The Cursed Class | Produce X...

By Pearryy_

163K 26.1K 6.2K

Hanya karena sebuah buku suasana kelas menjadi begini?! 𝕀π•₯𝕒𝕣π•₯ : πŸ˜πŸ™/πŸ˜πŸ™/𝟚𝟘𝟚𝟘 π•–π•Ÿπ•• : πŸ™πŸ™/𝟘𝟝/𝟚... More

The Beginning
1
2
Start
3
4
5
6
Hanya Permulaan
7
8
9
10
11
11.5
Flashback (1)
Flashback (2)
Flashback (3)
Flashback (4)
Flashback (5)
Flashback (6)
Flashback (LAST)
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
24
25
26
27
28
29
Last
Epilog [1]
Epilog [2]
Epilog [last]

23

2.5K 501 145
By Pearryy_


"Kalau mau kita ke sekolah aja sekarang" Ujar Eunsang.

"Sekarang?" Tanya Wonjin, ia sedikit ketakutan.

"Iya Jin, mungkin lu agak kaget. Tapi kita memang sering ke sekolah malam-malam" Ujar Minkyu.


Mereka pun akhirnya sampai di sekolah.

"Tadi gue ngeliat mobil diparkir gak jauh dari sini" Gumam Eunsang, "Mobil itu sepertinya mobilnya Seungyoun"

"Oh ya? Apa mereka juga ada di sekolah?" Tanya Junho.

"Bisa jadi, buktinya Dongpyo dan Hyunbin aja bisa di sekolah kan?" Ujar Yunseong.

Mereka sengaja gak mengajak para alumni, Daniel dan Minhyun juga gak masalah mereka bergerak sendiri.

Dor!



















Bruk!

Yohan terjatuh sambil memegangi perutnya.

Orang bertopeng itu pun langsung memainkan pistolnya sambil tertawa.

"Juara taekwondo apanya? Lu gak liat tangan kiri gue merogoh saku gue apa?" Tanya orang itu diselingi sebuah tawa.

Sayangnya Yohan gak bisa mengenali suara orang itu, karena orang itu memakai pengubah suara.

Terdengar seperti suara robot.

Padahal kalau Yohan mengenalinya, ingin sekali Yohan menyumpah serapahi namanya.


Buagh!

"Lu lupa kalau ada dua anak taekwondo disini?!" Bentak Hangyul, "Seungwoo, ayo kita hajar dia"

"Seungyoun- tunggu dimana dia?" Seungwoo melihat sekeliling, perasaan Seungyoun tadi ada di sebelahnya.

Seungwoo ingin membantu Hangyul yang kini tengah berkelahi, tapi gimana kalau Seungyoun diculik oleh temannya orang misterius itu?

Seungwoo melihat ke Hangyul, Hangyul berhasil merebut senjata orang itu.

"Han, lu disini bentar. Gue mau nyari Seungyoun dulu"

"Hah? Emangnya tu anak kemana?" Tanya Yohan, sesekali meringis ngilu karena lukanya.

"Dia hilang, semoga aja dia baik-baik aja. Gue mau nyari dia dulu"









"Hangyul?!" Tanya Junho.

Atensi Hangyul pun teralihkan, "Kok lu bisa disini?"

Bugh!

"Bang–" Orang itu menonjok muka Hangyul lalu kabur.

"Bantu gue kejar dia, Ho!" Seru Hangyul.

Junho pun hanya mengangguk dan mengikutinya.


"Han, perut lu kenapa?" Tanya Eunsang, ia kaget melihat Yohan duduk di lantai sambil terus memegangi perutnya.

"Ketembak... Tunggu–" Mata Yohan membulat.

"Kenapa?" Tanya Minkyu.

Sedangkan Yunseong langsung lari mengikuti Junho.

"Itu.. Tadi pistol itu ada disini, tapi sekarang gak ada dan gue yakin Hangyul tadi gak memegang pistolnya" Jawab Yohan.

"Itu berarti..."

"Orang itu mendapatkan pistolnya kembali!" Seru Yohan.










"Woy, tunggu!!" Seru Hangyul.

"Gyul, tadi gue sempat liat lu ngambil pistolnya. Kenapa lu gak tembak aja kakinya?!" Tanya Yunseong.

"Lah, Seong? Kesini juga lu?" Setelah Hangyul memerhatikan tangannya, lalu Hangyul berhenti mengejar.

"Dia.. Mendapatkan pistolnya lagi.." Lirihnya.

Orang yang dikejar itu pun juga berhenti dan berdiri menghadap mereka.

