Entangled with The Jerk [AXTO...

Av desschya

802K 49.5K 1.8K

Berawal dari sebuah kecelakaan dialami Juliet Carmen Axton, yang mengharuskan seorang Victor Melvin Dwight, C... Mer

WARNING
PROLOGUE [New Version]
01. Accident
Story Characters
02. Take Care Of
03. Who Are You?
THE DEVIL HELL (New story)
04. Annoying Man
05. Kisser
06. Go
07. Ex Boyfriend
Senandika (New Story)
08. My Familly (1)
09. Alkohol
10. Stupid Girl
11. Went
12. The Cold Man is Back
13. Who?
14. Touch Mine
15. Substitute
16. Angel-Hearted Devil
17. Sweet Smile
18. Kisser
NEW STORY
19. Juliet Attack
20. Still Loving You
21. Secret Mission
22. Secret Mission (2)
23. Worry
24. My Anxiety Part
26. My Kitten
27. Melviner Company
28. Sun Garden
29. Identical
30. Be My Girl
31. My Queen
32. A Man's Promise
33. A Sudden Shot
34. Come with Me to Hell
35. Move Stocks
36. Try to Open Up
37. Dropped
38. Was Revealed
39. Numb
40. Disappeared
41. New York
42. still mine!
43. One Place
44. In Front of You
ATTENTION!
DELLURA
45. Will Return?
The Cruel Boyfriend 2
46. Important Secret
47. Over Protective
48. Having Fun
49. Begamo
50. Grateful to Have You
EPILOG

25 You Are Mine Now

11.2K 803 34
Av desschya

DON'T COPY MY STORY!!!

Happy Reading!

______

"Jangan gigit bibirmu, itu bisa berdarah," kata Victor melepaskannya dan mengusap bibir Juliet dengan ibu jarinya. 

"Aku tidak menyukai bagian kesukaanku terluka," lanjutnya.

Juliet merasa wajahnya memanas dan berubah berwarna merah. Victor melihatnya pun merasa gemas dan membuat Juliet terlihat lebih manis, dia menyukai gadis ini saat tersipu. 

Dia merasakan degupan jantungnya yang semakin cepat memompa aliran darahnya, Juliet merasakan sesuatu yang kembali dia alami sebelumnya.

______________

Juliet merasa menjadi putri raja hari ini, Victor memperlakukannya sangat baik. Walau bukan Victor sendiri yang merawatnya sampai sembuh, ada satu perawat dan satu anak buahnya yang menjaganya di apartemen. 

Juliet tidak berharap lebih kepada Victor untuk menjaga dirinya secara langsung, karena dengan diberikan orang-orang kepecayaannya menandakan Victor sangat peduli. 

Jangan sampai kepedulian dan kebaikan Victor membuat Juliet salah mengartikan, dia hanya ingin membantu tidak lebih.

Juliet sadar diri juga.

"Nona, ini sudah siang. Saya akan membuat makanan, sebentar lagi anda meminum obatnya," kata Grice, perawatnya.

"Tidak perlu, Grice. Aku sudah merasa sembuh, apa yang harus diminum? Kau tidak melihat tubuhku sangat kuat dan kembali sehat," kata Juliet tersenyum manis, memang benar tubuhnya sudah merasa kuat untuk menopang. 

Tidak merasa lemah dan kesakitan di sekitar tubuhnya.

"Tapi, Tuan akan memarahi saya," katanya pelan.

"Tidak akan, selagi kau tidak memberitahunya dengan Felix," kata Juliet menyebut nama anak buah Victor.

"Aku sembuh, kau hanya tidak tahu daya tahan tubuhku saat melakukan penyerangan," kata Juliet membuat Grice tersenyum membenarkan. 

Gadis di depannya ini sangat kuat, Grice mengakuinya.

"Kau menjalankan tugasmu dengan baik, terimakasih sudah merawatku."

"Tidak apa-apa, ini sudah menjadi tugasku. Aku selalu senang mewarat seseorang hingga kembali pulih lagi," katanya dengan mata berbinar.

