Gadis Onar

By slsbil16

36.8K 2.3K 83

"Apa yang lo pegang, gue anggep sampah!" Seorang gadis troublemaker atau gadis yang sering membuat onar.Areth... More

part 1|meet you
part 2|terkejut
part 3| Rencana gagal
part 4| Rasa🌱
part 6| UKS dan obat
part 7|detektif
part 8| penyelidikan
part 9|kaget
Part 10| Dia
part 11| ungkap rasa☘️
part 12|memilih
part 13|Dekat
part 14| kecelakaan
part 15|Parasit
part 16| perasaan yang rumit
part 17|masa lalu Aretha
part 18| Kabur
part 19| Parasit II
part 20| patah 💔
part 21|Renggang
part 22| maaf
part 23| Patah 2
part 24| Munafik
part 25| Topeng🎭
part 26| Bohong
part 27| pilihan
part 28| luka
part 29| Hari buruk
part 30|Hari bahagia
part 31| about Sandy?
part 32| Aqila?
part 33|penjelasan
part 34|kejar dan mengejar
part 35| Hari istimewa

part 5|kecewa

1.2K 99 4
By slsbil16


"Gue hidup gak numpang ama lo, gue hidup bukan buat lo seneng, gue hidup juga bukan supaya dinilai orang, jadi stop buat ganggu ama nilai hidup gue"
~Aretha Zayba almira~

Aretha berangkat ke sekolah seperti biasanya, namun dengan suasana hati yang kacau. Hari ini dia tidak ingin berbuat masalah, karena hati dan pikirannya sudah di landa masalah. Seperti saat ini, Aretha sedang mendengarkan musik dengan earphocne untuk membuat dirinya lebih santai, dia berjalan di lorong-lorong kelas dengan pelan dan wajah yang kusut. Tiba-tiba ada seseorang yang mengambil earphonenya. Seketika Aretha menoleh ke belakang.

"Aretha, lo itu jangan sok cantik deh!" Kata siswi itu melipat kedua tangannya di depan dada.

"Terus?" kata Aretha ikut melipat kedua tangan didepan dada.

Entah kenapa dia hari ini sangat tidak ingin membuat masalah sama seseorang. Tapi, saat Aretha diam, masalah yang akan menghampiri Aretha.  Aretha menarik nafas jengah dan menatap sinis ke arah siswi itu.

"Ya terus gue gak suka."

"Gue hidup gak numpang sama lo, gue hidup bukan buat lo seneng, gue hidup juga bukan supaya dinilai orang, jadi stop buat ganggu sama nilai hidup gue!" ucap Aretha berlalu pergi dari hadapan cewek tersebut yang tak lain adalah Aqila. Aretha berhenti berjalan dan membalikkan badan menghadap Aqila, “earphone gue ambil aja, gue gak butuh. Apa yang udah lo pegang, gue anggap sampah," ucap Aretha berlalu pergi dari hadapannya.

Mood Aretha dari tadi pagi tidak begitu baik, ditambah kejadian bersama Aqila tadi membuat moodnya bertambah buruk. Saat pelajaran berlangsung, Aretha hanya diam memperhatikan di depan, tapi dengan pandangan kosong. Gebby yang melihat Aretha seperti itu sedikit bingung.

Aretha tidak seperti biasanya yang selalu ceria dan berbuat onar. Bahkan hingga istirahat, saat Aretha dan Gebby berada di kantin. Aretha hanya diam tak berisik seperti biasanya. Aretha hanya menatap makanannya, tanpa ada niatan untuk memakannya. Pak botak yang tidak melihat keonaran Aretha hingga siang ini merasa bingung dan lega.

"Aretha kenapa sih? Dari tadi murung gitu," tanya Gebby sambil meminum jus jambunya

"Gue gak apa-apa kok" jawab Aretha yang masih mengaduk-aduk jus melonnya tanpa ada niat untuk meminumnya.

Saat Gebby ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba Aretha berdiri dan berbalik ke belakang. Tangan Aretha memegang tangan Aqila yang hendak menyiramnya dengan jus alpukat. Aretha mengarahkan tangan Aqila yang memegang gelas jus ke arah seragam Aqila sendiri.

