My Cold Neighbor | Kang Taehy...

By nitoktaa_

96.3K 13.7K 6.3K

[COMPLETED] Ini kisahnya Kim Ayra setelah tetanggaan sama Kang Taehyun. More

PART 1: First Time Conversation
PART 2: New Neighbor
PART 3: Ayra's Hobbies and Principles
PART 4: Message
PART 5: Care
PART 6: Become Friend
PART 7: Jealous?
PART 8: Broken Heart
PART 9: Shy
PART 10: Relent
PART 11: Distance
PART 12: Getting Further
PART 13: Blasphemed
PART 15: Who's Yeji?
Kenalan dulu yuk
PART 16: Time With..
PART 17: Uncovered
PART 18: Disappointed
PART 19: Ice Cream
PART 20: Explanation
PART 21: Sincere
PART 22: Threat
PART 23: Really Hero
PART 24: Birthday Ayra
Suara dari Kang Taehyun
Suara dari Choi Soobin
Suara dari Kim Ayra
PART 25: Te Quiero
PART 26: Mall
PART 27: Back
PART 28: Just With You
PART 29: Cousin
PART 30: Mutually Open
PART 31: Beomgyu's Problem
PART 32: Goodbye
PART 33: At This Time
PART 34: Problem
PART 35: Farewell
PART 36: About Long Distance Relationships
PART 37: Ex-Boyfriend
PART 38: The New Story Of Beomgyu & Soobin
PART 39: Tempted
PART 40: Surrender?
PART 41: Taehyun Decision
PART 42: Which Is Actually
PART 43: Go To Busan
PART 44: Drop
PART 45: Heartbeat
PART 46: Only Two Of
PART 47: Double Couple
PART 48: Friendship
PART 49: Haeundae
PART 50: HyunrAnniv
PART 51: Kang Group In Here
PART 52: Hunch
PART 53: What's Wrong With Ayra?
PART 54: Coma
PART 55: Expire?
PART 56: Because Of You
PART 57: Palsied
PART 58: Regret HAN
PART 59: Great Love
PART 60: Practice Walking
PART 61: Back To School
PART 62: Has Recovered
Question
PART 63: Graduation
Answer
PART 64: Ayra Has Another?
PART 65: Surprise From Snow White
PART 66: Surprise From Prince (Marry Me)
PART 67: With Family
PART 68: With Friends
PART 69: Preparation
PART 70: Preparation Pt. 2
PART 71: Special Day (END)
EXTRA PART (1): Welcome Baby
EXTRA PART (2): Twins
COMEBACK??!!
AUTHOR BALIK LAGI!!!
READY!!
Episode 1: The Beauty Of Youth
Episode 2: Reuni
Promosiiii

PART 14: Sick

1.3K 193 111
By nitoktaa_











Diary,

Aku latihan basket sampai tidak perduli hujan, agar mereka bisa memandangku pantas bersanding sama kak Soobin.

Tapi kenapa saat itu yg ada dipikiranku hanya Taehyun, bukan kak Soobin..

~Kim Ayra~

Jihye menghampiri anak-anaknya yg lagi pakai sepatu di teras.

"Taehyun~"

Taehyun sama Taera kompak noleh.

"Ya Bun,"

"Tadi Tante Neehra nelpon Bunda, katanya kamu disuruh liat Ayra sekarang, dia sakit.."

"Kak Ayra sakit?!" Pekik Taera.

Jihye ngangguk, "Iya, Om Seokjin sama Tante Neehra masih di luar kota, mereka baru pulang agak sorean katanya.."

Taehyun langsung membuka sepatunya lagi, ganti jadi pakai sendal.

"Taehyun hari ini bolos dulu gak apa-apa kan Yah, Bun?"

Seungyoon sama Jihye saling lirik.

"Gak apa-apa nak, temani Ayra dulu. Biar Ayah yg izinin kalian berdua ke sekolah." Ucap Seungyoon.

"Makasih Yah!"

Taehyun langsung lari ke rumah tetangga depannya itu.

"Baaangg titip salam buat kak Ayra!" Teriak Taera.

Taehyun cuma ngacungin jempolnya lalu dia masuk ke rumah Ayra.

"Bang Taehyun panik banget," gumam Taera.

Jihye yg mendengar itu tersenyum penuh arti.

"Bunda, adek, ayo berangkat." - Seungyoon.

"Iya Yah."

Ketiga anggota keluarga Kang itu langsung masuk ke mobil, kemudian Seungyoon melajukan mobilnya.

My Cold Neighbor

Taehyun mengetuk pintu kamar Ayra.

"Ayah sama Bunda udah pulang?" Teriak Ayra dari dalam.

