If || Hunlice ✓

By AchaJ___

15.2K 1.3K 39

"Kemana saja kau selama ini?" ~ Oh Sehun "Aku tidak kemana-mana. Aku tetap di sini---di tempat yang sama." ~... More

🌸Prologue🌸
1. Can't Say Love Words
2. How If I Get Closer?
3. I'm Always Worry To You
4. Like A True Fool, Me
5. Just Can Look At You
6. Afraid Of Sadness And Pain
7. Our Distance Goes Wider
8. Maybe Your Heart'll Turn
9. Somehow To Take You Off
11. Tell Me, If You Love Me [End]
🌸Epilogue🌸

10. Do You Still Remember?

846 92 2
By AchaJ___

















🌸Happy Reading🌸

















Perasaan Sehun benar-benar tak menentu beberapa hari belakangan ini. Seperti ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Dan itu sungguh tidak mengenakkan. Ia jadi tidak bisa fokus ujian. Tapi setidaknya, Sehun bersyukur, ia dapat kembali bernapas lega sekarang. Ujiannya telah berakhir. Semoga saja nilainya tinggi.

Karena, Sehun juga tak tahu ia mesti menyebutnya apa. Mungkinkah semacam rasa... Bersalah? Entahlah!

Pemuda itu uring-uringan tidak jelas. Lily tidak pernah lagi menampakkan presensinya semenjak aksi balas dendam Taeyong dan kawan-kawan. Sehun pun bingung. Ia bertanya pada Rose, dan gadis tersebut bilang Lily selalu masuk sekolah. Namun, mengapa Sehun tak mendapati kehadirannya? Lily bersembunyi, atau... Memang tidak mau bertemu Sehun?

Huft~ bodoh! Bukankah Sehun sendiri yang mengatakan untuk tidak mengganggunya?

Sehun lantas menepuk dahi. Ia baru ingat akan hal itu. "Jadi, Lily betul-betul menuruti ucapanku?"

Lelaki tersebut menunduk. Seharusnya ia senang, tapi yang ada di pikirannya justru berbanding terbalik. Sehun menghela napas berat, kemudian mengusap wajah kasar.

"Kenapa malah jadi seperti ini?" tanyanya lirih. "Ada apa denganku?"

Sehun buru-buru beranjak dari duduknya. Mengusir semua perasaan aneh yang menjalari batinnya, berusaha menganggap itu sebagai angin lalu.

Sepanjang perjalanan menuju ke mobilnya, ia selalu mendengar bisik-bisik murid, membicarakan tentang kemana mereka akan melanjutkan studinya. Semua orang sibuk membahas masalah kampus, jurusan, dan lain-lain. Sedangkan Sehun? Ck, ia bahkan belum menentukannya. Atau lebih tepatnya... Lupa.

"Kira-kira, Lily akan berkuliah dimana, ya?" Sehun menggigiti pipi bagian dalamnya, menerka-nerka. Tapi setelahnya, ia langsung mendelik, seolah tersadar. "Shit, untuk apa aku memikirkannya? Itu bukan urusanku!"

Pemuda tampan tersebut menggeleng-geleng. Ia mungkin sudah tidak waras.

Sehun lantas kembali mengalihkan pandangan ke depan. Semampunya memperlihatkan tampang biasa saja. Tak mau ada yang curiga, jika hatinya sedang tak karuan.

Sepertinya, otak Sehun tengah bermasalah. Hingga ia tak sengaja merenungkan hal-hal random. Ya, baiklah, kalau begitu pendapat Sehun.

Lelaki itu tak ingin ambil pusing, meski tak bisa dipungkiri lagi. Sehun dilema, sangat jelas. Namun ia terus saja menyangkalnya, seakan tidak terjadi apa pun.

Sehun melirik ke kanan dan ke kiri, memperhatikan keadaan sekitarnya. Ah, sebenarnya bukan untuk hal tersebut. Ia hanya memastikan, siapa tahu ada sosok yang ia cari---Lily. Tapi ternyata...

"Seegyoo?!" Sehun sedikit menyipitkan mata, menajamkan penglihatan, berupaya menelisik lebih dalam. Dan, benar! Ia mendapati presensi Seegyoo, bersama seorang laki-laki, yang terasa familiar.

Sehun mengeraskan rahang. Buku-buku jarinya memutih. Begitu pula dengan giginya yang bergemelatuk. Tatapan Sehun membara, seolah akan membakar hangus kedua manusia tersebut.

Ia kemudian menghampiri. Emosi yang berkumpul di dadanya siap meledak kapan saja.

"Yeom Seegyoo!" pekik Sehun, yang sukses membuat mereka terkejut seketika. Seegyoo dan pemuda itu menoleh. "Kai?! K-kau..."

"Kenapa kita sering sekali bertemu? Padahal aku bosan melihat wajahmu," ucap Kai sambil melipat tangannya. Ia terkekeh sinis.

"Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Sehun penuh penekanan. Napasnya terdengar berat, ia geram bukan main.

Kai tersenyum samar, tampak menyeramkan. "Hanya berkencan singkat. Selayaknya sepasang kekasih pada umumnya. Kau mengerti maksudku?"

Sehun mengepalkan tangan kuat-kuat. "Jangan bercanda, Kim Jongin!"

"Aku serius, kawan. Perkenalkan, dia Seegyoo, kekasih baruku." Kai berujar santai. Bahkan ia sampai merangkul Seegyoo, untuk membuktikan penuturannya.

"Tidak mungkin! Seegyoo itu kekasihku!"

"Namun nyatanya dia tidak mencintaimu, dan memilih diriku."

