]#62 : i m y
[SEASON 2]#63 : evt will be oky
[SEASON 2]#64 : beautiful life, fake life
[SEASON 2]#65 : some can be trusted n some can't
[SEASON 2]#66 : Don't expect something that's been lost
[SEASON 2]#67 : sorry it always comes late
[SEASON 2]#68 : a father's love
[SEASON 2]#69 : sweet but painful goodbye
[SEASON 2]#70 : be grateful for what u have
[SEASON 2]#71 : no meeting without farewell
[SEASON 2]#72 : sweet last -END-

#47 : Idiotic

2.7K 391 167
By sheeshyoe



"Lee Min Ho adek gue yang mana ya?" -Lee Yana yang amnesia abis ditimpuk'






Maaf kan typo, dan selamat membaca!
________________
_____________________
__________________________
________________________________








Cuaca hari itu seperti apa yang menggambarkan suasan hati Lino. Kilatan amarah nampak jelas dari mata nya, dengan langkah yang dibuat lebar-lebar dan juga lekuk wajah tak terdefenisikan yang menghiasi langkah demi langkah nya menuju tempat ramai didepannya. Lalu dengan satu hentakan, laki-laki itu menerjang siapa pun yang ia lihat dengan mata legam nya.

Keributan yang bukan main-main di mulai, sesaat orang-orang yang ada disana tersentak kaget lalu berniat menghentikan Lino yang menyerang membabi-buta. Cuaca sedikit mendung dengan suara-suara gemuruh yang tak terdengar begitu jelas, tapi hujan masih belum turun bahkan setitik. Lino kehilangan kendali nya, dengan segenap tenaga memukul rahang siapa saja yang mencoba menghentikan nya dan berteriak, memanggil nama seseorang yang menjadi tujuan nya ada ditempat ini.

"NO! BERENTI WOY! LO KENAPA HA!!?" Minhyun menahan dada cowo itu kelabakan, sedikit sulit karena tenaga Lino benar-benar ia kerahkan seluruh nya. Wajah cowo itu tak terlihat baik dengan keringat dan lebam. Apalagi raut wajah nya yang datar beserta rahang yang mengetat. Siapa pun yang melihatnya serasa ditantang melewati maut.

"DIMANA DIA HA!? DIMANA BAJINGAN ITU!?" teriak nya masih menggebu-gebu, raut wajah kian memarah seiring dengan tindakan Minhyun yang mencoba menahan nya. Jelas tak mudah, karena Lino benar-benar kuat, tak sekali ia terkena tonjokan cowo itu.

Dan saat Minhyun mulai merasa geram ia meninju rahang Lino kuat, membuat cowo itu tersungkur dilantai, dengan sudut bibir yang robek akibat berbenturan dengan gigi nya. Minhyun mengatur nafas nya yang tersenggal-senggal. Selama tinggal di kosan, baru kali ini ia melihat Lino sebegitu marah nya, sampai air muka cowo itu sarat gelap, kalau digambar jadi komik mungkin sudah ada api yang membara disekeliling laki-laki itu.

"Lo jangan gila! Datang-datang ke basecamp orang langsung main hajar aja, jaga sopan santun lo kalau ga mau mati dikeroyok" ujar Minhyun masih sibuk mengatur nafas. Ia menatap Lino geram sekakigus bertanya apa masalah cowo ini sehingga datang begitu tiba-tiba dan membuat keributan besar seperti ini. Apalagi, ia tak pernah bercerita soal basecamp ini pada siapa-pun penghuni kosan.

"gue ngga peduli, gue cuma mau ketemu si bajingan itu. Dimana dia!?" Lino masih belum berusaha mengontrol emosi nya. Balas ditatap nya Minhyun dengan tajam lalu beralih pada orang-orang yang ada disana-- teman-teman Minhyun.

