Jungkir Balik Dunia Ocha (Sel...

By azizahazeha

8.9M 789K 90.5K

Dealocha Karin, mahasiswi yang dijuluki sebagai dewi kampus karena kecantikannya, harus menyimpan rahasia ten... More

Bab Pengantar
Cara Pembelian Koin
Prolog
01 : Ocha Si Dewi Kampus
03 : Drama di Dalam Pesta
04 : Mas Aganteng
05 : Proyek Si Ocha
06 : Kamar Baru Ocha
07 : Ruang Kerja Mas Aga
08 : Ibu dan Mama Mertua
09 : Dehaman Mas Aganteng
10 : Dugun-Dugun Jantung Ocha
11 : Maafin Ocha, Mas
12 : Minggu Pagi Ceria
13 : Make Up Remover dan Hair Dryer
14 : Kedipan Maut Ocha
15 : Ikat Rambut dan Pembalut
16 : Toko Perhiasan
17 : I Love You Mas Aganteng Ocha
18 : Buku Titipan Mas Aga
19 : Keisengan Si Ocha
20 : Kemanisan yang HQQ
21 : Gosip
22 : Ocha yang Egois
23 : Mario Mencuri Start
24 : Leon si Fucekboy
25 : Ocha Mau Beli Cincin, Mas.
26 : Ocha yang Sok Kuat
27 : Hadiah yang Ditemukan Ocha
28 : Cyntia Harahap
29 : Ocha dan Segala Macam Keruwetan Hidup
30 : Awal Mula
31 : Hari Pertama dan Malam Pertama
32 : Cokelat untuk Ocha
33 : Aga dan Sang Mantan Pacar
34 : Sopirnya Ocha
35 : Choco yang Malang
36 : Emosi Aga
37 : Aga yang Tidak Bisa Marah
38 : Di Balik Topeng Datar
39 : Segala Macam Tingkah Ocha
40 : Firasat Aga
41 : Di Balik Postingan Foto
42 : Keegoisan Aga
43 : Ocha Selalu yang Pertama
44 : Yang Sebenarnya Terjadi
45 : Kepercayaan Ocha
46 : Choco I Miss You
Epilog
Extra Bab : Bertambah Penggemar
Extra Bab : Kegilaan Leon
Extra Bab : Kekesalan Ocha
Extra Bab : Ocha Kok Dilawan!
Extra Bab : Kalender yang Bersih
Extra Bab : Makan Malam dan Kejutan Romantis
Extra Bab : Goodbye Cokelat
Extra Bab : Speechless
Extra Bab : Duplicate Aga
Extra Bab : Ocha Sayang Mas Aga

02 : The Badass Princess

220K 18.7K 846
By azizahazeha

"Ocha!"

Aku mengangkat wajahku dari komik yang sedang aku baca. Aku melihat Mas Aga yang berdiri di depan pintu kamarku. Wajahnya tidak pernah ada perubahan, selalu datar tanpa ekspresi.

"Kamu ini apa-apaan?" Mas Aga bertanya sambil meletakkan kertas di atas tempat tidur.

Aku pun duduk dan menutup komikku. Aku tahu itu kertas apa, laporan kartu kredit milikku. Bulan ini, aku memang gila-gilaan belanja. Aku ingin tahu apa pria yang berstatus suamiku ini masih peduli padaku apa tidak.

"Tagihan," sahutku santai. Padahal dalam hati aku takut juga melihat Mas Aga.

"Kemarikan kartu kredit dan semua ATM kamu." Mas Aga berkata dengan tajam.

Mataku melirik pada nakas dekat tempat tidur, di sana ada dompetku. Sayangnya, Mas Aga lebih cepat dariku. Dia mengambil dompetku, membukanya dan mengeluarkan benda-benda yang dulu diberikannya padaku saat awal pernikahan.

Mas Aga mengacungkan kartu debit dan kredit yang diambilnya dari dompetku. "Mulai sekarang, kamu saya jatah dengan uang cash!" peringatnya yang kemudian melempar dompetku ke atas tempat tidur.

