My Cold Neighbor | Kang Taehy...

By nitoktaa_

95.3K 13.7K 6.2K

[COMPLETED] Ini kisahnya Kim Ayra setelah tetanggaan sama Kang Taehyun. More

PART 1: First Time Conversation
PART 2: New Neighbor
PART 3: Ayra's Hobbies and Principles
PART 4: Message
PART 5: Care
PART 6: Become Friend
PART 7: Jealous?
PART 8: Broken Heart
PART 9: Shy
PART 10: Relent
PART 11: Distance
PART 12: Getting Further
PART 13: Blasphemed
PART 14: Sick
PART 15: Who's Yeji?
Kenalan dulu yuk
PART 16: Time With..
PART 17: Uncovered
PART 18: Disappointed
PART 19: Ice Cream
PART 20: Explanation
PART 22: Threat
PART 23: Really Hero
PART 24: Birthday Ayra
Suara dari Kang Taehyun
Suara dari Choi Soobin
Suara dari Kim Ayra
PART 25: Te Quiero
PART 26: Mall
PART 27: Back
PART 28: Just With You
PART 29: Cousin
PART 30: Mutually Open
PART 31: Beomgyu's Problem
PART 32: Goodbye
PART 33: At This Time
PART 34: Problem
PART 35: Farewell
PART 36: About Long Distance Relationships
PART 37: Ex-Boyfriend
PART 38: The New Story Of Beomgyu & Soobin
PART 39: Tempted
PART 40: Surrender?
PART 41: Taehyun Decision
PART 42: Which Is Actually
PART 43: Go To Busan
PART 44: Drop
PART 45: Heartbeat
PART 46: Only Two Of
PART 47: Double Couple
PART 48: Friendship
PART 49: Haeundae
PART 50: HyunrAnniv
PART 51: Kang Group In Here
PART 52: Hunch
PART 53: What's Wrong With Ayra?
PART 54: Coma
PART 55: Expire?
PART 56: Because Of You
PART 57: Palsied
PART 58: Regret HAN
PART 59: Great Love
PART 60: Practice Walking
PART 61: Back To School
PART 62: Has Recovered
Question
PART 63: Graduation
Answer
PART 64: Ayra Has Another?
PART 65: Surprise From Snow White
PART 66: Surprise From Prince (Marry Me)
PART 67: With Family
PART 68: With Friends
PART 69: Preparation
PART 70: Preparation Pt. 2
PART 71: Special Day (END)
EXTRA PART (1): Welcome Baby
EXTRA PART (2): Twins
COMEBACK??!!
AUTHOR BALIK LAGI!!!
READY!!
Episode 1: The Beauty Of Youth
Episode 2: Reuni
Promosiiii

PART 21: Sincere

1.2K 213 119
By nitoktaa_

Sebelumnya aku pengen ngucapin Happy Anniversary 7st Years uri Bangtaaaann🎉💜💜, seniornya tomorrowXbersama😙





Ayra turun dari motor Soobin setelah Soobin standarin motornya didepan rumah Yenny.

Soobin juga turun dari motornya terus natap Ayra yg celingukan.

"Ra,"

Ayra noleh ke Soobin.

"Ayo masuk."

"Ngg, tiba-tiba kok aku malu ya kak."

Soobin tertawa ringan membuat Ayra bingung.

"Kamu biasanya juga malu-maluin.."

Sontak Ayra melotot lalu mukul lengan Soobin.

"Tuh, galak juga."

"Kaaakk, aku pulang aja deh!"

Soobin terkekeh, "Jangan ngambek, mau ketemu Yenny gak?"

Ayra ngangguk.

"Yaudah ayo masuk."

Soobin megang tangan Ayra, tapi Ayra langsung ngelepasin secara pelan.

"Jangan gini kak, aku gak mau Yenny salah paham."

Soobin tersenyum, "Iya, aku ngerti. Ayo."

Mereka jalan bersebelahan menuju pintu utama rumah Yenny.

