My Cold Neighbor | Kang Taehy...

By nitoktaa_

95.3K 13.7K 6.2K

[COMPLETED] Ini kisahnya Kim Ayra setelah tetanggaan sama Kang Taehyun. More

PART 1: First Time Conversation
PART 2: New Neighbor
PART 3: Ayra's Hobbies and Principles
PART 4: Message
PART 5: Care
PART 6: Become Friend
PART 7: Jealous?
PART 8: Broken Heart
PART 9: Shy
PART 10: Relent
PART 11: Distance
PART 12: Getting Further
PART 13: Blasphemed
PART 14: Sick
PART 15: Who's Yeji?
Kenalan dulu yuk
PART 16: Time With..
PART 17: Uncovered
PART 18: Disappointed
PART 19: Ice Cream
PART 20: Explanation
PART 21: Sincere
PART 22: Threat
PART 23: Really Hero
Suara dari Kang Taehyun
Suara dari Choi Soobin
Suara dari Kim Ayra
PART 25: Te Quiero
PART 26: Mall
PART 27: Back
PART 28: Just With You
PART 29: Cousin
PART 30: Mutually Open
PART 31: Beomgyu's Problem
PART 32: Goodbye
PART 33: At This Time
PART 34: Problem
PART 35: Farewell
PART 36: About Long Distance Relationships
PART 37: Ex-Boyfriend
PART 38: The New Story Of Beomgyu & Soobin
PART 39: Tempted
PART 40: Surrender?
PART 41: Taehyun Decision
PART 42: Which Is Actually
PART 43: Go To Busan
PART 44: Drop
PART 45: Heartbeat
PART 46: Only Two Of
PART 47: Double Couple
PART 48: Friendship
PART 49: Haeundae
PART 50: HyunrAnniv
PART 51: Kang Group In Here
PART 52: Hunch
PART 53: What's Wrong With Ayra?
PART 54: Coma
PART 55: Expire?
PART 56: Because Of You
PART 57: Palsied
PART 58: Regret HAN
PART 59: Great Love
PART 60: Practice Walking
PART 61: Back To School
PART 62: Has Recovered
Question
PART 63: Graduation
Answer
PART 64: Ayra Has Another?
PART 65: Surprise From Snow White
PART 66: Surprise From Prince (Marry Me)
PART 67: With Family
PART 68: With Friends
PART 69: Preparation
PART 70: Preparation Pt. 2
PART 71: Special Day (END)
EXTRA PART (1): Welcome Baby
EXTRA PART (2): Twins
COMEBACK??!!
AUTHOR BALIK LAGI!!!
READY!!
Episode 1: The Beauty Of Youth
Episode 2: Reuni
Promosiiii

PART 24: Birthday Ayra

1.2K 189 99
By nitoktaa_

Siap-siap!!
Kalo kata upin-ipin, jage-jage😂

Taehyun Ayra be like:
Apaansih thor😒

Hehe, lanjut deh lanjut.





Taehyun dan Ayra sampai di komplek perumahan mereka.

Ayra menghembuskan nafas beratnya sambil menunduk.
Taehyun yg berjalan disampingnya menatap Ayra sambil menaikkan alisnya sebelah.

"Kenapa Ay?"

Ayra mendongak lalu menggeleng.

"Bosen aja. Tadi bilangnya sampe malam di pantai."

Taehyun mengacak pelan rambut Ayra.

"Kapan-kapan lagi ya, sekarang gw pengen ngewujudin keinginan kecil lo."

Ayra ngerutin keningnya.

"Keinginan kecil gw? Emangnya apa?"

Taehyun tersenyum tipis, dia merogoh saku mantelnya lalu memberikan sebuah benda yg berhasil membuat Ayra berbinar.

"Kembang api!"

"Gw sengaja beli yg kecil, kalo yg gedenya nanti ganggu tetangga."

Ayra tersenyum cerah.

"Nggak apa-apa Tae. Yg pentingnya itu sama lo.."

