Diary,
Taehyun benar-benar merawatku dengan sabar.
Dan itu membuatku semakin yakin kalau aku memang benar jatuh cinta pada Taehyun.
Kak Soobin, where are you?
Jangan buat aku semakin jatuh pada Taehyun karena dia yg selalu ada untukku.
Sedangkan kak Soobin tidak pernah meluangkan sedikitpun waktu walau hanya untuk menjengukku.
~Kim Ayra~
Ayra tetap maksa berangkat sekolah padahal dia belum terlalu sembuh.
Dan pagi ini Ayra berangkat bareng Taehyun karena Soobin nggak ngabarin dia sama sekali dari kemarin.
Taehyun nuntun Ayra sepanjang koridor.
"Tae, kayaknya nggak perlu di rangkul segala deh."
"Kenapa?"
"Kita di lihatin tuh, apa kata mereka kalo lihat pacar Choi Soobin di rangkul sama Kang Taehyun."
Taehyun ngedarin pandangannya, banyak siswa yg merhatiin mereka bahkan ada yg terang-terangan saling ngebisik juga.
Lalu Taehyun natap Ayra lagi.
"Biarin aja. Nanti kalo ada yg ngomongin jelek tentang lo atau gw, gw pastiin mereka bakal di skors." Ucap Taehyun dengan nada lumayan keras, sengaja biar pada dengar.
Seketika itu juga para siswa langsung pura-pura menyibukkan diri.
Ayra mukul dada Taehyun ngebuat Taehyun nya meringis.
"Mentang-mentang murid kesayangan kepsek jadi seenaknya kalo ngomong."
"Loh ya harus di manfaatkan dengan baik dong."
Ayra terkekeh,
Beberapa saat kemudian mereka sampai didepan kelas Ayra.
"Gw ke kelas dulu ya, nanti ketemu lagi jam istirahat." Ucap Taehyun.
Mata Ayra menyipit.
"Kok sekarang jadi lo yg ngajak ketemuan, biasanya juga gw yg harus narik-narik lo biar bisa istirahat bareng."
Taehyun senyum tipis.
"Gw harus mastiin lo baik-baik aja."
Ayra tersenyum.
"Makasih superhero ku."
Taehyun mendengus, lalu dia nyubit hidung Ayra sebelum akhirnya lari menuju kelasnya.
"Taehyun!"
Ayra ngusap-usap hidungnya.
"Kim Ayra."
Ayra noleh, dan dia mendapati kakak kelasnya yg lagi gempar banget di gosipin sama Yeonjun dan Soobin.
Hwang Yeji.
Cewek cantik bermata tajam itu berjalan mendekati Ayra.
"Em, kak Yeji kan,"
Yeji ngangguk.
"Boleh minta waktunya nggak? Mumpung bel masuk masih lama."
Ayra ngedarin pandangannya, kelihatan banget kalau dia lagi takut.
"Ayra?"
"Eh, iya boleh kak."
Yeji senyum, "Di kelas lo aja yuk."
Ayra ngangguk lalu mereka berdua masuk ke kelas Ayra.
Ayra duduk dibangkunya dan Yeji duduk disamping Ayra.
Yeji natap Ayra yg nunduk sambil mainin jari-jarinya.
"Jangan takut, gw nggak jahat kok."
Sontak Ayra noleh ke Yeji, dia senyum kikuk.
"Maaf ya kak, bukan maksud gw bikin lo tersinggung. Tapi gw masih canggung."
"Iya, gw paham."
Ayra larak-lirik ke setiap sudut kelasnya, entah apa yg dia cari.
Sedangkan Yeji merhatiin mukanya Ayra.
"Kalo lo merhatiin mukanya secara dekat, lo juga pasti bakal kagum."
Yeji senyum ingat ucapan Soobin beberapa waktu lalu, dia sekarang yakin kenapa Soobin bisa jatuh cinta sama Ayra.