Taehyun diam aja, dia masih bingung karena ingat hubungannya sama Ayra yg renggang.

Tapi kemudian Taehyun mendengar suara pekikan dari dalam.

"Aduh!! Ayah Bunda maaf, tapi masuk sendiri aja gak apa-apa kan, nggak dikunci kok."

Taehyun memutar knop pintu, dia terkejut lihat Ayra yg terduduk dibawah.

"Ay!"

Taehyun dengan sigap ngangkat tubuh Ayra lalu membaringkan lagi dikasurnya.

"Kalo nggak kuat kenapa maksain turun dari kasur sih Ay.."

Ayra sontak natap Taehyun.

"Tae, lo manggil gw Ay lagi?" Tanya Ayra dengan tatapan gak percaya nya.

Taehyun menghela nafas sesaat.

"Kenapa sakit?"

"T-tau darimana gw sakit?"

"Tante Neehra nelpon Bunda tadi, kenapa sakit?"

Ayra nunduk, saat ini posisinya duduk selonjoran sambil nyandarin punggungnya di kepala ranjang.

Dan Taehyun duduk ditepi kasur sambil mandang datar ke Ayra.

"Kemarin--"

"Hujan-hujanan?" Potong Taehyun.

Ayra refleks natap Taehyun, tapi kemudian dia nunduk lagi setelah lihat tatapan tajamnya Taehyun.

Ayra mainin jari-jarinya.

"Habis darimana sampe hujan-hujanan?"

"Ng, latihan basket di taman komplek."

"Berapa lama?"

"D-dari pulang sekolah."

"Sampe senja?"

Ayra ngangguk, dia masih nunduk.

"Buat apa sih?"

"Kan gw suka basket Tae."

"Gw tahu. Tapi pasti ada alasan kenapa lo nggak berhenti walaupun udah tau hujan.."

"Kemarin, Yuna Cs bilang kalo gw tuh nggak pantas bersanding sama kak Soobin, kak Soobin tinggi, mantan-mantannya juga tinggi, sedangkan gw pendek. Mereka juga bilang gw nggak pantas jadi anak basket karena tinggi badan gw yg minim.. jadi gw latihan ekstra, kali aja ada pertumbuhan.."

"Nggak harus sampe hujan-hujanan juga kan?"

"Maaf, tapi gw gak mungkin diam aja di katain gitu. Gw harus buktiin sesuatu yg bisa ngebuat mereka bungkam kan Tae.."

Taehyun menghembuskan nafas beratnya.

Benar yg di bilang Beomgyu, Ayra itu nekat.

"Lo nggak harus buktiin apa-apa Ay, lo punya sesuatu yg gak mereka punya.."

Ayra beraniin diri buat natap Taehyun.

"Apa?" Tanya Ayra pelan.

"Ketulusan. Lo itu tulus dalam setiap hal yg lo lakuin, lo tulus dalam bersikap sama orang-orang disekitar lo, nggak ada paksaan sedikitpun dalam semua hal yg lo lakuin. dan nggak semua orang punya ketulusan itu Ay.."

Taehyun ngomong sambil natap Ayra dengan lekat, Ayra juga balas natap Taehyun.

Perlahan Ayra mengembangkan senyumnya.

"Gw tau lo nggak benar-benar jauhin gw Tae."

Taehyun tersadar dari aktivitasnya yg tadi natap Ayra, dia beranjak berdiri.

"Mau kemana?" Tanya Ayra sambil ngedongak.

"Beli bubur."

"No!"

Taehyun yg udah mau keluar kamar jadi sontak balik badan.

"Kenapa?"

"Ng, gw kalo sakit.. nggak biasa makan bubur hasil beli."

"Terus, gw harus bikin gitu?"

"E-emangnya lo bisa?"

Taehyun diam, sedangkan Ayra natap Taehyun nunggu jawaban.

"Tae, gapapa kalo gak bisa. Nanti aja gw makannya kalo Bunda pulang."

"Lo harus minum obat. Gw bisa kok bikin bubur doang, sekalian gw juga mau beli obat dulu. Lo jangan kemana-mana. Diam!"

Ayra ngangguk takut, karena Taehyun ngomong gitu sambil nunjukin tatapan tajamnya.

Taehyun ngibrit keluar dari kamar Ayra.

Ayra natap kearah pintu dengan muka cemas.

"Gw nggak yakin dia bisa bikin bubur, maksud gw.. rasanya.."

My Cold Neighbor

Soobin masuk ke kelas Ayra.

"Minjee, Seonghee?"

Minjee sama Seonghee yg lagi duduk bareng sontak noleh.

"Eoh, kak Soobin, kenapa?" Tanya Seonghee.

