IND - The Reason of Reborn...

By Cyrena0819

14K 2.2K 208

Pairing : Arthit/Kongpop Sarawat/Tine Genre : Fantasy Sinopsis : Cerita ini di ambil dari cerita White Snake... More

Chapter One - Green Snake Demon
Chapter Two - Destined Lover
Chapter Three - Monkey Demon
Chapter Four - The Mirror Portal
Chapter Five - Suspicious Acts
Chapter Six - Ox Demon
Chapter Seven - First Visit
Chapter Eight - The Power of Love
Chapter Nine - Chicken Demon
Chapter Eleven - Trick or Treat
Chapter Twelve - White Snake Demon
Chapter Thirteen - Goat Demon
Chapter Fourteen - Dog Demon
Chapter Fifteen - Dragon's Pearls
Chapter Sixteen - Wild Boar Demon
Chapter Seventeen - Mysterious Enemy
Chapter Eighteen - Return to The Past
Chapter Nineteen - Hot and Cold
Chapter Twenty - Painful Truth
Chapter Twenty One - Behind the Truth
Chapter Twenty Two - Two Enemies Reunited
Chapter Twenty Three - When the Moment Work
Chapter Twenty Four - Tiger Demon
Chapter Twenty Five - Scheme of Darkness
Chapter Twenty Six - Dragon-Snake Spirit
Chapter Twenty Seven - The Love's Sacrifice
Chapter Twenty Eight - The Last Spirit Pearl
Chapter Twenty Nine - Ancient Spirit
Last Chapter - The Fox Demon
Epilogue

Chapter Ten - Chicken's Attack

361 66 3
By Cyrena0819

Setelah mendapat ijin dari istri pemilik peternakan, Kong dan anggota grupnya mulai melakukan penyelidikan dengan menginterogasi korban dan saksi, mencari bukti lainnya di lokasi kejadian, memeriksa rumah dan sekitar lokasi, serta mencari petunjuk tentang penyerangan dan mencoba rekayasa adegan penyerangan.

Pemilik peternakan kemudian mengundang mereka semua untuk makan siang, untuk itu ia lalu menyuruh dua orang pekerja pergi ke lumbung ayam untuk menangkap beberapa ekor ayam untuk membuat ayam bakar dan menjamu tamu – tamunya.

Namun tiba – tiba saja seorang pekerja berteriak histeris dan ayam – ayam pun berlarian keluar lumbung.

Para mahasiswa yang berada di sekitar lokasi terkejut dan segera berkumpul untuk melihat apa yang terjadi. Pemilik peternakan dan para pekerja juga berhambur keluar untuk membantu menangkap ayam - ayam tersebut dan mengembalikannya ke dalam lumbung, beberapa pekerja di patuk oleh hewan tersebut dan terluka.

Kong, Tine dan Sarawat juga tidak ketinggalan, mereka berusaha menolong para pekerja sambil mencoba meangkap hewan tersebut dengan hati - hati. Tine menggunakan kemampuannya untuk menakut – nakuti unggas tersebut dan menuntun mereka kembali ke dalam lumbung. Sementara Arthit memperhatikan dari jauh sambil mengamati gerak – gerik yang mencurigakan di sekitar lokasi.

Tiba – tiba saja sebuah cincin emas melayang keluar dari dalam lumbung, melesat ke arah istri pemilik peternakan, berubah menjadi besar, lalu masuk melalui kepala wanita itu, melingkar di lehernya, dan mencekiknya kuat.

Melihat itu, semua yang ada disana langsung berteriak histeris dan mundur ke belakang dengan ketakutan.

Sarawat dan Tine segera menolong wanita malang tersebut, berusaha menarik cincin yang mencekik leher si majikan. Namun cincin tersebut semakin kencang, membuat wajah si wanita menjadi biru dan matanya berubah menjadi putih.

