Untukmu, Syurgaku [END]✓

AzharaNatasya द्वारा

736K 75.5K 16.5K

[SPIRITUAL/PERNIKAHAN] Zahwa gadis cantik namun tak sempurna. Gadis yang hanya mengharapkan syurga dalam ruma... अधिक

Aku, Mutiara Zahwa Azzahra🌻
Aku ikhlas 🌻
Hatiku, untukmu🌻
Makan malam 🌻
Perhatian?🌻
Aku selalu salah🌻
Mengalah🌻
Selamat Jalan🌻
Kepingan hati🌻
Ending🌻

Bulan madu?🌻

51.6K 6.7K 2.2K
AzharaNatasya द्वारा

Aku hanya bisa berdoa dan bersujud.

🌻🌻🌻

"Bang pulang?"

Zahwa langsung berlari menghampiri Raka yang datang. Zahwa langsung mencium punggung tangan Raka.

"Makan malam di sini gak?" Tanya Zahwa tersenyum.

"Saya pulang cuma sebentar," ucap Raka dingin.

"Ada pekerjaan lagi?" Tanya Zahwa di depan pintu kamar.

"Saya mau bulan madu bersama Maira," ucap Raka sambil menarik koper.

Zahwa termenung menatap Raka. Bulan madu? Raka tak pernah mengajaknya jalan-jalan berdua.

"Abang gak pernah tuh ajak aku jalan-jalan," ucap Zahwa pelan sambil menunduk.

"Kamu seharusnya sadar diri Zahwa. Jika hari itu kamu menolak pernikahan ini, takdirmu tak akan seburuk ini," ucap Raka tajam. "Seharusnya kamu bersyukur, kamu masih bisa dinikahi lelaki seperti ku, yang mau menerima wanita mandul seperti kamu!" Lanjut Raka membuat air mata Zahwa lagi-lagi jatuh.

Raka melewati Zahwa yang masih menangis. Sakit rasanya, jika Zahwa menangis Raka tak pernah mengusap bahunya untuk meredakan tangisnya.

"Bang," panggil Zahwa membuat Raka menghentikan langkahnya.

"Apa lagi?" Tanya Raka menolehkan kepalanya.

"Abang selalu buat Awa menangis, Abang selalu buat Awa sakit, Abang gak pernah kasih aku perhatian. Tapi, kenapa Awa gak bisa benci Abang?" Tanya Zahwa membuat Raka diam.

Raka meletakan koper lalu berjalan menghampiri Zahwa.

Raka membungkukkan sedikit tubuhnya lalu berbisik tepat di telinga Zahwa.

"Tujuan saya memang membuat kamu membenci saya Zahwa," ucap Raka lalu pergi meninggalkan Zahwa.

Sesak, sakit, dan lelah itu yang dirasakan Zahwa. Matanya yang setiap hari basah menginginkan Raka. Hatinya yang setiap hari terluka mengharapkan sedikit cinta Raka untuknya.

Raka adalah seorang Jaksa yang bertugas memberi keadilan untuk negaranya. Tapi, Raka tak bisa memberikan keadilan untuk rumah tangganya.

Jadi lebih baik menjadi yang kedua namun diutamakan, atau menjadi yang pertama namun disia-siakan?

Zahwa berlari turun untuk menemui Raka.

Zahwa terlambat, Raka sudah meninggalkan pekarangan rumah dengan kecepatan tinggi.

"Kenapa Zahwa cinta banget sama Abang?" Tanya Zahwa pada dirinya sendiri.

Zahwa mengusap air matanya yang menetes, matanya nampak bengkak. Semalaman Zahwa menangis meratapi rumah tangganya yang jauh dari ekspektasi yang ia harapkan.

Jika bukan karena sabar, Zahwa tak mungkin mempertahankan rumah tangga yang tak pernah dianggap ini. Dan jika bukan karena cinta dirinya kepada Allah, tak mungkin Zahwa menerima rasa sakit yang bertubi-tubi.

Zahwa berjalan ke meja makan, rumahnya memang besar tapi Zahwa hanya tinggal berdua dengan Raka di sini. Ralat, mungkin sekarang Raka akan lebih sering pulang ke rumah istri barunya.

Zahwa duduk di kursi meja makan dan menatap makanan di depannya hambar. Melakukan kegiatan sendiri, dan apa-apa sendiri. Kadang, Zahwa ingin sekali egois. Tapi, dirinya tak bisa melihat Raka yang selalu bertemu diam-diam dengan Maira di belakangnya.

Mungkin Zahwa adalah benalu bagi Raka. Karenanya, Raka tak jadi menikah dengan Maira.

Tok tok tok

Zahwa mengusap air matanya. Zahwa berjalan untuk membuka pintu, siapa yang bertamu pagi sekali?