"Ayra mana?"

Minjee sama Seonghee saling lirik sesaat.

"Ayra kan sakit kak." Ucap Minjee.

"Sakit?!" Pekik Soobin.

"Iya, emang kakak nggak jemput Ayra tadi?" Tanya Minjee.

"Ng, kebetulan nggak, nggak sempet ngabarin Ayra juga. Yaudah, makasih ya."

Minjee sama Seonghee ngangguk, setelah Soobin keluar dari kelas mereka. Mereka berdua saling natap.

"Untung kak Soobin nggak jemput Ayra," - Seonghee.

"Lah kenapa emang?"

"Ya kalo Ayra hari ini nggak sakit terus kak Soobin nggak jemput, Ayra berangkat sama siapa dong.. ortu nya di luar kota, Taehyun juga bareng Chaeryeong." Jelas Seonghee.

Minjee ngangguk-ngangguk, tiba-tiba dia ingat sesuatu.

"Lah terus sekarang Ayra dirumah sama siapa dong?"

Seonghee ikut melotot.

"Lah iya? Duh gw gak bawa Hp lagi, Telfon-telfon!!" Pekik Seonghee.

Minjee grasah-grusuh nyariin Hp nya.

"Hp gw gak ada!" Pekik Minjee.

"Yg bener lo? Lo bawa Hp gak?"

"Bawa, tadi tuh--"

Minjee tiba-tiba diam.

"Kenapa?" Tanya Seonghee.

Minjee nyengir, "Anterin ke Yeonjun yuk, Hp gw ada sama dia."

"Eh gimana ceritanya?"

"Tadi pagi.. gw sempat nolak di ajak istirahat bareng sama dia, dan dia tiba-tiba ngerampas Hp gw, bakal di balikin nya pas jam istirahat."

Seonghee nepuk jidatnya.

"Ya lagian lo sok-sokan nolak. Bukannya lo juga suka sama kak Yeonjun?"

"Tau darimana lo?!"

"Lo sendiri yg cerita sama gw beberapa hari yg lalu."

Minjee nyengir lagi, "Ngg, kan.. gw masih gengsi.."

Seonghee berdecak.

"Kalo terus-terusan gengsi, ntar keburu kak Yeonjun di ambil cewek lain. Apalagi kabarnya dia juga deket sama kak Yeji kan.."

Minjee melotot, dia langsung lari keluar dari kelas ninggalin Seonghee yg nganga.

Seonghee mijat pelipisnya sambil mejamin matanya.

"Aneh, bener nih aneh.."

"Siapa yg aneh?"

Seonghee terlonjak, dia noleh ke sampingnya.

Ada Beomgyu yg duduk manis sambil terkekeh kearahnya.

"Bobom, ngagetin tau.." Seonghee ngelus dadanya.

"Lagian kamu ngomong sendiri sambil merem-merem gitu, kayak orang baca mantra."

Seonghee mendengus.

"Sejak kapan kamu duduk disini?"

"Beberapa detik yg lalu."

"Kok nggak kedengeran suara sepatunya?"

"Makanya jangan sibuk mikirin orang lain.."

"Siapa juga yg mikirin orang lain,"

"Nah itu tadi, bilang 'dia aneh' itu ke siapa? Nggak mungkin ke diri sendiri kan.."

"Cuma ngomong gitu doang belum tentu mikirin juga kan.."

Beomgyu senyum, "Iya-iya. Mau ke kantin gak?"

"Ayo." Ucap Seonghee dengan senyum cerianya.

Beomgyu senyum manis, dia sama Seonghee keluar dari kelas sambil gandengan tangan.

"Beom, nanti pulang sekolah jenguk Ayra yuk."

Beomgyu ngangguk, "btw, Taehyun juga nggak berangkat loh."

Seonghee ngelirik Beomgyu.

"Kenapa? Sakit juga?"

"Nggak. Kata Hueningkai yg dapat informasi dari Taera, Taehyun nggak berangkat karena mau jagain Ayra."

Seonghee melotot, "Seriusan?"

"Iya."

"Jadi sebenarnya pacar Ayra itu kak Soobin atau Taehyun si?"

Beomgyu noleh ke Seonghee.

"Kok nanya gitu?"

"Ya coba deh pikirin-"

"Tuh kamu mau ngajak aku mikirin orang lain?"

"Iihh dengerin dulu Bobom."

Beomgyu terkekeh, "Maaf-maaf,"

"Kak Soobin nggak tau sama sekali kalo Ayra sakit, soalnya tadi pagi kak Soobin nggak jemput Ayra. Terus kenapa Ayra juga nggak ngabarin kak Soobin ya.."