Sarawat pun menoleh ke sekeliling lokasi untuk mencari siluman yang ia duga bersembunyi di antara para pekerja, sedangkan Tine berusaha menahan cincin yang mencekik leher wanita itu dengan kekuatannya. Tiba - tiba Arthit menangkap sosok seorang pekerja wanita yang mencurigakan, bersembunyi di belakang pintu lumbung ayam, sedang menyeringai sambil berkonsentrasi dengan mengarahkan tangannya untuk mengontrol cincin

Arthit segera mencari batu kerikil di sekitarnya dan melemparkannya kuat ke arah pekerja itu, membuatnya reflek menghindar dan konsentrasinya pecah.

Akhirnya cincin di leher wanita berhasil di lepaskan, tubuhnya langsung merosot jatuh ke tanah dan kehabisan nafas. Semua yang menonton terlihat syok dan ketakutan, tidak ada yang berani mendekat.

Kong segera memeriksa keadaan wanita itu dan menelpon ambulance. Ia mendapati tulang leher wanita itu patah, kondisinya kritis dan sekarat.

Sementara Sawarat mengejar siluman yang langsung melarikan diri masuk ke lumbung ayam. Melihat itu Tine juga menyusulnya, namun keduanya langsung mematung di depan pintu dan tercengang melihat pemandangan ratusan hingga ribuan ayam yang berterbangan di dalam lumbung.

Keduanya menebak, siluman tersebut pasti sudah berbaur di antaranya, dan tidak akan mudah untuk menemukannya.

Tidak lama, polisi dan ambulance pun datang, mengamankan lokasi, menginterogasi saksi, membubarkan para mahasiswa serta menyegel peternakan. Sarawat kembali di panggil ke kantor polisi untuk dimintai keterangan soal alasannya muncul di lokasi kejadian, karena ia tidak termasuk dalam grup mahasiswa. Polisi mencurigai kesaksiannya dan menyita talisman di tubuhnya, kemudian memasukkannya ke dalam penjara, menjadikannya tersangka dan menunggu proses investigasi.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Keesokan paginya, berita sedih dari dunia hiburan memberitakan insiden tragis menimpa seorang aktris, lidah gadis malang itu dipotong orang yang tidak di kenal dan dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan intensif.

Project mahasiswa pun dihentikan oleh management campus dan polisi langsung mengambil alih untuk menangani kasus tersebut dengan serius. Polisi lalu menangkap seorang pemuda yang pernah melaporkan aktris tersebut atas kasus pencemaran nama baik. Ia dicurigai atas motifnya ingin membalas dendam pada aktris tersebut, namun polisi tidak menemukan bukti atau saksi yang bisa membuktikan keterlibatannya.

Polisi pun memutuskan untuk menahannya sementara sambil mencari bukti, ia di masukkan ke dalam sel yang sama dengan Sarawat pada pagi itu.

Sarawat mengamati pria itu sejenak dan syok saat melihat bandage di kedua pergelangan tangannya, ia pun langsung menebak pria itu mencoba untuk bunuh diri.

"Aku sudah melihat kasusmu di TV pagi ini, aku tidak tau apakah aktris itu sungguh menfinahmu atau malah sebaliknya, namun mencoba bunuh diri adalah tindakan seorang pecundang..."

Pria itu seraya melototinya.

"Apa yang ingin kau katakan?" tanyanya dengan nada dingin pada Sarawat.

Sarawat mengganti topik. "Meskipun aktris tersebut tidak bisa menjaga ucapannya, tetapi memotong lidah seorang ...apakah itu tidak terlalu sadis?"

"Apakah kau curiga aku adalah pelakunya?"

Sarawat bungkam sejenak sebelum membalas. "Tidak...toh kau belum terbukti bersalah..." lalu berpikir sejenak. "Er...apakah kau punya ide tentang siapa orang gila itu?"

"Apakah kau tidak pernah mendengar bahwa sesungguhnya lidah adalah senjata untuk membunuh dirimu sendiri?" ia tidak menghubris pertanyaan Sarawat. "Mungkin, Tuhan ingin menghukumnya karena ia tidak menggunakan lidahnya dengan benar dan mengirimkan malaikat untuk mencabut lidahnya..."

