If || Hunlice ✓

By AchaJ___

15.2K 1.3K 39

"Kemana saja kau selama ini?" ~ Oh Sehun "Aku tidak kemana-mana. Aku tetap di sini---di tempat yang sama." ~... More

🌸Prologue🌸
2. How If I Get Closer?
3. I'm Always Worry To You
4. Like A True Fool, Me
5. Just Can Look At You
6. Afraid Of Sadness And Pain
7. Our Distance Goes Wider
8. Maybe Your Heart'll Turn
9. Somehow To Take You Off
10. Do You Still Remember?
11. Tell Me, If You Love Me [End]
🌸Epilogue🌸

1. Can't Say Love Words

2.4K 144 0
By AchaJ___


















🌸Happy Reading🌸





















Tampak seorang gadis berponi lucu duduk bertopang dagu di area kantin. Ia menghela napas lelah. Jam pelajaran hari ini teramat-sangat menyebalkan.

Matematika, olahraga, dan ilmu pengetahuan alam. Bukankah itu semua dapat membuat otak pecah dan badan remuk tak terkira?

Ya, begitulah yang Lily sedang rasakan. Sekarang, di benaknya hanya ada ice lemon tea, ice lemon tea, ice lemon tea. Ia butuh penyegaran, makanya Lily pergi ke sini.

"Ini, Non, pesanannya."

Lily tersentak. Buru-buru ia tersenyum, beralih pada penjaga kantin tersebut. "Ah, iya. Terima kasih."

Wanita itu meletakkan segelas teh dingin pada meja. Setelah itu, ia pamit, kembali ke stan-nya.

Sedangkan, Lily langsung meneguk minumannya tanpa ragu. Rasa haus benar-benar menyiksa, menghilangkan semangat dan seluruh energinya.

Semestinya, Lily bahagia, karena bisa menyambut musim semi. Ia sungguh menyukainya. Bunga bermekaran dan sejuk udara, merupakan hal favorit yang tak pernah ia lewatkan barang sedetik pun. Tapi mungkin, ini pertama kalinya. Kenaikan kelas kemarin, sama artinya pula dengan kenaikan level menguras pikiran Lily. Kelas dua belas SMA, tak ada waktu bermain-main lagi.

Gadis itu hanyalah murid reaktif. Bukan salah satu dari siswi terkenal dan penuh sensasi di sekolahnya---Hanlim Multi Art School. Lily sangat tertutup. Bahkan bisa dikatakan, ia sudah seperti murid tak kasat mata yang tak diketahui keberadaannya.

Lily tidak berteman dengan siapa pun, meski di kelasnya ada yang mengajak untuk berkenalan. Ia terlalu malas memikirkan hal tersebut. Pertemanan dan persahabatan yang tulus tidak ada di dunia ini, begitulah prinsipnya.

"Ya ampun, seharusnya Lily minum di rumah saja."

Ia menggembungkan pipi. Lantas cepat-cepat Lily menunduk. Mungkin pilihannya salah untuk pergi ke kantin. Banyak murid-murid yang memperhatikannya, memberikan tatapan aneh, dan sukses membuat Lily risih.

Jujur, ia takut. Sekali-kalinya Lily menjelajah sekolah, ia malah menjadi topik pembicaraan. Sumpah, Lily sudah tidak tahan.

Kemudian, ia buru-buru bangkit. Gadis itu mulai melangkahkan kaki meninggalkan tempat tersebut dengan pandangan menghadap bawah.

Lily tak terbiasa. Segalanya terasa asing. Ia selalu bersembunyi. Bahkan untuk sekadar upacara bendera, Lily kerap menutup-nutupi wajahnya dengan helaian rambut. Ia tak ingin dilihat, sama sekali.

Namun kala Lily hendak berdiri, datang segerombolan siswa laki-laki yang tersenyum miring ke arahnya. Mereka mendorong tubuh Lily, hingga si gadis bermata bulat terpaksa jatuh terduduk kembali.

Lily gugup. Ia menggigiti bibir bawahnya, bingung harus menanggapi mereka bagaimana. Ia tak tahu.

Para pemuda itu mencekal tangan Lily. Salah satunya---Taeyong---ia menarik kasar perempuan tersebut. Mengisyaratkan teman-temannya agar membawa Lily pergi dari sana.

"Lily mohon, lepaskan." Gadis itu meronta-ronta, tapi tak kunjung berhasil. Mereka malah semakin menyakiti Lily.

Yang lainnya---Jaehyun---berdecih. "Kau menurut saja. Atau kami tak segan-segan menghabisimu."

Lily meneteskan air matanya. Ia menangis, takut sekali dengan manusia-manusia entah berantah tersebut. Lily tak mengerti salahnya dimana. Ia hanya berniat minum di kantin, apa tak boleh?

"Lily minta maaf, kalau Lily punya salah. Lily tidak akan mengulanginya lagi."

Mereka terkekeh sinis. Taeyong dan kawan-kawan lantas kembali menyeret Lily, menggiringnya ke rooftop sekolah.

Badan Lily gemetar. Terlebih saat Taeyong mendekat, membuatnya terpaksa mundur, hingga akhirnya menabrak tembok. Tidak, Lily tidak siap apa pun yang akan mereka lakukan. Lily terus menggeleng, tak henti-hentinya memohon untuk dibebaskan.

"Jangan. Jangan apa-apakan Lily. Biarkan Lily pulang." Gadis itu terisak, keringat dingin juga mengalir di sekujur tubuhnya.