"Bodoh, bisa-bisanya lu membiarkan pistol tergeletak begitu saja di lantai" Ujar orang itu.

Orang itu berjalan dengan santainya menghampiri mereka sambil mengarahkan pistolnya ke salah satu dari mereka.

Hangyul.

"Gyul, mau gak mau kita harus menyerangnya berbarengan" Bisik Yunseong.

"Iya, tiga lawan satu bisa menang kok" Balas Junho.

"Serang!"











Brak!


Dengan susah payah, Seungyoun mengayunkan kapak yang tangkainya pendek itu.

"Ayolah.. Pasti ada sesuatu kan disini"

"Jangan.."

Seungyoun menghentikan aktifitasnya dan melihat kesekeliling hall.

Suara siapa itu?

Serem juga sih, apalagi dia sedang sendirian di hall yang cukup gelap ini.

Dia juga heran sama satpam yang sedang berjaga, tau sih sekolah ini luas dan suara tembakan itu dari bagian belakang sekolah yang dimana letaknya jauh dengan pos satpam.

Tapi apa suara tembakan tadi terdengar?

"Jangan... Lakukan itu..."

"Siapa sih lo?!" Seungyoun menoleh ke belakang, lalu beberapa detik kemudian ia berkeringat dingin.

Sesosok makhluk hitam sedang berdiri di sudut ruangan.

Dan Seungyoun menatap mata merahnya.












"Buka topeng lu kalau berani!" Bentak Hangyul.

"Enggak, sebelum gue berhasil melumpuhkan kalian!" Balas orang itu.

Hangyul akui, orang itu cukup kuat apalagi dengan tambahan pistol yang ada di tangannya.

Dia bahkan bisa menggunakan pistol dengan tangan kiri, apa-apaan dia?

Gerakannya juga cukup lincah, seperti terlatih sejak lama.

"Kalau gitu gue boleh nebak?" Tanya Yunseong.

"Yang gue tau, disini yang mempunyai atau biasa memegang pistol adalah Sihoon"

"Bahkan Wooseok dan Jinhyuk pun setahu gue gak pernah memegang pistol" Ujar Yunseong.

"Hahaha.."




"Benar" Sihoon membuka topengnya.

"Alasan lu kesini buat apa, Hoon? Lu mau bunuh kita juga percuma, bisa jadi kutukan itu menargetkan lu menjadi korban selanjutnya" Ujar Junho.

"Sebenarnya gue gak ada niat membunuh kalian, makanya gue tadi hanya menembak perut Yohan. Padahal bisa aja gue tembak kepalanya" Jawab Sihoon sambil melipat kedua tangannya.

Hangyul menatap Sihoon dengan geram, "Gak nyangka gue... Aslinya lu begini–"

"Gue juga gak tau kenapa bisa ada kalian disini. Kalian mengganggu rencana gue"

"Rencana apa? Justru lu yang mengganggu rencana kita!" Tegas Yunseong.

"Kalian gak perlu tau.."











Dor!











"Dadah!" Lalu Sihoon dengan cepat lari meninggalkan mereka.

"Jangan kejar dia, Ho!" Seru Yunseong.

"Kenapa?! Dia sudah menembak Hangyul!" Seru Junho gak mau kalah.

"Dia bawa senjata sedangkan lu enggak, lu juga bisa terbunuh Ho" Balas Yunseong.

Junho pun akhirnya milih diam sambil melihat Hangyul dengan luka tembakan di kepalanya.

Bisa-bisanya Sihoon membunuh teman dekatnya sendiri.












Brak!



"Seungyoun!" Seru Eunsang.

Eunsang pun melihat ke jaket yang dikenakan Seungyoun yang beberapa bagian ada yang robek, juga beberapa ada yang terlihat lukanya.

"Jangan bilang lu–"

"Hati-hati Sang!" Seungyoun langsung menarik tangan Eunsang dan membawanya kabur.

"Lu pasti menatap mata monster itu kan?!" Tanya Eunsang.

Seungyoun hanya menjawab iya, lalu mereka berhenti di depan pintu kamar mandi tempat ia bersembunyi dengan Hangyul, Yohan, dan Seungwoo tadi.

"Dimana mereka?!" Tanya Seungyoun panik, karena tadi ia menemukan bercak darah yang cukup banyak.

"Tadi gue minta Wonjin untuk membawa Yohan ke rumah sakit" Jawab Eunsang.



Brak!

Eunsang dan Seungyoun menoleh berbarengan ke pintu hall yang terbuka keras.