Taehyun tersenyum tipis lagi, "Sini gw nyalain."

Ayra memegang dua kembang api kecilnya lalu Taehyun menyalakannya dengan korek api yg dia bawa.

Taehyun menatap lekat kearah Ayra yg tersenyum antusias seraya mengangkat kedua kembang apinya.

(Anggap aja Ayra nya lagi pake mantel ya)

Ayra natap Taehyun, masih dengan senyumannya.

"Ini Tae, pegang satu."

Taehyun menggeleng sambil tersenyum tipis.

"Gw lihatin aja."

"Kenapa?"

"Dibanding kembang api, gw lebih bahagia saat lihat lo tersenyum secerah ini Ay."

Ayra melebarkan senyumannya.

"Makasih Taehyun. Gw malah udah nggak ingat sama keinginan gw itu."

"Lo pengennya ngajak gw lihat kembang api di pasar malam, tapi gw cuma bisa wujudin disini. Kapan-kapan aja ke pasar malamnya ya."

"Hari ini kan lo udah nepatin ngajak gw ke pantai, sampe lihat sunset nya segala."

"Gw pengen ngewujudin satu persatu keinginan lo Ay." Ucap Taehyun sambil menatap dalam manik mata Ayra.

Ayra balas menatap Taehyun.

'Kalau gw minta lo jadi pasangan hidup gw, apa lo bakal ngewujudin?'

Tapi Ayra cuma bisa ngomong gitu didalam hati, dia mana berani ngomong langsung ke Taehyun nya.

Lalu Ayra fokus lagi menatap dua kembang apinya yg sekarang tinggal setengah lagi.

Tanpa sepengetahuan Ayra, Taehyun meninggalkannya masuk ke rumah Ayra.

"Yah habiiiss. Masih ada lagi gak Tae?"

Ayra menoleh, "loh Taehyun? Taehyun? Masa pulang sih,"

Ayra sampe mutarin badannya, dia megangin kepalanya.

"Aduh pusing, Taehyuuunnn masa gw di tinggal sendirian diluar!"

Ayra berdecak, "Dia gak tahu apa ya, hari ini kan ulang tahun gw."

Akhirnya Ayra memutuskan untuk pulang ke rumahnya.

Tapi saat Ayra membuka pintu, rumahnya gelap.

"Ayah! Bunda! Kalau mau tidur sore-sore, jangan langsung di matiin dong lampunya! Anaknya baru pulang nih, bingung harus jalan kemana!"

Ayra jalan pelan-pelan masuk ke rumahnya, takut nyandungin sesuatu.

Dia kan dalam keadaan terang aja bisa kesandung apalagi keadaan gelap😂.

Tiba-tiba Ayra dengar suara cekikikan di ruang tamunya, sontak Ayra melotot dan merinding.

"A-Ayah, Bunda, Taehyun.."

Ayra berhenti berjalan, dia berjongkok.

"Ayah, Bunda, nyalain lampunyaaaaaa!"

"Ay.."

Ayra mendongak lalu berdiri, menatap sosok didepannya yg memegang kue tart, sekarang hanya cahaya lilin di kue yg menerangi mereka.

"Taehyun, gw kira lo pulang.." ujar Ayra sambil ngehapus air matanya.

"Saengil chukkhahamnida, Kim Ayra."

Ayra mewek seketika dan itu membuat Taehyun panik.

"Eh-eh nyalain lampunya!" Pekik Taehyun yg author rasa.. dia kelewat panik.

Seokjin nyalain lampu ruang tamunya, lalu dia dan Neehra beserta teman-teman Ayra mendekat kearah dua insan itu.

"Kenapa Tae?" Tanya Neehra.

"Nitip kuenya bentar tante."

Taehyun nyerahin kue nya ke Neehra lalu memegang kedua pundak Ayra.

"Hey Ayra, kenapa nangis Ay?"

Ayra menatap Taehyun yg terlihat cemas.