Beomgyu diam beberapa detik sebelum akhirnya ngomong.

"Ayra kalo sakit jarang pegang Hp, Hee.."

Seonghee ngangguk-ngangguk.
Beomgyu tiba-tiba mikirin Soobin,

'Gak tau Ayra sakit? Tumbenan gak jemput Ayra?'

"Beom," Seonghee melambai-lambaikan tangannya didepan muka Beomgyu.

Beomgyu tersadar, "Iya?"

"Kamu kenapa?"

Beomgyu geleng sambil ngembangin senyum manisnya.

"Kamu cantik Hee."

Seonghee sontak terkekeh.

"Apa sih, aku nanya apa kamu jawab apa.."

Beomgyu malah senyum manis sambil sesekali lirik pacarnya.

My Cold Neighbor

Minjee nongolin kepalanya di ambang pintu kelasnya Yeonjun.

"Rame banget anjir," gumam Minjee.

"Loh Minjee?" Panggil Soobin yg tiba-tiba ada di belakangnya.

Minjee kaget dan seketika jatuh ke bawah, untuk jatuhnya kearah luar kelas Yeonjun.

"Kak Soobin! Kira-kira dong kalo manggil, kaget tau." Kesal Minjee.

Soobin malah terkekeh.

"Eh mantan, ngapain lo ngegoler dibawah?" Tanya Hueningkai yg tiba-tiba juga ada disitu.

Minjee beralih natap Hueningkai,
"Lo juga ngapain di area kelas 12?"

"Gw mau nyamperin Bang Soobin, kita mau latihan basket one by one." - Hueningkai.

Soobin ngangguk.

"Lo sendiri ngapain di area kelas 12? Depan kelas Bang Yeonjun pula?" tanya Hueningkai.

"Ngg, ada perlu."

"Sama?" Hueningkai plus Soobin barengan nanya.

"A Em, ya.. sama Yeonjun."

Soobin sama Hueningkai langsung masang muka '🌚'.

"Gaada sopan-sopannya lu sama kakak kelas, gak pake embel-embel 'kak' kalo manggil Bang Yeonjun."

"Bodo amat si, suka-suka gw."

"Yaudah yuk Kai, ntar keburu bel masuk." Ajak Soobin.

"Ayo bang."

Soobin ngerangkul Hueningkai terus mereka jalan ninggalin Minjee.

Tiba-tiba Minjee ingat satu hal..

"Hyuka! Bang Soobin! Bantuin gw bangun duluuu!"

"Bangun sendiri bisa kan!" Teriak Hueningkai yg langsung tos sama Soobin.

Minjee berdecak, "tega banget sama cewek." Gerutunya.

Tiba-tiba ada yg ngulurin tangan didepan muka Minjee.
Minjee mendongak.

"Yeo-Yeonjun.." gumam Minjee.

Yeonjun senyum, "Ayo bangun."

Minjee mengapit tangannya sama tangan Yeonjun, lalu Yeonjun narik Minjee sampe berdiri.

"Kenapa kesini?"

"I-ini kan udah jam istirahat."

"Jadi, cuma mau ngambil Hp atau ngantin bareng?"

"Ngg--"

"Lama." Yeonjun udah keburu narik tangan Minjee.

"E-eh pinjam dulu Hp nya, mau nelfon Ayra."

Yeonjun berhenti jalan, dia ngerogoh saku celananya terus ngasih Hp Minjee ke orangnya.

Minjee langsung aja ngehubungin Ayra.

Tut-tuutt..

"Halo! Ayra!"

"Bukan, ini Taehyun."

"Hah? Taehyun? Kenapa lo yg angkat telfon Ayra?"

Yeonjun jadi noleh ke Minjee, Minjee nya ngelirik Yeonjun sesaat.

"Gw gak berangkat, nemenin Ayra. Kasian sendirian."

Minjee sontak senyum bikin Yeonjun penasaran.

"Yaudah deh, kasih tau Ayra nanti pulang sekolah gw jenguk."

"Oke."

Minjee mutusin panggilannya terus masukin Hp nya ke saku roknya.

Dia natap Yeonjun, "Kenapa?"

"Ngobrol sama Taehyun sampe senyum-senyum gitu.."

"Oohh, bukan gitu. Tadi senyum tuh karena Taehyun nya bilang kalo dia lagi nemenin Ayra."

Yeonjun ngangguk-ngangguk.

"Ayo, ke kantin."

Yeonjun narik tangan Minjee lagi.

"Pelan-pelan dong, orang belum siap jalan main di tarik-tarik aja." Cerocos Minjee.

Yeonjun noleh sambil senyum manis kemudian dia natap ke depan lagi.

