My Cold Neighbor | Kang Taehy...

Galing kay nitoktaa_

95.3K 13.7K 6.2K

[COMPLETED] Ini kisahnya Kim Ayra setelah tetanggaan sama Kang Taehyun. Higit pa

PART 1: First Time Conversation
PART 2: New Neighbor
PART 3: Ayra's Hobbies and Principles
PART 4: Message
PART 5: Care
PART 6: Become Friend
PART 7: Jealous?
PART 8: Broken Heart
PART 9: Shy
PART 10: Relent
PART 11: Distance
PART 12: Getting Further
PART 13: Blasphemed
PART 14: Sick
PART 15: Who's Yeji?
Kenalan dulu yuk
PART 16: Time With..
PART 17: Uncovered
PART 18: Disappointed
PART 19: Ice Cream
PART 20: Explanation
PART 21: Sincere
PART 22: Threat
PART 23: Really Hero
PART 24: Birthday Ayra
Suara dari Kang Taehyun
Suara dari Choi Soobin
Suara dari Kim Ayra
PART 25: Te Quiero
PART 26: Mall
PART 27: Back
PART 28: Just With You
PART 29: Cousin
PART 31: Beomgyu's Problem
PART 32: Goodbye
PART 33: At This Time
PART 34: Problem
PART 35: Farewell
PART 36: About Long Distance Relationships
PART 37: Ex-Boyfriend
PART 38: The New Story Of Beomgyu & Soobin
PART 39: Tempted
PART 40: Surrender?
PART 41: Taehyun Decision
PART 42: Which Is Actually
PART 43: Go To Busan
PART 44: Drop
PART 45: Heartbeat
PART 46: Only Two Of
PART 47: Double Couple
PART 48: Friendship
PART 49: Haeundae
PART 50: HyunrAnniv
PART 51: Kang Group In Here
PART 52: Hunch
PART 53: What's Wrong With Ayra?
PART 54: Coma
PART 55: Expire?
PART 56: Because Of You
PART 57: Palsied
PART 58: Regret HAN
PART 59: Great Love
PART 60: Practice Walking
PART 61: Back To School
PART 62: Has Recovered
Question
PART 63: Graduation
Answer
PART 64: Ayra Has Another?
PART 65: Surprise From Snow White
PART 66: Surprise From Prince (Marry Me)
PART 67: With Family
PART 68: With Friends
PART 69: Preparation
PART 70: Preparation Pt. 2
PART 71: Special Day (END)
EXTRA PART (1): Welcome Baby
EXTRA PART (2): Twins
COMEBACK??!!
AUTHOR BALIK LAGI!!!
READY!!
Episode 1: The Beauty Of Youth
Episode 2: Reuni
Promosiiii

PART 30: Mutually Open

1K 150 97
Galing kay nitoktaa_

Haiiii, aku datang lagi, jangan bosen ya😂








Taehyun dan Ayra berjalan menyusuri koridor, di tingkat akhir ini mereka satu kelas.

"Kak Ayra!"

Keduanya menoleh, mendapati Yora yg sedang berlari kearah mereka.

"Ay, kalau gitu aku duluan. Harus nulis jadwal piket." Ucap Taehyun.

Ayra mengangguk sambil tersenyum.

"Piketnya harus bareng Tae, biar nanti buru-burunya bareng." Pinta Ayra disertai cengirannya.

Taehyun tersenyum tipis seraya menepuk pelan pucuk kepala Ayra.

"Iya."

Kemudian dia berlalu meninggalkan Ayra yg sekarang sudah bersama Yora.

"Kenapa berani banget ke lantai dua sih? Ini kan kelas 12 semua isinya, bahaya tahu kalau cewek-cewek ngelirik sinis ke kamu."

Yora merengut, "Tadi aku udah manggil-manggil kakak di parkiran, tapi kakak nggak dengar, yaudah aku kejar aja kesini."

"Mau apa emangnya? Minta temenin ke kantin?"

Yora menggeleng.

"Terus?"

Cewek cantik itu malah menatap kearah belakang Ayra, dimana ada sosok Taehyun yg berjalan menjauhi mereka.

Ayra ikut menoleh menatap punggung pacarnya yg mulai hilang di tikungan koridor.

Lalu Ayra menatap horor ke Yora.

"Ngapain kamu lihatin pacar kakak?"

Yora senyum jahil.

"Kak Taehyun ganteng ya, kak."

"Iya lah, kenapa? Mau apa?"