"Ayra pikir kalian semua nggak ada yg ingat ultah Ayra, dari pagi gak ada yg ngucapin satupun huaaaaaa.."

Yg lain menghela nafas kasar, segitu terharunya kali si Ayra ya.

Taehyun terkekeh kecil.

"Gw pikir lo kenapa Ay,"

"Gw terharu Tae."

Taehyun melotot dan langsung nyingkirin tangan Ayra yg mengucek-ucek matanya.

"Jangan di kucek gitu matanya, nanti merah."

Seokjin dan Neehra saling menatap seraya tersenyum penuh arti.

"Efek nangis jadi gatal Tae."

"Ya jangan di kucek."

"Terus di apain? Di garuk?"

"Lo garukin mata bisa-bisa borok tuh mata lo, Rara." Celetuk Beomgyu yg membuat semuanya terkekeh.

Ayra mendengus.

"Ini-ini tiup lilinnya dulu." Ucap Neehra.

Taehyun ngambil kuenya lagi dari tangan Neehra.

"Gaada nyanyian gitu?"

"Astaga rewel banget bocah satu ini." - Kai.

"Biarin si gw yg ulang tahun ini."

"Yaudah-yaudah nyanyi dulu yok." Ajak Minjee.

"Saengil chukkhahamnida, saengil chukkhahamnida, saranghaneun uri Ayra, saengil chukkhahamnida.."

Ayra tersenyum lalu dia meniup lilinnya.
Taehyun tersenyum.

"Yeeeee.."

"Hore Ayra makin tua!" Pekik Beomgyu yg langsung dapat pelototan dari Ayra.

"Lo lebih tua dari gw Beom-beom."

"Tapi ulang tahunnya duluan lo Rara. Gw bulan depan wlee.."

"Ya tapi tetap aja lo satu tahun lebih tua dari gw."

Mereka tertawa menyaksikan perdebatan sahabat kecil itu.
Seokjin sama Neehra sampe gelengin kepalanya.

"Selalu ada aja yg di debatin ya." - Seokjin.

"Beom-beom nih Yah, ngajak ribut mulu."

"Yih nggak Om, Rara nya aja yg gampang kepancing tuh." - Beomgyu.

"Udah-udah, dimakan bareng gih kue nya. Om sama Tante mau istirahat." - Neehra.

"Loh Om sama Tante gak ikut makan?" Tanya Seonghee.

"Nggak."

"Jangan nanya gitu Hee, tiap ulang tahun gw, Ayah sama Bunda beli dua kue. Satu buat gw sama teman-teman gw, satunya lagi buat mereka berdua."

Seokjin dan Neehra cengengesan, sedangkan teman-teman Ayra ber'oh' ria.

Susah ya kalau keluarga doyan makan, kalau beli apapun porsinya harus banyak.

"Yg mau nginap disini nginap aja ya mumpung malam minggu, nanti suruh Ayra hamparin kasur lantai." Ucap Seokjin.

"Oke Om!"

Ayra mendengus, "ujung-ujungnya Ayra juga."

"Ntar gw bantuin." Ucap Taehyun.

"Tuh udah ada superhero nya. Udah ya, Ayah sama Bunda mau istirahat dulu." - Seokjin.

Ayra mengangguk, kedua orang tuanya mencium kening Ayra sambil memeluk Ayra secara bersamaan.

"Happy birthday sayang." Ucap Seokjin dan Neehra.

Semua yg ada disitu tersenyum.

"Terimakasih Ayah, Bunda."

Mereka melepas pelukan.

"Kadonya datang besok ya sayang." Ucap Seokjin sambil ngelus rambut Ayra.

Ayra mengacungkan jempolnya.
Lalu Seokjin dan Neehra beranjak menaiki anak tangga menuju kamar mereka di lantai dua.

"Eh ayo-ayo potong kuenya." Heboh Yeonjun.

"Ho'oh gw laper nih." - Ryujin.