'Njir, nolehnya cuma buat bikin ambyar anak orang aja ya,'

My Cold Neighbor

Taehyun nyamperin Ayra sambil ngusap-usap telinganya.

"Kenapa kupingnya?" Tanya Ayra.

"Tadi si Minjee nelfon, suaranya gak kira-kira."

Ayra terkekeh, Taehyun natap Ayra yg sibuk ngaduk-aduk bubur di panci.

Yg bikin buburnya tetap Taehyun kok, Ayra cuma ngadukin doang.

"Cobain, ada rasanya gak?" Tanya Taehyun yg sekarang udah berdiri dibelakang Ayra.

Ayra ngambil sesendok bubur terus dia tiupin dulu sebelum di makan.

Taehyun natap Ayra penuh harap, Ayra nya juga natap Taehyun.

"Gimana?"

Ayra tiba-tiba ngacungin jempolnya.

"Enak!"

"Jangan bohong."

"Beneran Tae ini enak, cobain aja."

Taehyun buru-buru makan sisa bubur di sendoknya Ayra yg masih dipegang sama Ayra nya.

Hal itu sontak bikin Ayra melotot.

"Loh kok enak?"

"Tae, sendok bekas gw-"

Taehyun natap Ayra yg tiba-tiba berhenti ngomong.

"Kenapa? Nggak beracun kan.."

Ayra mendadak gugup, dia langsung ngalihin pandangannya.

"Itu buburnya udah matang kan?"

"U-udah."

"Yaudah matiin kompornya, ntar gosong lagi."

Ayra nutup mulutnya dan langsung matiin kompor buru-buru.

Taehyun terkekeh tanpa suara.

"Sini, biar gw yg mindahin buburnya."

"Mi-mindahin kemana?"

"Ke mangkuk lah Ay."

Ayra garuk-garuk kepalanya.

"Oh iya ya.. kok gw bego.." gumam Ayra yg masih didengar Taehyun.

"Lo kan emang bego."

Ayra berdecak lalu mukul punggung Taehyun.

"Aduh! Eh gak tau terimakasih ya udah di temenin, di buatin bubur, malah mukul!"

"Oh yaudah kalo gak ikhlas mah pergi aja, gw bisa sendiri!"

Taehyun ngacak-acak rambutnya Ayra.

"Duduk sana, gw ikhlas kok." Nada bicaranya Taehyun berubah, yg tadinya ngegas jadi lembut.

Ayra nya jadi langsung luluh padahal tadi dia emosi, Ayra beranjak buat duduk dikursi meja makan.

Sedangkan Taehyun mindahin buburnya ke mangkuk, dia ngambil satu sendok terus ngebawa semangkuk bubur itu ke meja makan.

Taehyun ngeletakinnya didepan Ayra, abis itu dia duduk di hadapan Ayra.

"Makan gih, nanti minum obat."

Ayra natap Taehyun.

"Lo udah sarapan belum?"

"Udah di rumah."

Ayra ngangguk, dia kemudian makan bubur buatan Taehyun.

Sementara Taehyun nya beranjak ngambil minum buat Ayra, setelah itu dia duduk di hadapan Ayra lagi.

Pandangan Taehyun nggak lepas dari sosok manis dihadapannya, sampe Ayra ngabisin bubur dan minum obatnya, Taehyun masih setia natap Ayra.

"Tae,"

Taehyun baru tersadar.

"Ya?"

"Makasih."

"Buat?"

"Lo sampe izin cuma buat nemenin gw."

Taehyun ngangguk-ngangguk.

"Sama-sama."

"Bikinin bubur juga buat gw, beliin obatnya juga.."

"Itu tugas gw."

"Tugas?"

"Ya. Gw kan superhero lo."

Dengar itu Ayra malah ketawa.

"Kok ketawa?"

"Julukan dari gw beneran di pake ya, hahaaa,"

Taehyun natap Ayra penuh arti disertai senyum manisnya.

"Jangan sakit lagi."

Ayra berhenti ketawa, dia ngebalas senyuman Taehyun.

"Gw nggak bisa jamin. Tapi mungkin akan lebih baik kalo lo terus disamping gw."

Taehyun beralih duduk disamping Ayra, tatapan Ayra mengikuti setiap pergerakan Taehyun.

"Walaupun gw nggak selalu disamping lo, tapi gw selalu ada buat lo. Kapanpun lo butuh gw, gw siap."

Ayra tersenyum manis, tangan Taehyun bergerak buat ngelus rambutnya Ayra.

Taehyun senyum tipis, matanya nggak pernah lepas dari muka pucat Ayra.

"Tiba-tiba gw ngantuk Tae,"

"Mau tidur dimana? Kamar?"

