The Cursed Class | Produce X...

By Pearryy_

163K 26.1K 6.2K

Hanya karena sebuah buku suasana kelas menjadi begini?! 𝕀π•₯𝕒𝕣π•₯ : πŸ˜πŸ™/πŸ˜πŸ™/𝟚𝟘𝟚𝟘 π•–π•Ÿπ•• : πŸ™πŸ™/𝟘𝟝/𝟚... More

The Beginning
1
2
Start
3
4
5
6
Hanya Permulaan
7
8
9
10
11
11.5
Flashback (1)
Flashback (2)
Flashback (3)
Flashback (4)
Flashback (5)
Flashback (6)
Flashback (LAST)
12
13
14
15
16
17
18
19
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Last
Epilog [1]
Epilog [2]
Epilog [last]

20

2.8K 516 108
By Pearryy_

"Halo, Eunsang. Lama gak ketemu ya"










"Tapi... Gimana dia bisa hilang? Apa selama ini dia dikurung?" Tanya Minkyu.

"Iya, tapi sesekali gue bolehin dia keluar tapi harus memakai penyamaran. Dia juga biasanya nurut, karena dia tau akan situasi. Tapi baru kali ini.. Dia sampai hilang seminggu" Lirih Daniel.

"Belakangan ini.. Sepertinya ada pembunuh baru" Gumam Minhee sambil melirik parah teman-teman kakaknya.

"Dia gak mungkin berubah aliran menjadi pembunuh kan?" Tanya Minhee memastikan.

Daniel diam sebentar lalu menjawab pertanyaan Minhee, "Dia hilang kepercayaan sama kalian.. Tapi gue gak berpikir kalau dia bakal menjadi pembunuh"








Brak!!

Orang misterius itu mengayunkan tongkat baseballnya ke Eunsang.

Untung saja Eunsang berhasil menghidar, pergerakan orang itu lambat menurut Eunsang.

"Lu siapa sih?!" Eunsang berdecik kesal.

"Gue? Rahasia, hahaha" Orang itu tertawa, tangan kirinya memegang topeng yang ia kenakan dan tangan kanannya mengayunkan tongkat baseball itu ke udara.

"Lu yang dorong Hyunbin ya?!"  Gertak Eunsang.

Orang itu menggidikkan bahunya,

Brak!

"Mau lu apa sih?!" Eunsang menahan pukulan orang itu dengan lengannya.

"Sial, sakit.."

"Let's fight"








Keumdong menghirup udara luar yang baginya segar, padahal hari sudah malan.

Dari kemarin ia terus mengurung dirinya di rumah.

"Gue kemarin dapat pesan terror kalau dia akan membunuh gue. Kalau memang gue nanti dibunuh, gue mau lu terusin pencarian gue"

Keumdong menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya.

Dia sangat gugup, kini dia berdiri di depan gerbang sekolah.

Sambil menggenggam kunci yang diberikan Jungmo kepadanya.

"Jaga-jaga kalau gue nanti dibunuh"

"Oke, Keumdong.. Ini saatnya lu mencari tau. Itung-itung pengalaman juga kan"









Keumdong pun berjalan perlahan di koridor sekolah.

Ia juga menyadari kalau satpam yang sedang tertidur itu rupanya diberi obat tidur.

Dia pun kaget begitu melihat mayat Hyunbin tergeletak di tengah lapangan.

"Apa-apaan ini?"

Kalau begini terus, lama-lama seisi kelas bisa meninggal semua.

Bahkan bisa jadi Keumdong selanjutnya.

Bruk!!

Keumdong tersentak, lalu diam-diam ia menaiki tangga dan mengintip.

Ia melihat Eunsang sedang berkelahi dengan seseorang.

Dan suara tadi, Eunsang menendang orang itu hingga jatuh tersungkur ke lantai.

Eunsang mengusap bibirnya yang berdarah, "Lu hanya bisa menghindar, tapi gak bisa menyerang"

Keumdong hanya bisa menyaksikan perkelahian mereka.

Keumdong ada niat membantu, tapi dia bahkan gak jago berolahraga.