Soobin mengetuk pintu beberapa kali.

"Iya sebentar!" Teriakan dari dalam.

Ayra natap Soobin.

"Suara Yenny." Ujar Soobin yg paham sama maksud tatapan Ayra.

Ayra ngangguk-ngangguk.

Ceklek

Pintu terbuka.
Seorang gadis tersenyum menyapa Soobin yg berdiri tepat di hadapannya.

Soobin balas tersenyum, lalu gadis itu menatap Ayra yg berdiri disamping Soobin.

"Ayra ya," ujarnya dengan ekspresi antusias.

Ayra tersenyum kaku, kemudian ngangguk.

"Halo, aku Yenny."

"Ohh ini Yenny, hai."

Keduanya tersenyum.

"Ayo masuk," ajak Yenny.

Mereka bertiga masuk lalu Yenny mempersilahkan mereka duduk disofa ruang tamu.

Yenny beranjak ke dapur buat bikinin minuman, lalu dia kembali lagi ke ruang tamu sambil membawa nampan berisi tiga gelas sirup.

Yenny meletakkan nampan di meja, kemudian dia duduk di sofa single.

"Padahal kalo mau bikin minum bilang ke aku, biar aku yg bikinin." Ujar Soobin.

Yenny tersenyum, "Karena sekarang tamunya adalah Ayra, jadi aku pengen aku yg menjamu dia."

Sontak Ayra ikut tersenyum.

"Terimakasih Yenny."

Yenny ngangguk, "Kamu manis banget Ra." Pujinya sambil natap lekat kearah Ayra yg duduk disamping Soobin.

Ayra melirik Soobin yg ternyata juga lagi senyum ke dia.

"Em, makasih. Tapi kamu lebih cantik loh."

Soobin sama Yenny terkekeh lihat Ayra yg garukin kepalanya.

"Jangan canggung, anggap aja kita udah kenal lama." Ucap Yenny.

"I-iya."

"Mama sama Papa kamu mana?" Tanya Soobin.

"Mama Papa masih di kantor. Tapi nggak sesibuk di perusahaan Jerman, disini mereka nggak sampe malem pulangnya."

Soobin mengangguk mengerti.

"Ada apa, sampe Ayra di ajak kesini?" Tanya Yenny, sebenarnya dia agak gugup berhadapan sama Ayra.

"Bukan ngajak, tapi Ayra yg mau."

Yenny langsung natap Ayra lagi.

"Em, jangan salah paham. Aku pengen ketemu kamu, karena pengen jalin pertemanan. Bukan buat hal-hal jahat kok."

Yenny terkekeh, "Iya Ra. Aku tau kamu orang baik. Aku minta maaf ya.."

Ayra ngerutin keningnya.

"Kenapa minta maaf?"

"Karena Soobin mau jagain aku, jadi putus sama kamu."

Ayra tersenyum tulus.

"Kamu yg lebih butuh kak Soobin, Yen."

Soobin cuma diam, dia ngasih ruang buat pacar dan mantannya ngobrol.

"Tapi kamu pasti kaget banget lihat postingan Soobin waktu itu kan.."

Ayra ngangguk, "Kaget banget. Tadinya aku pikir dia itu playboy, tapi setelah dia jelasin semuanya. Aku jadi paham kalau aku yg harus ngalah buat kalian. Lagian aku juga udah ikhlas kok Yen.."

Ayra ngelirik Soobin yg senyum ke dia, Ayra juga balas tersenyum.

Yenny tersenyum tulus.

"Aku mengerti kenapa Soobin bisa cinta sama kamu Ra, kamu berhati baik."

"Kamu yg lebih baik Yen, kamu juga punya hati yg tulus. Kamu ngizinin kak Soobin buat pacaran sama aku, padahal kamu sangat butuh kehadiran kak Soobin. Aku tahu itu nggak mudah buat kamu, tapi aku yakin kamu kuat."

Bahkan Ayra menggenggam tangan Yenny, keduanya tersenyum manis.