"Lo kalau mau ribut sini, gak usah dengan cara lo bikin gue malu dengan numpahin minuman lo dari belakang. Dasar culun lo, kalau berani sini langsung ribut sama gue, mental lo udah kuat belum," kata Aretha dengan nada tinggi, sedangkan Aqila tidak menjawab. Aura Aretha berbeda dari biasanya

"Aretha udah, tenang," ucap Gebby menenangkan Aretha dengan menepuk pundak Aretha.

"Gak berani kan lo. Makannya kalau mau ngusik hidup orang siapkan mental, jangan modal tekad doang," ucap Aretha menarik tangan Gebby untuk pergi dari kantin.

Baru saja Aretha sampai di pintu, Alta dan Zahra baru akan masuk ke dalam kantin dengan bergandeng tangan membuat mood Aretha semakin jelek. Aretha menatap Alta tidak seperti biasanya, dia menatap Alta dengan tatapan marah. Gebby yang melihat Aretha berhenti merasa bingung.

"Ret, mau kemana?" tanya Alta.

"Bukan urusan lo," ucap Aretha berlalu pergi dari hadapan Alta.

Aretha menarik Gebby menuju taman sekolah. Aretha menyenderkan tubuhnya di taman sekolah dan memilih untuk menutup mata menikmati semilir angin. Aretha menarik nafas panjang dengan keadaan masih memejamkan mata. Gebby mulai paham dengan keadaan Aretha. Gebby ingin bertanya untuk memastikan, tapi melihat Aretha yang belum cukup tenang membuat Gebby enggan bertanya.

"Aretha suka sama Alta ya?" ucap Gebby saat melihat Aretha mulai sedikit tenang.

"gak lah. Mana mungkin gue suka sama sahabat sendiri," jawab Aretha diakhiri tertawa kecil.

"Aretha, Gebby tahu kalau Gebby belum lama sahabatan sama Aretha, tapi Gebby mulai paham kalau keadaan Aretha saat ini dinamakan patah hati."

Aretha tak menjawab. Saat bel masuk berbunyi Gebby mengajak Aretha untuk kembali ke kelas. Aretha menolak dengan halus dan menyuruh untuk Gebby ke kelas saja saat Gebby ingin menemani Aretha di taman. Aretha tidak mau mengubah Gebby menjadi gadis onar seperti dia. Gadis yang selalu berbuat masalah dan dapat membuat guru menggeleng-gelengkan kan kepala pasrah melihat kelakuan Aretha. Aretha mencoba menenangkan pikirannya dengan menutup mata sebentar.

Saat kepergian Gebby, Aretha masih memejamkan matanya menikmati hambusan angin. Dia mulai membuka mata saat merasakan ada seseorang yang duduk di sampingnya. Seseorang yang sedang duduk di samping Aretha dengan membawa gitar adalah Sandy. Sandy melemparkan senyuman manisnya ke Aretha. Aretha membalasnya dengan wajah yang murung.

"Ngapa lo murung gitu? Udah jelek tambah jelek lo," tanya Sandy sambil memetik gitar.

Aretha memukul lengan pelan tangan Sandy, "gak kenapa-kenapa kok," kata Aretha sambil melihat Sandy yang sedang bermain gitar.

"Salah satu kata yang selalu kaum hawa bilang gak kenapa-kenapa padahal ada apa-apa,” kata Sandy berhenti bermain gitar dan menatap Aretha.

"sok tahu aja lo bayi kudanil," kata Aretha memalingkan wajahnya.

Sandy tersenyum menanggapi perkataan Aretha. Lantas, Sandy memberikan gitarnya ke Aretha, meminta gadis itu untuk memainkan sebuah lagu. Aretha yang sedikit memahami kunci gitar mulai memetik satu per satu senar gitar. Aretha mulai bernyanyi menikmati nada-nada yang keluar dari senar gitar yang dia petik.