"Iya-iya sabar." - Ayra.

Mereka duduk melingkar di lantai, Ayra memotong-motong kuenya.

"Noh ambil sendiri dah sono."

"Makasih Ayraaaa!"

Pandangan Ayra beralih pada Yenny yg di suapi Soobin, dia tersenyum tulus.

"Yenny."

Yg dipanggilnya Yenny, tapi yg noleh semuanya.

"Makasih udah nyempetin buat ikut ngasih surprise, padahal rumah kamu jauh loh."

Yenny tersenyum, "Sama-sama Ra. Ada Soobin yg siaga jemput aku."

Ayra dan Yenny terkekeh.

"Ada senang-senangnya gitu lihat mantan dan pacar akur, ya gak Bin.." ujar Yeji.

"Berisik lu." Celetuk Soobin.

"Btw gw juga senang lihat kak Yeonjun sama Hyuka yg akur begitu." Ujar Minjee sambil natap pacar dan mantannya yg lagi berebut ceri.

Mereka sontak tertawa.

"Akur banget ya kalian." - Beomgyu.

Yeonjun sama Hueningkai malah nyengir.

"Eh, Chaeryeong kesini sama siapa?" Tanya Ayra ke Chaeryeong.

Chaeryeong tersenyum sambil nunjuk Ryujin, dia gak bisa ngomong soalnya mulutnya lagi penuh sama kue.

"Kalian berdua tahu ultah gw darimana?"

"Taehyun maksa kita buat ikut hadir di acara surprise ini Ra." Ujar Ryujin.

Ayra melirik Taehyun yg fokus sama Handphone nya.

"Lo sendiri, tahu ultah gw dari siapa?"

Taehyun noleh ke Ayra.

"Tuh." Matanya menuju pada Minjee dan Seonghee didepannya.

Ayra melotot kearah dua sahabatnya yg cengengesan.

"Kita ingat ultah lo Ra, selalu." - Seonghee.

"Yg punya ide buat gak ngucapin ke lo itu si Minjee Ra." Celetuk Beomgyu.

"Emang sengaja sih pengen ngerjain lo, soalnya lo juga ngerjain gw waktu di ultah gw kemarin." - Minjee.

"Lah gw ngerjain apaan,"

"Eh sok pura-pura pikun. Lo nyuruh teman-teman sekelas nimpukin gw pake kertas."

Ayra sontak nyengir.

"Untung bukan batu ya." - Yeonjun.

"Mati dong aku."

Yeonjun nya terkekeh lalu menyuapi kue ke Minjee.

"Pada mau nginap gak, gw mau ambil kasur lantainya." Ujar Ayra.

"Kita berdua mau pulang Ra." Ucap Chaeryeong yg udah berdiri sama Ryujin.

Ayra ikut berdiri lalu tersenyum.

"Makasih sekali lagi ya udah mau datang malam-malam ke rumah gw."

Ryujin dan Chaeryeong mengangguk sambil tersenyum.

"Happy birthday ya Ra." Ucap keduanya.

"Iya, makasih. Titip salam buatt kak Chaeyeon ya Chaer."

Chaeryeong tersenyum tulus.

"Iya, nanti gw salamin."

"Pamit ya semuanya, Bang Soobin gw duluan yak." Ujar Ryujin.

Soobin cuma mengacungkan jempolnya.
Setelah Ryujin dan Chaeryeong pergi, Soobin, Yenny dan Yeji juga berdiri.

"Eh mau kemana?" Tanya Ayra.

"Pulang Ra." Ucap Yeji.

"Lah nggak mau nginap aja?"

"Besok Yenny mau check up pagi-pagi Ra." Ujar Soobin.

"Oh, yaudah, makasih ya udah datang."

Ketiganya mengangguk.

"Sekali lagi happy birthday ya."

Ayra tersenyum, "Makasih."

Lalu Ayra memeluk Yenny yg tersenyum, kemudian Yenny membalas pelukan Ayra.