Ayra menggeleng, "kita cuma berdua disini, nanti takutnya bablas."

Taehyun naikin alisnya sebelah.

"Gw gak akan nafsu kali sama cewek minimalis." Ujar Taehyun sambil nyubit hidung Ayra.

"Mmmm, sakiiittt!" Pekik Ayra seraya mukul-mukul tangan Taehyun.

Taehyun terkekeh kemudian ngelepas cubitannya, Ayra ngelus hidungnya yg udah bisa di pastiin memerah.

"Sakit tauuu.."

"Hehe, maaf-maaf, coba lihat sini.."

Sekarang gantian Taehyun yg ngelusin hidung Ayra, keduanya saling natap dalam jarak yg sangat-sangat dekat.

"Maaf ya, gemes banget soalnya." Bisik Taehyun.

Deg deg deg

Entah itu bunyi jantung Ayra atau Taehyun, atau dua-duanya?

Yg jelas bunyi detak jantung itu cukup keras sampai dua-duanya dengar.

Taehyun sontak ngejauhin mukanya dari muka Ayra, keadaan canggung seketika.

"Tae,"

"I-iya?"

"Gw ngantuuukkk." Rengek Ayra, dia lagi berusaha ngehilangin gugup sama canggung yg menyerang mereka.

Taehyun nepuk jidatnya.

"Mau tidur di ruang tengah aja? Sambil nonton tv?" Tawar Taehyun yg langsung di angguki sama Ayra.

Taehyun nuntun Ayra menuju ruang tengah.

"Mau disofa atau karpet?"

"Karpet aja, biar luas." Ujar Ayra sambil nunjukin cengirannya.

Taehyun senyum tipis, dia ngebantu Ayra duduk di karpet bulu.

Lalu Taehyun duduk disamping Ayra sambil nyalain televisi.

"Nonton apa Ay?"

"Terserah, gw yakin selera gw sama kayak lo."

Taehyun diam aja, masih lagi berusaha netralin detak jantungnya.

Akhirnya Taehyun milih buat nonton acara reality show.

"Bener kan, selera kita sama."

"Katanya mau tidur?" Tanya Taehyun yg mengalihkan pembicaraan.

Ayra senyum natap Taehyun, dia nepuk-nepuk pahanya Taehyun.

"Apa?" Ujar Taehyun bingung.

"Kaki lo selonjoran. Gw mau tidur dipaha lo."

Taehyun mendadak gugup lagi, dia selonjorin kakinya dan Ayra langsung nidurin kepalanya dipaha Taehyun.

"Gw tidur dulu ya Tae."

"Iya."

Ayra langsung mejamin matanya, sedangkan Taehyun lagi mati-matian nahan gugupnya.

Taehyun nyentuh dadanya, detak jantungnya benar-benar terasa.

'Semoga Ayra nggak denger suara detak jantung gw.'

Taehyun nyandarin punggungnya dikaki sofa.

Lama-kelamaan Taehyun juga tertidur.

My Cold Neighbor

Taehyun ngerjap-ngerjapin matanya seraya negakin duduknya, dia ngelirik jam dinding di ruangan tengah itu.

"Jam dua siang, bentar lagi mereka pasti jenguk Ayra." Gumam Taehyun.

Taehyun nunduk, senyumnya kembali mengembang lihat muka polos Ayra.

Taehyun ngelusin rambut Ayra.

"Pulas banget tidurnya Ay."

Taehyun nyubit pelan pipinya Ayra, menciptakan kerutan didahi Ayra. Taehyun terkekeh tanpa suara.

"Lucu banget si, jadi lupa kalo lo milik orang."

Gak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu.

"Ah pasti Minjee sama Seonghee."

Taehyun ngambil satu bantal sofa, dia taruh di dekat kepala Ayra.

Dengan perlahan Taehyun mindahin kepala Ayra ke bantal, lalu dia beranjak buat ngebuka pintu.

"Ay-- loh Taehyun!" Pekik Minjee, Seonghee, sama Hueningkai.

Sedangkan Yeonjun sama Beomgyu saling lirik doang.

"Em, jangan salah paham. Gw-"

"Iya-iya kita tau lo nemenin Ayra karena dia sendirian.." sergah Hueningkai.

"Jadi boleh kita masuk?" Tanya Minjee.

Taehyun ngangguk, mereka semua masuk kecuali Beomgyu.

Taehyun sama Beomgyu saling natap. Beomgyu menepuk pundak Taehyun.

"Thank you Tae, lo nggak benar-benar jauhin Ayra." Ujar Beomgyu seraya tersenyum.

Taehyun senyum tipis.