Sandy tertedun mendengar suara indah Aretha. Gadis yang biasanya berteriak dengan suara nyaring dan cemprengnya, kini bernyanyi dengan lembut. Sandy merasa Aretha sangat mendalami lagu yang tengah dinyanyikannya itu. Lagu diam-diam suka oleh cherry Belle. Saat bagian lagu terakhir Sandy merasakan Aretha sangat mendalami lagu ini. Mungkin, Aretha mencoba mempersembahkan lagu ini untuk seseorang yang Aretha sukai secara diam-diam.

Gue juga mengalami perasaan yang sama Ret, gue suka lo secara diam-diam. Batin Sandy sambil tersenyum memperhatikan Aretha

Aku diam-diam suka kamu

Ku coba mendekat

Ku coba mendekati hatimu

Aku diam-diam suka kamu

Semua kan indah seandainya aku bisa memilikimu

Lirik terakhir dari lagu yang Aretha nyanyikan. Rasa kecewa di hati Aretha mulai sedikit memudar saat melampiaskan rasa kecewa itu dengan bermain gitar. Aretha memberikan gitar itu ke Sandy.

"Makasih udah nemenin gue," ucap Aretha.

"Iya sama-sama. Gue tahu kok masalah yang lo rasain saat ini," ucap Sandy yang tak di jawab oleh Aretha. Jeda tiga detik "btw, suara lo bagus juga. Biasanya nyaring cempreng suara lo, gak kayak tadi."

"Gue juga bisa nyanyi dengan suara halus lembut kek tadi," ucap Aretha memukul pelan lengan Sandy. Aretha mulai tenang.

Tak terasa sudah dua jam mereka berada di taman. Sesekali mereka mengobrol ringan hingga lelucon Sandy yang membuat Aretha tertawa lepas. Saat jam pulang tinggal beberapa menit, Aretha dan Sandy mengendap-endap berjalan di belakang kelas Aretha. Aretha menampakkan kepalanya sedikit di jendela kelasnya. Dia memanggil Gebby dengan suara yang pelan.

"Geb, Gebby," ucap Aretha sepelan mungkin karena di dalam kelas Aretha masih ada gurunya

Gebby yang merasa ada yang memanggil namanya. Gebby mulai melihat jendela di sampingnya dan menemukan Aretha di luar. Gebby meringis takut jika Aretha ketahuan oleh guru.

“Apa?” ucap Gebby tanpa mengeluarkan suara.

Aretha menunjuk tasnya yang ada di atas meja. Gebby menggeleng karena takut. Aretha berbicara tanpa mengeluarkan suara bahwa Gebby tidak usah takut. Gebby mengambil tas Aretha dan memberikan ke Aretha lewat jendela kelas saat guru fokus menulis di depan. Saat sudah mendapatkan tasnya, Aretha dan Sandy berlari menuju parkiran sekolah.

Aretha berpikir Sandy tidak terlalu menyebalkan. Aretha duduk di atas montor Sandy. Aretha membuka aplikasi instagram dan membuka filter foto. Lengan Sandy tiba-tiba ditarik Aretha untuk berdiri di dekatnya. Aretha tersenyum ke arah kamera dan diikuti Sandy.

Sandy dan Aretha berfoto dengan beberapa gaya, ada yang sok imut ya emang mereka imut, ada juga yang menampilkan gigi-giginya. Mereka layaknya sahabat yang sudah lama saling kenal bahkan mereka seperti sebuah pasangan serasi.

Continue Reading

You'll Also Like

2.8K 2.1K 42
Cover by ©Pinterest "Ups ada geng alay lagi kumpul," ucap Putri sambil berdiri di samping meja Kirana dkk dan Davin dkk. "Ada suaranya tapi ga ada wu...
3.3M 166K 25
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
4.3M 211K 59
Sudah terbit. Tersedia di Google play store. *SEBELUMNYA TERIMAKASIH BUAT KALIAN YANG SUDAH MENDUKUNG DAN MENSUPORT KARYA SAYA, HINGGA BISA BERADA DI...
146K 7.6K 46
Vindy Azalea, gadis cantik yang memiliki sifat blak-blakkan, judes dan bodo amat yang warbyazah. Bagaimana jika gadis itu disatukan dengan seorang pe...