"Mas!" aku memanggil Mas Aga yang keluar dari kamarku begitu saja.

Aku menatap dompetku yang tergeletak di atas tempat tidur. Padahal, niatku berbelanja hanya untuk memastikan perasaan Mas Aga padaku. Aku sudah banyak membuat ulah, sayangnya Mas Aga tidak menunjukkan reaksi apa pun.

Saran belanja boros ini dari Mario. Dia mengatakan Mas Aga benci dengan perempuan boros dan cara itu bisa menarik perhatian Mas Aga. Bodohnya aku percaya saja dengan saran Mario goblok itu!

Aku menghempaskan diriku ke lautan boneka dan bantal-bantalku. Semua boneka berwarna cokelat, entah itu beruang cokelat, sapi berwarna cokelat, monyet berwarna cokelat, dan bahkan buaya berwarna cokelat. Tapi, dari itu semua boneka babi berwarna cokelat menjadi favoritku.

Bukannya aku suka dengan babi, tapi menuruku boneka ini lucu saja. Jangan tanya aku boneka ini dari mana saja. Aku tidak ingat, karena semua boneka dan bunga-bunga ini aku dapatkan saat hari valentine. Mario yang selalu membantuku membawa barang-barang ini ke rumah.

The Badass Princess

Viona Kurang Sexy : Leon ngadain acara party nih. Kita diundang!

Aku melihat foto undangan yang dikirim Viona. Sepertinya kemarin Leon mengirimiku gambar yang sama. Entahlah, aku lupa karena hanya aku lihat sekilas.

Luna Bukan LuMay : KUY!

Luna Bukan LuMay : Ocha! Ayok pergi!

Viona Kurang Sexy : Gue jemput Cha

Aku berpikir sejenak, apakah aku harus pergi atau tidak. Jika ada Mario, aku bisa mengajak Mario dengan seribu alasan. Tapi, ini Mario tidak ada. Mas Aga pasti tidak akan mengizinkan.

Jam acara juga dimulai jam 11 malam, lokasinya memang tidak di club malam. Tapi cukup rawan, di sebuah hotel berbintang. Maklum saja, Leon merupakan anak seorang pejabat. Sudah pasti acara ulang tahunnya tidak akan sederhana.

Luna Bukan LuMay : Woy Ocha! Lo nggak lagi ngerem di kamar sama cokelat kan?

Viona Kurang Sexy : Gue jemput lo jam 10 ya Cha

Viona Kurang Sexy : Share location lo Cha

Aku memilih membaca saja chat mereka. Kemudian aku mencari kontak Mario, aku akan bertanya manusia satu ini sibuk atau tidak. Siapa tahu dia bisa menemaniku keluar dari rumah hantu ini.

Dealocha Karin

Help!
Selamatkan gue dari rumah hantu ini

Sambil menunggu balasan Mario aku memilih membalas chat di grup. Ini agar Luna dan Viona tidak curiga dan berisik. Mereka berdua memang tidak tahu soal hubunganku dan Mas Aga. Mereka juga tahunya Mario kakak senior yang naksir berat denganku, padahal Mario itu pesuruhku!

Dealocha Karin

Gue izin om gue dulu ya

Ya, mereka tahunya aku tinggal dengan omku yang misterius. Keduanya bahkan pernah mempertanyakan wujud omku yang tidak pernah terlihat. Ya kali aku memperlihatkan Mas Aga kepada mereka, bisa heboh nanti.

Jadi, Mas Aga itu cukup terkenal. Dia terkenal karena ketampanannya dan statusnya sebagai pejabat. Mas Aga bahkan digadang-gadang akan mencalonkan diri sebagai pemilihan Gubernur di salah satu provinsi besar di Indonesia. Aku tidak paham soal ini, tidak mau tahu juga.