Lino bangkit berdiri, menarik jaket yang Minhyun kenakan hingga membuat laki-laki itu bergerak maju mendekat pada Lino dengan spontan. "lo sekongkol sama dia kan!? Dimana mba gue ha!?"

Semua yang ada disana dibuat takjub pada Lino. Jelas ia sudah dipukul hingga nyaris terjerembab, wajah nya juga sudah hampir tak menyisakan ruang kosong sebab diisi oleh banyak lebam dan luka. Seperti nya sebelum datang kesini ia sempat tauran dulu dan dikeroyok masa. Tapi jelas ia masih punya banyak tenaga yang tersisa untuk sekedar memberi beberapa luka pada wajah Minhyun jika cowo itu tak kenal dekat dengan Lino.

Dan Minhyun dibuat mendelik bingung dengan tuduhan yang sama sekali tidak ia mengerti dan pahami. Bicara soal Yana, mereka bahkan tak pernah bertemu lagi setelah insiden kecelakaan Suga tempo hari. Lalu dari mana ia tahu keberadaan perempuan itu sekarang? Seperti nya telah terjadi kesalahpahaman disini. Dilihat dari cara Lino menatap nya jelas cowo ini akan sulit diajak untuk mengobrol dengan baik tanpa kekerasan.

"JAWAB!"

"Apaan?? Mana gue tau Yana ada dimana! Gue sekongkol sama siapa? Gila lu ya!?" Minhyun mengernyit dengan alis menukik tajam. Wajah nya nampak jujur bahwa ia memang tak tahu menahu. Dengan sekali gerakan Lino melepas tautan tangan nya dari pakaian Minhyun lalu menatap satu-persatu orang-orang yang ada disana, lalu kembali pada Minhyun yang berdiri tepat didepannya

"mana Daniel?" nada nya melunak, bertanya pada Minhyun yang langsung mendelik. "ngapain lo cari dia?"

"GUE TANYA DIMANA KANG DANIEL!?"

Daripada habis ditangan bocah yang satu ini Minhyun lebih baik mengalah, mengatakan kalau orang yang sedang ia cari tidak ada ditempat itu. "Guan, lo sama dia kan tadi? Mana dia?" Minhyun beralih pada laki-laki tinggi diantara orang-orang itu.

Guanlin mengangguk mengiyakan, "tapi dia pergi, ada urusan katanya-- nah! Itu dia" Guanlin menunjuk motor yang baru saja memasuki halaman kecil yang jadi tempat parkir beberapa motor. Semua yang ada didalam ruangan itu menatap keluar, tepat saat Daniel turun dari motor matic merah nya lalu melepas helm.

Lino tak hanya diam, langsung ia bergerak lalu menghantam wajah Daniel begitu kuat hingga laki-laki itu jatuh menubruk motornya sendiri. Dipukul secara tiba-tiba juga membuat Daniel sedikit merasa pusing sebentar, lalu dengan wajah serupa narapidana yang divonis hukuman mati, Daniel menatap Lino bingung.

"Nape sih lo!? Datang-datang langsung nonjok, orang mah kalau datang bilang samlekum, jrit" Daniel bergerak mencoba berdiri tegak. Masih ditatapnya wajah kacau Lino lalu dengan alis menukik ia bertanya kenapa laki-laki itu ada disana.

Tapi Lino tak tinggal diam, ia memukul Daniel lagi. Kali ini pukulan nya bertubi-tubi, hingga Daniel terjungkal dan Lino berjongkok diatas nya dengan pukulan yang diperkirakan tidak akan berhenti kalau saja Minhyun dan beberapa orang disana tidak menahan cowo itu.

"Dimana mba gue, anjing!?" teriak Lino yang ditarik menjauh dari Daniel. Wajah Daniel luka tak karuan, sungguh itu serangan dadakan hingga ia pun tak sempat mengelak atau melawan. Tapi dari kalimat umpatan Lino yang ditujukan padanya Daniel mulai memahami sesuatu.