"Kukira kau adalah salah satu fansnya, apakah kau tidak merasa sedih melihat artis idolamu..." Sarawat smenghela nafas dan tidak melanjutkan.

"Meskipun tanpa lidah, dia masih terlihat cantik, bukankah begitu?" balas pria itu lalu menyeringai. "Atau...kau merasa sismpati dan ingin menyumbangkan lidahmu untuknya?"

Sarawat menelan ludahnya dengan gugup dan segera menutup mulutnya rapat. Atmosfir di dalam ruanganpun tiba – tiba menjadi berat, untungnya tidak lama kemudian, seorang professor datang dan menjamin Sarawat keluar.

--------------------------------------------------------------------------------------------------

Sementara itu, Kong memutuskan untuk kembali ke peternakan mencari pelaku untuk membuktikan Sarawat tidak bersalah. Arthit dan Tine menawarkan diri untuk membantunya.

Mereka berpencar untuk mencari pelaku, Kong dan Tine mengintai rumah pemilik peternakan dan Arthit memeriksa beberapa lokasi sekitar peternakan tempat para pekerja berada. Setelah itu ketiganya berkumpul di lumbung ayam untuk mencari apakah siluman itu masih bersembunyi di dalam berdasarkan kesaksian Tine

"Maaf, aku tau ide ini sangat konyol, mungkin pelakunya sudah melarikan diri dan mungkin ia bukan manusia..." ujar Kong. "Tetapi jika kita tidak bisa menemukannya, maka Sarawat akan dituduh sebagai tersangka dan dipenjara..."

"Aku berharap dia dipenjara selamanya..." komentar Arthit spontan

Mendengar itu, Kong dan Tine langsung melototinya dan memprotes bersamaan. "Apa maksudmu?!"

Arthit terenyak seketika dan menyadari kesalahannya. "A-aku hanya bercanda..." ralatnya dan menghembuskan nafas pelan, namun Tine tau bahwa Arthit sama sekali tidak bercanda.

"Kau sepertinya tidak suka dengan Sarawat..." ujar Kong tiba – tiba dan menoleh pada Arthit. "Apakah aku boleh mengetahui alasannya?"

"K-kenapa kau berpikir begitu?" balas Arthit terkejut.

"Aku hanya merasa begitu, maaf jika aku salah..."

Arthit menggeleng dan mengganti topik. "By the way, kenapa kau tidak pernah mengunjungi jembatan lagi, apakah kau sibuk atau...ada alasan lain?"

Ekspresi Kong berubah seketika saat mendengar pertanyaan itu dan membalas. "Aku...sudah mendengar apa yang terjadi pada Namtan dari Sarawat, jadi kupikir tidak ada gunanya terus menunggu di sana..."

Arthit mengangguk setuju dan tersenyum, tiba – tiba saja Tine menimpali dan bertanya penasaran.

"By the way, kenapa kau menunggu Namtan di atas jembatan itu?"

Kong kembali mengenang memorynya bersama gadis itu sejenak dan menjawab. "Aku bertemu denganya pertama kali di jembatan itu, aku menolongnya saat ia hampir tertabrak mobil, dan setelah itu aku menyadari bahwa ia selalu mengunjungi jembatan itu setiap hari...dan aku selalu memperhatikannya diam – diam, hingga suatu hari aku memberanikan diri berbicara padanya..."

"Apa kau lupa, kita juga bertemu pertama kalinya di atas jembatan itu dan kau juga menyelamatkanku dari tertabrak sepeda...." potong Arthit tiba – tiba mengalihkan perhatiannya.

"Aku tidak akan melupakannya..." ujar Kong.

"Sungguh?"

Pria itu mengangguk meyakinkannya sambil tersenyum lebar.

"Kita juga sering mengobrol dan menghabiskan waktu bersama di jembatan itu selama ini..."

"Aw, apakah kau menungguku disana?"

"Ya..."

