Gadis Onar

By slsbil16

36.8K 2.3K 83

"Apa yang lo pegang, gue anggep sampah!" Seorang gadis troublemaker atau gadis yang sering membuat onar.Areth... More

part 1|meet you
part 2|terkejut
part 3| Rencana gagal
part 4| Rasa🌱
part 5|kecewa
part 6| UKS dan obat
part 7|detektif
part 8| penyelidikan
part 9|kaget
Part 10| Dia
part 11| ungkap rasa☘️
part 12|memilih
part 13|Dekat
part 14| kecelakaan
part 15|Parasit
part 17|masa lalu Aretha
part 18| Kabur
part 19| Parasit II
part 20| patah 💔
part 21|Renggang
part 22| maaf
part 23| Patah 2
part 24| Munafik
part 25| Topeng🎭
part 26| Bohong
part 27| pilihan
part 28| luka
part 29| Hari buruk
part 30|Hari bahagia
part 31| about Sandy?
part 32| Aqila?
part 33|penjelasan
part 34|kejar dan mengejar
part 35| Hari istimewa

part 16| perasaan yang rumit

755 61 0
By slsbil16

Panas matahari membuat seorang siswa mengeluarkan keringat. Siswa itu Alta, dia dihukum berlari mengelilingi lapangan upacara sebanyak delapan kali karena telat masuk sekolah. Alta terlambat masuk karena dia pergi menjenguk Aretha terlebih dahulu. Alta berlari dan meneduh di bawah pohon yang ada di sekitar lapangan upacara. Dia menutup matanya untuk beristirahat sebentar karena lelah. Hawa dingin tiba-tiba Alta rasakan di pipinya sebelah kanan. Alta membuka mata dan menoleh ke arah kanannya.

"Kamu Qil, aku kira siapa."

"Ini buat kamu, pasti haus kan habis lari muterin lapangan," ucap Aqila menyerahkan air minum itu ke Alta.

"Makasih," ucap Alta menerima minuman dari Aqila

"Kamu kok bisa telat. Kenapa?" Tanya Aqila

“Tadi jenguk Aretha dulu, sampai lupa kalau hari ini sekolah," ucap Alta yang membuat hati Aqila sakit.

"Kalau gitu gue balik ke kelas ya," ucap Aqila lalu pergi ke kelasnya.

Aqila mulai berpikir dia benar-benar parasit di hubungan Alta dan Aretha. Dia mulai sadar diri agar tidak mendekati Alta lagi karena Alta sudah milik orang lain, tidak miliknya seperti dulu. Lantas Aqila segera berdiri dan pergi kembali ke kelasnya.

"Mau kemana Qil?" Tanya Alta.

"Ak..eh gue mau ke kelas," ucap Aqila lalu berlari menuju kelasnya.

Alta merasa kaget tidak seperti biasanya Aqila berbicara dengan dirinya dengan 'gue-lo', biasanya Aqila berbicara dengan Alta 'aku-kamu'. Alta tidak mau ambil pusing karena memikirkannya lagi. Dia sudah pusing mengingat kondisi Aretha.

Saat bel istirahat berbunyi Alta segera berlari menuju kantin untuk mengisi perutnya yang sudah lapar. Alta membawa makanannya dan duduk bersama Aqila karena kasihan melihat Aqila duduk sendiri.

"Mau kemana kamu Qil?" Tanya Alta saat Aqila berdiri untuk pergi

"Gue mau ke ruangan kepsek," ucap Aqila lalu dia secepatnya pergi dari kantin

Ada perasaan kecewa saat Alta merasa Aqila perlahan menjauhinya. Alta berfikir apa karena ucapan Sandy tempo hari lalu yang berkata bahwa Aqila Parasit. Alta sendiri belum bisa menjauhi Aqila karena masih ada secuil rasa sayang pada Aqila

"Kasihan ditinggal mantan pergi lagi ya," ucap Sandy dengan menekan kata 'mantan' yang tiba-tiba datang dan duduk di depan Alta.

"Lo kenapa sih? Sejak kemarin sinis bener sama gue," tanya Alta .

"Lo masih tanya kenapa. Jangan pura-pura bego," ucap Sandy mengambil roti di depannya

"Kenapa sih lo?" Tanya Alta heran.

Sandy hanya terkekeh sombong, “katanya yang bakal jagain Aretha, gak bakal bikin Aretha nangis, gak bakal bikin Aretha kenapa-kenapa, tapi ternyata bullshit" ucap Sandy dengan santai memakan rotinya.

"Gue kan udah minta maaf kemarin," ucap Alta mulai naik pitam.

"Minta maaf lo gak guna, gak bakal bikin Aretha cepet sadar kan," ucap Sandy yang masih terbilang santai

Sudah cukup! Kesabaran Alta sudah habis,

Brakkk!

Suara gebrakan meja yang membuat seisi kantin memandangnya. Alta berdiri dan mencengkeram kerah seragam Sandy dengan kuat. Sandy masih menampilkan wajah santai tanpa ada rasa takut sedikit pun. Prinsip Sandy selagi masih manusia, selagi masih makan nasi, ngapain takut. Takut tu sama yang penciptanya bukan sama ciptaannya.

"Mau mukul gue, silahkan," ucap Sandy enteng dan selanjutnya Alta benar-benar memukul Sandy tepat disudut bibirnya.

Merasa tidak puas, Alta mencengkeram kerah seragam Sandy dan memaksanya berdiri. Satu pukulan kembali Sandy dapat di sudut bibirnya lagi. Kini, giliran Sandy memukul Alta dan mengenai pipi kiri Alta. Tidak sampai disitu, mereka saling memukul satu sama lain.