Soobin yg melihat itu juga tersenyum manis.

"Terimakasih Ra."

"Iya Yen. Mulai sekarang kita berteman ya."

Yenny mengangguk semangat membuat Ayra tersenyum lagi.

Disini Yenny yg lebih tua dari Ayra, tapi Ayra bisa bersikap dewasa layaknya seorang kakak untuk Yenny.

"Makasih banyak Ra." Ujar Soobin.

"Iya kak, sama-sama." Balas Ayra dengan tulus.

Tiba-tiba Hp Ayra berbunyi, Ayra melepas genggaman tangannya sama Yenny lalu ngerogoh saku bajunya.

"Taehyun," gumam Ayra, tanpa pikir panjang dia langsung geser tombol hijau dan nempelin Hp nya ditelinga kanan.

"Ya Tae,"

"Ay, Ayah Bunda lo pulang. Mereka nanyain lo, kunci rumah ada di lo kan.."

"Lah biasanya gw taruh kunci rumah di bawah pot bunga di teras depan."

"Katanya gak ada Ay,"

"Bentar-bentar.."

Ayra ngobrak-abrik isi tasnya, sampe dia juga ngeluarin diary nya.

Soobin sama Yenny saling melirik dengan heran.

Kemudian Ayra nyengir setelah nemuin kunci rumahnya di dalam tas.

"Hehe, iya Tae, ada sama gw."

"Yeu dasar."

"Terus sekarang Ayah Bunda gimana? Lagi selonjoran di teras?"

"Ngaco. Di rumah gw nih."

"Oh yaudah, gw juga udah mau pulang kok."

"Gw jemput aja ya."

Ayra mikir sejenak kemudian dia ngangguk.

"Boleh deh, tapi lo kan gak tahu rumah Yenny."

"Gw tahu. 15 menit gw nyampe."

"Hah--"

Tut.. tuutt..

Ayra natap layar Hp nya dengan muka bingung.

"Kenapa Ra?" Tanya Soobin.

Ayra beralih natap Soobin.

"Ini Taehyun bilang mau jemput aku, katanya dia tahu rumah Yenny. Tahu darimana coba kan,"

Soobin tersenyum, "Dia emang tahu. Dulu dia pernah nganter aku kesini."

Ayra garukin kepalanya, itu kalau ada Taehyun pasti di tegur tuh garukin kepala mulu dari tadi.

"Heran deh, kemarin bilang tahu rumah Seonghee karena pernah nganter Beomgyu. Terus sekarang tahu rumah Yenny karena dulu pernah nganter Kak Soobin kesini.. si Taehyun jadi tukang pengantar orang pacaran apa gimana sih.."

Soobin sama Yenny sontak terkekeh.

"Jadi kamu pulang sama Taehyun aja?" Tanya Soobin lagi.

Ayra ngangguk, "Dia bilang 15 menit bakal nyampe sini."

"Ngawur dia tuh, jarak dari komplek kalian ke rumah Yenny itu hampir satu jam kalau naik motor. Kalaupun ngebut ya mungkin bisa 45 menitan.." - Soobin.

"Loh, Taehyun sama Ayra sekomplek?" Tanya Yenny.

"Iya, belum lama sih Taehyun pindah ke komplek Ayra." Ucap Soobin.

Sedangkan Ayra nya malah mikirin Taehyun.

"Emang ya si dingin yg satu itu kalau ngomong asal nyeplak aja. Padahal dia tahu kalau jarak dari sana ke sini tuh jauh." - Ayra.

"Permisiiii.."

Ketiga manusia itu noleh kearah pintu yg terbuka.

Bukan, itu bukan Taehyun.
Tapi Yeji.

"Eh Ji, sini." Ujar Yenny.

Yeji tersenyum lalu masuk dan dengan tidak disangka malah duduk disamping Ayra.

Soobin pindah ke sampingnya Yenny, ngasih ruang buat Ayra sama Yeji.

"Ra, maafin gw ya."

