ZORION (Tamat)

By Unianhar

529K 82.2K 18.6K

(PART MASIH LENGKAP) Selain pacar Ketua OSIS, sahabat kapten basket dan adik tiri pentolan sekolah Atlanta, Z... More

Chapter 01. Pacar
Chapter 03. Serangga
Chapter 04. Pelit
Chapter 05. Keselek
Chapter 06. Konde Jelek
Chapter 07. Jujur
Chapter 08. Petunjuk
Chapter 09. Buta Arah
Chapter 10. Pernah Muda
Chapter 11. Semut Nakal
Chapter 12. Zoya Mengadu
Chapter 13. Zoya Ketahuan
Chapter 14. Ghibah
Pre Order ZOYA
Chapter 15. Zoya Mengancam
Chapter 16. Pembicaraan Serius
Chapter 17. Mencari Zoya
Chapter 18. Informasi
Chapter 19. Kejailan Zoya
Chapter 20. Ice Cream-nya Jatuh
Chapter 21. Rumor
Chapter 22. Mengantarnya Pulang
Chapter 23. Sejenak Melupakan
Chapter 24. Penjelasan dan Kekesalan
Chapter 25. Superior
Chapter 26. Orion Cemburu?
Chapter 27. Tentang Felli
Chapter 28. Bernostalgia
Chapter 29. Box Brownies
Chapter 30. Ceramah Ustadz Kondang
Chapter 31. Tetangganya Tetangga
Chapter 32. Caraku Mencintaimu
Chapter 33. Kejadian Tak Terduga
Chapter 34. Bukan Salahmu
Chapter 35. Kembali Membaik
Chapter 36. Mengajak Tawuran
Chapter 37. Mengunjungi Felli
Chapter 38. Untuk Terakhir
Chapter 39. Sekali Menyelam
Chapter 40. Ayo kita....
Chapter 41. Orion
Chapter 42. Benar-benar Putus
Chapter 43. Keputusan Terbaik
Chapter 44. Ancaman Orion
Chapter 45. Harapan Untuk Kembali
Chapter 46. Berdamai untuk Memulai
Chapter 47. Zoya Vs Oma Lidya
Chapter 48. Tiga Langkah Sebelum Berakhir
Chapter 49. Dua Langkah Menuju Akhir
Chapter 50. Perjalanan Telah Usai (End)
New Story

Chapter 02. Tiktok

16.1K 2.5K 1.1K
By Unianhar

Zoya muncul lagi 🖐

Kasih emot buat Zoya dong 🙊

Kemarin waktu update chapter pertama aku senang banget liat keantusiasan kalian baca cerita ini, aku kira bakal dikit banget yang baca ternyata melebihi ekspektasi, Zoya gadis sholehah emang banyak yang sayang 🤣

Kemarin banyak yang nanya tentang nama lengkap Zoya, awalnya namanya Zoya Restika Rossa dan sekarang aku ubah jadi Zoya Adiara. Kenapa diganti? Alasannya simpel, ini aku sesuaikan dengan versi bukunya.

Aku mau nantangin nih, kemarin komentarnya hampir mencapai 600 komentar. Sekarang aku mau kasih target komentarnya 900+ sampai besok pagi.

Kalau udah menuhin target? Aku update besok sore.

Kalau nggak? Minggu depan ya.

Jadi ayo vote dan boom komentar 😉

^

^

^

^

Happy Reading....

Instagram : unianhar

Karena ini masih hari kedua orientasi siswa maka sekolah belum mengadakan proses belajar mengajar, siswa kelas tiga dan kelas dua masih bebas berkeliaran ke mana saja, termasuk cowok-cowoknya yang menggoda siswi baru yang sedang beristirahat. Semuanya tidak luput dari mata Zoya.

Masih membawa mangkok ice cream-nya di lengan, ia melewati seorang cowok yang berhadapan dengan siswi baru, mengulurkan tangan ingin berkenalan, dengan gerakan cepat Zoya meraih tangan itu dengan senyum lebar.

"Jangan mau kenalan sama Erlan! Dia buaya."