"Cepat sembuh ya Yen, nanti kalau kamu sembuh aku bakal ajak kamu kemanapun."

Yg ada disitu tersenyum penuh arti.

"Makasih Ra."

Ayra mengangguk lalu melepas pelukan, tiga insan itupun pamit pulang.

"Jadi sisanya nginap disini nih?" Tanya Ayra.

"Iya dong."

"Kak Ay, aku juga nginap ya." Ujar Taera disertai cengirannya.

Ayra tersenyum gemas.

"Iya Ra, boleh."

"Malah bagus kalau lo nginap, biar Hyuka nggak jadi nyamuk disini." Ujar Minjee.

Hueningkai berdecak.

"Mereka berdua udah official loh." Ujar Taehyun yg baru membuka suara.

"Lah serius?!"

"Buka kartu mulu deh abang." Kesal Taera.

Taehyun terkekeh kecil sedangkan Hueningkai tersenyum.

"Bagus dong, jadi adik iparnya si Taehyun ya sekarang Kai." - Yeonjun.

Hueningkai mengangguk kecil.

"Ayo Ra, hamparin kasur lantainya." Ucap Seonghee.

"Gw udah pengen gegoleran nih Ra." - Beomgyu.

"Iye-iye bentar."

Ayra berjalan di ikuti Taehyun menuju kamar tamu untuk mengambil kasur lantainya.

Lalu mereka berdua ngehamparin kasur lantai ukuran besar itu.

Langsung pada ngegoler dah tuh.

"Makasih Ayra!"

Ayra cuma berdehem lalu membereskan tempat bekas kue tart nya, dia membawanya menuju dapur.

"Ay.."

Ayra menoleh, mendapati Taehyun yg berjalan mendekatinya.

"Happy birthday."

Ayra tersenyum, "Terimakasih Tae. Dan terimakasih untuk semuanya, dari lo ngajak gw ke pantai sampai nyiapin surprise ini."

Taehyun mengangguk.

"Mau kado apa?"

Ayra bergumam cukup lama, lalu dia menatap Taehyun yg juga sedang menatapnya.

"Nggak tahu, gw bingung kalau ditanya soal kado."

Taehyun tersenyum tipis.

"Gw belum nyiapin kado apapun, jadi sekarang gw mau ngasih ini dulu aja."

"Ini? Apa?"

Taehyun mendekat dan merengkuh tubuh Ayra, memeluknya cukup erat membuat Ayra membeku.

Lalu dengan posisi masih memeluk Ayra, Taehyun mencium kening Ayra cukup lama.

Seperti yg di lakukan Ayra tadi sore di pantai.

Kalau tadi sore Taehyun yg melotot karena keningnya di cium Ayra, sekarang giliran Ayra yg melotot.

Taehyun menjauhkan bibirnya dari kening Ayra, dia menyatukan keningnya dengan kening Ayra.

Keduanya saling menatap dengan jarak yg sangat tipis itu, Ayra sampai susah payah menelan ludahnya.

Taehyun tersenyum lalu menjauhkan mukanya.

"Happy birthday si ceroboh." Ujar Taehyun sambil mencubit keras hidung Ayra.

"Mmmmm sakit Taehyuuuunn!"

Taehyun terkekeh kemudian melepaskan cubitannya, sontak Ayra memukul dada Taehyun.

"Sakit Ay."

"Ya sama nih."

Taehyun tersenyum geli lalu melepas pelukannya dari Ayra.

"Ada apaan-ada apaan?!" Pekik Yeonjun.

Taehyun dan Ayra menoleh kearah pintu dapur, tiga pasangan itu masang muka panik mereka.

"Rara di apain weh?!" - Beomgyu.

"Lo baik-baik aja Ra?" - Hueningkai.

"Apaan sih, gw baik-baik aja." - Ayra.

"Tadi kenapa teriak?" - Minjee.

"Sampe bilang sakit segala." - Seonghee.