"Hehee, tenang aja kali kak gak bakal aku tikung kok."

Ayra masih menatap curiga ke adik sepupunya itu.

"Waktu MOS sempat dengar dari teman-teman katanya kapten basketnya ganteng, namanya Kang Taehyun. Itu Taehyun pacar kakak?"

Ayra mengangguk, "Kenapa sih nanya-nanya Taehyun?"

"Ng.. nggak kak. Ya, tadinya ada niat pengen pepetin si kapten basket itu.."

Sontak Ayra melotot membuat Yora berkedip-kedip ketakutan.

"Eh tapi setelah tahu itu pacar kakak, nggak jadi kok. Lagian aku juga belum suka, baru ada niat aja. Jadi tenang aja."

"Awas ya kamu."

"Ng, kak.."

"Hm,"

"Aku, masih belum move on dari kak Beomgyu." Ujar Yora dengan lirih.

Ayra melotot lagi untuk yg kedua kalinya.

"Apa?"

Yora berdecak, "Masa aku harus ngulangin sih kak, nanti ada yg dengar kan bahaya."

Mereka melihat sekeliling, untungnya belum terlalu ramai.
Lalu Ayra menarik Yora agar lebih dekat dengannya.

"Itu cinta monyet loh Yor,"

"Iya kak aku tahu, aku juga mikir setelah aku pindah ke Jeju aku bisa lupain kak Beomgyu. Tapi, disana aku malah rutin kepoin sosial media kak Beomgyu. Parahnya makin sini kak Beomgyu makin ganteng." Keluh Yora.

Ayra menepuk jidatnya sendiri, heran dengan cara pikir adik sepupunya.

Dulu Yora bilang dia senang bisa pindah ke Jeju karena itu kesempatannya untuk melupakan Beomgyu, cinta masa kecilnya.

Tapi di Jeju, cewek itu malah makin memperhatikan Beomgyu dari jauh.

Jadi siapa yg bodoh?
Yora atau Beomgyu? Atau Ayra sekalian😂.

"Kalau kamu rutin lihat sosial media Beomgyu, itu artinya kamu tahu kan Beomgyu punya pacar?"

Yora mengangguk, "aku tahu banget kak. Mereka pacaran udah sejak kelas 10 kan, sampai sekarang masih berlanjut."

"Jadi, sekarang gimana?"

Yora mengedikkan bahunya.

"Aku pengen lupain kak Beomgyu, tapi disisi lain hati aku bilang nggak mau nama kak Beomgyu di hilangin."

Ayra menghembuskan nafas beratnya, bingung juga kalau hati yg ngomong.

"Aku pengen ketemu kak Beomgyu, kak."

Ayra memejamkan matanya beberapa saat. Yora adalah adik sepupunya, dan Seonghee adalah sahabatnya. Jadi Ayra harus memihak pada siapa.

"Kak.. boleh ya.."

Belum sempat Ayra menjawab, dia melihat Seonghee di kejauhan berjalan menuju kearah mereka.

Tapi..
Kenapa Seonghee menangis?

"Yor, kamu ke kelas sekarang ya."

"Ih tapi boleh nggak aku ketemu kak-"

"Iya boleh, nanti istirahat ke kantin aja. Ajak Taera juga. Kakak ada urusan dulu."

Seonghee melewati mereka tanpa melirik sedikitpun, cewek itu terus menunduk.

"Seonghee!"

Ayra mengejar Seonghee, meninggalkan Yora yg kebingungan.

"Seonghee? Lah itu pacar kak Beomgyu?" Pekik Yora.

My Cold Neighbor

Ayra melepas pelukannya dengan Seonghee.

Sekarang mereka lagi ada di toilet cewek yg kebetulan sedang sepi.

Ayra tersenyum sembari mengusap air mata yg terus mengalir dipipi Seonghee.

"Gw bingung harus jujur atau nggak sama Beomgyu, Ra. Gw takut.."

Ayra mengangguk.

"Iya gw ngerti. Coba lo pikirin kata-kata gw, kalau lo nggak jujur sama Beomgyu, dia pasti bakal benci sama lo dan itu semakin membuat lo nggak tenang. Tapi kalau lo jujur, gw yakin sedikit demi sedikit Beomgyu bisa paham dan ikhlas."

Seonghee menatap Ayra dengan mata sembabnya.

"Jujur ataupun nggaknya, pada akhirnya sama aja kan gw ninggalin Beomgyu, Ra.."

