Li Xian Empress

Por saskavirby

1.2M 142K 4.3K

Rank #1 Permaisuri 28 Juni 2020 Rank #3 reinkarnasi Agustus 2020 Dia di bunuh secara keji oleh saudara tiriny... Mais

PROLOG
1. Kehidupan kedua
2. Proses yang mengangumkan
3. Waktunya tiba
4. Memanah
5. Kuda yang mengamuk
6. Kunjungan pertama kali dari Putra Mahkota
7. Keberangkatan
8. Kedatangan Putra Mahkota
9. Pemberontak
10. Perjalanan menuju Istana
11. Keterkejutan penghuni istana
12. Kesialan
13. Kissing
14. Teh Melati
15. Yihua
16. Pria misterius
17. Fakta di balik kebencian
18. Tamu tak di undang
19. Merenung
20. Dia aneh
22. Pembicaraan dengan Shizhu
23. Perang
24. Perang 2
25. Tahanan
26. PURA - PURA
27. Kamu adalah aku
28. Awal Pembalasan
29. Taman bungaku
30. Hukuman
31. Kesialan berbuntut keberuntungan
32. Ku harap kau bersabar lebih sedikit
33. Selir Xu Yenn i
34. Tangkap
35. Shi Zhu hamil?
36. Sergapan paksa
37. Tagihan Hadiah
38. Celaka Mencelakai
39. Celaka Mencelakai 2
40. Selidik
41. Eksekusi
42. Tidak bisa menolak perintahmu
43. Dia Ayahku?
44. Kenapa harus ada Selir di dunia ini???
45. Kedai Yin Ann
46. Penginapan
47. Putra dan Putri Mahkota
48. Rencana lainnya
49. Itu bagian dari rencana
50. Time too.. pembalasan
51. Tentang perjodohan
52. Pesta
OPEN PO

21. Ungkapan hati

28.6K 3K 82
Por saskavirby

"Jadi selama ini kau menipuku?

Kepala Li Xian menggeleng cepat. "Tidak Pangeran, aku sama sekali tidak bermaksud menipumu. Bahkan aku.. aku tidak tahu kenapa berada di dunia ini."

"Pembohong!" Liu Xingsheng mencengkeram wajah Li Xian.

"Katakan, dimana Permaisuri?" Desisnya tajam.

"Aku.. aku tidak tahu Yang Mulia." Jawab Li Xian meringis dengan airmata yang mengalir deras di kedua pipinya.

Plak!

Kepala Li Xian terhempas ke samping saat pipinya di tampar oleh Liu Xingsheng.

"Pengkhianat. Panglima, seret gadis ini ke penjara, siksa dia sampai mau membuka suara dimana keberadaan Permaisuri Li Xian." Titah Liu Xingsheng tegas.

"Baik Yang Mulia."

"Tidak, kumohon jangan hukum aku Yang Mulia. Aku tidak bersalah, lepaskan aku, Yang Mulia lepaskan aku." Li Xian terus saja meronta saat tubuhnya di seret beberapa orang.

Splash!

Splash!

Splash!

"Cepat katakan. Dimana Permaisuri."

Splash!

Li Xian menggigit bibirnya kuat saat merasakan tubuhnya di cambuk dengan brutal. Sungguh ini begitu menyakitkan, seluruh tubuhnya seperti mati rasa, tidak bisa di jelaskan bagaimana lagi rasa sakitnya.

Merasakan punggungnya yang mengalir sesuatu, yang bisa dia pastikan adalah darah. Serta wajahnya yang pucat dengan darah mengalir dari pelipisnya.

"Aku tidak tahu." Jawabnya lirih, hampir seperti bisikan.

Splash!

Li Xian memejamkan mata saat cambuk itu kembali mengenai tubuhnya.

Liu Xingsheng berjalan menghampiri para panglima dan prajurit yang tengah menghukum Li Xian.