"Seegyoo---"

"Kai benar, Sehun. Aku tidak mencintaimu." Gadis yang menjadi permasalahan kini menimpali, memotong cepat perkataan Sehun. Ia melangkah maju, mendekat ke arah Sehun. "Sejak awal yang aku sukai adalah Kai. Bukan kau."

Sehun mematung tak percaya.

"Saat aku pertama kali masuk kelas, yang kuperhatikan adalah Kai, orang yang duduk di sampingmu. Bukan kau."

"Ketika aku meminta tolong agar kau mengantarkanku ke perpustakaan, yang kutatap adalah Kai, orang yang berdiri di belakangmu. Bukan kau."

"Dan waktu aku jalan bersamamu di mall, yang kuterima pernyataan cintanya adalah Kai, orang yang mengutarakannya via telepon. Bukan kau."

"Jadi... Kekasihku adalah Kai. Bukan kau. Mengerti?"

Sehun menggeleng ribut. "Tidak! Jika kau tidak mencintaiku, untuk apa kau mengirimikan surat setiap hari ke lokerku? Menyemangatiku dan memperingatkan kalau ada bahaya, kenapa?"

Seegyoo mengernyit bingung. "Aku tidak melakukannya."

"Lantas siapa?! Siapa lagi yang berinisial YSG selain dirimu?!"

Hening sejenak. Tak ada yang berbicara.

Dan tiba-tiba, Kai tertawa pelan. Ia mendatangi Sehun dan Seegyoo sembari menyeringai evil.

"Ada banyak siswi berinisial sama, Oh Sehun," ucapnya. "Tapi yang pasti, dia di luar dugaanmu."

"Kau tahu siapa dia?"

Kai mengangguk. "Dia orang yang selalu mengutamakan dirimu, mementingkanmu, lebih dari apa pun..."

Alis Sehun bertaut, sedangkan Kai mengubah ekspresinya menjadi tersenyum lembut.

"... Dia Olly. Bukan Seegyoo."















🌸🌸🌸
















Sehun mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Hatinya benar-benar tak menentu. Ia menyibak surainya kasar, menggunakan salah satu tangannya. Sehun frustasi.

Bagaimana Kai bisa tahu tentang Olly?

Ya, itulah pertanyaan yang hinggap di benak Sehun. Ia heran setengah mati. Bahkan Sehun merasa kalau ia tidak pernah menceritakannya kepada orang lain.

Aneh. Terlebih, saat tadi Kai mengatakan jika Olly-lah sosok di balik YSG. Memangnya... Olly bersekolah di Hanlim?

Lagi, muncul pertanyaan kedua.

Sehun menghembuskan udara berat. Kemudian, memejamkan mata sebentar, meneteskan sebulir air mata yang telah ia tahan cukup lama. Semuanya sangat rumit. Sehun sendiri tak paham pasti.

"Where's Olly? I've never seen her there," ujarnya lirih. "It's been a long time. And I'm not sure she's still the same."

Sehun mempererat genggamannya pada stir kemudi. Entah bagaimana bisa, dadanya terasa sesak. Seperti ada sesuatu yang mencekiknya, membuatnya sulit bernapas.

"She's not here. Impossible!" seru Sehun histeris. Ia bergemuruh hebat, dengan tubuhnya mulai bergetar. "I felt you. But I don't know, where are you..."

Sehun tidak terlalu fokus pada jalanan di depannya. Ia berkelana di pikirannya sendiri. Sampai-sampai, Sehun tak sadar lampu telah berubah warna menjadi merah. Dan ada seorang wanita yang hendak menyeberang di hadapannya.

CKIT

Nyaris. Hampir saja.

Pemuda itu terperanjat, tentu. Namun beruntungnya, ia tidak menabrak wanita tersebut.

Lantas, Sehun buru-buru melepaskan sabuk pengamannya. Ia keluar dari mobil, menghampiri orang yang tengah berdiri kaku dengan keringat dingin bercucuran itu.

"Nyonya, apa ada yang terluka? Maafkan saya, tadi saya sedikit melamun. Saya akan bertanggung jawab," kata Sehun, yang sontak membuat pandangan sosok tersebut beralih ke arahnya.

"Sehun?! Kau Oh Sehun, kan?!"

Sehun mengerutkan dahi. "Anda mengenal saya?"

Dia membasahi bibir bawahnya. "Iya. D-dan, jangan terlalu formal."

"K-kau siapa?"

"Aku Taeyeon. Bisakah kita bicara di tempat lain? Ada yang ingin kubahas."

"T-tapi---"

"Cepat, Oh Sehun! Lampunya akan berganti warna sebentar lagi."

"A-ah, iya. Silahkan masuk ke mobilku." Sehun menggaruk tengkuknya. Ia bingung.

Sedangkan, Taeyeon langsung membuka pintu, mendaratkan bokong di kursi samping pengemudi. Begitu pula dengan Sehun, yang menduduki jok di sebelahnya.

"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan? Jujur, aku tidak mengerti. Aku merasa tidak mengenalmu. Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"

Taeyeon mendengus mendengar penuturan Sehun. Ia berhela sejenak. "Pasang telingamu baik-baik, dan jawab pertanyaanku," ujarnya.

Sehun mengernyit. "A-apa---"

"Apa kau masih ingat, pada gadis kecil bernama Olly?"




















•••

TBC.

Continue Reading

You'll Also Like

49.5K 5.1K 28
[WARNING‼️Mengandung unsur bahasa yang amburadul, gak jelas, dan banyak kata-kata kasar❗] [Taelice Local Version] Lisa yang bertemu dengan putri kera...
69.7K 6.3K 49
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
198K 9.8K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...