"Iya Hee. Tapi sikap Beomgyu bakal beda. Coba deh lo omongin baik-baik sama Beomgyu."

"Ra, gw takut sama reaksi Beomgyu nantinya.."

"Percaya sama gw, gw tahu banget Beomgyu gimana. Dia lebih baik sakit karena tahu kenyataan, daripada harus sakit karena tidak tahu apa-apa."

Lalu Seonghee memeluk Ayra lagi, isakannya mulai terdengar lagi membuat Ayra juga ikut berkaca-kaca.

"Gw sayang banget sama Beomgyu Ra, tolong bilangin ke dia nanti setelah gw pergi ya."

Ayra meringis pelan, air matanya menetes setelah tahu cerita dari Seonghee beberapa menit yg lalu.

"Gw tahu, gw tahu lo sayang banget sama sahabat gw. Gw tahu kalian pasangan yg gak bisa di pisahin walau udah kena masalah besar sekalipun, tapi sekarang bedanya.. takdir yg misahin kalian."

Isakan Seonghee semakin keras dan menggema di kamar mandi itu, membuat Ayra merinding sekaligus nyeri.

Nyeri karena perjalanan cinta sahabat kecilnya hanya sampai disini saja.

"Cuci muka lo Hee, rapihin juga penampilan lo, jangan sampai yg lain tahu duluan tentang keadaan lo."

Seonghee mengangguk, "Mata gw gimana?"

"Gw bawa kacamata minus, lo sanggup gak pake nya?"

Seonghee terdiam sesaat sebelum akhirnya menjawab.

"Gw coba sanggupin deh."

"Sampai sembabnya hilang aja kok, habis itu lo bisa lepas lagi."

Seonghee mengangguk lagi lalu melepaskan pelukannya.

"Makasih ya Ra, mungkin gw gak akan bisa dapat solusi kalau nggak cerita sama lo."

Ayra tersenyum, "Iya, kita sahabat jadi harus saling membantu."

Ayra memperhatikan Seonghee yg sedang merapikan penampilannya, tatapan Ayra sendu.

Ayra membayangkan reaksi Beomgyu setelah tahu tentang Seonghee nanti.

My Cold Neighbor

Jam istirahat, Yora benar-benar ke kantin ditemani Taera.

"Kak Ay-" Yora menghentikan teriakannya saat sadar sesuatu.

Dia nggak boleh jadi pusat perhatian, karena itu bisa membahayakan nasibnya disini.

"Ayo Yora."

Taera menarik Yora ke meja Taehyun dkk.

Ayra tersenyum melihat dua cewek itu.

"Sini duduk." Kata Ayra.

Taera dan Yora duduk dikursi yg masih kosong.

"Ra, sini-sini duduk sama kakak aja." Kata Kai.

"Gausah nanti lo kesenengan terus muncratin saos lagi ke meja." Celetuk Taehyun.

"Kan sekarang gw gak makan pake saos."

"Sekarang lo makan sup, nanti kuahnya bisa lo tumpahin saking senengnya ada Taera." Ujar Minjee yg membuat Taera terkekeh.

"Gak gitu juga kali Jee," dengus Kai.

Lalu Taera beranjak duduk disamping Hueningkai.

"Aku turutin tuh."

Hueningkai tersenyum kearah Taera lalu dia menjulurkan lidahnya ke Minjee.

"Lihat noh, dia lebih nurutin gw."

"Eh kok gw doang yg diledek, Taehyun nggak?"

"Mana berani si Hyuka ngeledek Taehyun." Celetuk Ayra.

"Dia takut gak direstuin sama Taehyun kali Jee." Ujar Beomgyu seraya tertawa membuat dua cewek yg sedang memperhatikannya itu sontak tersenyum dengan kompak.

"Eh, lo temannya Taera ya dek?" Tanya Minjee ke Yora.

Yora yg tadinya lagi menatap Beomgyu sontak beralih menatap Minjee, dia tersenyum sambil mengangguk sopan.

"Iya kak, adik sepupunya kak Ayra juga."

"Wah Ra, pantesan aja rada mirip mukanya sama lo." Ujar Kai.

Ayra mengangguk-angguk.
Beomgyu yg baru menyadari kehadiran Yora pun sontak histeris.

"Yoraaaaa! Kapan balik kesinii!" Pekiknya.

Beomgyu beranjak dari duduknya lalu memeluk Yora dari belakang membuat sebagian besar orang dikantin terkejut.

Bahkan Yora nya juga ikut terkejut.
Ayra melirik Seonghee yg menatap lurus kearah Beomgyu dan Yora.

