Spring Day [COMPLETED]

By ExcellNathaniel

2.4K 691 178

"Sampai nanti bunga musim semi 'kan mekar." "Gue janji bakal jaga mereka semua." Sebuah kisah perjuangan seor... More

Prolog
#1 - Sekolah
#2 - Terlihat Mirip
#3 - Liburan
#4 - "Aku Mengagumimu"
#5 - Kepo
#6 - Cerita
#7 - Kesan
#8 - Berpamitan
#9 - Permulaan
#10 - Tisu
#11 - Bus
#12 - Prom Night
#13 - Mencari Hadiah
#14 - Pindah
#15 - MPLS
#16 - Dufan
#17 - Tuan Putri
#18 - Tronton
#19 - Orang Aneh
#20 - Curiga
#21 - Bunga Matahari
#22 - Insiden
#23 - Shocked
#24 - Heran
#25 - Beruntung
#26 - Panik
#27 - Memories
#28 - Rencana
#29 - Frustasi
#30 - Truth
#31 - Busuk
#32 - Promise
#33 - Berbuah Manis
SPECIAL PART: Agnes Story

Epilog - Spring Day

68 10 8
By ExcellNathaniel

14 November 2020, 06:45.

"Kak... Bangun kak."

Terdengar suara Josia yang berusaha membangunkan Arthur yang masih tertidur pulas. Karena Arthur kemarin malam begadang, jadilah semalam ia tidur jam setengah satu malam. Dan sekarang ia masih tertidur pulas. Ternyata Remi, Agnes, Zefa, dan Rachel sebelumnya sudah berada di rumah Arthur. Tepatnya dikamar Josia. Mereka sedang merencanakan perihal kejutan apa yang akan diberikan pada Arthur. Namun Agnes pulang lebih dulu. Tak lama, Josia kembali masuk ke kamarnya dan berkata bahwa Arthur sangat susah untuk dibangunkan. Remi pun memiliki ide iseng. Karena Arthur sering sekali menjahilinya, kali ini dia lah yang akan menjahili balik Arthur. Ia pergi ke kamar Arthur untuk menjahilinya.

Ihihihihi....

Arthur langsung terbangun. Ia terkejut dengan suara itu. Kekagetannya bertambah ketika ia sadar bahwa sekitarnya gelap dan didepan matanya ada wajah sesosok ghostface. Sontak, Arthur melonjak kaget dan berteriak. Kebetulan pula semalam ia menonton suatu film bertema horor pembunuhan. Dan didalamnya terdapat tokoh ghostface tersebut. Remi yang melihat ekspresi ketakutan dan panik sahabatnya itu tak dapat menahan tawanya. Sontak, ia pun tertawa terbahak-bahak.

"HAHAHAHAHAHA"

Arthur yang sempat ketakutan pun langsung mendadak berpikir karena mendengar suara tawa tadi yang tidak asing baginya. Setelah ia berpikir sejenak, Remi pun melepas topengnya. Terlihat wajah yang sangat senang sekaligus puas karena berhasil menjahili Arthur.

"Oh, anak tengik."

Arthur berjalan mendekat dan mencoba menjahili balik Remi.

"Waa tolong gue dikejar white man." ucap Remi yang mulai dikejar-kejar oleh Arthur.

"Bangsat. Hahaha." Remi pun juga ikut tertawa karena hal itu. Josia, Rachel, dan Elizabeth langsung mendatangi halaman belakang dimana sumber suara tawa Arthur berasal. Ketika mereka melihat apa yang telah terjadi, mereka semua pun tertawa terbahak-bahak karena itu. Dimana mereka nyemplung ke kolam renang.

"Gue heran, ngapa Agnes mau aja sih ama cowok bobrok kayak gini? Hahaha." ucap Arthur lalu ia mendapat hadiah jitakan dikepala oleh Remi karena perkataannya tadi.

"Ya udah. Abis ini kita rame-rame mau ngajak lo jalan-jalan. Cepet-cepet dah rapi-rapinya." ucap Remi.

"Hah? Kemana?"

"Udahh ikut aja."


"Ya udah ayo siap-siap mau ke sekolah dulu." ucap Remi. Sebab hari ini mereka masuk jam 9 pagi di sekolah karena ada suatu acara di sekolah.

"Ya udah, gue mau balik dulu ya. Nanti pulang sekolah ketemuan aja di lobby."

"Oke."

***

Sesampainya mobil yang membawa mereka disana, Rachel menutup mata Arthur dengan kain panjang. Lalu, Arthur digiring ke suatu tempat. Ia hanya dapat menebak-nebak sembari tertawa dan senyum-senyum sendiri.