Gimana berkelahi?

Tapi kalau begini terus, Eunsang bisa aja kalah kan??

Lagipula Keumdong tau kalau Eunsang kerja sama dengan Yunseong, jadi sudah pasti Eunsang baik.

Ditambah, orang misterius itu menggunakan senjata. Sedangkan Eunsang berkelahi dengan tangan kosong.

Saat Keumdong kembali fokus ke perkelahian mereka, tiba-tiba saja orang itu memposisikan tongkat baseballnya untuk memukul Eunsang.

"EUNSANG!!" Seru Keumdong, dia pun berusaha sekuat tenaga menarik tongkat baseball yang tadinya ada di tangan orang itu.

"Ck!" Sayangnya tenaga orang itu lebih kuat dari tenaga Keumdong, Keumdong pun gagal mengambil senjatanya itu.

Tapi justru hal yang tadi Keumdong lakukan berhasil mengalihkan perhatian orang itu.

Eunsang pun menonjok orang itu hingga orang itu terjatuh ke lantai, dengan cepat ia menyuruh Keumdong untuk menahan orang itu.

"Sekarang gue buka topeng lu"











Kini hari sudah pagi, Dongyun hanya bisa berharap semoga gak ada teman sekelasnya yang meninggal di hari ini.

Mau dibunuh atau karena kutukan itu, sama aja meninggal kan.

Tok! Tok!

Dongyun pun membukakan pintu, rupanya yang datang ke rumahnya adalah tantenya.

"Mama tadi nginap di kantor lagi ya?" Tanya Dongyun.

Mama Ahn tersenyum tipis, lalu mengangguk.

Dongyun bisa melihat mata tantenya itu yang terlihat lelah.

"Ma, aku tau mama lagi capek.. Tapi aku mau nanya"

"Nanya apa, kita duduk di sofa aja yuk" Ajaknya, Dongyun pun mengangguk.

"Nanya apa?" Tanyanya lagi.

"Kenapa Mama memasukkan aku ke kelas itu? Mama pasti sudah tau kan apa yang terjadi kepada teman-temanku?"

Mama Ahn menunduk lalu mengangguk.

"Aku takut kalau itu terjadi padaku.." Lirih Dongyun.

"Maaf..."

Dongyun menatap tantenya dengan raut heran, "Kenapa minta maaf, Ma?"

"Mama egois.. Selama ini mama nutupin ini ke kamu.." Kini Mama Ahn terisak.

"Mama gak usah menangis, emang apa yang Mama tutupi?" Tanya Dongyun.

"Mama yang meminta kepala sekolah untuk memasukimu ke kelas ini.."

Mata Dongyun membulat gak percaya, "Kenapa.. Mama melakukan itu?"

"Kamu tau apa yang terjadi dengan kakak sepupumu atau anakku... Ahn Hyungseob?"

Dongyun mengangguk, setaunya sepupunya itu meninggal karena kecelakaan.

"Dia meninggal di kelasmu itu.. Tepat di kelasmu, sampai sekarang Mama gak tau apa yang membuat sepupumu itu meninggal..."

"Jadi.. Mama memasukkan aku ke kelas itu agar aku bisa mengetahui rahasia dibalik kematian Kak Hyungseob?" Mama Ahn pun mengangguk.

"Tapi emangnya Mama tau kalau ternyata kelasku bernasib yang sama?"

"Apa?" Mama Ahn menatap Dongyun dengan serius.

S-Sial...

"Enggak... Bukan... Tolong jangan tanya-tanya lagi.." Dongyun berjalan menjauh dari Mama Ahn.

Mama Ahn menatap Dongyun, lalu ia pun mengangguk mengerti.

"Persis seperti kejadian Hyungseob ya.."

Dongyun pun langsung pergi ke kamarnya.

"Jadi sepupu gue... Juga angkatan tiga tahun yang lalu?"

Pantesan di buku tahunan itu, dia melihat wajah yang familiar. Tapi sayangnya gak sempat dia lihat namanya.

Sekarang Dongyun mengerti, alasan kenapa sebagian murid di kelasnya ini berhubungan.