Cowok bernametag Erlan Pandawa itu melengos, Zoya menyeringai menggerakkan tangan mereka, melihat kepergian siswi baru itu Erlan menarik tangannya hingga terlepas dari Zoya.

"Pacaran aja belum, gimana bisa jadi buaya," desisnya.

Zoya mengedikkan kedua bahunya menggeleng, berbalik meninggalkan Erlan yang merutuk.

"Hai Zoya!" sapa seorang cewek yang berdiri di depan pintu kelasnya.

"Hai juga Anne!" balasnya melewati Anne, berhenti memperhatikan penampilan Anne dari atas sampai bawah, "Lo diet ya?" tebaknya mengarahkan sendoknya ke dalam mulut.

Anne menangkup wajahnya tersenyum samar. "Gue kurusan?"

Zoya menggeleng menelan ice cream-nya. "Wajah lo ada keriputnya."

Wajah Anne tertekuk, mencibik kesal menatap Zoya yang berdecak. "Mama gue bilang diet nggak baik, efeknya bakal ke kulit, jadi keriput kayak penuan dini" terangnya mengingat ucapan mamanya, sebagai teman yang baik dan rendah hati tentunya Zoya punya kewajiban untuk mengingatkan temannya itu.

"Gue diet sehat kok"

"Emang ada diet sakit?"

"Bukan itu, Zoya!" greget Anne ingin membenturkan kepalanya di kusen pintu, bicara sama Zoya harus butuh kesabaran dan iman yang kuat untuk tidak menjambaknya. Anne menyesal menyapanya.

"Jangan diet, Anne!"

"Kenapa?"

"Lo bakal laper" jawabnya lugas.

Anne mendesah mengusap rambut panjangnya, ia gedeg sendiri. "Gue juga pengen body kayak lo, tahu!" bebernya jujur. Tubuhnya terbilang gendut dan ia ingin menurunkan berat badannya seperti siswi-siswi famous di sekolahnya, contohnya Zoya misalnya. Dia cantik, cerdas, tubuhnya ramping dan tentunya ia dikelilingi oleh orang-orang hebat di Atlanta. Pacaran dengan ketua osis, sahabat kapten tim basket dan sahabat sekaligus adik pentolan sekolah. Siapa tidak ingin menjadi Zoya Adiara.

"Jangan jadi gue, Anne" peringat Zoya menggeleng, menatap Anne prihatin, "Lo nggak bakal bisa." Zoya mengibaskan tangan, siapapun tidak akan pernah bisa menjadi dirinya sebab manusia sudah diciptakan sesuai kodratnya.

"Tetaplah jadi diri lo, karena di luar sana gue yakin ada yang pengen jadi lo" hembusnya, Zoya merasa bangga bisa sebijak ini, ia tidak rugi setiap malam mendengarkan siraman rohani papanya. Anne tertegun ingin membuka mulut tapi Zoya mengangkat tangan mengintrupsinya diam, "Ice cream gue!" pekiknya berbalik meninggalkan Anne yang melengos.

Zoya berlari di koridor sesekali melihat ice cream-nya mulai mencair, tak jarang ia menabrak orang-orang di sana, saat berbelok ia menubruk tubuh seseorang, tubuhnya oleng ingin terjatuh dan untungnya orang itu menarik tangannya. Zoya terbelalak melihat ice cream-nya. Zoya bernapas lega, ia kira ice cream-nya tumpah.

"Kali ini lo selamat dari cacian gue" cetusnya mendongak pada cowok di depannya, menatap kesal sembari menyikut agar cowok itu melepaskannya. Tanpa bicara apapun Zoya melewatinya berjalan ke arah kantin yang masih saja ramai, ia berlari kecil mendekati salah satu meja dihuni oleh beberapa orang.

Tanpa bicara sepatah kata, Zoya meletakkan mangkoknya di meja membuat mereka terdiam, menoleh padanya dengan tatapan bertanya, Zoya menunjuk mangkoknya membuat mereka menatap mangkok itu lalu kembali menatap Zoya yang wajahnya tertekuk.

"Beliin cepet!" Cewek bernametag Elena Maheswari menepuk punggung cowok di sampingnya memintanya bergerak cepat.