Makhluk itu -yang menyerang Seungyoun- menatap mereka dengan tatapan ingin membunuh.

Sial, Eunsang dengan lalainya menatap mata orang itu.

"Youn, kita harus lari. Kita gak bisa melawannya, monster itu sangat kuat"

















Deg!

Dohyun terbangun dari tidurnya.

Ia mengucek matanya.

Lampu kamarnya kok nyala?

Dohyun punya kebiasaan, yaitu mematikan lampu kamarnya kalau ia akan tidur.

Pantesan dia kebangun, mungkin karena lampu kamarnya yang menyala.

Tapi siapa yang menyalakan lampunya?

Dohyun pun menoleh ke tempat yang seharusnya terdapat saklar lampu.

"AAAAAAAAKH!!"


















"H-Hangyul?" Yunseong dan Junho menunduk begitu mendengar suara orang yang menghampiri mereka.

Seungwoo memegangi kepalanya, raut frustasi benar-benar terlihat jelas di wajahnya.

"Gimana... Bisa..?" Tanya Seungwoo.

"Dia dibunuh oleh Sihoon.. Dan sekarang Sihoon kabur"

"Kita bisa melaporkannya ke polisi kan? Lapor aja sekarang"

Junho dan Yunseong saling bertatap.

"Seungwoo benar, untuk kasus ini kita punya buktinya. Lebih baik kita laporkan saja" Ujar Junho.

Yunseong pun mengangguk setuju.












Entah apa yang merasuki Keumdong, kini dia berjalan sendirian di perumahannya.

Beberapa rumah sudah gelap, hanya lampu taman dan teras yang menyala.

Jarang-jarang Keumdong mau keluar rumah, karena dia emang anak rumahan.

Apalagi hanya sekedar jalan-jalan doang.

Parahnya ini tengah malam.

Prang!

Keumdong diam membeku, tapi dia penasaran.




"J-Jinhyuk?" Keumdong mengernyit.

Ah iya, dia kan satu perumahan dengan Jinhyuk.

Jinhyuk -orang yang melempar botol kaca- menatap Keumdong.

"Ngapain lu keluar malam-malam gini? Ini jam 11 malam loh"

"Lu sendiri ngapain buang– Astaga, ini kan minuman keras" Keumdong

Jinhyuk terkekeh, "Tenang saja, gue hari ini sedang gak mabuk"

Keumdong mengernyit, di keluarganya gak ada yang suka mabuk-mabukan. Makanya dia cara membedakannya gimana.

"Darimana gue bisa bedainnya?"

"Gue sadar sekarang, botol-botol ini bekas gue mabuk kemarin" Jawab Jinhyuk, "Sekarang lu harus jawab pertanyaan gue"

"Gue gak bisa tidur.."

"Ayolah, ini gak seperti film-film yang dimana sang tokoh gak bisa tidur lalu dia jalan di tengah malam. Apa jangan-jangan ada sesuatu? Gue gak yakin kalau itu hanya sekedar gak bisa tidur, kan bisa main hp atau nonton film" Tanya Jinhyuk.

"Iya, gue belakangan ini banyak pikiran.." Keumdong menghela napas, dia pun duduk di kursi teras Jinhyuk.

"Karena kutukan ini ya? Hah... Gue juga khawatir kalau selanjutnya itu gue"

"Terus karena itu lu minum-minum? Itu mah bisa aja lu meninggal karena minuman keras lu itu" Tegur Keumdong.

"Mungkin... Gue tau batasnya kok"

"Terus alasan lu lempar botol itu tadi?"

Jinhyuk memajukan dagunya, menunjuk ke sebuah pohon.

"Tadi ada yang memerhatikan kita disana"























To be continued...

Continue Reading

You'll Also Like

29.2K 4.3K 50
Jiandra yang tiba-tiba dikasih Rumah gede sama Ko Winarta START: 25 MARET 2023 ENDING: 3 JULI 2023 soon Season 2!
204K 32.3K 43
HOLD ON, THIS WILL END SOON! 150520 # 2 in zombie 110222 # 1 in pertarungan 121120 # 1 in yangjeongin 271023 # 1 in seochangbin [270718] ⬆️ [040720]...
219K 23.5K 22
[ LONG HIATUS ] [ Bighit Theory ; TXT ] Hanya Kumpulan Teori TXT dari Pre-DEBUT hingga Sekarang Bahasa Indonesia Since. 2019.01.20 Dimohon untuk can...
69K 17K 33
Cari jalan keluarnya. Atau mati menjadi santapan siluman. ❝ what if there's no exit? ❞