"Ini gue mau dibawa kemana???" ucap Arthur sambil senyum-senyum sendiri.

"Udahh kamu ikut aja..." ucap Rachel sembari menuntun Arthur.

Rachel menggiring Arthur ke sebuah saung kecil. Setelah semuanya sudah ada disana, Rachel membuka perlahan penutup mata Arthur. Setelah penutup mata Arthur terbuka, seketika terdengar lagu Happy Birthday. Terlihat Remi, Josia, Elizabeth, Agnes, dan Zefa disana. Didepannya pun tersaji banyak sekali makanan. Serta kue black forest yang berada ditengah-tengah pun tak luput dari perhatiannya. Lalu mereka semua mengangkat nampan black forest tersebut yang sudah dihiasi dengan lilin menyala berangka 17, serta krim kue yang bertuliskan namanya. Arthur pun meniup lilin berangka 17 tersebut. Semuanya disana bertepuk tangan dan sangat berbahagia.

"Wahh gilaa. Makasih banget semuanyaa. Gue aja lupa kalo hari ini gue ulang tahun..." ucap Arthur yang sekarang merasa sangat senang dan terharu.

Tak lama, dari belakang Arthur, terdengar suara yang sangat Arthur kenali. Iapun menoleh ke belakangnya. Dan ia mendapati kedua orangtuanya berada disana. Dua orang sosok yang juga sangat dirindukan oleh Arthur. Kedua ayah dan ibunya pun memeluk erat-erat putra kebanggaannya itu. Arthur pula membalas pelukan tersebut. Ia tak menyangka kedua orangtuanya kini telah berada didepannya sekarang.

"Maa, paa... Mama sama papa kemana ajaa? Kenapa ga ada kabar sama sekali...?" ucap Arthur yang menangis terharu di pelukan kedua orangtuanya.

"Maaf yaa Thur. Mama ga ngangkat telepon kamu kalo kamu nelpon... Maaf yaa nak..." ucap Mama Tasia yang tak kalah terharu karena dapat kembali melihat dan memeluk sosok putra kebanggaannya itu.

"Iya. Papa juga minta maaf ya udah ninggalin kamu disini lama banget..." ucap ayahnya pula. Arthur pun melepaskan pelukannya. Mama Tasia pun menjelaskan bahwa ia dan suaminya sudah kembali damai lagi. Yang artinya, mereka akan hidup satu rumah lagi bersama dengan Arthur dan kedua adik-adiknya.

"Mama udah denger semuanya dari Remi sama Rachel, Thur. Termasuk tentang Josia dan Orion..." ucap Mama Tasia sambil memegangi wajah Arthur yang agak sembab karena menangis.

"Iya... Arthur juga udah inget semuanya ma..." ujar Arthur meresponi ucapan ibunya.

"Ya sudah... Sekarang kan ulang tahun kamu nih, dan disitu udah ada makanan banyak. Makan dulu deh kita. Kasian juga tuh kayaknya udah pada laper. Apalagi Remi ya." ucap Mama Tasia sambil melihat ke arah dua orang yang disebutkan namanya tadi.

Merekapun makan-makan bersama disana. Suasana hangat mengudara di saung itu. Semua menikmati momen ini bersama-sama sembari bercerita banyak hal. Mulai dari Arthur yang berpacaran dengan Rachel, hingga Zefa yang ketika retreat dijedor oleh Josia. Semua tertawa. Semua terlihat bahagia di hari yang bahagia itu.

Tak lama setelah mereka selesai menyantap makanan yang ada, mereka mengajak Arthur ke suatu tempat. Dan sudah jelas, mata Arthur pun ditutup kembali dengan kain.

Tidak berselang lama, mereka sampai ditempat yang dituju. Rachel membuka penutup mata Arthur. Ketika Arthur melihat apa yang ada didepannya, terlihat hamparan taman bunga yang begitu indah. Arthur baru sadar kalau mereka mengajak Arthur ke taman bunga yang terkenal itu. Banyak sekali bunga-bunga yang bermekaran disana-sini. Dari bunga mawar, melati, violet, bunga matahari, dan lain sebagainya. Bahkan terdapat pohon bunga sakura disana berdiri kokoh. Sontak, Remi, Rachel, Agnes, Zefa, Arthur, dan kedua adiknya berlarian di taman bunga tersebut. Mereka disana bermain-main layaknya seperti anak kecil yang sangat bahagia.