"Duit gue tinggal 20 ribu" sahut cowok bernama Arjuna mengeluarkan uang dua puluh ribu dari sakunya.

"Gue sedekahin 5 ribu!" Keyra Anandia mengulurkan uangnya.

"Noh Kakak tiri lo dateng tuh!" tunjuk Pradipta ke arah belakang Zoya. Gadis itu menoleh melihat Arsyad Hadinata, sahabat sekaligus kakak tirinya masuk bersama Jason Adiwiguna sahabat mereka. Zoya meninggalkan teman-teman sekelasnya mendekati mereka.

"Kakak Tiri!"

"Kak Jason!"

******

Bell berdering panjang, semua siswa berhamburan ke parkiran di mana kendaraan pribadi mereka berada, beberapa hari ini parkiran belum padat karena semua siswa Atlanta belum aktif belajar, mereka yang datang hari ini selain siswa baru hanya mengusir kebosanan di rumah karena tidak ada kegiatan.

Seperti Zoya, bosan di rumah ia memilih datang ke sekolah bertemu teman-temannya dan mengawasi kuman-kuman yang berpotensi menjadi pelakor. Untuk menekan adanya perkembangbiakan pelakor maka sedini mungkin ia membasmi penyakit ini. Bukan untuk dirinya sendiri tapi untuk semua perempuan yang jadi korban pelakor. Sesama perempuan mereka harus saling membantu meski perempuan sendiri yang kerap kali menyakiti sesamanya.

Tidak jauh dari lapangan Zoya duduk meluruskan kakinya ke depan, bermain ponsel seraya mengemut lolipopnya. Gadis itu menunggu sang pacar yang berdiri di depan ratusan siswa baru memberikan pengarahan tentang apa saja yang mereka persiapkan besok, di sampingnya puluhan panitia ospek berjejeran ikut mendengarkan.

Setelah meminta mereka bubar, Orion berbalik mendekati Zoya yang asyik dengan ponselnya. Cowok itu menarik ponsel Zoya hingga gadis itu terkesiap, mendongak padanya ingin protes.

"Ayo balik!" ajaknya berbalik, menoleh melihat tangan Zoya menarik celananya, cowok itu menunduk dengan alis terangkat.

"Gandeng!" rengeknya mengulurkan tangan. Zoya mengeluarkan puppy eyes-nya berharap Orion meraih tangannya.

"Baiklah." Orion meraih tangannya, menggandengnya dengan menyatukan jari-jari mereka, Zoya tersenyum lebar seraya berjalan di belakang Orion, menikmati lolipopnya yang begitu manis di lidah.

Keluar dari gedung sekolah keduanya terus bergandengan, tidak peduli dengan pandangan mereka yang masih berada di area sekolah. Hampir semua penghuni Atlanta mengetahui hubungan keduanya, kalaupun ada yang tidak tau mungkin hanya siswa-siswi baru.

Zoya dan Orion, satu dari beberapa pasangan yang fenomenal di Atlanta. Orion ketua osis, pacaran dengan Zoya, gadis bar-bar. Tidak jarang Orion sendiri yang menghukum pacarnya jika membuat masalah.

"Kepalanya," peringat Orion meletakkan tangan di atas pintu mobil.

Setelah Zoya masuk ke dalam mobil audinya putihnya, Orion menyusulnya masuk di bagian kemudi, menyalakan mesinnya sebelum menginjak pedal gasnya meninggalkan sekolah mereka.

Mobil audi putih itu melaju mulus di jalan raya, kendaraan disiang itu cukup lenggang sebab penduduk ibu kota masih sibuk mencari pundi-pundi rupiah. Di dalam mobil, Orion fokus menyetir mobil sesekali menyahut saat gadis di sampingnya mengajaknya bicara.

"Kak main tiktok yuk!" Zoya meletakkan stik lolipopnya di daskboard, membuka aplikasi tiktok yang sedang trend.

"Main aja sendiri!" tolak Orion mengintip dibalik kaca spion, menyalakan lampu sein kanannya untuk memutar arah.