"Assalamualaikum Awa!"

Zahwa hampir saja jatuh karena tiba-tiba seseorang memeluk tubuhnya erat.

"Waalaikumsalam Icha," ucap Zahwa mengusap punggung Nisa, sahabatnya.

Zahwa menutup pintu dan menarin Nisa masuk ke dalam. Zahwa tersenyum saat melihat Nisa yang sudah menggunakan jilbab.

"Kamu cantik sekali, bagaimana keputusannya?" Tanya Zahwa membuat Nisa tersenyum.

"Aku ingin berhijrah," ucap Nisa.

Zahwa langsung memeluk tubuh sahabatnya itu. Akhirnya setelah sekian lama Zahwa menanti Nisa untuk berhijab dan berhijrah, kini penantiannya tak sia-sia.

"Alhamdulillah, Awa senang mendengarnya," ucap Zahwa mengusap tangan Nisa.

"Apa Icha berhijrah karena Allah?" Tanya Zahwa membuat Nisa mengangguk mantap.

"Iya!" Ucap Nisa tegas.

"Berarti Icha rela menjauhi suami-suami Icha yang ada di Korea itu?" Tanya Zahwa.

"Iya. Semalam Icha sudah memasukan semua barang berbau K-Pop itu ke dalam kardus," ucap Nisa.

"Nah, Icha kan hafal banget tuh sama mereka yang banyak banget itu, sekarang Awa tanya, masih hafal nama nabi kita gak?" Tanya Zahwa.

"Hafal dong!" Ucap Nisa bangga.

Nisa tersenyum lalu memeluk sahabatnya itu.

"Kemana suami kamu?" Tanya Nisa sambil menatap setiap sudut rumah Zahwa.

"Kerja," jawab Zahwa berbohong.

"Hari Minggu juga kerja? Suami kamu memang gila kerja ya, pantas saja kamu belum memiliki anak, suam--"

"Aku mandul Cha," ucap Zahwa pelan.

Hal itu membuat Nisa membuka bola matanya lebar-lebar.

"Astaghfirullah maaf," ucap Nisa merasa bersalah.

"Gapapa," ucap Zahwa.

"Aku baru tahu sekarang," ucap Nisa kesal.

Zahwa mengangguk.

"Makan yuk, aku sudah masak banyak," ucap Zahwa menarik tangan Nisa menuju meja makan.

Nisa tersenyum semringah melihat masakan Zahwa yang begitu menggiurkan. Nisa langsung menarik kursi dan mengambil piring. Zahwa tertawa melihat reaksi Nisa yang bahagia.

"Kelihatannya enak," ucap Nisa lalu membaca doa makan.

Nisa menyuapkan sedikit makanan kedalam mulutnya dan mengunyahnya.

"Woah, enak banget ini! Aku yakin suami kamu suka sama masakan yang kamu buat," ucap Nisa memuji makanan Zahwa.

Zahwa hanya tersenyum tipis lalu ikut memakan makanannya. Jika saja Nisa tahu bahwa Raka tak pernah menyentuh masakannya, mungkin dia akan marah dan memaki Raka.

Nisa adalah wanita keras, bahkan jika berbicara saat emosi dia akan mengeluarkan semua nama binatang.

"Kita keluar yuk?" Tawar Nisa membuat Zahwa mengangguk.

"Iya, aku juga bete di rumah terus," ucap Zahwa.

Nisa menaikan sedikit kacamatanya dan menatap mata Zahwa lekat.

"Kamu habis menangis?" Tanya Nisa.

Zahwa menggeleng dan tersenyum.

"Tadi habis memotong bawang, eh malah terpental kena mataku," ucap Zahwa membuat Nisa tertawa.

"Duh, semangat banget kayaknya masakin buat suami sampe gitu banget perjuangannya. Aku juga mau menikah, tapi jodohnya gak ada," ucap Nisa membuat Zahwa mengusap bahunya.

"Kenapa kamu tidak menerima Rama saja?" Tanya Zahwa membuat Nisa menghentikan makannya.

"Gak. Dia itu nyebelin, ck, sahabat kamu yang satu itu hobi banget jailin aku," ucap Nisa sambil menggembungkan pipinya.

Zahwa tertawa lalu mencubit pipi Nisa gemas.

"Ah, lucunya," ucap Zahwa lalu mereka tertawa bersama.

Akhirnya mereka melanjutkan makannya, setelah makan Zahwa bersiap untuk pergi.

🌻🌻🌻

Saat ini Zahwa tengah berada di mall besar di kotanya.

"Menurutmu, mana yang bagus?" Tanya Nisa sambil mengangkat dua baju gamis.

"Yang hitam," tunjuk Zahwa pada gamis tanpa motif.