"K-kak, kecekik." Ujar Yora dengan susah payah

"Eh maaf-maaf."

Beomgyu melonggarkan pelukannya tapi masih tetap memeluk leher Yora dari belakang.

"Kamu apa kabar Yo? Sejak pindah ke Jeju gak ada ngabarin kakak loh, jadi kangen kan.."

Yora tersenyum kikuk.

"Beom-beom, lepasin kali." Celetuk Ayra yg mengerti suasana canggung itu.

Beomgyu berdecak lalu melepas pelukannya.

"Gak boleh gitu gw meluk Yora? Gw kan kangen sama dia."

"Eh inget pacar lo Bamgyu." Celetuk Minjee.

Beomgyu menatap Seonghee lalu memamerkan jajaran giginya, dia kembali duduk disamping Seonghee.

"Maaf ya sayang, nggak ada apa-apa kok. Yora itu adik sepupunya Ayra, ya kamu tahu lah aku sama Ayra kan udah kenal dari kecil, jadi otomatis kenal juga sama keluarganya."

Seonghee mengangguk sambil tersenyum.

"Aku ngerti Beom."

Lalu ada sesi perkenalan antara Yora, Hueningkai, Minjee, juga Seonghee. Setelah itu yg banyak bicara adalah Beomgyu, dia menanyakan banyak hal pada Yora.

Sampai seperti mengabaikan Seonghee di sampingnya.

Ayra merasakan sebuah tangan menggenggam tangannya, dia menunduk melihat tangannya yg ada dipaha.

Lalu mendongak menatap Taehyun yg masih fokus dengan makanannya, Ayra tersenyum seraya mengeratkan genggaman tangannya dengan tangan Taehyun.

Taehyun menoleh ke Ayra, kemudian dia juga tersenyum saat menyadari Ayra mengeratkan genggaman tangan mereka.

My Cold Neighbor

Sore ini Yeonjun sedang berada diteras rumah Min, bersama Minjee.

Mereka duduk dikursi yg berbeda.

"Gimana rasanya jadi senior?" Tanya Yeonjun sambil menatap pacarnya.

"Sama aja sih kayak murid biasa, bedanya lebih di hormatin aja."

Yeonjun mengangguk-angguk.

"Kata Kai, kamu jadi banyak fans ya dari adik kelas yg baru ini."

Minjee tersenyum malu.

"Nggak juga sih, tapi ya.. gitu."

Yeonjun terkekeh lalu mengacak pelan rambut Minjee.

"Kalau kak Yeonjun, gimana rasanya jadi anak kuliahan?"

"Nggak jauh beda sama anak SMA. Bedanya sekarang di jadwal kelasnya, terus materinya lebih berat lagi, juga-"

"Apa kak?"

Yeonjun menatap Minjee, dia menyelipkan rambut Minjee ke belakang telinga.

Minjee juga menatap Yeonjun dengan penasaran.

"Ada yg terang-terangan bilang suka sama aku."

Minjee mengerutkan keningnya.

"Masa? Siapa emangnya?"

"Dia satu fakultas sama aku, namanya Eunbi. Tapi aku nggak suka kok sama dia."

Minjee tersenyum, "Aku percaya kak. Kamu nggak akan khianatin aku."

"Sebenarnya aku nggak mau kamu kepikiran, tapi-"

"Tapi kan aku sendiri yg minta buat saling terbuka dalam hubungan kita. Jadi kak Yeonjun nggak usah khawatir, aku nggak akan ngamuk cuma karena hal itu." Ujar Minjee disertai candaannya.

Yeonjun berdecak, "Kamu masih sempat-sempatnya bercanda."

Minjee terkekeh.

"Jangan terlalu serius ngomongin tentang calon penghancur, nanti tegang loh."

Yeonjun tersenyum jahil.

"Apanya yg tegang?"

Minjee menatap Yeonjun seraya menaikkan alisnya sebelah, merasa aneh dengan pertanyaan Yeonjun.

Setelah Minjee paham maksud pertanyaan Yeonjun, ia langsung melotot dan menggeplak punggung tangan Yeonjun yg sedang berdiam dimeja di antara mereka.

"Aw! Sakit sayang." Keluh Yeonjun seraya mengusap-usap punggung tangannya.

"Mentang-mentang udah legal jadi berani ngomongin soal itu, hah?"

"Ya maap. Lagian kamu omongannya ambigu."

"Kamu yg ngeres."