 "Saya akan pamit, Nona, bersama Felix. Terimaksih sebelumnya, tugas saya telah usai, saya pergi."

Wanita itu pergi dengan anak buahnya, tidak apa-apa. Juliet tidak terlalu suka ai apartemennya ada seseoraang, dia menyukai kesendiriannya di sini. 

Karena dengan hening membuatnya nyaman dan merasa sangat tentram.

Mengingat kejadian saat dia melakukan misi membuatnya tercenung. Tentang beberapa data yang dia temukan di markas tersebut, lalu logo yang dipakai mereka sepertinya membuat Juliet tidak asing. 

Saat dia berjalan ke gedung informasi para mafia itu, Juliet menemukan data dalam kartu memori, dia membawanya untuk menggali sendiri informasinya. 

Dia tidak menyerahkan barang bukti tersebut ke pihak FBI.

Kini dia berada di kamarnya membuka isi kartu memori tersebut dan terbukalah beberapa data, tentang transaksi dengan beberapa perusahaan dan orang-orang. 

Salah satunya ada nama Marc, hingga dia melihat ada salah satu file yang belum dibuka membuat Juliet tercenung.

Dia membekap mulutnya tidak percaya, sesuatu rahasia baru hampir membuatnya merasa digodam.

"Ini tidak mungkin," lirihnya menggelengkan kepalanya tidak percaya. Otaknya memutar sebuah rencana, walau dalam dirinya dipenuhi kemungkinan yang berkecamuk.

***

 "Saat aku kemari kau melamun Juliet," kata Victor kepada gadis itu hingga tersadar ke alam nyata. Sejak Victor memutuskan untuk mengunjungi Juliet, dirinya hanya disambut lamunan.

"Aku datang dari kantor kemari untuk membicarakan misi keduaa kita," kata Victor dengan nada dingin, ada rasa tidak suka diacuhkan oleh Juliet. Bahkan Juliet rasa perubahan nada bicara dan ekspresi Victor terlihat dia sedang menahan marah.

"Kau hanya melamun," ungkap Victor lagi. "Aku akan pulang," lanjutnya.

Victor bangkit dari temapt duduknya beranjak untuk pergi dari apartemen Juliet. Untuk apa dirinya di sini sedangkan tuan rumah seolah tidak menerimanya dengan baik. Perlu diketahui jika Victor membenci orang yang mengacuhkan dirinya.

Juliet langsung menahan tangan kekar Juliet, dia menatap Victor dengan rasa bersalah.

"Apalagi?" tanyannya dengan nada dingin.

Juliet terdiam sebentar, sebenarnya dia ingin mengatakan sesuatu. Hanya saja bukan waktunya, dia akan mengatur strategi untuk misi selanjutnya. Fakta yang baru saja dia dapatkan tadi siang cukup mengganggu pikirannya.

"Jika tidak penting lebih baik lepaskan tanganku," kata Victor mencoba melepaskan tangannya.

"Tidak! Aku membutuhkanmu." Victor menaikkan alisnya sebelah mendengar ucapan Juliet.

 "Maksudku, aku merasa belum membaik," katanya tidak sepenuhnya berbohong.

"Kau sudah membaik kata Grice."

"Entahlah, aku—," Juliet tidak melanjutkan kalimatnya. 

Dia berbicara seolah ingin ditemani pria tersebut di apartemennya, berharap malam ini akan ditemani. Juliet menyadarkan dirinya sendiri, jika dia seperti ini akan ada hal yang tidak diingkan.

Jatuh dalam pelukan Victor tanpa tahu keadaan dan hubungan mereka seperti apa.

"Kenapa? Lanjutkanlah perkataanmu."

"Tidak, bukankah kau akan pulang, hari mulai semakin gelap."

"Sepertinya ada yang tidak beres di sini," kata Victor masih menatap dalam Juliet. 

"Sebenarnya ada apa denganmu?" lanjut Victor.

"Tidak, aku hanya ingin beristirahat," kata Juliet meyakinkan Victor.

"Kehadiranku membuat dirimu terganggu," kata Victor, Juliet menggelengkan kepalanya.

"Kau cukup membuat diriku lebih membaik."

