Gadis Onar

By slsbil16

36.8K 2.3K 83

"Apa yang lo pegang, gue anggep sampah!" Seorang gadis troublemaker atau gadis yang sering membuat onar.Areth... More

part 1|meet you
part 2|terkejut
part 3| Rencana gagal
part 4| Rasa🌱
part 5|kecewa
part 6| UKS dan obat
part 7|detektif
part 8| penyelidikan
part 9|kaget
Part 10| Dia
part 12|memilih
part 13|Dekat
part 14| kecelakaan
part 15|Parasit
part 16| perasaan yang rumit
part 17|masa lalu Aretha
part 18| Kabur
part 19| Parasit II
part 20| patah 💔
part 21|Renggang
part 22| maaf
part 23| Patah 2
part 24| Munafik
part 25| Topeng🎭
part 26| Bohong
part 27| pilihan
part 28| luka
part 29| Hari buruk
part 30|Hari bahagia
part 31| about Sandy?
part 32| Aqila?
part 33|penjelasan
part 34|kejar dan mengejar
part 35| Hari istimewa

part 11| ungkap rasa☘️

887 56 4
By slsbil16

Bu Indah membagian hasil ulangan para murid satu persatu. Seperti biasa, banyak murid yang mengeluh dengan nilai yang mereka dapat. Gebby sendiri mendapat nilai paling bagus, sedangkan Aretha mendapat hasil ulangannya, Aretha tersenyum senang.

"Aretha dapet berapa?" Tanya Gebby.

"Widih harus dirayain ini. Nilai gue Gebby, bagus bener" ucap Aretha tersenyum bangga pada dirinya sendiri.

"Emang dapet berapa?" Tanya Gebby memastikan sekali lagi.

"Nanti pas istirahat gue kasih tahu," ucap Aretha senang.

Bel istirahat berbunyi, Aretha makan mie ayamnya dengan santai dan tersenyum senang membuat Aqila dan Gebby bingung.

"By, itu si Aretha kenapa sih, dari tadi senyam-senyum mulu," tanya Aqila saat melihat Aretha banyak senyum saat makan.

"Gak tahu, dari tadi Aretha emang senyum terus. Gebby jadi takut, jangan-jangan Ar..."

"Jangan-jangan apa. Kemasukan setan gitu. Gak lah, gue seneng hasil matematika gue naik," ucap Aretha senang.

"Naik berapa sih, kok sampai gitu senengnya," ucap Sandy yang tiba-tiba duduk di samping Aretha menggeser Aqila

Tak lama, Alta juga datang dan duduk di samping Aretha menggeser Gebby. Aqila yang melihat Alta yang tidak menghindar bila ada dirinya merasa senang, mata Aqila terus memperhatikan Alta.

"Bentar gue kasih tahu. Kemarin nilai ulangan matematika gue dapet dua puluh dan sekarang nilai matematika gue dapet lima puluh," ucap Aretha senang membuat semua teman-temannya bengong.

"Itu masih dibawah KKM bego," ucap Sandy menjitak kepala Aretha

"Gue kira lo dapet seratus kek, delapan puluh kek," kata Alta

"Iya, Gebby kira juga gitu."

"Yang penting kan nilai gue naik." Ucap Aretha tersenyum senang.

"Serah lo deh Ret, dedek Aqila diem aja," ucap Aqila bersandar pada kursi dan tak sengaja bertatap muka pada Alta.

Alta memandangi Aqila dengan muka datarnya, lalu memalingkan wajahnya ke arah lain. Aqila hanya menunduk saat Alta melihatnya seperti itu, Aretha yang melihat interaksi antara Alta dan Aqila merasa sedikit aneh.

"Ret," panggil Alta dan Sandy bersamaan.

"Gue duluan yang ngomong," kata Sandy.

"Mana ada, gue duluan dong San," ucap Alta tak mau kalah.

"Eh anakkan buaya, gue duluan ya" kata Sandy

"Eh anakkan kadal, gak bisa gue duluan," kata Alta tak mau kalah.