Minjee melirik Yeonjun yg masih mengelus-elus punggung tangannya, seketika dia merasa bersalah.

"Sakit banget ya kak?"

Yeonjun mengangguk tanpa menatap Minjee.

"Maaf."

Tak ada jawaban.

"Kak Yeonjun, maaf ih."

Kesal karena Yeonjun tak kunjung menjawab, Minjee pun menarik tangan Yeonjun yg tadi dia geplak.

Benar aja, punggung tangannya memerah. Minjee tersenyum masam seraya menatap Yeonjun takut-takut.

"Maaf ya kak, tadi refleks soalnya kakak gitu sih ngomongnya."

"Iya, gak apa-apa."

"Tapi ini merahnya gak hilang-hilang,"

"Kalau pengen hilang, ya di cium."

Minjee yg tadinya sedang meniup-niup punggung tangan Yeonjun kini mendongak menatap Yeonjun yg tersenyum jahil ke arahnya.

Lalu Minjee berdecak seraya menghempaskan tangan Yeonjun.

"Gak lucu kak."

Yeonjun malah tertawa.

My Cold Neighbor

Sementara Taehyun dan Ayra sedang berjalan menyusuri bibir pantai sambil berpegangan tangan.

"Taehyun,"

Taehyun cuma berdehem karena sedang fokus memandangi langkah kakinya bersama Ayra.

"Kata kamu kita harus saling terbuka kan,"

Taehyun beralih menatap Ayra lalu dia mengangguk.

"Aku pengen ngasih tahu satu fakta, ini waktu aku masih di menengah pertama."

"Hm, apa itu?"

"Waktu aku kelas delapan, Beomgyu pernah ngungkapin perasaannya sama aku."

"Oh ya?"

Ayra mengangguk, "Aku gak langsung jawab, sampai Ayah sama Bunda ngasih saran sama aku buat nerima Beomgyu, karena mereka udah percaya banget sama Beomgyu. Aku udah mau nerima, tapi sebelum sempat nerima Beomgyu, aku tahu fakta dari adik sepupuku, Yora. Dia juga suka sama Beomgyu."

"Tunggu.. itu waktu kamu kelas delapan?"

Ayra mengangguk.

"Berarti Yora masih kelas enam?"

Ayra mengangguk lagi.

"Aku pikir itu cuma cinta monyet aja karena Yora masih terlalu kecil, tapi aku langsung sadar kalau pertumbuhan Yora itu lebih cepat dibanding anak seumurannya. Dari situ, aku langsung mengurungkan niatku untuk nerima Beomgyu, dan milih pacaran sama kak Seungwoo, seniorku dulu."

"Waktu itu, kamu juga suka sama Beomgyu?"

Ayra menggeleng, "dari dulu aku selalu anggap Beomgyu sebagai kakak aku, aku ada niat mau nerima Beomgyu karena saran dari orang tuaku aja. Tapi untungnya itu nggak jadi, karena kalau jadi.."

"Kalau jadi?"

Ayra tersenyum menatap Taehyun yg juga menatapnya dengan penasaran.

"Kalau jadi, aku pasti bakal berujung nikah sama Beomgyu. Dan nggak akan bisa seperti sekarang ini, sama kamu."

Taehyun tersenyum tipis, dalam hatinya dia juga beruntung itu nggak terjadi karena Ayra mengetahui fakta tentang adik sepupunya yg menyukai Beomgyu.

"Kalau kamu, ada hal yg belum di bicarain sama aku?" Tanya Ayra.

Taehyun mengangguk, "Ada."

Lalu Taehyun melirik Ayra yg sepertinya sedang menunggu ucapan Taehyun selanjutnya.

"Aku pernah di jodohin sama Chaeryeong."

Sontak Ayra terbelalak kaget.

"Sama orang tua kamu?"

"Bukan. Cuma sama Bunda, juga orang tuanya Chaeryeong. Ayah nggak ikut andil dalam perjodohan itu."

"Gimana ceritanya bisa di jodohin gitu?"

"Aku sama Chaeryeong pernah di TK yg sama, lalu ketemu lagi saat masuk sekolah menengah pertama. Karena Bunda sama orang tuanya Chaeryeong udah kenal baik, jadi mereka berniat jodohin aku sama Chaeryeong."

"Terus-terus?"

"Tapi itu baru niat, setelah Bunda bicarain niat itu sama Ayah, Ayah langsung bilang nggak."

"Kenapa?"