"minggir!" Lino masih berusaha menyerang Daniel, meski ditahan cowo itu kian meneriaki kata-kata makian dan meminta diberitahu keberadaan kakak perempuan nya.

"maksud lo apa? Ngapain lo nanya Yana sama dia?" Minhyun pun semakin bingung dibuatnya.

"tau nih, gue mana kenal sama mba lo, nyet!" Daniel berujar, walau saat menggerakan rahang ia merasa sangat sakit akibat pukulan tak tanggung-tanggung dari Lino.

"JANGAN PURA-PURA GATAU, ANJING! LO YANG NYULIK MBA GUE KAN, BRENGSEK! GUE BUNUH LO ANJING!" Lino berontak dengan sekuat tenaga, yang lain ikut menghalangi tindakan diluar kendali itu. Mengamankan Daniel yang sepertinya akan pingsan bahkan sekarat kalau masih lanjut dipukuli lagi.

"TENANG, NO! NGOMONGIN BAIK-BAIK!" Minhyun tak kalah greget. Masih menahan cowo itu bergerak maju kearah Daniel.

"Gue tau lo sekongkol sama kuntilanak itu buat nyulik mba gue, sekarang gue tanya dimana lo taro mba gue ha!?"

Daniel sedikit tertegun, "lo.. Ah! Lo tau soal rencana kita!?" Daniel berseru, diakhiri ringisan karena rahang nya yang terasa hampir remuk. Dan lagi, dia sedikit tersinggung sebab pacar nya disebut kuntilanak.

"Bangsat, gue tanya dimana mba gue!!?"

"dia mba lo?" Daniel mengernyit. Dia baru tahu kalau Lee Minho punya kakak perempuan, dan Itupun kakak perempuan nya secantik bidadari. Walau baginya masih lebih cantik Park Jihyo kemana-mana.

"LO BENERAN NYULIK YANA, DAN!!?" kali ini Minhyun yang berseru heboh. Matanya menatap Daniel tak percaya sekaligus marah.

"eh!?" Daniel tersentak, "Gue emang diminta Jihyo buat nyulik cewe-- yang ternyata adalah mba lo" ujar nya menatap Lino datar. "tapi gue belum nyulik, seriusan!! Kalo ngga percaya tanya Khongguan sama si Dewi tuh, gue sempet ajakin mereka soalnya" jelas nya menunjuk dua temannya yang lain.

Guanlin menukik tajam pada Daniel sebelum akhirnya mengangguk mengiyakan, "harus nya besok kita nyulik jodoh gue" ujar nya.

"ternyata udah diculik duluan toh?" lanjut Daehwi di sebelah nya.

Lino menatap Daniel masih dengan tatapan membunuh, tetap saja. Walau mereka tidak menculik Yana, tapi mereka sudah merencanakan nya dari awal. Dan Minhyun pun dibuat tak habis pikir. "Jihyo minta lo nyulik Yana, dan lo mau-mau aja!?" seru nya tak habis pikir.

Ia tahu sejak awal kalau Daniel berpacaran dengan Jihyo-- mantan nya-- dan dia pun tak ambil repot dengan itu. Dan Daniel tau jelas kalau Jihyo merupakan mantan kekasih nya Minhyun. Dan dia pun tau soal Minhyun yang dijadikan selingkuhan, tapi yang namanya cinta.. mau bagaimana pun tak bisa ditolak. Mau seburuk apapun sifat nya.

Tapi sampai sejauh ini, Minhyun rasa ia perlu menjauhkan Daniel dari Jihyo mulai sejak sekarang. Perempuan itu benar-benar memberikan pengaruh buruk.

"dia pacar gue"

"kenapa kalo dia pacar lo!? Kalo dia nyuruh lo mati apa lo bakak bunuh diri, Dan!?"

Daniel terlihat berpikir, mana mungkin Jihyo menyuruhnya untuk mati. Dan kalau pun mungkin, "gue bukan orang bego, Hyun!!" jawab Daniel lantang.