Ayra natap Yeji, detik kemudian dia tersenyum.

"Nggak apa-apa kak, gw udah tahu semuanya dari kak Soobin.
Lo bukan jahat, tapi lo lagi berusaha nurutin keinginan sepupu lo, yg pengen lihat kak Soobin punya pengganti. Iya kan.."

Yeji nggak nyangka Ayra ternyata sedewasa itu, dia tersenyum tulus.

"Lo emang istimewa Ra, lo pantas dapat yg terbaik."

Ayra tersenyum, "Gw udah ikhlas. Dan gw pengen damai sama kalian. Gw pengen ikut kalian buat nyemangatin Yenny."

Soobin, Yenny dan Yeji tersenyum manis mendengar perkataan tulus dari Kim Ayra.

Ayra tersakiti, tapi dia bisa dengan cepat memaafkan mereka dan mencoba mengikhlaskan semuanya.

Tiba-tiba terdengar suara klakson motor dari luar.

"Ah, itu pasti Taehyun."

Ayra ngambil tasnya dan langsung keluar.

Soobin sama Yenny ngelirik jam dinding lalu saling natap kaget.

"Kenapa?" Tanya Yeji.

"Taehyun beneran nepatin janjinya ke Ayra." - Yenny.

"Janji apa?" Tanya Yeji lagi.

"Dia bakal jemput Ayra, dan bakal sampai dalam waktu 15 menit. Padahal jarak dari komplek mereka ke sini itu jauh." - Soobin.

Yeji noleh kearah pintu, lalu dia keluar di ikuti Soobin dan Yenny.

Yg pertama kali mereka lihat adalah,

Taehyun yg masih nangkring di motor dengan dua kakinya menapak di tanah buat nyangga motornya.

Dan Ayra yg berdiri membelakangi Taehyun, Taehyun nya lagi ngumpulin anak rambut Ayra.

"Mau di gimanain?" Tanya Taehyun sambil miringin sedikit kepalanya.

"Cepol aja, atau di apain terserah deh. Yg penting jangan berantakan."

"Oke."

Akhirnya Taehyun nyepol rambut Ayra dengan cara sederhana.

"Udah tuh."

Ayra balik badan natap Taehyun sambil ngeraba cepolan rambut hasil dari Kang Taehyun.

"Ini nanti lepas gak kena angin?"

"Kalau lepas, terus berantakan, nanti sampe rumah gw bantu rapiin."

Oke, Ayra ambyar lagi.

"Tapi cepolannya kok bisa banget sih, lo belajar darimana?"

"Sering disuruh nyepolin rambut Taera dulu, pas dia masih kecil."

Ayra ngangguk-ngangguk.

"Makasih ya."

"Iya, lain kali bawa cadangan tali rambut. Biar kalau satu ilang, masih ada lagi."

"Iya Taehyun."

"Ehem.."

Taehyun sama Ayra noleh kearah teras rumah Yenny. Ada Soobin, Yenny, Yeji yg lagi lihatin mereka dengan gemas.

Lalu Soobin deketin dua manusia itu.

"Tae, gw udah jelasin semuanya sama Ayra, dia juga udah maafin gw. Jadi kita baikan ya," ujar Soobin dengan senyumnya.

Taehyun terkekeh lalu dia mengangguk.

"Gw nggak pernah marah sama lo Bang, cuma kecewa aja lo nyakitin Ayra dengan cara kayak gitu. Jadi emosi, sorry ya kemarin gw mukulin lo."

"Brutal banget sih lo kemarin, tapi gw ngerti kok. Kita sama-sama minta maaf aja."

Taehyun ngangguk, Soobin meluk Taehyun ala cowok membuat Ayra dan Yenny tersenyum.

'Hah, gw lega kalau begini. Nggak ada yg perlu di sembunyiin lagi.' Batin Yeji.

"Ayo Ay."

Ayra ngangguk lalu senyum kearah Yenny dan Yeji.