"Kak Ay gak di apa-apain kan sama Bang Tae?" Tanya Taera dengan muka curiga.

Taehyun berdecak.

"Ng-nggak. Ambigu banget sih Ra, Taehyun tadi nyubit hidung kakak."

"Oooooohhh.."

"Dah lah tidur lagi yok." Ujar Yeonjun.

"Ho'oh gak seru nih." Celetuk Minjee.

"Heh gak seru apaan!" Pekik Ayra.

"Ya kirain ada adegan 18+." - Beomgyu.

"Kan kita bisa nonton live ya." - Hueningkai.

Yeonjun dan Beomgyu mengangguk.

"Kotor semua otak kalian ya." - Taehyun.

Yg cewek-cewek cuma gelengin kepalanya.

My Cold Neighbor

Pagi harinya.
Teman-teman Ayra udah pada pulang ke rumah masing-masing, tapi Taehyun masih berkutat didapur rumah Kim.

Dia lagi masak, para penghuni rumah masih pada molor.

"Taehyun,"

Taehyun menoleh dan tersenyum saat Neehra memasuki dapur.

"Kok jadi kamu yg masak,"

"Gak apa-apa Tante. Om sama Tante pasti capek kemarin nyari-nyari kado buat Ayra."

Neehra tersenyum lalu membantu Taehyun mengiris sayuran.

"Tante salah gak kalau punya harapan sama kamu."

Taehyun menatap Neehra.

"Harapan apa tan?"

"Tante pengennya kamu yg jadi menantu tante."

Jantung Taehyun berdetak dua kali lipat mendengar ucapan dari ibunya Ayra.

"Kamu itu bisa menjaga Ayra dengan baik, Ayra sering cerita kalau Taehyun itu benar-benar kayak superhero buat dia."

Taehyun tersenyum kaku.

"Ayra yg berlebihan tan, Taehyun cuma jagain Ayra sesuai keinginan om sama tante kok."

"Bukan berlebihan Tae, tapi memang benar." Ucap Seokjin yg entah sejak kapan berdiri di pintu dapur.

Taehyun dan Neehra menoleh ke Seokjin.

"Om mempercayakan Ayra sama kamu, karena om bisa lihat kalau kamu itu anak yg baik."

Baiklah sepertinya Taehyun gugup, terlihat dari tingkahnya yg menggaruk-garuk tengkuknya.

Seokjin dan Neehra terkekeh kecil.

"Udah, masaknya biar dilanjut sama Om tante aja. Kamu bangunin Ayra aja." Ucap Seokjin.

"Iya Om."

Buru-buru Taehyun keluar dari dapur, dia bisa mati karena gugup kalau dihadapin sama orang tua Ayra.

Taehyun menatap Ayra yg masih tidur dikasur lantai, Ayra memeluk mantel yg dipakai Taehyun tadi malam.

Lalu Taehyun berjongkok, mengelus pipi Ayra dengan lembut.

'Gw terlalu nggak percaya diri buat ngungkapin perasaan gw.'

Tiba-tiba Ayra menarik tangan Taehyun hingga Taehyun hampir saja menindih tubuh Ayra. Untungnya Taehyun masih bisa menahan tubuhnya, dia menatap muka Ayra yg berjarak dekat dengan mukanya.

Hidung mereka bahkan hampir menempel.
Mata Taehyun melebar saat Ayra juga membuka matanya.

"Aaaaaa!"

"Aduh!"

Ayra langsung dorong keras dadanya Taehyun sampai jatuh terjengkang dilantai.

"Lo ngapain Tae?!" Pekik Ayra sambil menutupi badannya dengan kedua tangannya yg menyilang.

Taehyun meringis sambil menegakkan duduknya.

"Tadi gw niat bangun lo, tapi lo malah narik tangan gw sampe gw hampir nindih lo. Untung masih bisa nahan."