"Ayah pengen aku nyari pasanganku sendiri, tapi itu juga dengan satu syarat.."

"Apa tuh?"

Taehyun menghentikan langkahnya membuat Ayra juga ikut berhenti.

Ayra menatap Taehyun sedangkan cowok itu menatap kearah langit dengan senyum tipisnya.

Lalu Taehyun menatap Ayra dengan penuh arti.

"Aku harus sekali jatuh cinta, dan harus mencintai cinta pertamaku selamanya."

Untuk sesaat Ayra lupa akan bernafas, jantungnya kembali bereaksi dengan cepat mendengar ucapan sederhana tapi penuh makna dari pacarnya itu.

Taehyun tersenyum seraya menyentuh kedua pundak Ayra.

"Kamu pasti tahu siapa cinta pertamaku."

Ayra hanya diam menatap Taehyun tanpa ada niat untuk berkedip.

"Heh!" Taehyun mengibaskan tangannya didepan muka Ayra.

Sontak Ayra langsung mengedipkan matanya, Taehyun terkekeh kecil.

"Jangan kelamaan nggak kedip, disini banyak angin, nanti matanya perih."

Sebisa mungkin Ayra tersenyum, tapi bibirnya gemetar karena gugup.

"Jadi, kamu jangan tinggalin aku. Nanti aku nggak boleh punya pasangan seumur hidup."

"Hah? Bisa gitu?"

Taehyun mengangguk, "Karena cinta pertamaku itu kamu, dan aku harus sekali jatuh cinta. Ya walaupun suatu saat nanti kamu ninggalin aku, aku tetap bisa nikah sih, meskipun tanpa cinta.. tapi harus sama pilihan orang tuaku."

"Gak boleh!"

Taehyun melotot mendengar pekikan tegas dari Ayra.

"Kamu gak boleh nikah sama yg lain, aku juga nggak akan ninggalin kamu."

Perlahan Taehyun menyunggingkan senyum manisnya.

"Bantu aku melaksanakan syarat dari Ayah, ya?"

Ayra tersenyum lalu mengangguk dengan semangat.

"Dengan senang hati, Taehyun." Ucap Ayra disertai cengiran imutnya.

Taehyun yg gemas pun langsung memeluk Ayra dengan erat, Ayra membalas pelukan Taehyun.

"Mau pulang gak?" Tanya Taehyun saat menyadari hari mulai gelap.

"Mau, takut di cariin sama Ayah Bunda."

"Aku udah izin kok tadi pagi."

"Tadi pagi?" Tanya Ayra sembari mendongak menatap Taehyun.

Taehyun mengangguk.

"Pas ikut sarapan dirumah kamu, aku sekalian izin sama Om Seokjin mau ngajak kamu jalan dulu."

"Kok aku nggak tahu?"

"Kamu lagi nyuci piring sama tante Neehra."

Ayra mengangguk-angguk.

"Yaudah ayo, pulang." Ucap Taehyun seraya melepas pelukannya.

Lalu mereka berjalan meninggalkan pantai sambil berpegangan tangan.

Ayra cekikikan sambil menoleh ke belakang.

"Kenapa Ay?"

"Gapapa. Lucu aja lihat bekas telapak kaki kita."

Taehyun tersenyum tipis lalu menarik Ayra lebih dekat, tangannya yg semula menggenggam tangan Ayra kini beralih merangkul pundak pacarnya itu.

Ayra mendongak menatap Taehyun.

"Kenapa Tae?"

"Tadi kirain kamu cekikikan tuh karena kerasukan."

Ayra sontak memukul dada Taehyun, tidak keras sih karena Ayra masih tahu rasa kasihan.

Taehyun cuma tersenyum tipis mendapat pukulan lembut dari Ayra.

Mana ada pukulan yg lembuutt😭


Siapa yg kemarin ngira Yora itu bakal jadi pengganggu Taehyun Ayra?😂

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

889K 66.3K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
5.9M 329K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
46.9K 7.7K 40
✎﹏sefruit cerita tentang nana yang ketemu mantan nya di hari pertama masuk SMA. [ 𝐎𝐍 𝐆𝐎𝐈𝐍𝐆 ] ⍝ . ⍝ 𓊔 ft, nishimura riki. ➥ by ©wawanyaw ❐...
54.4K 6K 37
[revisi tipis tipis] "dek" - Yunho "Iyaa mas" - Zeline "Ayo kita nikah" - bahasa non baku alias bahasa sehari-hari - terinspirasi dari kehaluan saya...