"lo orang bego! Sebego-bego nya orang bego gaada yang lebih bego dari lo, bego!!"

Dan Daniel hanya bisa mengumpat di dalam hati saat Minhyun berkata begitu padanya didepan teman-teman nya yang lain.

**







"Gue gatau kalau cowo lo bisa bertindak secepat ini" Sejeong memulai, duduk di atas kursi santai yang terbuat dari kayu yang ditaruh di balkon. Angin semilir membuat rambut gadis itu berayun berirama, sedangkan Jihyo disamping nya bergidik dingin saat angin menerpa kulit nya.

Siang menjelang sore seperti ini memang benar-benar menyejukkan, belum lagi langit mendung yang sepertinya akan disusul hujan dimalam hari nanti membuat angin kian terasa. Sejeong baru duduk diatas kursi itu saat dilihat nya Jihyo asik bermain ponsel di balkon. Sebenarnya ia ingin mencari Irene karena tak punya teman mengobrol, beberapa anak kos ada dirumah sakit dan beberapa nya lagi sibuk dengan kegiatan mereka.

Sedikit melegakan mengingat anak-anak kosan memperlakukan nya sedikit istimewa semenjak Yana pergi. Siapa bilang ia tak bisa menggantikan gadis itu? Buktinya ia jadi perhatian anak kosan setiap hari nya. Membuatnya kian nyaman tinggal ditempat ini. Tapi meski begitu bertingkah perhatian disini lebih mirip bekerja sebagai pembantu, ia memasak, membersihkan kosan, melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sebenarnya tak pernah ia lakukan saat tinggal dirumah nya sendiri. Tapi semuanya punya tujuan, dan benar 'usaha tak menghianati hasil' walau resiko nya ia kelelahan.

"apanya?" Jihyo tak menatap Sejeong barang sekali, asik dengan ponsel dengan tangan bergerak diatas layar nya. Meski begitu ia tahu gadis itu datang dan bicara, ia tetap mendengarkan.

Semenjak berpacaran dengan Kang Daniel, Jinhyo lebih terlihat asik dengan ponsel, bahkan tak jarang seperti orang gila karena senyum-senyum sendiri didepan layar hp nya. Kerap sekali kehadiran Sejeong ia tak hiraukan dan matanya fokus pada benda pipih itu. Jihyo sendiri pun tak tahu, yang pasti.. ada sedikit perubahan yang terasa begitu jelas saat ia mulai berpacaran dengan Daniel. Cowo itu seperti memberikan setrum dan euphoria secara bersamaan. Membuatnya bergetar dan menghangat diwaktu yang sama. Entah itu semenjak Daniel ada, atau semenjak Yana pergi. Jika dipikir lagi sebenarnya Jihyo tak mau peduli lagi dengan Yana, ia tak berniat mendekati anak kosan lagi, tapi karena sudah sampai seperti ini dan Sejeong meminta nya membantu, ya sudah. Toh, ia juga tak menyukai Yana, bagus jika gadis itu pergi kan.

"Yana hilang" ujar Sejeong singkat. Namun kalimat singkat yang hanya dua kata itu dapat membuat Jihyo menoleh dan membola menatap Sejeong terkejut. Lalu dengan satu gerakan ia beralih pada ponsel nya dan menelpon Kang Daniel. Tapi tak kunjung dijawab.

"serius lo!? Wah, gue gatau kalau dia udah beraksi-- aduh, kok ga diangkat sih!" gerutu Jihyo pada hp nya.

"lo ngga tau? Cowo lo ga bilang apa-apa?" Sejeong mengernyit.

Jihyo terlihat sibuk, menempelkan ponsel nya di pipi dengan wajah masih terlihat bertanya-tanya. "Halo? Dan?"

"Iya, yang. Kenapa?"