Adu fisik terjadi, sampai Gebby datang menarik telinga mereka berdua untuk pergi ke taman sekolah. Semua murid yang melihat pertengkaran Alta dan Sandy bak seorang prajurit kerajaan mendesah kecewa saat Gebby berhasil melerai mereka.

"Aduh telinga gue," ucap Alta mengasuh kesakitan dan mengusap-usap telinganya yang merah.

"Kalian kenapa berantem sih. Mau adu kekuatan gitu, mau gelud gitu, kalau mau gelud sana diatas ring tinju aja sekalian. Biar bogemannya lebih keras," ucap Gebby yang mulai emosi

"Galak bat lo By, biasanya lemah lembut," guman Sandy.

"Gebby cuma gak mau sahabat Gebby berantem terus masuk rumah sakit lagi. Udah cukup Aretha yang masuk rumah sakit kalian jangan," ucap Gebby dengan suara memelan.

"Kayak Dilan aja," celetuk Alta yang membuat Sandy menyiku lengannya.

Gebby berdiri di hadapan mereka dengan kepala menunduk. Dia hanya khawatir sahabatnya kenapa-kenapa lagi. Alta menyipitkan matanya saat melihat Aqila bersama seorang siswa laki-laki. Mereka terlihat sangat akrab.

Entah perasaan dari mana, melihat mereka sangat akrab dan tertawa lepas membuat sebuah perasaan sakit menerpa hati Alta. Sandy yang melihat arah pandang Alta tertawa meremehkan.

"Kenapa, sakit ya dijauhi sama mantan lo," ucap Sandy menekan kata 'mantan' lagi

Ucapan Sandy berhasil membuat Gebby mengangkat kepalanya. Alta sendiri tidak menjawab hanya diam dan masih menatap lurus ke depan, melihat Aqila berjalan semakin menjauh bersama siswa tersebut.

“Cowok itu, harus ngasih kepastian sama cewek. Bukannya lo gantungin kek tali jemuran," ucap Sandy santai.

"Sejak kapan lo tahu kalau Aqila mantan gue?"

"Aqila mantannya Alta?" Tanya Gebby kaget yang mendapat anggukan Sandy.

"Apa sih yang gak gue tahu. Sekarang gue tanya. Lo milih Aretha atau Aqila?" Tanya Sandy

Gebby masih menyimak mereka berdua. Alta berpikir sejenak. Dia tidak bisa memilih antara mereka, dia sayang Aqila dan Aretha. Memang awalnya Alta membenci Aqila, tapi saat Aqila datang dan menjelaskan semuanya rasa yang dulu pernah hilang kini kembali lagi.

"Gue gak bisa milih. Gue sayang dua-duanya."

"Ceks dasar, lo itu buaya darat Amazon tahu gak, malah lebih kejam. Dengan lo suka sama Aqila dan Aretha, dan lo gak bisa milih antara mereka, lo itu udah gantungin perasaan mereka."

"Terus gue harus gimana San," ucap Alta yang mulai bingung akan perasaanya.

"Mana gue tahu. Gue bukan peramal yang bisa ramalin perasaan lo. Tanya diri lo sendiri. Gue mau balik, enek gue lihat muka lo," ucap Sandy lalu pergi.

Gebby juga ikut pergi menuju kelasnya setelah melihat dan mendengar pertengkaran mereka. Alta masih setia duduk di kursi taman sekolah. Dia mengacak-acak rambutnya karena frustasi.

Alta berdiri dan berjalan ke arah Aqila yang masih berbincang-bincang dengan seorang siswa laki-laki. Lantas Alta menarik paksa tangan Aqila. Aqila sudah mencoba melepaskan genggaman tangan Alta, tapi Alta makin memperkuat genggamannya. Genggaman tangan Alta terlepas saat sampai di depan gudang sekolah.

"Ngapain sih lo tarik tangan gue sembarangan," ucap Aqila

"Sejak kapan kamu ngomong 'gue-lo' ke aku?" Tanya Alta

"Suka-suka gue dong mau ngomong ama lo gimana dan jangan ganggu hidup gue lagi, jauhi gue mulai sekarang" ucap Aqila lalu melangkah pergi dari gudang tapi, Alta berhasil menarik tangannya kembali

"Kamu kenapa sih. Kenapa kamu minta aku jauhi kamu?"

"Alta, gue itu parasit di hubungan lo sama Aretha. Gue minta mulai sekarang jauhi gue," ucap Aqila menghempaskan tangan Alta dengan kasar.

"Gak bisa," ucap Alta tegas

"Kenapa sih. Kenapa lo gak bisa. Kita udah gak punya hubungan apa-apa lagi, lo juga udah punya pacar Alta."

"Karena aku masih sayang sama kamu Aqila."

Ucapan Alta mampu membuat Aqila mematung sejenak. Lalu Aqila menggeleng kuat dan berlari pergi menuju toilet siswi. Aqila tak habis pikir kenapa Alta bisa mengatakan itu. Kalau Alta masih menyayangi dirinya, lalu kenapa dia mengungkapkan perasaannya pada Aretha.

Aqila memandang dirinya sendiri di depan cermin wastafel. Dia melihat seseorang yang berhasil membuat hubungan orang lain retak. Kalau boleh jujur, Aqila juga masih menyayangi Alta, tapi dia tidak mau membuat Aretha sedih.

Continue Reading

You'll Also Like

954K 14K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
576K 27.5K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
1.4M 128K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.7M 60.6K 27
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...