"Gue."

"Gue."

Perdebatan mereka masih berlanjut membuat Aretha, Aqila dan Gebby merasa jengah dengan kelakuan dua orang cowok yang sudah dewasa tapi kelakuan masih kayak anak kecil saja. Ada beberapa siswa dan siswi yang memandang pertengkaran Alta dan Sandy yang pada saat itu berada di kantin.

"Gebby sama Aqila pusing tahu denger kalian berantem kayak bocah aja, apalagi Aretha," ucap Gebby yang mulai pusing melihat Alta dan Sandy bertengkar.

"Kalian mau ngomong apaan sih?" ucap Aretha.

"PACARAN YUK!!!" teriak Alta dan Sandy bersamaan.

Aqila yang mendengar Alta mengungkapkan perasaannya pada Aretha hanya bisa tertunduk lesu. Sedangkan Aretha masih bingung dengan kata Alta dan Sandy. Hampir semua penghuni kantin mendengarnya, karena Alta dan Sandy berteriak cukup keras

"Gebby anterin gue ke toilet yuk," ajak Aqila.

"Iya Gebby anterin."

Aqila dan Gebby meninggalkan Aretha sendirian bersama Sandy dan Alta. Aretha masih tidak menyangka mereka berdua menyatakan perasaanya seperti ini. Alta dan Sandy masih menunggu jawaban dari Aretha.

"Kalian kalau mau ngeprank, jangan sama gue."

"Gue gak ngeprank," ucap Alta dan Sandy bersamaan.

Aretha hanya geleng-geleng kepala dan pergi dari kantin menarik tangan Sandy dan Alta menuju taman. Sedangkan Aqila sedang berada di toilet dan mencoba menahan bulir-bulir air mata yang mencoba menerobos dinding pertahanan Aqila. Sejujurnya Aqila masih mencintai Alta, tapi Alta masih membencinya karena kesalahpahaman yang pernah Aqila buat.

"Aqila udah belum," tanya Gebby memastikan.

"Belum By," ucap Aqila dengan suara parau.

"Suara Aqila kok gitu, Aqila nangis ya?" tanya Gebby saat mendengar suara Aretha serak.

"Enggak, tenggorokan gue gatel habis minum es," ucap Aqila membuat Gebby menjawab dengan membulatkan mulutnya

Disini Aretha menarik Alta dan Sandy. Alta dan Sandy duduk di kursi taman, mereka saling adu mata, sedangkan Aretha berdiri di hadapan mereka dengan tangan dilipat di depan dada. Aretha menarik nafas pelan sambil memegang pelipisnya.

"Udah selesai main adu matanya. Gue colok itu mata pada nangis lo pada, kalian kalau mau ngeprank gue gak bakal bisa."

"Gue gak ngeprank lo Aretha," ucap Alta

"Gue juga Ret, tadi itu gue ucapin dari lubuk hati gue yang paling dalam," ucap Sandy.

"Wah bener-bener butuh diruqiah kalian berdua,” kata Aretha menunjuk mereka berdua secara bergantian.

"Gini deh, sekarang lo pilih siapa Ret, gue apa Sandy?"

Aretha tidak menjawab, dia berbalik badan dan pergi menuju kelasnya meninggalkan Sandy dan Alta di taman. Aretha berjalan dengan sedikit cepat.

"Lo sih ngomong gitu, Aretha pergi kan," kata Sandy menyalahkan Alta.

"Lah kok gue sih San."

"Ya pokoknya lo salah," ucap Sandy berdiri lalu pergi

Alta menyusul Sandy berdiri dan pergi menuju kelasnya. Saat sampai di kelasnya, Aretha dibuat bingung dengan sikap Alta dan Sandy yang tiba-tiba seperti itu. Apa Aretha harus memilih salah satunya, dia masih bingung dengan perasaannya saat ini. Aretha menyembunyikan kepalanya di kedua tangannya, sampai Aretha merasakan ada yang duduk di sampingnya.