"Apa dia mau buka suara?"

"Belum Yang Mulia."

Kepala Li Xian mendongak, matanya menyipit melihat Liu Xingsheng yang tengah menatapnya.

"Baiklah, kau tidak punya pilihan lain." Ucap Liu Xingsheng seraya menarik pedang di pinggang prajurit dan mengayunkan pada Li Xian.

Li Xian mendongak, kedua matanya membulat sempurna, dengan jantung yang berdebar cepat nan kuat.

"TIDAAAKKKKKK!!!!"

Li Xian terbangun dari tidurnya, nafasnya memburu dengan peluh yang membasahi wajah juga tubuhnya.

"Permaisuri, kau baik-baik saja." Liu Xingsheng tampak terkejut dan khawatir, menyerahkan segelas air ke arah Li Xian.

Li Xian mengusap wajahnya yang berkeringat, menerima minuman yang di berikan Liu Xingsheng, dan meneguknya hingga tandas.

Tangan Liu Xingsheng terulur mengusap peluh di kening Li Xian. "Kau mimpi buruk? Hm?"

Mata Li Xian menatap lekat pada netra hitam pekat milik Liu Xingsheng, teringat dalam mimpinya ketika mata itu menatapnya dengan tajam dengan aura membunuh.

"Pangeran," ucapnya lirih.

Liu Xingsheng terkejut ketika Li Xian menyebut marganya, bukan Yang Mulia sama seperti sebelumnya.

"Maafkan aku." Sambungnya masih menatap lekat manik mata Liu Xingsheng.

"Aku.. aku tidak tahu bagaimana bisa berada di sini, berada di dalam tubuh ini, berada di masa ini. Ini.. ini bukan tempatku sebelumnya."

Kening Liu Xingsheng mengkerut mendengar kalimat Li Xian.

"Kau percaya tentang reinkarnasi? Awalnya aku tidak percaya tentang itu, tapi setelah aku mengalaminya sendiri, aku percaya bahwa itu memang ada."

Menarik nafasnya dalam. "Pangeran, aku bukan Permaisuri, aku berasal dari tempat yang berbeda, aku bukan Permaisuri yang asli."

Liu Xingsheng tercengang, apa yang sebenarnya Li Xian katakan?

Ingatannya menerawang. "Aku mengalami hal yang buruk di kehidupan sebelumnya, aku di bunuh oleh saudara tiriku, hingga saat kematian itu tiba aku berdoa agar Tuhan memberikan aku kesempatan untuk hidup, agar aku bisa memperbaiki semuanya, membalas semua ketidakadilan yang aku terima selama ini. Dan ternyata Tuhan mengabulkan doaku, aku di hidupkan kembali, tapi dalam tubuh ini, Permaisuri Li Xian."

Liu Xingsheng bungkam, tidak tahu harus berkata apa, jadi selama ini yang tinggal bersamanya bukanlah Li Xian?

"Lalu, dimana Permaisuri yang asli?"

Li Xian mendongak, airmatanya mengalir dari kedua matanya. "Mungkin saja Permaisuri yang asli sudah meninggal Pangeran, aku dengar dari cerita Linda bahwa Permaisuri terluka parah sebelumnya. Dan dia juga mengalami hal yang sama denganku, di khianati, tidak di inginkan, dan juga mendapatkan perlakuan buruk selama ini."

"Mungkin itu juga tujuan Tuhan menempatkan aku dalam tubuh ini, agar bisa membuat kehidupan pemilik tubuh ini menjadi layak, dengan di hormati sebagaimana statusnya yang menjadi Permaisuri."

Liu Xingsheng kembali mengingat bagaimana buruknya sikap dia selama ini terhadap Permaisuri yang dulu.

"Pangeran, aku tidak keberatan jika kau ingin mencari Permaisuri baru, bahkan jika itu Shizhu, aku akan bersedia untuk mundur. Tidak masalah jika pada akhirnya aku akan menjadi perawan tua di sisa hidupku, karena kau telah memulangkanku dan mencabut gelarku."