Beberapa saat kemudian, Arthur duduk berteduh dibawah pohon yang rindang. Ia melihat semua orang berharganya terlihat sangat senang dengan hari ulang tahunnya yang ke 17 tahun. Ia terhanyut dalam pikirannya. Tergambar wajahnya yang terlihat bahagia nan damai. Pohon yang teduh serta angin sepoi-sepoi benar-benar membawa perasaannya begitu nyata.

Tak lama, Remi datang menepuk pundak Arthur dan membuyarkan lamunannya. Remi duduk disamping Arthur untuk berteduh.

"Well?"

"Good things take some times to happen." ucap Arthur merespon kata-kata Remi barusan. Tak lama, Rachel datang diam-diam dari belakang Arthur dan mengagetkannya. Ia datang bersama dengan Agnes. Rachel duduk disamping Arthur, dan Agnes disamping Remi. Mereka memandangi Josia, Zefa, dan Elizabeth yang berlarian kesana kemari dengan bahagia. Sesekali mereka tertawa melihat perlakuan sweet Josia pada Zefa yang terkesan lucu bagi mereka.


"A beautiful flower bloomed because its process. Human grew because their process and hardships they faced in their life." balas Agnes setelah Remi menyelesaikan kata-katanya. Arthur hanya dapat tersenyum bahagia dengan semua ini. Segala hari-hari buruknya kini terganti dengan kebahagiaan tiada tara. Dan, walaupun Ka Orion tidak bersama mereka, namun Arthur percaya, pasti ia sedang melihatnya sekarang ini.

Arthur iseng menoleh ke arah Remi. Dan sempat terlihat sosok mendiang Ka Orion yang benar-benar tergambar di sosok Remi. Ia pun paham, bahwa kakaknya itu tidak benar-benar pergi. Ia tetap ada dan menemaninya. Mungkin bukan dalam wujud Ka Orion yang ia kenal, tetapi lebih ke dalam wujud sahabatnya, yaitu Remi. Ia sadar bahwa ia memiliki 'representasi' dari sosok Ka Orion, yaitu Remi. Seolah-olah Ka Orion pun hidup didalamnya. Iapun tersenyum bahagia. Dan sempat bergumam perlahan.

"Woyy, ayok poto dulu rame-rame di pohon sakura situu." teriak Josia pada kakak dan ketiga teman-temannya yang sedang asyik duduk berteduh dibawah pohon.

"Ya udah, kuy lah." ucap Arthur kemudian berdiri dan berjalan ke arah pohon sakura yang dimaksud. Yang lainnya mengikuti Arthur. Merekapun mengatur posisi masing-masing untuk berfoto. Beberapa kali jepretan foto diambil. Kemudian kini giliran Arthur dan kedua adiknya yang berfoto. Namun Rachel langsung mendorong Remi untuk ikut foto.

"Lah, kan dia mau foto dulu bertiga, sebagai adek-kakak." ucap Remi.

"Udah sono cepetan. Panas nih." ujar Rachel sembari mendorong tubuh Remi agar dapat difoto bersama dengan Arthur dan adik-adiknya.

"Okee siap-siap yaa..."

"1.."

"2..."

"3."

Cekrekk.

***

Sepulangnya dari taman bunga itu, Arthur segera meng-print beberapa foto yang diambil di pohon sakura tadi. Ia pula sudah membeli beberapa bingkai untuk foto-fotonya. Setelah semua sudah di print, ia mulai memasukkan foto-foto tersebut ke dalam bingkai. Lalu menata semua foto-foto tersebut. 1 foto yang menurutnya paling membuatnya bahagia ialah fotonya bersama kedua adiknya dan juga sahabatnya. Ia pun meletakkan sebuah bunga sakura yang sempat ia petik dari pohon tersebut dan setangkai bunga matahari. Arthur pun tersenyum sangat bahagia.

"Thank you semuanya..."

TAMAT.

***

Yey akhirnya marathon nulis novel Spring Day udah selesai!!! Author mau bilang makasih banget buat temen-temen, dan readers author tercintah ini yang mau baca karya gabut author ini huehuehue.
Dan makasi banget juga buat temen-temen yang ngasih saran-saran buat author selama nulis novel ini.
Sebelum pamit, nih author punya fan art nya Arthur dari salah seorang temen author. Dia penulis di wattpad juga. Kalo mau kepoin work nya, silahkan aja dicek di candramava hehehe. Okee. Sekian dari author. Sampai ketemu di kisah novel remaja berikutnyaaa!!!

By: candramava

Continue Reading

You'll Also Like

720K 67.4K 50
{Rilis in :1 February 2021} [Fantasy Vampire series] Ivylina terjebak di sebuah Museum kuno di negara Rumania dan terkunci di kamar yang penuh dengan...
3.7M 296K 49
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
2.2M 130K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...