Jihyo menghela nafas, "kok langsung jawab sih!?" gerutu nya kesal. Biasanya tak menunggu lama laki-laki ini akan langsung menjawab. Bahkan tak perlu menelepon, Daniel yang akan menghubungi nya duluan.

"maaf, yang. Aku abis dari kamar mandi tadi"

"kamu udah nyulik Yana? Dimana dia?" Jihyo terdengar tak sabar. Nada nya terkesan buru-buru dan penasaran. Membuat Daniel di sebrang sana mendelik.

"engga, yang. Bukan aku yang nyulik dia, aku belum sempat, bahkan belum nyusun rencana apapun" di sebrang telepon Daniel meringis. "aku udah dengar kabar kalau cewe itu hilang, tapi bukan aku yang nyulik"

Jihyo dibuat melotot. Ini seperti.. Jelas tidak! Mana mungkin Yana diculik kan? Kalau pun iya, yang akan menculik nya pasti Daniel atas perintah dari nya. Bagaiman bisa gadis itu tiba-tiba hilang, dan..

"kamu kenapa? Kok suaranya gitu?" Jihyo malah jatuh pada suara lirih milik Daniel. Biasanya cowo itu bersuara lantang juga berat khas laki-laki. Saat ini malah lebih mirip kakek-kakek ketiban pohon mangga yang tinggal menunggu ajal menjemput.

"ah iya. Aku abis jatoh dari motor, yang."

"Apa!? Kamu habis jatoh dari motor!? Kok ga bilang sih!? Kamu dimana sekarang!?" histeris Jihyo, ia kalangkabut dengan wajah sarat kecemasan. Disamping nya Sejeong mengernyit mendengar seruan gadis itu.

"aku gapapa kok, yang. Lagi dibasecamp nih. Kamu gausah dateng"

Sebenarnya ia juga tak berniat menghampiri cowo itu. Jihyo berkata Daniel harus berobat dan Daniel mengiyakan dari sebrang sana. Dan telepon ditutup.



"kenapa?"

"huft, Daniel kecelakaan" ujar Jihyo masih menatap ponsel dengan tatapan sendu. Tak melihat ekspresi Sejeong yang seperti menahan kesabaran ditempat nya.

"gue ga peduli soal itu! Maksud gue, gimana sama Yana? Dimana cowo lo narok Yana?"

"ohh. Engga, Daniel ngga nyulik Yana, belum.." Jihyo menatap Sejeong tepat. "dari mana lo tau Yana hilang??" tanya nya.

"dari.. tadi Lisa, teman nya Yana nelfon dan dia nyebut nama Yana dengan panik gitu. Gue pikir.."

"cowo gua bahkan belum bertindak! Bukan Daniel yang nyulik Yana!" panik Jihyo kemudian. "apa benar cewe itu hilang??"

Sejeong tak kalah terkejut dibuat nya, "serius lo!? Jadi.. tapi-- tapi gue denger"

"Iya, Daniel juga bilang kalau Yana hilang. Tapi masalahnya bukan Daniel yang nyulik, trus siapa!?"

Mereka berdua kelihatan berpikir. Sangat tidak wajar gadis seumuran Yana diculik orang lain kecuali Daniel, tapi bisa jadi perempuan itu hilang diculik om-om pedofil. Tapi masa sih.. dan lagi, itu terlalu tiba-tiba, tapi itu tepat disaat mereka ingin merencanakan penculikan nya. Dalam artian lain.. gadis ini punya musuh lain selain mereka. Nah! Itu mungkin saja.

"tapi bagus deh, kita ngga perlu cape-cape" Sejeong berujar langsung dapat tatapan setuju dari Jihyo. Sebenarnya ia pun tak sepenuhnya senang menyuruh Daniel menculik Yana, itu adalah tindakan kriminal dan ia tak ingin Daniel terlibat kejahatan. Bagus kalau sudah seperti ini kan. Tapi mereka masih bingung, siapa yang menculik gadis ini.