"Ayra nya pulang dulu ya." Pamitnya dengan nada lucu.

Membuat Yenny, Yeji, Soobin terkekeh gemas.
Taehyun juga tersenyum sambil natap Ayra penuh arti.

Ayra udah mau naik ke motor tingginya Taehyun, tapi..

"Jangan naik!"

Mereka natap Taehyun heran.

"Maksudnya?" Tanya Ayra seraya mengerutkan keningnya.

Taehyun melepas jaketnya lalu melemparnya ke Ayra.

"Lupa ya lo, paha tuh."

Ayra sontak nyengir, lalu dia ngikat jaket Taehyun di pinggangnya.

"Astaga Tae, gw kira kenapa." - Soobin.

Taehyun nyengir ke Soobin.

"Gw gak mau banyak cowok ngelihatin Ayra dengan tatapan lapar karena lihat pahanya."

Ayra tersenyum manis.
Bahkan Soobin, Yenny, Yeji aja ikut tersenyum dengar ucapan Taehyun.

Lalu Ayra naik ke boncengan motor Taehyun.

"Duluan ya." Pamit Taehyun dan Ayra barengan.

Tiga manusia itu mengangguk.
Taehyun pun melajukan motornya menjauh dari pekarangan rumah Yenny.

Soobin, Yenny dan Yeji masuk.

"Taehyun perhatian banget sama Ayra." Ujar Yeji.

"Itu yg gw maksud sebagai pelindung Ayra Ji." - Soobin.

"Menurut aku yg kenal Taehyun juga sejak lama, dia nggak pernah gitu kan sama cewek." - Yenny.

Soobin dan Yeji mengangguk.

"Ayra itu cewek pertama yg di perlakuin manis sama Taehyun." - Soobin.

"Kalau Chaeryeong?" - Yeji.

"Taehyun perlakuin Chaeryeong layaknya teman biasa. Kalau ke Ayra beda, dia kayak spesial-in Ayra. Itu yg ngebuat gw yakin kalau Ayra bakal jauh lebih bahagia sama Taehyun."

Yenny dan Yeji tersenyum.
Tiba-tiba pandangan Yeji tertuju pada sebuah buku berwarna pink tergeletak di sofa.

"Buku siapa?" Tanya Yeji seraya ngambil buku itu.

"Lah, diary Ayra." Ujar Soobin.

"Eh telfon-telfon, ini pasti privasi banget." - Yenny.

"Jangan. Sini aja sama gw."

Yeji ngasih buku diary Ayra ke Soobin.

"Jangan bilang ke Ayra kalau buku diary nya ada di Soobin." Ucap Soobin.

"Loh kenapa? Nanti Ayra pasti nyariin." - Yenny.

"Pasti. Tapi kalian berdua diam. Aku mau ngasih buku diary nya ke Taehyun nanti."

"Kenapa Taehyun?" - Yeji.

Soobin senyum, "Harus ada sesuatu buat nyatuin mereka. Karena mereka nggak akan ada yg berani ngungkapin duluan."

Yenny dan Yeji saling ngelirik dengan bingung.

My Cold Neighbor

Taehyun berhentiin motornya tepat didepan rumahnya.

"Turun Ay."

"Ngantuk Tae.." ujar Ayra sambil merem-melek.

Taehyun noleh ke Ayra yg nyenderin pipinya di punggung Taehyun.

"Gw mau turun dulu, awas."

Ayra negakin badannya, tapi masih nggak mau turun dari motor.

Taehyun turun duluan lalu ngangkat tubuh Ayra ala koala.

Karena udah ngantuk banget, Ayra ngelingkarin kedua kakinya di pinggang Taehyun dan meluk leher Taehyun sambil mejamin matanya.

"Jangan di jatuhin ya Tae.." ujar Ayra dengan suara khas orang ngantuk.

"Iya, udah merem aja."

Ayra nurut, dia merem aja udah.
Taehyun ngebawa Ayra masuk ke rumahnya.