"Oke aku beli yang ini. Habis ini kita beli es krim ya?" Tawar Nisa membuat Zahwa mengangguk saja.

Selesai membayar, Zahwa dan Nisa berjalan menuju penjual es krim yang sering mereka datangi saat sekolah SMA dulu.

Langkah Zahwa terhenti saat melihat lelaki yang tengah menyuapi es krim kepada wanita cantik.

"Kita beli di tempat lain saja ya?" Ucap Zahwa tiba-tiba.

"Kenapa? Ini kan tempat kesukaan kamu," ucap Nisa heran.

"Sudahlah, kita beli yang dilantai bawah saja," ucap Zahwa langsung menarik tangan Nisa menjauh dari toko es krim.

Lelaki itu adalah Raka dan perempuan itu adalah Maira. Sebelum berangkat bulan madu, mereka memilih berjalan-jalan dulu.

"Kamu liatin apa Mas?" Tanya Maira membuat Raka langsung mengalihkan tatapannya.

"Enggak. Tadi aku liat temen aku," ucap Raka.

Maira mengangguk lalu melanjutkan memakan es krim.

"Zahwa mengizinkan kamu pergi?" Tanya Maira pelan.

Raka mengangguk "iya," jawabnya.

"Dia gak nangis kan mas? Aku takut menyakiti hatinya," ucap Maira menunduk.

"Jangan merasa bersalah. Jika bukan karena dia, mungkin kamu bukan istri kedua," ucap Raka membuat Maira menggeleng.

"Dia baik Mas, jarang ada istri yang mengizinkan suaminya untuk menikah lagi. Kamu juga harus bisa adil pada Zahwa," ucap Maira.

"Sudahlah, jangan bahas dia," ucap Raka kesal.

"Aku cuma gak mau ada yang bersedih dengan pernikahan kita," ucap Maira.

"Cepat habiskan," ucap Raka mengusap kepala Maira lembut.

Sedangkan Zahwa berusaha menahan air matanya yang hampir meleleh dihadapan sahabatnya.

"Kamu kenapa sih? Kayak liat hantu aja," ucap Nisa.

Zahwa tersenyum lebar lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Enggak, ayo beli es krim," ucap Zahwa.

Akhirnya mereka mengantri untuk membeli es krim.

"Biar aku yang beli, kamu duduk saja," ucap Nisa membuat Zahwa mengangguk.

Zahwa duduk di kursi yang masih kosong sambil memainkan handphone miliknya. Antrean sangat panjang.

"Astaghfirullah maaf,"

Zahwa kaget saat benda dingin membasahi bajunya. Zahwa menghela nafas menatap lelaki yang tak sengaja menjatuhkan es krim dan mengenai lengan bajunya.

"Gapapa kok, saya bersihkan nanti," ucap Zahwa.

Lelaki itu menautkan kedua tangannya di depan dada bermaksud untuk meminta maaf.

"Sekali lagi saya minta maaf," ucap Lelaki itu.

Zahwa mengangguk lalu bangkit meninggalkannya. Zahwa menghampiri Nisa untuk pamit pergi ke kamar mandi sebentar.

"Aku ke kamar mandi dulu ya, bajuku kotor, aku harus mencucinya," ucap Zahwa membuat Nisa mengangguk.

"Hati-hati nanti diculik," ucap Nisa bercanda.

Zahwa langsung berjalan menuju kamar mandi mall.

Brak

Zahwa kaget saat ia menabrak lengan seseorang.

"Zahwa?"

Zahwa mengangkat kepalanya menatap orang di depannya.

"Maira?" Ucap Zahwa tersenyum. "Maaf aku gak sengaja," ucap Zahwa meminta maaf.

"Gapapa kok, kamu sama siapa kesini?" Tanya Maira.

"Teman," ucap Zahwa.

Tak lama, lelaki tinggi dan tampan menghampiri keduanya. Zahwa tersenyum simpul menatap Raka.

"Kalo gitu aku pergi dulu," ucap Zahwa berpamitan.

Namun langkahnya terhenti saat Raka menahan tangannya.

"Jangan dekat dengan lelaki lain Zahwa."

🌻🌻🌻

Assalamualaikum.

Absen dulu, kalian asal kota mana aja sih? Siapa tahu ada yang satu kota sama aku, hehe.

Jangan lupa vote and komentar Yap.

Spam next juga

TBC

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

1.5M 108K 46
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
LOUISE ★: 𝗔𝗶 🍉 द्वारा

किशोर उपन्यास

466K 50.5K 22
( On Going + Revisi ) ________________ Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum lay...
The Story Of Janeta 2 R A Y द्वारा

किशोर उपन्यास

797K 95.6K 12
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...
The antagonist's wife [END] Acha..luv द्वारा

किशोर उपन्यास

1.7M 76.5K 41
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...