"Maaf, aku tidak tau..."

"Jika kelak aku juga tiba – tiba menghilang..." Arthit mengganti topik. "Apakah kau juga akan menungguku disana?"

Senyum di wajah Kong menghilang seketika, ia memandang ke dalam mata Arthit lurus dan bertanya. "A-apakah kau juga akan meninggalkanku?"

Arthit terkejut mendengar pertanyaannya dan bertanya – tanya apa maksud Kong bertanya seperti itu.

"Disini panas sekali, aku ingin keluar mencari udara segar..." tiba – tiba Tine menyela. "Kalian lanjutkanlah mencari! Aku ingin ke toilet..." ia pun pamit dan segera meninggalkan tempat itu.

Setelah Tine pergi, Arthit membawa sebelah tangannya menggenggam sebelah tangan Kong dan menatap ke dalam matanya lurus, pria itu tampak terkejut namun ia tidak bertanya dan membalas tatapan Arthit.

"Jika kukatakan....bahwa kita pernah bertemu pada kehidupan sebelumnya....apakah kau percaya?" tanya Arthit dengan ekspresi serius padanya.

"Huh?" seru Kong bingung dan tercengang. "Er...bagaimana kau tau? Memangnya kau bisa melihat masa lalu?"

Arthit mengangguk. "Kau ingin mengetahui masa lalumu?"

Kong tampak ragu - ragu sejenak dan memicingkan matanya. "Kau tidak sedang bercanda, kan?"

Arthit tidak membalas, ia lalu mengeluarkan pena emas dan meletakkannya di tangan Kong, lalu menggenggamnya kedua tangan Kong erat. 

"Lihat ke dalam mataku..." pinta Arthit.

Ia lalu berkonsentrasi dan mentransfer beberapa memorynya pada Kong. Pupil Kong membesar dan ia bisa melihat dirinya sedang menyisir rambut seorang wanita dan syok saat melihat wajah wanita itu dari cermin di depannya. 

"Kau pernah mengatakan...pada kehidupan berikutnya tidak perduli aku manusia atau siluman, tua ataupun muda, pria maupun wanita, kau akan selalu..."

Tiba – tiba koneksinya terputus saat Arthit menyadari ada gerakan yang mencurigakan di sekitar mereka, ia langsung menoleh ke tengah ruangan dan menghentikan kalimatnya seketika. Arthit memindai sekelilingnya sejenak, lalu memejamkan mata dan mencoba berkonsentrasi untuk mencium aroma siluman ayam tersebut.

Sejenak kemudian, ia kembali membuka matanya dan akhirnya menemukan lokasi siluman tersebut, lalu mendekatinya dengan hati - hati, namun saat hampir menangkapnya, tiba – tiba saja seluruh ayam berterbangan ke segala penjuru menghalangi pemandangannya.

Selanjutnya tiba – tiba saja sebuah cincin emas melayang ke arahnya, beruntung ia segera mengelak dengan gesit dan menghindar dengan gerakan yang sangat mulus. Sementara Kong masih terkejut dengan apa yang dilihatnya dan mematung di tempat seperti terhipnotis.

Siluman itu menjadi gusar karena tidak bisa menyentuh Arthit, kemudian ia merubah targetnya ke arah Kong. Cincin melayang ke arahnya lurus seperti peluru, Kong pun terenyak seketika dan melangkah mundur dengan terhuyung lalu reflek memejamkan matanya. 

Namun cincin itu berhenti sebelum mengenai Kong, dimana ujung sebuah pedang berada di tengahnya, membuatnya berputar di udara sejenak, sebelum Arthit melemparkan benda itu kembali ke pemiliknya. Setelah itu, Arthit berpura - pura mendorong Kong dan jatuh ke tanah, pria itu langsung membuka matanya sambil meringis kesakitan.