"tapi kalau dia pura-pura hilang gimana? Bisa aja dia udah tau rencana kita?" Jihyo kembali dibuat kepikiran. Sejeong mengangguk, ia juga ya. Yana tidak bodoh, justru perempuan itu sangat pintar dan cerdik. Bisa saja dia hanya memanipulasi.

"ah udahlah!" Sejeong lelah berpikir terlalu banyak. "gimana sama rekaman nya?" tanya nya beralih topik.

Jihyo tersenyum dapat pertanyaan itu dari Sejeong. Dia sudah ingin mengatakan ini sejak tadi, tapi tidak sempat. "hp nya Kak Suga rusak parah, tapi gue udah sempat ambil semua data yang ada didalam nya. Dan gue dapet rekaman itu" ujar nya bangga.

"apa kejadian itu terekam semuanya?"

"iya, mulai dari lo yang datang nyamperin Yana, ngajakin dia ngobrol, sampe lo lukain tangan lo sendiri dan waktu anak-anak datang nyamperin kalian kedapur" jelas Jihyo. "beruntung rekaman nya udah gue hapus dari monitor, dan rekaman yang disalin Kak Suga udah kita dapet. Gue yakin gaakan ada masalah lagi setelah ini"

Sejeong mengangguk laku tersenyum tipis, "gue harap juga begitu"

"Kalian.."

Sejeong dan Jihyo tersentak kaget. Menatap ke satu arah dengan bersamaan, ditempat seseorang berdiri dan juga menatap kearah mereka berdiri. Untuk sesaat mereka berdua saling pandang, takut.. orang ini mendengar apa yang sudah mereka bincangkan sebelum nya.








###

A/n :



Olaho?

Masih stay sampai saat ini kan? Huft, ini merupakan penebusan ku karena kemaren-kemaren suka lama updete. Jadi aku bakal updete hampir tiap hari sekarang, yeayy!

Sedikit curhat, jadi pagi tadi aku diajak jajan keluar sama abang ku, ternyata eh ternyata malah berakhir nongki sama temen-temen nya. Aku ga suka kan ya, jadinya aku pulang duluan (jalan kaki dong:'() eh! Pas lagi nyebrang kesrempet motor. Sebenarnya lagi lampu merah sih, tapi tuh motor tetep jalan, bego bgt. Berakhir lah aku di puskesmas dengan kaki kanan diperban hehe. Nyampe rumah bukannya di perhatiin malah diomelin kerena nyebrang ngga liat-liat:)

Untung kaki yang luka, bukan tangan. Coba kalau tangan.. ga bakal bisa up deh..

Dan, oya..

Aku kepikiran, setelah work ini tamat aku bakal bikin kos-kosan Guvluk vers.02. Dimana disitu akan meceritakan kehidupan Lee Yana dan anak kosan yang lain dalam bentuk yang berbeda yaitu mereka di jaman SMA. Inti cerita masih sama yaitu; Lee Yana yang dinaksir para cogan, juga kehidupan percintaan Lee Minho. Tapi sedikit di modifikasi dan ada beberapa teori yang dirubah.

Menurut kalian.. bagus ngga? Kalian mau baca ngga? Kalau mau.. bakal aku publish, kalau engga....

Yaudin.

Author's note agak panjang kali ini wkwk, gapapa ya..

Salam sayang, dan sehat selalu
💛











Sejeong instagram updete, caption :

'ternyata cowo yang modal tampang doang enak diajak ngedate ya~~
#Jihyokelautaja


Continue Reading

You'll Also Like

179K 197 4
21+
223K 19.2K 127
❝kpopers tidak sesederhana itu sayang.❞ ©️ ejaakeren 2018
14.5K 707 61
Going Crazy THE FIRST STEP : CHAPTER ONE THE FIRST STEP : CHAPTER TWO THE FIRST STEP : CHAPTER THREE THE FIRST STEP : TREASURE EFFECT BEAUTIFUL THE S...