"Aretha udah jawab belum?" tanya Gebby

"Jawab apaan By?" ucap Aretha masih menyembunyikan kepalanya.

"Itu tadi pas di kantin, menurut Gebby kalau emang Aretha milih salah satu dari mereka, Aretha pilih yang menurut Aretha cocok dengan kepribadian Aretha, yang menurut Aretha baik aja. Aretha dengerin apa kata hati Aretha aja," ucap Gebby menasehati Aretha

"Ya mana bisa Gebby,? Ucap Aretha mengangkat kepalanya.

"Kok gitu?" Tanya Gebby karena bingung.

"Mana ada hati bisa bicara," jawab Aretha sambil tertawa kecil.

"Maksud Gebby bukan gitu. Au ah Gebby males ngomong sama Aretha," ucap Gebby kesal dan mulai membaca novelnya

Aretha tertawa kecil. Yang Gebby ucapkan memang benar, Aretha berpikir apa dia harus memilih salah satu dari mereka. Bila Aretha pikir-pikir lagi, dia masih menyimpan rasa pada Alta, kalau dengan Sandy dia masih bingung dengan perasaannya. Aretha berhenti dari lamunannya ketika suara Pak botak mengejutkannya.

"Keluarkan buku paket sejarah kalian!"

Aretha menepuk jidatnya saat dia menggeledah tasnya berulang kali dan menyadari bahwa dia tidak membawa buku paketnya. Pak botak yang melihat Aretha gelisah mendatangi meja Aretha.

"Kenapa kamu Aretha? Buku paket kamu mana?" Tanya pak botak saat sampai di meja Aretha.

"Anu pak itu buku Aretha ketinggalan."

"Aretha kamu ini selalu lupa bawa buku. Emang buku yang kamu bawa apa sih?"

"Cuma ini pak." ucap Aretha memperlihatkan beberapa buku tulis yang ada di tas Aretha.

"Aretha, sekarang kamu tahu kan apa yang harus kamu lakukan," ucap pak botak diiringi dengan senyumannya.

"Iya pak," ucap Aretha berlari menuju pintu dan kembali menyembulkan kepalanya di pintu kelas, "Aretha disuruh ngapain ya pak?"

"ARETHA BERDIRI DI DEPAN TIANG BENDERA SAMPAI KELAS SAYA SELESAI!" teriak pak botak.

"IYA PAK,” ucap Aretha berlari menuju lapangan upacara.

Sudah makanan sehari-hari kalau Aretha dihukum. Seperti sekarang, Aretha sedang berdiri di tiang bendera dan mulai tampak risih dengan kehadiran Alta dan Sandy yang bertengkar karena sama-sama ingin memberikan air minum pada Aretha.

"Eh anakkan kadal, gue duluan yang dateng disini ya," ucap Alta.

"Eh anakkan buaya, gue duluan yang datang." balas Sandy tak mau kalah

"Gue."

"Gue."

"STOP! Eh kalian berdua gak usah ribut gitu, yang ada nanti gue di marahin sama pak botak tahu gak," ucap Aretha melerai Alta dan Sandy.

"Ret, lo udah bisa milih diantara kita belum," tanya Sandy.

"Iya Ret. Udah belum?" sambung Alta.

"Gue..."

Continue Reading

You'll Also Like

146K 7.6K 46
Vindy Azalea, gadis cantik yang memiliki sifat blak-blakkan, judes dan bodo amat yang warbyazah. Bagaimana jika gadis itu disatukan dengan seorang pe...
2.8K 2.1K 42
Cover by ©Pinterest "Ups ada geng alay lagi kumpul," ucap Putri sambil berdiri di samping meja Kirana dkk dan Davin dkk. "Ada suaranya tapi ga ada wu...
32.4K 2.3K 35
Namanya Queena Armatta, gadis yang menjadi sasaran kebencian orangtuanya. Armatta kecil di fitnah sebagai pembunuh abangnya sendiri. Apa itu masuk ak...
969K 14K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+