Tunggu, perasaan tadi Taehyun belum ada niat buat bangunin Ayra kan ya😕

Taehyun : diem aja si thor
Author : ya udah iya-iya

Ayra nya mengangguk-angguk.

"Tadi gw ngerasain sentuhan dipipi gw, gw kira apaan jadi gw tarik aja." - Ayra.

"Ya, itu tangan gw."

"AYRAA! AYO KELUAR! INI KADONYA!" Teriak Seokjin.

Ayra langsung lari ninggalin Taehyun.

"Heh! Ayra! Rambut lo masih berantakan!"

Taehyun mengejar Ayra.

Sampai di luar, Taehyun melihat Ayra yg lagi loncat-loncat kegirangan.

Pandangan Taehyun mengarah pada sebuah sepeda didepannya.

"Makasih Ayah, makasih Bunda."

Ayra memeluk kedua orang tuanya.

"Om Seungyoon bantu pilihin warnanya loh." Ucap Seokjin.

Ayra menoleh ke orang tua Taehyun yg sedang tersenyum.

"Makasih Om."

"Sama-sama Ayra, happy birthday ya."

Ayra tersenyum.

"Tante boleh pinjam tangan kamu Ay?" Tanya Jihye.

Ayra menatap orang tuanya, orang tuanya mengangguk lalu Ayra pun mengangguk pada Jihye.

Jihye tersenyum dan meraih tangan kiri Ayra, dia memasangkan sebuah gelang cantik pada pergelangannya.

"Jaga baik-baik ya, ini kado dari tante." Ucap Jihye sambil tersenyum menatap Ayra.

Ayra membalas dengan senyuman manisnya.

"Terimakasih tante, gelangnya cantik banget."

"Karena yg pakainya juga cantik."

Ayra menunduk malu.
Seokjin, Neehra, Seungyoon ikut tersenyum.
Bahkan Taehyun menatap dua perempuan itu dengan penuh arti.

"Kak Ay, Taera juga punya kado."

Semuanya menatap Taera.

"Apa itu?" Tanya Ayra dengan muka antusiasnya.

Taera merogoh saku celana pendeknya membuat mereka mengerutkan keningnya bingung.

"Cinta dari Taera untuk kak Ayra." Ucap Taera seraya menunjukkan finger heart ke Ayra.

Ayra tertawa lalu memeluk Taera.
Taehyun dan orang tua mereka terkekeh melihat tingkah gemas Taera.

"Aku juga cinta Taera." Ucap Ayra.

Taera tersenyum lalu Ayra melepas pelukannya dan menatap Taehyun.

"Tae, sepedaan yuk."

"Heh! Mandi dulu, itu rambut juga masih berantakan. Gak malu apa?" Tegur Taehyun.

Ayra meraba rambutnya lalu dia menunjukkan cengirannya.

"Sekarang kalau Ayah sama Bundanya lagi ke luar kota, ada Taehyun yg bakal marahin si manis ini." Ucap Jihye.

Ayra tersenyum malu.

"Mandi dulu sana, malu tuh sama calon mertua." Ucap Neehra.

"Bundaaaa.."

Taera dan kedua orang tua mereka terkekeh saat Ayra langsung berlari ke dalam.

Sedangkan Taehyun hanya menepuk jidatnya.

Ada apa dengan mereka, kata Taehyun dalam hatinya.


Nge-feel gak siiiihh..
Perasaan aku, part ini kurang greget deh..
Semoga kalian suka yaa.
Jangan lupa tinggalkan jejak untuk menghargaiku😊
Gamsahamnida🙏

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 117K 47
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
9.7K 1K 30
❝Gue baru sadar, kalo dia se-berharga itu buat gue.❞ status : completed.
15.2K 2K 32
♧COMPLETED◇ Seperti bunga mawar dan peluru, kelopak bunga itu dihancurkan tanpa disentuh. Sayangnya, sang penembak tetap merasakan luka. Salah satu...
44.8K 5.8K 41
jadi intinya, kita sama sama nerima © 2021, planetjendral