Orang tua mereka plus Taera yg lagi pada ngumpul di ruang tamu sontak kaget lihat Taehyun gendong Ayra ala koala begitu.

"Ayra kenapa Taehyun?" Tanya Neehra sama Jihye barengan.

"Em, Ayra nya ngantuk banget Bun, Tan.."

"Astaga, anak ini kalau udah ngantuk berat gak bakal kuat jalan. Turunin aja Tae, biar Om yg gendong." Ujar Seokjin.

"Kasihan jangan di turunin asal, turuninnya di sofa sini." Ujar Seungyoon.

Taehyun ngangguk lalu dia jalan menuju sofa dan berniat nurunin Ayra di sofa.

Tapi Ayra meluk leher Taehyun erat banget jadi Taehyun malah ikut terjatuh nindih Ayra di sofa.

Orang tua mereka terkejut, bahkan Taera aja sampe melotot.

"Kak Ay gak mau lepas dari Bang Tae kayaknya," ujar Taera sambil cekikikan.

Orang tua mereka malah ikut cekikikan.

Taehyun berusaha jaga jarak karena mukanya sama Ayra tadi terlalu dekat.

kedua kaki Ayra yg udah lepas dari pinggang Taehyun langsung di selonjorin sama Neehra.

Tapi kedua tangan Ayra gak mau lepas dari leher Taehyun.

"Kayaknya kamu harus diam gitu aja deh Tae, tungguin sampe Ayra bangun." Goda ayahnya, Seungyoon.

"Ayaahh.."

"Gapapa Tae, lepasin paksa aja." Ujar Seokjin.

Taehyun ngelepas kedua tangan Ayra dari lehernya secara paksa.

Berhasil.
Taehyun menghembuskan nafas lega, dia ngangkat sedikit tubuh Ayra buat ngelepas tasnya, lalu Taehyun membaringkan Ayra lagi.

"Ini Tan, tadi Ayra bilang kuncinya ada di tas."

Neehra ngangguk sambil senyum, dia ngambil tas Ayra.

Lalu Taehyun melepas jaketnya dari pinggang Ayra, dan ngegunain jaket itu buat nutupin paha Ayra.

Taera dan orang tua mereka tersenyum melihat perlakuan manis Taehyun.

"Kamu udah kayak suaminya aja Tae." Ujar Jihye.

"Buuunn.."

Mereka cekikikan lagi.

"Bapak sama Ibu gak apa-apa kalau mau istirahat di rumah, Ayra biar disini aja dulu. Kasihan kalau harus di angkat-angkat terus." Ujar Seungyoon.

"Apa tidak merepotkan Pak?" Tanya Seokjin.

"Sama sekali tidak Pak, kita kan tetangga."

Seokjin sama Neehra ngangguk.

"Kalau begitu kami titip Ayra sampai dia bangun." Ucap Seokjin yg di angguki orang tua Taehyun.

"Mohon maaf, kalau Ayra nanti bangun suka langsung nanyain makan." - Neehra.

"Tidak apa Bu, itu nanti biar saya yg urus." Ucap Jihye.

Neehra tersenyum lalu dia dan Seokjin pamit.

"Kak Ayra mau tidur di sofa aja gitu, takut ngegelinding kebawah." Ujar Taera.

"Gak apa-apa, nanti abang yg jagain." Ucap Taehyun.

"Ya udah, Bunda sama Ayah ke kamar dulu. Baru pulang soalnya." Ujar Jihye.

"Iya, Ayah sama Bunda istirahat aja." Ucap Taehyun.

Seungyoon nepuk pundak Taehyun.

"Semoga sukses jagain calon istrinya."

"Ayaaahh!"

Taera auto ngakak.
Seungyoon langsung berlari ke lantai atas, Jihye hanya menggeleng sambil tersenyum lalu dia menyusul suaminya.

Taehyun ngelepasin sepatu dan kaos kaki Ayra.

"Bang, kak Ay masa gak di gantiin bajunya,"

Taehyun ngelirik adiknya.