"Tidak masalah jika akhirnya kau yang akan menjadi pemimpin di kerajaan Shaolin, aku tidak akan mengambilnya kembali."

"Tapi, aku mohon jangan bunuh aku karena telah membohongimu, aku sama sekali tidak tahu bagaimana bisa berada disini. Izinkan aku hidup dengan ayahku, aku tidak akan pernah menampakkan wajahku di hadapanmu lagi." Isak tangis Li Xian menjadi pengiring ceritanya.

Liu Xingsheng begitu terkejut. "Apa maksudmu Permaisuri? Dan siapa namamu?"

Li Xian menghapus airmatanya. "Namaku Li Xian, Pangeran."

"Li Xian?" Ulang Liu Xingsheng terkesiap.

Kepala Li Xian mengangguk. "Aku pernah hidup di jaman modern, aku mempunyai tunangan bernama Yaoshan, dia sangat mencintaiku, begitu pula aku yang sangat mencintainya."

Entah kenapa mendengar kalimat Li Xian menyebut pria lain, membuat perasaan meradang dalam hati Liu Xingsheng.

"Aku mempunyai saudara tiri bernama Shizhu." Sambungnya membuat Liu Xingsheng menoleh cepat ke arahnya.

"Shizhu?"

Kepala Li Xian kembali mengangguk. "Kedua orangtuaku meninggal, hanya tersisa aku dan juga saudara tiriku. Beberapa bulan saat aku dan Yaoshan akan menikah, aku melihat tunanganku bersama saudara tiriku bercumbu di dalam kamar. Dan baru aku ketahui bahwa selama ini mereka bermain api di belakangku." Airmata Li Xian kembali mengalir.

"Hingga pada akhirnya mereka berdua telah merencanakan pembunuhan terhadapku, mereka berhasil membunuhku dengan begitu sadis, masih teringat bagaimana hewan buas itu mengonyak tubuhku."  Tubuh Li Xian bergetar hebat saat kembali mengingat kejadian itu.

Liu Xingsheng tak bisa berkata-kata, bagaimana mungkin ada orang sekejam itu, membiarkan orang lain di makan oleh hewan peliharaannya sendiri. Tangannya terulur untuk merengkuh tubuh Li Xian yang bergetar.

"Aku tidak ingin hal ini terulang lagi padaku, Pangeran." Ucap Li Xian mendongak menatap Liu Xingsheng.

"Aku ingin hidup kali ini, izinkan aku menikmati hidup, Pangeran, jangan bunuh aku untuk yang kedua kalinya." Pintanya memelas.

Kedua alis Liu Xingsheng menukik tajam. "Aku tidak pernah merasa pernah membunuhmu Li Xian."

"Kau mempunyai wajah sama persis seperti Yaoshan, hanya netra kalian yang berbeda, jika Yaoshan berwarna coklat, sedang milikmu berwarna hitam pekat. Dan kau juga mencintai selir Shizhu, aku tidak ingin merusak kebahagiaan kalian, aku akan menerima jika kau memang akan menggantikan posisi Permaisuri padanya, tapi izinkan aku untuk hidup normal."

Liu Xingsheng menatap datar wajah Li Xian. "Bagaimana kau tahu bahwa aku mencintai selir Shizhu?"

Kepala Li Xian menunduk. "Aku melihatnya Pangeran."

"Apa yang kau lihat?" Tantangnya.

"Kau.. berciuman dengannya." Jawabnya lirih.

Liu Xingsheng teringat saat kembalinya dia dari tugas dan selir Shizhu yang menciumnya secara tiba-tiba, saat itulah dia melihat Li Xian yang mematung dan berbalik pergi.

"Apa kau tahu kejadian yang sebenarnya?"

Kepala Li Xian mendongak, kerutan muncul di dahinya.