Ayra itu manis, imut.
Dia punya mata bulat, hidung kecil, bibir mungil, dan pipi yg berisi.
"Lo manis banget ya Ra."
"A-ah?" Ayra sontak natap Yeji dengan bingung.
Yeji terkekeh, ekspresi bingungnya Ayra bikin gadis itu makin terlihat imut.
"Lo manis, pantas aja Soobin bucin banget sama lo."
Ayra senyum kaku.
"Oh iya, gw mau ngasih tau.. kalo gw sama Soobin itu nggak ada hubungan apa-apa selain teman seangkatan, dan sama Yeonjun juga cuma sekedar teman sekelas. Emang dasar mereka-mereka aja yg nyebar gosip gak jelas."
"Iya kak, gw tau kok. Gw juga nggak mikirin gosipan mereka."
"Bagus kalo gitu, gw nggak enak sama lo nya."
"Gapapa kak, santai aja sama gw mah."
Yeji ngangguk, "Sekalian bilangin ke Minjee juga kalo gw sama Yeonjun itu gak ada apa-apa."
Ayra ngerutin keningnya.
"Kenapa Minjee?"
"Lo nggak mungkin nggak tau dong kalo Yeonjun itu suka sama Minjee, dan gw rasa Minjee gantungin Yeonjun karena denger gosip tentang Yeonjun sama gw."
Ayra ngangguk ngerti.
"Iya kak, nanti gw bilangin ke Minjee."
Tatapan Ayra terus mengarah ke pintu, dia berharap teman-temannya ada yg datang karena dia benar-benar canggung berduaan sama Yeji.
Yeji terus merhatiin muka Ayra.
"Dan kalo sekali merhatiin muka Ayra, lo bakal ketagihan buat terus merhatiin dia. Karena mukanya itu bikin orang jadi betah buat ngeliatin."
'Lo bener Bin, dari tadi gw gak bisa ngalihin pandangan gw dari muka Ayra. Manis banget.'
Tiba-tiba Ayra ngembangin senyumnya kearah pintu, ngebuat Yeji noleh juga kearah pintu.
Ada Soobin yg berdiri di ambang pintu, raut mukanya kayak kaget lihat kehadiran Yeji.
Yeji natap Ayra lagi.
"Ra, sebelum gw ke kelas, gw mau ngomong satu hal."
Ayra natap Yeji, "Apa kak?"
"Jangan terlalu mengkhawatirkan hujatan orang tentang lo, harus yakin kalo lo itu lebih baik dari mereka. Mereka nggak akan bisa jadi gadis super manis kayak lo." Ujar Yeji disertai kekehannya.
Ayra juga ikut terkekeh.
"Makasih kak Yeji."
"Iya, sama-sama. Mulai sekarang kita teman, jadi jangan canggung lagi sama gw, oke."
Ayra sontak ngacungin jempolnya seraya tersenyum manis.
"Oke."
Yeji otomatis ikut senyum setelah lihat senyuman Ayra, dia ngerasa kayak lagi di hipnotis sama gadis manis didepannya ini.
"Yaudah, gw ke kelas ya."
"Iya kak Yeji, makasih udah mau jadi teman gw."
"Sama-sama gadis manis."
Yeji beranjak keluar dari kelas Ayra, tapi dia berhenti sebentar di ambang pintu.
Soobin dan Yeji saling melirik, dan Ayra senyum tanpa curiga lihat dua insan itu.
"Kita perlu bicara." Bisik Soobin.
"Jam istirahat di rooftop." Yeji balas berbisik.
Setelah itu Yeji langsung pergi,
Soobin menghampiri Ayra dan langsung duduk disamping pacarnya.
"Kak Soobin kemana aja, kemarin nggak jenguk aku, nggak ada kabar juga, chat dari aku nggak dibalas juga.."
"Maafin aku ya, kemarin--"
"Sibuk lagi?"