"Yaudah gantiin gih sama kamu, abang ke dapur. Kalau udah selesai, panggil abang."

"Oke, abang jangan ngintip."

"Nggak Ra!"

Taera cekikikan lihat Taehyun yg kesal, mungkin karena di ledek berkali-kali.

Taehyun langsung lari ke dapur.
Taera beranjak menuju kamarnya dulu ngambil baju sama celana santai.

Lalu Taera balik lagi, dengan telaten dan hati-hati dia gantiin seragam Ayra pake baju dan celana miliknya.

Taera tersenyum lihat muka damai nya Ayra.

"Aku berharap kak Ay itu jodohnya Bang Tae." Gumam Taera.

Beberapa menit kemudian Taera selesai gantiin baju Ayra.

"Bang Tae, udah." Taera sedikit berteriak.

Dengan ragu-ragu Taehyun menuju ruang tamu, takutnya Taera bohong.

Dia bernafas lega saat lihat Ayra udah ganti baju sama celana.

"Kamu kalau mau istirahat, ke kamar aja." Ucap Taehyun.

"Iya Bang, Taera ngantuk."

"Yaudah tidur gih."

Taera ngangguk lalu dia beranjak menuju kamarnya di lantai atas.

Taehyun duduk di karpet, tepat disamping sofa yg di tiduri Ayra.

Taehyun melipat baju seragam Ayra lalu meletakkannya di sofa sebelah.

Matanya menatap dalam ke muka Ayra.

"Manis banget sih Ay." Gumam Taehyun.

"Tae,"

Taehyun noleh, Jihye menghampirinya dengan mata yg terlihat mengantuk.

"Kenapa bunda turun?"

"Pengen nyiapin makan buat Ayra. Takut dia keburu bangun."

"Bunda istirahat aja, biar Taehyun yg bikin makanan buat Ayra."

"Kamu yakin? Kamu pasti capek habis jemput Ayra di lokasi yg jauh."

"Bunda lebih capek, bunda istirahat ya."

Jihye tersenyum, "Ya udah."

Tidak ada yg bisa membantah kalau Taehyun sudah melarang.
Kecuali sang Ayah.😂

Jihye kembali ke kamarnya.

Taehyun nyibakin poni Ayra yg nutupin sebagian muka Ayra, lalu dia beranjak menuju dapur.

Taehyun mulai berkutat sama kegiatan memasaknya.

Saat lagi ngirisin bawang, seseorang masuk ke dapur dan duduk dikursi pantry.

"Eh Ay, udah bangun," ujar Taehyun seraya natap Ayra yg duduk dihadapannya.

Ayra ngangguk sambil senyum.

"Siapa yg gantiin baju gw Tae?"

"Taera tadi."

"Oh, kirain lo."

"Ngaco."

Ayra terkekeh, dengan muka khas orang baru bangun tidur.

"Ayah Bunda mana?"

"Pulang duluan. Tadi lo tidurnya pulas banget kayak orang mati."

"Nyumpahin lo?!"

"Nggak Ay, perumpama doang."

Ayra mendengus.

Ayra natap Taehyun yg berdiri dihadapannya lagi sibuk sama peralatan dapur.

"Mau masak apa Tae?"

"Nasi goreng kimchi, lo suka?"

Ayra ngangguk, "buat siapa?"

"Buat lo Ay. Kata Tante Neehra, lo kalau baru bangun tidur biasanya langsung nanyain makan."

Ayra sontak nyengir.

"Tadi juga pengen nanyain makan, tapi malu."

Taehyun tersenyum, "ini makanya gw langsung nyiapin sebelum lo minta."

"Lo emang pengertian banget Tae."

"Gak usah pake banget, terlalu berlebihan."

Ayra tersenyum, dia merhatiin Taehyun yg sekarang membelakanginya.

Cowok itu mulai sibuk sama penggorengan.

Ayra beranjak menghampiri Taehyun.