"Jika itu yang terjadi aku akan diam di sini," katanya tiba-tiba memutuskan situasi. Victor kembali duduk di sebelah Juliet, tepatnya di samping gadis itu. 

"Apa kau perlu untuk memeriksa kembali keadaanmu ke dokter?"

"Aku sudah membaik, hanya perlu istirahat," kata Juliet. 

"Kau tidak ada pekerjaan lagi? Umh, maksudku aku selalu mengganggu waktumu akhir-akhir ini."

"Aku menyukainya, pekerjaan bisa diserahkan nanti kepada Jack."

"Aku merasa akhir-akhir ini kau berbeda," gumam Juliet menatap Victor yang jaraknya dekat dengan dirinya. Victor mengernyitkan dahinya.

"Masih orang yang sama," jawabnya cuek. Juliet tersenyum kecil mendengarnya.

"Dulu kau sangat jahat dan egois, tetapi masih sama bagiku. Namun, untuk sekarang kau lebih suka menghabiskan waktu disaat pekerjaanmu menumpuk di luaran sana, aku mengetahuinya. Aku juga merasa selalu dicemaskan olehmu, dan kau tahu, menurutku ini aneh. Kau dan aku, kenapa hubungan kita seperti nyata."

Juliet menyatakan semua ke dilemaan dan keheranan akan sikap Victor kepadanya. Dan sepertinya Victor sadar melakukan hal tersebut.

"Aku hanya bertanggung jawab, seperti merawatmu saat kecelakaan. Hubungan ini keinginanku, maka aku harus melakukan sesuatu yang sekiranya kau butuhkan," ujar pria tersebut.

"Tapi, itu semua hanya alasan luarnya. Dalam diriku, aku ingin sekali menjagamu, Juliet," lirihnya menatap manik Juliet begitu dalam. 

Mata hijau itu selalu membuat dirinya terhipnotis akan keindahan, dia merasa nyaman melihatnya. Merasa bersyukur kepada Tuhan mata indah yang diciptakan kini membalas menatap mata tajamnya.

Wajah Victor mendekat ke arah Juliet dan mengecup lembut bibirnya, tenggelam akan rasa nyaman dan degup jantung berdetak begitu cepat. Victor merasakannya kembali, ini degupan jantung yang membuatnya resah dan juga membuatnya bahagia. 

Sudah lama dia tidak merasakan ini.

"Aku rasa kau berharga di depan mataku," gumam Victor dengan sadar, Juliet mengerjab-ngerjabkan matanya.

"Berharga seperti apa?" tanya Juliet.

"Sekarang aku berpikir rela kehilangan semuanya demi keselamatanmu," kata Victor terenyum sangat manis. 

Astaga, Juliet melihat senyumannya lagi. Dia merasa beruntung telah menjadi orang yang diberikan simpul manis oleh pria di depannya.

"Dan orang yang berharga ini akan pergi setelah semuanya berakhir," kata Juliet tersenyum kecut, senyum Victor kembali hilang dan dihiasi wajah datarnya. Dia tidak menyukai perkataan itu.

"Aku tidak menyukai perkataan itu," kata Victor tajam. "Tidak akan ada perpisahan di antara kita."

Kening Juliet mengernyit kebingungan akan perkataan Victor, walau dalam dirinya jantung ini sedang berdetak tidak karuan.

"Apa maksudmu?" tanya Juliet tidak mengerti.

"You are mine now."

***

TO BE CONTINUE

No edit sorry typo, akan revisi.

Jangan lupa kasih komentar dan bintangnya gais, tunggu kelanjutannya.

Kalian juga bisa follow instaram wattpadku Demongirlwp atau pribadi Desycahyaaa

See u, 

Desschya 21 Mei 2020

Fortsätt läs

Du kommer ocksĂĄ att gilla

16.4M 655K 38
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
255K 792 9
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
682K 1.3K 15
WARNING!!! Cerita ini akan berisi penuh dengan adegan panas berupa oneshoot, twoshoot atau bahkan lebih. Untuk yang merasa belum cukup umur, dimohon...
4.8M 179K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...