Soobin menghembuskan nafas beratnya.
"Iya. Aku minta maaf."
"Yaudah nggak apa-apa."
"Sekarang kenapa berangkat? Emang udah sembuh?"
"Belum sih, tapi malas di rumah tuh. Terus hari ini ekskul basket,"
"Jangan di paksain kalo masih pusing."
"Iya kak."
"Sini, pengen peluk dulu sebelum aku ke kelas."
Ayra tersenyum lalu menghambur ke pelukan Soobin.
Soobin ngelus rambut Ayra.
'Kalo bisa, aku juga pengen selalu ada buat kamu Ra. Tapi bodohnya aku setuju sama perjanjian itu.'
My Cold Neighbor
Jam istirahat.
Ayra, Minjee sama Seonghee masukin buku-buku mereka ke dalam tas.
"Jadi lo beneran tadi pagi disamperin kak Yeji?" Tanya Seonghee.
Minjee yg nggak tau sontak natap bingung ke Ayra.
"Iya Hee, kan tadi gw udah ngasih tau."
"Kok gw nggak dikasih tau?" Tanya Minjee.
Ayra beralih natap Minjee.
"Tadi pas lo datang udah keburu bel masuk, jadi gak sempat ngasih tau lo."
Minjee ngangguk-ngangguk.
"Btw Jee, kak Yeji bilang sama gw katanya dia sama kak Yeonjun itu gak ada hubungan apa-apa selain teman sekelas." - Ayra.
"Ya terus kenapa lo mesti ngasih tau itu ke gw.."
Ayra ngedikin bahu, "Disuruh kak Yeji, suruh bilangin gitu ke lo biar lo nggak salah paham."
"Jadi sekarang gak usah panik lagi kalo denger nama Yeonjun Yeji ya Jee.." ledek Seonghee.
Minjee mendengus, Ayra sama Seonghee sontak terkekeh.
Tiba-tiba ada yg ngetuk pintu kelas mereka, anak-anak yg ada dikelas itu sontak noleh kearah pintu.
Senyum Ayra mengembang.
"Taehyun."
Taehyun balas senyum walaupun tipis.
"Ayo, ke kantin."
Ayra ngangguk semangat, dia noleh ke dua temannya.
"Kalian mau bareng gak?" Tanya Ayra.
"Ma--"
"Nggak usah." Potong Minjee dengan cepat.
"Lo berdua duluan aja. Nanti gw sama Seonghee nyusul, Seonghee nya nunggu Beomgyu dulu." Lanjut Minjee.
Seonghee natap Minjee bingung.
"Yaudah, gw sama Taehyun duluan ya."
"Iya-iya duluan." Minjee kayak semangat gitu ngomongnya.
Taehyun natap datar ke Minjee, dia ngerti maksud Minjee agar dia bisa berduaan sama Ayra.
Ayra langsung narik Taehyun menuju kantin.
"Jee, lo kenapa si?" Tanya Seonghee.
Minjee noleh ke Seonghee.
"Kenapa apanya?"
"Bukannya kita juga mau ke kantin ya, Beomgyu nggak jemput gw, kita sepakat ketemu di kantin."
Minjee sontak nyengir.
"Maaf deh, ayo-ayo ke kantin."
Minjee narik tangan Seonghee, mereka jalan keluar kelas.
"Ih padahal tadi bareng aja sama Ayra."
"Lo nggak ngerti ya,"
"Apaan sih.."
"Biarin Ayra berdua dulu sama Taehyun, mereka kan baru bisa dekat lagi."
Seonghee langsung ber'oh' ria.
"Iya-iya sekarang gw ngerti, kenapa lo nggak bilang dari tadi coba."
"Ya masa gw ngomong didepan merekanya."
"Iya juga sih. Btw lo nggak nyamper kak Yeonjun dulu?"
"Nggak, gw chat aja biar langsung ketemu dikantin."
Seonghee ngangguk-ngangguk.