"Gw dikasih tanggung jawab besar sama orang tuanya. Sekalipun gw ngejauh, orang tuanya bakal tetap minta sama gw buat jagain anak satu-satunya itu."

"Lo benar Gyu, Ayra itu nekat. Dia langsung down setelah dihujat habis-habisan sama Yuna CS."

Beomgyu ngerutin keningnya.

"Yuna CS?"

"Iya. Mereka ngehujat Ayra soal tinggi badannya.."

Beomgyu menghembuskan nafas beratnya.

"Dulu tiap kali ada yg ngebully Ayra, gw selalu ngelabrak orang itu. Apa lo bakal ngelakuin hal yg sama?" Tanya Beomgyu.

Taehyun diam natap Beomgyu, dengan tatapan yg sulit di artikan.

Sementara di dalam..

Ayra masih setengah sadar, dia masih duduk di karpet bulu sedangkan teman-temannya duduk di sofa.

"Gimana keadaan lo Ra?" Tanya Seonghee.

"Hm, udah agak baikan."

"Sadar kali Ra." - Yeonjun.

"Ini lagi berusaha buat sadar kak." Ujar Ayra sambil ngusap-usap matanya.

"Eh udah bangun ya," ucap Taehyun yg baru masuk bareng Beomgyu.

Ayra mendongak dengan mata menyipit.

"Taehyuuunn.." rengeknya seraya mengulurkan kedua tangannya.

Taehyun langsung ngangkat tubuh Ayra, di gendong ala bridal style.

Yg lain mangap lihat itu.

"Mau ke kamar mandi?"

Ayra ngangguk sambil meluk leher Taehyun dan nyenderin kepalanya di bahu Taehyun.

Taehyun natap teman-temannya.

"Bentar ya."

Mereka ngangguk lalu Taehyun bawa Ayra menuju kamar mandi.

"Gyu, bisa jelasin kenapa Ayra kayak gitu?" Tanya Minjee.

Beomgyu ngehembusin nafas beratnya.

"Ayra emang suka manja gitu kalo lagi sakit, soalnya kalo dia sakit dia lemas buat jalan." - Beomgyu.

"Jadi harus di gendong terus?" Tanya Hueningkai.

Seonghee udah was-was takutnya dulu Ayra begitu juga ke Beomgyu.

"Nggak. Dulu waktu sama gw mah cuma minta di tuntun aja."

Seonghee ngehembusin nafas lega.

"Tapi kok ke Taehyun gitu," - Yeonjun.

Beomgyu ngedikin bahu,
"Gw rasa Taehyun berlebihan perhatiannya."

Beomgyu duduk disamping Seonghee, dia ngelirik kearah Seonghee yg juga lagi natap dia.

"Nggak usah cemas, aku nggak ngelakuin skinship yg aneh-aneh sama Ayra walaupun kita temenan dari kecil."

Seonghee senyum, "Iya aku percaya."

Taehyun balik sama Ayra, masih di posisi gendong Ayra ala bridal style nya.

Taehyun nurunin Ayra pelan-pelan lalu ngebantu Ayra duduk disofa yg kosong, dia kemudian duduk disamping Ayra.

"Ra, kita bawain buah-buahan nih, sama beberapa kotak susu pisang juga." Ucap Seonghee sambil ngeletakin satu kantong plastik yg berukuran sedang.

Ayra ngangguk sambil senyum.

"Makasih ya udah nyempetin jenguk."

"Cepet sembuh, besok ekskul basket bakal sepi nggak ada lo." Celetuk Minjee.

"Hehee, mianhae. Besok gw berangkat kok."

Taehyun sontak melotot ke Ayra.

"Nggak ada ya!"

Ayra ngelirik Taehyun sesaat kemudian cemberut.

"Lo masih lemes gitu mukanya." - Hueningkai.

"Ntar kalo Rara pingsan siapa yg sudi bantuin?" Ledek Beomgyu.

Ayra berdecak lalu ngelempar bantal ke Beomgyu, tapi..

"Gak kena, wleee."

"Iihh Beom-beom nyebeliiiiinn!" Pekik Ayra.

"Eehh gak boleh gitu, nanti pusing lagi." Ucap Taehyun.

"Iya-iya."

Beomgyu terkekeh lihat Ayra yg jinak sama Taehyun.

"Heran gw, kalian itu sahabat atau musuh sih.." celetuk Yeonjun.

"Musuh!!" Pekik Beomgyu sama Ayra.

Yg lain cekikikan doang, persahabatan beda jenis emang lucu.

"Bang Soobin gak kesini, Bang?" Tanya Taehyun ke Yeonjun.

Yeonjun geleng, "Dia bilang ada urusan penting."

Ayra nyandarin punggungnya disofa sambil bergumam,
"Udah biasa."