Entah dorongan darimana, Ayra meluk Taehyun dari belakang ngebuat Taehyun terbelalak.

"Ay.."

"Hm," Ayra nyenderin pipinya di punggung Taehyun sambil mejamin matanya.

"I-ini gw susah geraknya."

Ayra tersenyum lalu ngelepas pelukannya.
Taehyun berusaha bersikap normal.

"Ngapain sih meluk tiba-tiba." Ujar Taehyun sambil fokus sama masakannya.

"Gak tahu, kalau didekat lo bawaannya pengen meluk terus."

Perlu di ingat, Ayra ini si cewek yg tukang nyeplos.

Taehyun sampe harus berusaha netralin debaran jantungnya.

Ayra beralih menuju wastafel lalu mencuci mukanya, lalu dia duduk lagi dikursi pantry.

Beberapa saat kemudian nasi goreng kimchi buatan Taehyun pun jadi.

Taehyun ngeletakin sepiring nasi goreng kimchi buatannya di meja pantry.

Lalu dia ngambil segelas air minum dan duduk disamping Ayra sambil ngeletakin minuman di meja.

"Gih makan."

Ayra ngangguk lalu langsung makan nasi goreng kimchi nya.

"Enak banget." Puji Ayra dengan mata berbinar.

Taehyun tersenyum.

"Lo nggak makan?"

Taehyun menggeleng, "gw gak biasa makan jam segini, nanti aja makan malam."

Ayra melirik jam dinding di dapur, pukul 05:00 KST.

"Nggak kayak gw ya, jam berapapun itu kalau bangun tidur ya mesti makan."

Taehyun tersenyum lagi.

"Nggak apa-apa. Biar subur badannya."

Ayra berdecak," Gendut dong gw."

"Yg gendut itu bahagia."

"Lo bahagia gak?" Tanya Ayra.

"Gw setiap hari bahagia." Ujar Taehyun nya.

"Tapi kok nggak gendut,"

Taehyun terkekeh lalu mengacak pelan rambut Ayra.

"Pertumbuhan cowok itu ke atas, Kalau cewek kebanyakan kesamping."

Muka Ayra langsung horor.

"Lo mau di kerubut sama cewek-cewek yg berbadan subur ya Tae!"

Tawa Taehyun meledak.

"Maaf-maaf. Bercanda doang, makan lagi ya.."

Ayra ngelirik sinis dulu ke Taehyun baru setelah itu dia lanjut makan lagi.

Taehyun selalu gemas sama semua tingkah dan sikap Ayra, jadi dia nyubit hidung Ayra sampe ditarik gitu.

"Hmmmm.. diem gw lagi makan."

Taehyun terkekeh lihat hidung Ayra yg memerah saat dia kepas cubitannya.

Ayra natap Taehyun kemudian nyubit hidung Taehyun, sebentar tapi cukup keras.

Taehyun malah tersenyum geli karena tangan mungil Ayra sama sekali nggak nyakitin hidungnya, malah berasa lembut banget nyubitnya.


3000 kata lebih loh inii, mana ngetiknya sambil nguap mulu tiap detik😂 mata udah merem melek pula😂

Jangan lupa vote dan coment yaakk😉
Kalian pasti ngerti kan gimana caranya menghargai penulis?😊😙

Continue Reading

You'll Also Like

19.1K 2.7K 13
Kisah Jake Shim yang merupakan seorang duda, tapi bukan duda biasa. Dia duda asal australia yang banyak duitnya dan awet muda, walaupun udah punya bu...
15.2K 2K 32
♧COMPLETED◇ Seperti bunga mawar dan peluru, kelopak bunga itu dihancurkan tanpa disentuh. Sayangnya, sang penembak tetap merasakan luka. Salah satu...
977K 14.5K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
54.4K 6K 37
[revisi tipis tipis] "dek" - Yunho "Iyaa mas" - Zeline "Ayo kita nikah" - bahasa non baku alias bahasa sehari-hari - terinspirasi dari kehaluan saya...