"Aku tidak pernah menciumnya lebih dulu."

"Tapi kau menerimanya."

"Apa kau cemburu?" Tanya Liu Xingsheng menatap Li Xian.

Li Xian memalingkan wajahnya. "Tidak."

"Apa kau berfikir bahwa aku sama dengan tunanganmu di masa lalu?"

Li Xian mengangguk.

Liu Xingsheng menangkup wajah Li Xian. "Apa kau percaya bahwa aku mulai menyukaimu?"

Li Xian bungkam.

"Bukan karena kau adalah Permaisuri sebelumnya, bukan pula karena kecantikanmu, tapi karena sikapmu juga kepribadian yang kau miliki. Aku merasa bahwa kau memang bukan Permaisuri sebelumnya, tapi aku juga tidak tahu bagaimana mencari kebenarannya."

"Tapi Li Xian, percayalah bahwa kau sudah mencuri sebagian hatiku."

Li Xian tersenyum kecut. "Meskipun kau mencintaiku, dan aku juga mencintaimu, tapi aku tidak ingin menjadi wanitamu Pangeran."

"Kenapa? Kau akan tetap menjadi Permaisuriku."

"Aku tidak mau berbagi Pangeran." Balas Li Xian.

"Apa maksudmu?"

"Di jamanku, status pria yang mempunyai istri lebih dari satu memang masih ada. Tapi aku sama sekali tidak menginginkannya Pangeran."

Liu Xingsheng tercengang. "Tapi.. aku adalah bangsawan, jadi ti --"

"Untuk itu, ceraikan aku. Aku akan hidup dengan normal bersama ayahku." Sela Li Xian cepat sedikit meninggikan suaranya.

"Cerai? Apa itu?"

Li Xian menghembuskan nafas pelan. "Maksudku, pulangkan aku pada ayahku, cabut gelar Permaisuri dariku."

Liu Xingsheng melotot. "Tidak akan."

"Aku tidak sudi bersentuhan denganmu Pangeran." Tepis Li Xian turun dari kasurnya.

"Biarpun statusmu adalah suamiku, aku tidak sudi di sentuh tangan kotormu."

"Apa kau bilang? Apa yang kau maksud?" Tanya Liu Xingsheng yang ikut berdiri.

Li Xian menggeram marah. "Kau sudah pernah tidur dengan para selir, dan aku tidak ingin melakukannya denganmu Pangeran."

Mulut Liu Xingsheng menganga. "Siapa yang mengatakannya?"

"Shizhu."

Liu Xingsheng tertawa, membuat Li Xian meringis takut.

"Dengarkan aku Li Xian." Ucap Liu Xingsheng menarik tubuh Li Xian.

"Aku tidak pernah tidur dengan siapapun, apa kau tahu bahwa hanya denganmu aku pernah berciuman." Bisiknya tepat di telinga Li Xian.

Li Xian membisu, apa mungkin Shizhu berbohong waktu itu. "Tapi Shizhu bilang.."

"Hsst.. dia berbohong. Lagipula kalau bukan kau yang memintaku untuk menikahinya, aku juga tidak bersedia menikah dengannya."

"Hah! Apa?"

Liu Xingsheng mengangguk. "Waktu itu kau mau menerima pinanganku asal aku juga mau menikahi saudaramu itu."

"Apa gadis ini benar-benar bodoh." Gumam Li Xian pelan merutuk pemilik tubuhnya.

"Yang aku tahu sekarang adalah kau yang begitu pintar, jadi aku tidak akan melepaskanmu." Sambung Liu Xingsheng menarik tubuh Li Xian lebih dekat dengannya.

"Tapi.. aku bukan Permaisuri."

"Bagiku hanya kau yang pantas menjadi Permaisuriku."

"Kau tidak keberatan dengan asal usulku?" Tanya Li Xian hati-hati.

"Tidak."