Mereka jalan menuju kantin sambil pegangan tangan, sahabatan gaya bocah emang.
"Hee, rasanya pacaran sama kakak kelas tuh gimana sih?" Tanya Minjee tiba-tiba.
Seonghee noleh ke Minjee.
"Kenapa nanya ke gw?"
"Ya lo kan pernah pacaran sama kakak kelas, sama kak Jaehyun alumni tahun kemarin."
Ah, Seonghee jadi keingat sama mantan terindahnya itu. Mereka putus karena Jaehyun harus ikut orang tuanya menetap di luar negeri.
"Banyak tantangan Jee."
"Hah? Tantangan?"
"Iya. Kelas yg jauh, kesibukannya yg bikin dia jadi susah bagi waktu buat kita, apalagi kalo si kakak kelasnya itu famous, kita harus siap lihat dia yg datangin kita sambil bawa-bawa kado dari fans, atau semacam teriakan-teriakan saat dia lagi jalan sama kita. Kita harus sabar."
Minjee dengerin cerita Seonghee sambil senyam-senyum, lalu Seonghee natap Minjee heran.
"Kenapa senyam-senyum?"
Minjee ngelirik Seonghee,
"Gw udah mutusin soal kelanjutan hubungan gw sama Yeonjun.."
Seonghee langsung exited.
"Gimana-gimana?"
"Mmm, nanti aja deh."
Dengar itu ekspresi Seonghee berubah jadi kesal, sedangkan Minjee terkekeh.
My Cold Neighbor
Taehyun merhatiin Ayra yg lagi makan sup rumput lautnya.
"Pelan-pelan Ay."
Ayra cuma ngacungin jempolnya dan lanjut makan dengan lahap.
Taehyun gelengin kepalanya, dia nyedot orange jus nya.
Beomgyu, Yeonjun sama Hueningkai duduk bergabung.
'Udah gw duga, Minjee sengaja.' Batin Taehyun😂.
"Tae, habis." Ayra nyodorin mangkuk kosong ke Taehyun.
Taehyun melotot ke mangkuk itu lalu beralih ke Ayra.
"Lo makan semuanya?" Tanya Taehyun shock.
"Ya iya, kan tadi lo ngelihat sendiri."
Taehyun ngambil mangkuk itu, dia sampe ngebolak-balik mangkuknya.
"Nyari apaan Tae?" Tanya Hueningkai.
"Sup rumput laut, kali aja nempel di sebelah mana."
Ayra berdecak kemudian dia minum orange jus punya Taehyun.
"Ya kali Tae, yg waras aja kali." - Yeonjun.
"Masalahnya belum ada sepuluh menit gw beli sup ini buat Ayra, masa langsung habis."
"Lo belum tau sih, si Rara kalo baru sembuh dari sakit pasti makannya lahap banget. Kayak orang gak makan seribu tahun." - Beomgyu.
"Bahasa lu terlalu lebay Beom-beom." - Ayra.
"Tapi gw bener kan.."
Ayra langsung cengengesan.
Taehyun natap Ayra dan Beomgyu gantian.
"Jadi serius lo yg habisin Ay?"
"Iya Taehyun. Nih, jus lo juga abis sama gw, mianhae.. hehee."
Taehyun ngelirik botol plastik yg tadi berisi orange jus miliknya, sekarang isinya cuma tinggal es batu doang.
"Porsi sup rumput laut disini kan lumayan banyak Ra, nggak kepenuhan tuh perut lo?" Tanya Hueningkai.
"Nggak dong."
"Orang Ayra mah perut karung ya Ra.." - Beomgyu.
Ayra sontak ngelempar sedotan ke Beomgyu.
"Gw nggak bisa bayangin kalo Minjee juga begitu," ujar Yeonjun.
"Apa bawa-bawa nama gw!"
Yeonjun terlonjak lalu noleh ke Minjee yg udah berdiri dibelakang dia.