Zoya mencibik mulai bermain tiktok, menggerakkan tangannya sesuai irama lagu yang populer yaitu Any Song, lagu salah satu penyanyi Korea, Zico. Hanya satu kali percobaa Zoya berhasil melakukannya, ia memutarnya beberapa kali sebelum menunjukkannya pada Orion.

"Keren, kan?"

"Iya."

"Zoya baru coba hasilnya langsung sekeren ini loh"

"Bukannya seminggu ini kamu latihan terus di rumah?" peringat Orion bingung.

Zoya mengernyit. "Yang ngomomg siapa?"

"Arsyad."

Zoya memalingkan wajahnya ke samping, menutup mata merutuki kejujuran Arsyad. Kenapa harus memberitahu Orion segala. Kan Zoya gagal keren. Memang beberapa hari ini ia latihan mengikuti gerakan lagu itu. Zoya mendengkus memeluk ponselnya melirik Orion malu.

"Zoy?" panggil Orion setelah tidak mendengar celotehan Zoya.

Zoya menoleh, "Iya, Kak Ori, kenapa?"

"Jangan main tiktok"

Zoya mengernyit bingung, kenapa? Kalau Zoya main tiktok apa masalah? Dari pada mencuri mangga atau mengganggu anjing tetangganya lebih baik main tiktok-an.

"Kenapa Kak Ori?"

"Nanti kamu terkenal."

"Lalu?" Zoya kebingungan, mata bulatnya menatap Orion yang terdiam seakan enggan menjawabnya, lampu di kepala Zoya menyala puluhan watt seketika memikirkan sesuatu. Mungkin Orion melarangnya karena takut Zoya terkenal dan banyak cowok yang jatuh cinta lalu mendekatinya. Tidak ada alasan lain. Zoya menyeringai jail, Orion cemburu.

"Jangan khawatir Kak Ori! Cintanya Zoya seluas samudra dan sedalam lautan sama Kakak, kalaupun Zoya terkenal Kakak lah satu-satunya pacar Zoya gadis sholehah. Jadi jangan cemburu!"

Orion melirik heran, "Siapa yang cemburu?"

"Lah?"

"Kalau kamu terkenal kasian Si Montok bakal ada saingannya."

Zoya terperangah mendengarnya, mengerjap-erjap mencerna siapa maksud pacarnya. Setelah menghabiskan waktu beberapa detik Zoya tersadar mencubit lengan Orion.

"KAK ORI NGESELIN!"

"SELAMA INI KAK ORI NONTON TIKTOKNYA DIA!"

"IYA?!"

"JAHAT!"

"ZOYA BENCI KAK ORI!"

"POKOKNYA BENCI PAKE BAN...."

"Tapi aku sayang, gimana dong?"

"Oh ya ampun! Zoya juga sayang Kak Ori." Zoya meredamkan emosinya mendengar kata pacarnya, dia yang penuh tipu muslihat selalu bisa mendiamkan dirinya dengan cara itu.

Orion terkekeh mengelus kepala Zoya, mencubit pipinya gemas dengan tingkah pacarnya yang selalu berhasil membuatnya tertawa. 

"Dia nggak semenggemaskan kamu buat aku nonton." Orion turun dari mobil meninggalkan Zoya yang menjambak rambutnya merutuk. Selain lemah iman, hatinya juga lemah.

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

6.4K 472 21
FOLLOW sebelum baca, Trims~ -- [Blurb] Titaniel Aqueensha Richardio, sang casanova girl SMA Miliano. Badgirl sekolah dengan sejuta rahasia yang ia pe...
911K 168K 60
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!] ... Hereditarium diambil dari Bahasa Latin yang artinya turun-temurun. Cerita kali ini mengisahkan sosok tiga pria tampa...
341K 25.3K 61
** CERITA DALAM MASA PEROMBAKAN! Saat itu, Inara begitu mencintai sosok Galen. Inara selalu mempertahankan hubungannya yang seolah-olah sedang berada...
6.3K 429 17
Bangtan lokal Singkat aja Awalnya anak-anak Fian menolak kehadiran seorang bayi kecil, yang ada dikandungan Kyla, TERSERAH MAU VOTE ATAU NGGAK HAR...