"Bagaimana kalau mereka tahu bahwa aku bukan Li Xian yang asli?"

"Siapa saja yang kau beritahu?"

Li Xian nampak berfikir, kemudian menggeleng. "Hanya kau."

Liu Xingsheng tersenyum. "Akan aku pastikan bahwa hanya kita berdua yang tahu."

Kepala Liu Xingsheng mendekat, hendak mencium bibir Li Xian. Tapi segera di cegah oleh Li Xian.

"Apa kau benar-benar mencintaiku?"

Liu Xingsheng menarik kepalanya. "Ya, aku benar mencintaimu Li Xian, apa kau mau menjadi Permaisuriku?"

Li Xian merona. "Kenapa tidak ada adegan berlutut dan memberikan cincin?" Gumamnya pelan.

"Apa maksudmu Li Xian?"

"Hah, tidak, bukan apa-apa." Jawab Li Xian tersenyum kikuk, dia lupa berada di jaman apa.

Liu Xingsheng menarik tangan Li Xian, menempatkan tepat di atas jantungnya. "Kau merasakannya?"

Li Xian mengangguk, merasakan debaran jantung di telapak tangannya.

"Hal yang belum pernah aku alami selama ini."

Kepala Li Xian mendongak. "Benarkah?" Tanyanya meragukan.

"Hm, dan hanya bersamamu dia berdebar seperti ini."

"Pangeran, kau bisa menggombal?" Li Xian tampak malu-malu dengan memalingkan wajahnya.

Kening Liu Xingsheng mengkerut. "Apa itu meng- gombal?"

Li Xian menepuk jidatnya. Lagi-lagi dia lupa berada di jaman nenek moyangnya yang mungkin saja belum di bentuk saat itu.

"Suku kata orang-orang modern sungguh aneh." Komentar Liu Xingsheng berikutnya.

Li Xian memutar bola matanya. "Kau akan kagum melihat penemuan jaman modern Pangeran, di jaman modern begitu banyak benda yang begitu canggih."

"Apa kau berniat kembali kesana?"

"Apa? Bagaimana mungkin aku bisa kembali Pangeran?"

Liu Xingsheng mengangkat kedua bahunya. "Siapa tahu."

Li Xian tersenyum. "Apa kau mau ikut bersamaku di dunia modern Pangeran?" Tawarnya menggoda.

"Aku tidak akan membiarkanmu pergi dariku Li Xian." Desis Liu Xingsheng memicing tajam.

Li Xian tergelak melihat wajah serius nan tajam dari Liu Xingsheng. Sedangkan Liu Xingsheng kembali terpesona oleh tawa Li Xian, aura kecantikannya bertambah berkali-kali lipat, bahkan jika dilihat sedekat ini.

Tak ingin membuang waktu, Liu Xingsheng segera membungkam mulut Li Xian yang tengah tertawa dengan bibirnya.

Li Xian terkejut dengan serangan tiba-tiba dari Liu Xingsheng, tapi sedetik kemudian dia mulai membalas ciuman Liu Xingsheng.

.

.

.

¶¶

Selamat hari raya idul adha..
Qurban apa besok??

Asal jangan qurban perasaan aja ya 😂😂

30 juli 2020
Saskavirby

Instagram : @elshaolivia_

Continuar a ler

Também vai Gostar

977K 92.4K 30
Kaylan Saputra anak polos berumur 12 tahun yang tidak mengerti arti kasih sayang. Anak yang selalu menerima perlakuan kasar dari orangtuanya. Ia sel...
192K 2K 10
Bxb area! Boypussy area! yang ga suka homophohic dan sebagainya bisa skip cerita gua ya. Enjoy ur reading!
383K 25.9K 25
Bagaimana jika kamu sedang tidur dengan nyaman, tiba tiba terbangun menjadi kembaran tidak identik antagonis?? Ngerinya adalah para tokoh malah tero...
1M 85.1K 41
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ___...