"Kaget Jee, serius.."
Minjee nyengir lalu duduk disamping Yeonjun.
"Heh bule! Pindah lo!" Perintah Seonghee ke Hueningkai.
"Kalem nyai."
Hueningkai beralih ke kursi kosong, sedangkan kursinya tadi yg disebelah Beomgyu itu di dudukin sama Seonghee.
"Nyai-nyai, lu kata gw siluman dipanggil nyai."
"Ini gw heran makin kesini si Seonghee makin galak, lo tahan Gyu?" Hueningkai nanya ke Beomgyu.
Seonghee melotot ke Hueningkai, Beomgyu terkekeh.
"Harus tahan kalo cinta."
"Ciahh bisaan lu Beom-beom." - Ayra.
Perlahan Seonghee ngembangin senyumnya, Beomgyu juga balas senyum.
"Kalo udah begini, gw menyingkir deh ya." Ujar Hueningkai sambil ngacir entah kemana.
Minjee terkekeh, "Kasian gw sama dia."
"Lo juga perlu di kasihani kali.." - Yeonjun.
Minjee ngelirik Yeonjun.
"Gw juga?"
Yeonjun ngangguk, "Lo juga kan nggak punya pacar." Ujar Yeonjun sambil meletin lidahnya.
Minjee sontak nampol mukanya Yeonjun.
"Min Jeera! Idung gw pesek ntar!"
"Bodo amat." Ketus Minjee seraya melengos.
"Marah tuh." Celetuk Taehyun sambil terkekeh.
Ayra natap Taehyun sambil senyum, dia senang Taehyun mulai bisa berinteraksi dengan baik sama sekitar.
"Lo marah kenapa Jee?" Tanya Yeonjun yg bingung.
"Karena nggak di jedor-jedor kali sama lo kak." Ujar Seonghee yg bikin Minjee melotot.
"Eh nggak ya, fitnah itu!" Pekik Minjee.
"Berusaha ngelak padahal muka udah merah kebakar gitu." Ledek Beomgyu.
"Mana ada! Nggak ih, Yeonjun jangan percaya, fitnah tuh. Pasangan sableng emang." Cerocos Minjee sembari goyang-goyangin lengannya Yeonjun.
"Anjir dikatain pasangan sableng." Gumam Beomgyu sama Seonghee dengan muka datar.
Taehyun sama Ayra terkekeh lihat ekspresi BeomHee sekarang.
Yeonjun sontak senyum ke Minjee.
"Nanti gw jedor kalo dia udah suka sama gw."
Minjee refleks ngelepasin kedua tangannya dari lengan Yeonjun, jantungnya mulai berdetak nggak karuan lagi.
My Cold Neighbor
Soobin duduk disamping Yeji. Sesuai janji, mereka sekarang ada di rooftop.
"Tadi lo ngomong apa aja sama Ayra?"
"Tenang aja, gw nggak ngomong yg aneh-aneh. Gw cuma pengen lihat Ayra dari dekat, pengen buktiin omongan lo."
Soobin noleh ke Yeji.
"Omongan gw yg mana?"
"Yg lo bilang Ayra itu manis banget, siapapun yg merhatiin muka Ayra bakal ketagihan buat merhatiin terus."
"Gimana?"
Yeji senyum, "lo nggak bohong ternyata. Ayra emang manis banget, imut lagi. Gw aja betah ngeliatin dia, nggak bosen sama sekali."
Soobin ikut senyum.
"Sekarang gw tau kenapa lo bisa kepincut sama dia."
Soobin ngangguk, "Apalagi lihat muka paniknya, yg sempat nolongin gw waktu tangan gw terkilir itu. Gemes banget."
Yeji natap Soobin, dia bisa lihat kalau Soobin cinta banget sama Ayra.
"Lo lebih cinta Ayra atau Yenny?"
Senyuman Soobin meluntur, berganti jadi ekspresi seriusnya.