Minggu depan Mas Aga akan mengisi acara seminar di fakultasku. Dia akan memberikan motivasi kepada anak muda. Mas Aga juga terkenal sukses sejak masih berumur awal dua puluhan. Dia punya banyak bisnis yang sekarang justru diurus oleh sepupunya, Mas Amar.

Selain itu, Mas Aga sangat terkenal di kampusku, terutama di fakultasku. Ini karena Mas Aga lulusan sana, dia mengenakan almamater yang sama denganku. Paham lah ya, bagaimana bisa hebohnya Luna dan Viona jika tahu mengenai aku dan Mas Aga.

Mario Bego : Mana ada hantu di sana

Dealocha Karin

Ada! Itu abang lo udah kayak hantu
Atau mirip malaikat pencabut nyawa buat gue

Mario Bego : Mana ada hantu seganteng abang gue
Mario Bego : Kalau abang gue malaikat pencabut nyawa, dia nggak bakalan nyabut nyawa lo
Mario Bego : Gue nggak bisa jemput lo, mau pergi sama Mas Amar

Aku menghela napas membaca chat dari Mario tersebut. Akhirnya aku hanya membalas chat Mario dengan stiker si gundul putih yang sedang memegang papan bertulisan gak ada akhlak.

Dealocha Karin

Tiba-tiba aku mendengar suara mobil yang aku hafal, disusul pagar rumah yang berisik. Aku turun dari tempat tidur, hampir melompat. Mengintip dari jendela, aku melihat mobil Mas Aga keluar dari pekarangan rumah.

"YES!" pekikku senang karena itu artinya aku bisa pergi ke acara Leon.

Aku hanya mengatur tangga di bawah jendela kamarku dan tidak mengunci jendelanya. Aku bisa masuk lewat balkon kamar. Dulu aku pernah melakukannya sekali dan tidak ketahuan. Saat itu aku mengikuti acara kumpul-kumpul dengan anak-anak matakuliah bisnis internasional sampai jam satu malam.

"Pi, lo bantuin gue ya. Lo nyamar dulu jadi gue," kataku pada boneka sapi berwarna cokelat.

Aku mulai menyusun boneka-boneka serta bantal-bantalku, membuat menyerupai orang yang sedang tidur di balik selimut. Kemudian aku menghidupkan AC kamar ke kondisi paling dingin. Pintu kamar akan aku kunci dan terakhir aku hanya perlu keluar dari rumah tanpa ketahuan oleh Bi Ani.

The Badass Princess

Viona Kurang Sexy : Woy Cha! Lama banget lo minta izin

Luna Bukan LuMay : Iya! lo kayak mau minta izin sama laki aja

Viona Kurang Sexy : Ocha!

Viona Kurang Sexy : Woy Nyet!

"Emang gue mau izin sama laki gue, sayangnya gue nggak berani," gerutuku pelan sambil mengetik balasan untuk Viona dan Luna.

Dealocha Karin

Berangkat shay

Gue tunggu di gerbang perumahan permata hijau

Setelah aku memberikan jawaban pada Viona dan Luna, aku langsung bergegas bersiap-siap. Masih ada waktu satu jam sampai Viona datang menjemputku. Letak rumah ini juga tidak jauh dari gerbang, hanya dua rumah dari gerbang dan aku tidak perlu berjalan terlalu jauh.

Continue Reading

You'll Also Like

3.1M 290K 46
Vira dan Laksa sudah saling mengenal sejak lama, keduanya harus menikah karena sebuah insiden. Pekerjaan Laksa yang seorang artis membuat keduanya ha...
2.9M 139K 57
[SUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU OFFLINE DAN ONLINE] A story to all genre, but contains elements of 17++ HumoRomance Karena cinta dan kepercayaanlah yang...
2.3M 254K 45
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
5.4M 535K 50
Awalnya Indira dan Fachri menolak dan menyangkal perasaan masing-masing saat dijodohkan oleh orang tua mereka, sampai akhirnya mereka setuju juga den...