"Diam! Kau berisik sekali! Telingaku pengang mendengar suaramu, kau tahu?!" bentak Taeyong.

Lily bergidik dalam hati. Ia menundukkan kepala, tak berani menatap mereka semua. Lily hanya bisa berdoa, berharap semoga Tuhan menolongnya, atau setidaknya, memerantarai hal tersebut melalui orang lain.

"Berhenti menangis! Kau cengeng!" Jaehyun memekik, membuat Lily terperanjat setengah mati.

Taeyong mendengus. Lelaki itu kemudian mengurung Lily. Ia meletakkan kedua tangannya di sisi gadis cantik tersebut.

"Mari kita nikmati bersama-sama!"

















🌸🌸🌸
















Meanwhile, seorang pemuda tampan sedang berjalan menyusuri koridor sekolah. Dengan telapak yang dimasukkan ke dalam saku celana, ia terlihat sangat menawan. Oh Sehun namanya. Atau sebut saja Sehun.

Ia memang cukup dikenal banyak orang. Terutama di kalangan siswi-siswi perempuan. Sehun adalah idaman mereka semua.

Sehun sedikit mengerutkan dahinya, kala mendengar bisik-bisik murid bergosip ria. Sungguh, biasanya Sehun takkan peduli dengan itu semua. Tapi kini, Sehun kira permasalahannya sudah sangat serius. Sehun tak bisa tinggal diam.

"Aku menyaksikannya dengan mata kepalaku sendiri. Tadi Taeyong membawa gadis berponi ke rooftop."

"Benarkah?"

"Iya, aku bahkan berani bertaruh kalau dia akan melakukan sesuatu kepada siswi itu."

Mata Sehun sontak membola. Buru-buru ia melesat, berlari sekencang ia mampu menuju ke rooftop sekolah.

Dan, benar saja, sesampainya di sana, Sehun langsung menemukan presensi Taeyong, Jaehyun, Johny, dan Yuta sedang berkerubung. Tanpa pikir panjang lagi, Sehun menghampiri.

BUGH

"Apa yang kalian lakukan, huh?!" Dada Sehun bergemuruh. Ia berteriak, tepat di depan empat lelaki brengsek tersebut.

Taeyong meludah. Ia memegangi rahangnya yang terasa bergeser. "Bukan urusanmu, Oh Sehun," ucapnya penuh penekanan.

"Tentu menjadi urusanku juga! Kalian berbuat macam-macam di area sekolah tempat aku menuntut ilmu!"

"Kalau begitu... Jaehyun, bawa dia ke mobil. Kita lakukan di rumahku saja. Dan kau, jangan ganggu kami."

"Yak!"

BUGH

Gigi Sehun gemeretak. Ia menarik kerah baju Taeyong. Lalu memberikan tatapan tajam kepada pemuda itu. "Hentikan kegilaan kalian! Atau aku akan melaporkannya pada kepala sekolah!"

Taeyeong tertawa sinis. "Cih, pengadu."

"Diam!" seru Sehun. "Pergi dari sini! Cepat!" Ia lantas menghempaskan tubuh Taeyong begitu saja, membuat lelaki tersebut jatuh tersungkur tanpa bisa dicegah.

"Kau telah mengacaukan rencana kami! Tunggu pembalasannya, Sehun!"

"Dengan senang hati."

Mereka kemudian beranjak, meninggalkan Sehun dan Lily di sana.

Sehun berbalik, melihat sosok gadis cantik sedang terduduk. Menangis, sambil meraung-raung pilu. Ia pun langsung mendekat, menepuk bahu Lily yang bergetar hebat.

"Hey," panggilnya, dan perempuan itu menoleh. "T-tidak, L-Lily ingin pulang. Lepaskan Lily."

Sehun tersenyum hangat. Ia lalu berjongkok, guna menyamakan tinggi dengan Lily. Sehun mengelus lembut surai gadis di hadapannya ini. Berusaha menenangkannya, agar berhenti terisak.

"Sudah, ya. Mereka sudah pergi." Sehun mengulurkan tangannya. "Namaku Sehun."

Lily bergeming. Ia hanya menatap Sehun penuh tanya dengan mata sembabnya. Lily masih sesenggukan.

Pemuda itu langsung menarik kembali lengannya. Ia menggaruk tengkuknya canggung. "Ah, uhm, maaf," ucap Sehun. "K-kau tidak apa?"

Lily mengangguk lucu. "Lily baik-baik saja. Terima kasih telah menolong Lily."

"Jadi namamu Lily?"

"Iya."

"Ingin kuantar pulang?"

"Tidak usah. Lily takut."

Sehun tergelak. Gadis ini polos sekali, pikirnya. "Aku tidak jahat, kok."

"Benar?"

Sang pemuda Oh mencubit pipi Lily, gemas bukan main. "Aku serius, Ly. Sekarang, cepat rapikan bajumu. Kancingkan lagi kerahnya." Sehun bangkit. "Aku tunggu di bawah, ya."

Lily mengerjap, melihat presensi Sehun yang perlahan menghilang di balik tangga. Lantas, ia menggeleng keras.

Tidak, Lily tidak mungkin jatuh cinta!




















•••

TBC.

Masi awal-awal😏🌚

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 81.6K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
197K 9.7K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
91.7K 9K 25
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
152K 7.1K 32
Langsung baca aja kalau penasaran Jangan lupa tinggalin jejak Salam dari istrinya Kim Taehyung❤ Top Rank #2 rosmin #10 bighit #4 rosmin #11 bighit #1...