"Lo nggak usah khawatir Ji, cinta gw masih lebih besar ke Yenny."
Yeji nepuk pundaknya Soobin.
"Kalo gitu gw mau nanya, apa lo sanggup kalo suatu hari nanti ninggalin Ayra demi nemenin Yenny sepenuhnya?"
Soobin terdiam, matanya mulai memanas.
"Bin, gw sama Yenny emang ngizinin lo buat punya pacar lagi. Tapi jangan lupa, Yenny lebih butuh kehadiran lo buat jadi semangatnya."
Soobin ngangguk, "Gw ngerti. Lagian gw nggak akan ninggalin Yenny meski sedetik aja, gw sayang banget sama dia."
Yeji tersenyum haru.
"Maafin gw karena ngebuat perjanjian itu, yg bikin lo jadi nggak punya waktu banyak sama Ayra. Gw nggak bermaksud jahat, tapi gw mikirin sepupu gw yg lebih butuh lo. Kalo dia sehat, dia mungkin nggak akan ngizinin lo buat punya pacar lagi. Karena Yenny itu cinta mati sama lo Bin.."
Soobin meringis.
"Tolong, jangan ingatin tentang hal menyakitkan itu, bagi gw Yenny itu sehat. Akan selalu sehat. Gw janji gw akan selalu ada disamping dia, karena gw sayang sama dia. Gw akan bantu Hwang Yenny buat sembuh."
"Kalo Yenny bisa sembuh total, hubungan lo sama Ayra gimana?"
Deg
Jantung Soobin seakan berhenti berdetak, pertanyaan ini yg selalu dia hindarin dari Yeji.
Soobin menghembuskan nafas kasar.
"Gw akan ninggalin Ayra."
"Lo pikir lo bisa? Gw tau cinta lo ke Ayra itu sebanding sama cinta lo ke Yenny."
"Gw nggak mungkin milih Ayra dan ninggalin Yenny kan, Yenny lebih dulu pacaran sama gw, dia udah lama nemenin gw. Sampe akhirnya gw tau tentang rahasia besar Yenny, yg ngebuat gw jadi makin gak bisa ninggalin dia."
Yeji terdiam.
Dia ngebayangin muka polosnya Ayra, gimana jadinya kalo gadis itu tau Soobin jadiin dia pacar kedua..
"Walaupun gw nggak pernah ada waktu buat Ayra, Ayra udah punya pelindung yg sigap banget sama dia Ji."
"Siapa?"
"Taehyun sama Beomgyu."
"Beruntung dong Ayra, di kelilingin sama cogan."
Soobin senyum, "Dia pantas kok di kelilingin cogan, termasuk gw. Orang dianya cecan."
"Iya Bin iya lo cogan sampe punya pacar dua."
Soobin terkekeh tapi hatinya perih.
Dia cinta Kim Ayra, dan gak mau ngelepas gadis mungil itu.
Tapi dia juga lebih cinta Hwang Yenny, sepupu Yeji yg gak akan pernah dia lepasin.
"Nanti siang Yenny ada check up, lo udah tau?" Tanya Yeji.
"Iya, tadi Yenny udah sempat ngabarin."
"Lo nganterin Ayra dulu atau langsung ke Yenny?"
"Seperti biasa, gw langsung ke Yenny."
Yeji ngangguk.
"Ortu Yenny lusa balik dari Jerman."
"Terus bisnis di Jerman gimana?"
"Di handle sama orang kepercayaannya. Katanya mereka mau menetap disini, fokus sama penyembuhan Yenny."
Soobin ngangguk ngerti.
Sekarang udah tau kaann kenapa Soobin selalu ngilang setiap pulang sekolah..
Ayo-ayo request minta dikasih tau apalagi tentang Soobin😂
Atau aku bikin part khusus aja? di ambil dari sudut pandang Soobin?
biar kalian nggak puyeng😂