Taehyun ngelirik Ayra kemudian dia ikut nyandarin punggungnya, Ayra sekarang nyenderin kepalanya dibahu Taehyun.

"Gila ya, mereka cocok loh." Bisik Seonghee yg duduknya di seberang dua tetangga itu.

"Cocok banget." Beomgyu balas berbisik sambil nyenderin kepalanya dibahu Seonghee.

"Hahhh gw ke rumah Taera aja deh, Taera udah pulang kan Tae?" Tanya Hueningkai sambil berdiri.

"Udah kayaknya, cek aja. Tapi awas jangan macam-macam."

"Siaaaapp."

Hueningkai langsung lari keluar dari rumah Ayra.

Kedua tangan Ayra ngerangkul lengan kanan Taehyun.

"Mau makan gak?" Tanya Taehyun.

"Nggak."

"Tapi udah waktunya minum obat.."

"Tunggu lima menit lagi deh, gw masih pengen kayak gini."

Tangan kiri Taehyun nyibakin poni Ayra yg ngehalangin muka.

"Poninya mulai panjang."

Ayra ngangguk, "bagusnya di potong lagi atau di panjangin aja?"

"Panjangin aja."

"Kenapa?"

"Poni samping lebih manis."

Ayra senyum.

Beomgyu sama Seonghee juga sibuk lihatin Hp nya Beomgyu, satu Hp berdua ceritanya.

Nah kalo Yeonjun sama Minjee dari tadi merhatiin Taehyun sama Ayra.

"Kok gw malah mikirnya yg pacar Ayra itu Taehyun ya.." gumam Minjee.

Yeonjun noleh ke Minjee.

"Semua orang juga bakal mikir sama kayak lo, karena yg selalu ada buat Ayra itu Taehyun, bukan Soobin." Bisik Yeonjun.

Minjee sontak natap Yeonjun, jarak mereka dekat banget sampe Minjee aja harus nahan nafas.

Yeonjun senyum kemudian nyubit pipi Minjee sebelum ngejauhin lagi mukanya.

Weeeyy ini mah namanya bukan mau jenguk orang sakit, tapi mau triple date😂

My Cold Neighbor

"Kamu nggak mau ke rumah dia?"

"Terus aku harus ninggalin kamu gitu, nggak ya.."

"Tapi dia juga penting buat kamu kan,"

"Kamu yg lebih utama dan kamu yg lebih penting."

"Tapi aku minta maaf karena udah membagi cinta ku.." lanjutnya dengan nada lirih.

"Nggak apa-apa, aku juga ngizinin kan. Perasaan itu nggak bisa kita atur sendiri, apalagi kamu sering ketemu sama dia, dan dia juga yg nyelamatin kamu waktu tangan kamu terkilir. Jadi wajar kalo kamu jatuh cinta sama dia."

Gadis itu tersenyum manis. Cowok dihadapannya memeluk sang gadis untuk yg ke sekian kalinya dalam hari ini.

"Aku tetap sayang sama kamu, melebihi rasa sayangku sama dia."

"Aku tahu, aku juga sayang sama kamu,






-- Choi Soobin."


Tuh buat yg penasaran sama Soobin, udah mulai terjawab rasa penasarannya nih kayaknya yaa...

Ngomong-ngomong,

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1441 HIJRIYAH🙏🙏
Bagi yg merayakan.

Minal Aidzin Walfaidzin🙏🙏🙏

Maaf baru bisa update sekarang, kemarin masih sibuk banget soalnya.

Jadi sebagai gantinya, aku update lebih panjang dari biasanya.

Jangan lupa voment nya yaa, vote dari kalian juga celotehan kalian di coment itu jadi semangat buat aku, Terimakasih🙏😚

Continue Reading

You'll Also Like

41.8K 1.6K 29
Seorang yang bernama reginza yang bertransmigrasi ke raga rayanza, sifatnya sama dingin, datar dan kejam, tetapi tampan. Tapi kalau orang yang dia sa...
12.8K 1.6K 58
"dasar anak gak berguna!" bahkan ayahnya sendiri tega memukulnya. "lo hadir di hidup gue cuma bawa sial tau gak!" Flaska mengacungkan jarinya tepat d...
874K 6.2K 10
SEBELUM MEMBACA CERITA INI FOLLOW DULU KARENA SEBAGIAN CHAPTER AKAN DI PRIVATE :) Alana tidak menyangka kalau kehidupan di kampusnya akan menjadi sem...
1.1K 77 16
Choi jiah wanita yang bertahan hidup setelah kehilangan kedua orang tuanya yang tiba tiba di Tarik ke dunia mafia oleh seseorang yang membuat hidup...