Siluman ayam akhirnya menunjukkan dirinya. Kong membeku seketika dengan wajah pucat saat melihat sosok wanita yang berdiri di hadapan mereka, dengan cakar yang tajam, mata yang menyala, dan terdapat sebuah cincin di pergelangan kaki. Kong menelan ludah sebelum bangun dan membantu Arthit, selanjutnya ia menarik napas dalam dan melangkah maju untuk melindungi Artthit.

"K-kau siluman ayam?!" tanya Kong dengan nada gemetaran, ia masih mengira dirinya sedang bermimpi.

Mahluk itu menatapnya tajam dan tidak menjawab, lalu kembali melancarkan serangan, namun tiba – tiba saja sebuah pedang melayang ke arahnya dari arah belakang, menyadari hal itu ia segera mengelak, lalu melompat ke seluruh ruangan untuk menghindari pedang yang di kontrol oleh Arthit dari belakang Kong.

Kong menyaksikan apa yang terjadi dengan keheranan selama beberapa saaat sebelum menoleh ke belakang dan pedang pun jatuh ke lantai. Siluman ayam segera mengambil kesempatan itu untuk melarikan diri melalui kipas ventilasi yang rusak. Kong kembali menoleh, dan mahluk itu telah lenyap dari pandangannya begitu juga dengan pedangnya.

Pada saat yang sama Tine dan Sarawat muncul di depan pintu dengan ekspresi tercengang melihat keadaan lumbung ayam yang berantakan.

"P'Sarawat?!" seru Kong menatapnya sejenak dengan ekspresi kaget dan menghembuskan nafas lega.

"Kong...kau baik - baik saja?"

"Ya, bagaimana kau bisa keluar?" tanya Kong mengganti topik.

"Professor Khan datang dan menjaminku keluar, ia merasa bertanggung jawab karena telah memberikan tugas projek berbahaya itu pada kalian..."

"Oh, baguslah..." komentar Kong singkat. "Karena aku gagal menangkap pelakunya untuk membuktikan bahwa kau tidak bersalah..."

"Tine sudah menceritakan semuanya padaku, bagaimana kalian bisa begitu bodoh dan berpikir untuk menangkap siluman itu sendiri?" protes Sarawat. "Ingat, aku adalah pembasmi siluman!"

"Well, kami baik – baik saja..." sahut Kong. "Terima kasih padamu..."

"Ha?" seru Sarawat bingung. "Apa maksudmu?"

"Jadi ia masuk dan keluar melalui lubang ini, pantas kita tidak bisa menemukannya..." Arthit langsung menyela, mengalihkan perhatian semuanya sambil memeriksa sebuah lubang ventilasi di tanah dimana siluman itu kabur. "Sebaiknya kita menutupnya lain kali..."

Sarawat menghampirinya, lalu menendang kipas dengan kuat hingga terlepas dan menjulurkan kepalanya keluar untuk melihat kemana siluman itu pergi.

"Jika aku adalah siluman ayam, aku akan bersembunyi di luar dan memenggal kepalamu saat ini..." ujar Arthit dan segera berdiri lalu meninggalkan tempat itu.

Sarawat bergidik seketika dan langsung menarik kepalanya kembali, melototi punggung pria itu lurus dengan ekspresi syok. Tine berusaha menahan tawa, sementara Kong tercengang dan bertanya – tanya apakah pria itu serius. Mereka pun kembali ke asrama Kong bersama – sama untuk membahas masalah ini dan merencankan langkah selanjutnya.

to be continue....

Continue Reading

You'll Also Like

17.5K 1K 9
Ini cerita gay/homo/yaoi yg ga suka/homphob mohon menjauh.Terimakasih
7.3K 552 13
magnus berharap bertemu belahan hatinya setelah berabad abad menahan diri dari segala hubungan
618K 28.2K 38
Judul Sebelumnya : My Cold Husband Selena Azaerin, itulah namanya, walau dirinya bekerja sebagai agen intelijen negara, dia tak pernah kehilangan sif...
8.4K 788 7
#NS MultyChallenge #NSMCC Naruto adalah pujaan hati Sasuke, begitu pula sebaliknya. warn: Mature