Eunsang, Yunseong, Minhee.. Untuk yang lainnya Dongyun kurang tau.

Dongyun juga menemukan hal yang ganjal.

Setiap murid kelasnya, dikuburkan di tempat pemakaman yang sama. Dia melihat makan Byungchan, Hyeonsu, Suhwan, Sejin..

Tapi kenapa dia gak melihat makam Seobin?

Ini mencurigakan, apa Dongyun harus membicarakan ini ke Eunsang.

Selain Yunseong, Eunsang lah orang yang dia percaya.










Kejadian tadi malam...

"Seobin?!" Eunsang dan Keumdong sama terkejutnya.

"Jadi dia.. Beneran masih hidup?" Batin Keumdong.

Seobin pun berusaha sekuat mungkin melawan mereka.

Bugh!

"Akh!"

Keumdong meringis ngilu, ia pun memegangi telapak tangannya yang berdarah.

Seobin juga langsung meraih topengnya yang tergeletak di lantai, lalu kabur.

"K-Kenapa gak lu kejar?" Tanya Keumdong.

Eunsang pun menggeleng, "Dia bawa senjata sedangkan kita enggak, lagipula kita sudah tau kalau dia ternyata.. Masih hidup kan"

"Berarti... Saat dia mau dibunuh, ada yang menyelamatnya ya?" Tanya Keumdong lagi

Eunsang mengangguk pelan, "Mungkin.."

"Sebaiknya kita keluar dari sini, luka lu sementara pake ini dulu" Eunsang mengeluarkan sapu tangannya dan memberikannya ke Keumdong, "Sudah hampir tengah malam kan, gue takut makhluk itu berkeliaran"

"M-Makhluk apa?"

Eunsang pun menggeleng cepat, lalu ia menarik tangan Keumdong untuk segera keluar.










Hp Eunsang pun berbunyi, begitu Eunsang melihat nama yang menelponnya, Eunsang langsung mengangkat panggilan tersebut.

"Halo, ada apa?" Tanya Eunsang.

"Sang, gue tau sesuatu"

"Tau apa?"

"Alasan gue masuk ke kelas ini. Karena sepupu gue rupanya juga angkatan tiga tahun yang lalu"

"Ooh.. Begitu ternyata.. Oh iya, kita gak bisa bicara di sekolah sekarang. Sekolah sedang bahaya"

"Kenapa? Apa lu habis dari sana lagi Sang?"

Eunsang meneguk ludah pelan, dia menduga kalau Seobin yang merupakan pembunuh Jungmo.

Bisa jadi Seobin menyimpan dendam kan? Karena Jungmo termasuk salah satu orang yang menyarankan pembunuhan.

Tunggu dulu....

Apa jangan-jangan...

Changuk yang menyelamatkan Seobin?

"Ehm... Sang?"

Karena yang melihat jasad tersebut hanya Changuk, kronologi kematian Seobin pun yang diceritakan oleh Sihoon bersumber dari Changuk.

Changuk bilang, setelah itu ia mengubur mayat Seobin asal di hutan.

Hutan itu cukup jarang dilewati, makanya sampai sekarang gak ada yang menemukan mayatnya itu.

Bisa jadi Changuk berbohong, padahal sebenarnya ia hanya melukai Seobin.

Sial, kenapa Eunsang baru kepikiran sekarang?

Sepertinya sekarang dia harus mencari Seobin sekarang.

Misalnya Seobin adalah pembunuh, Eunsang harus berjaga-jaga dengan membawa senjata diam-diam.

Eunsang gitu-gitu bisa beladiri kok.










Eunsang gak menyadari kalau dirinya masih berada di panggilan.

"Sang..."

"Ada orang berbaju serba hitam di depan rumah gue.."


















To be continued...

Continue Reading

You'll Also Like

225K 57.5K 34
[TXT ft. SKZ series thriller 2] ❝Ssst, matiin alarm lo dan jangan berisik.❞
26.6K 2.4K 29
Semalam yang membekas di ingatanπŸ˜‹ #POOHPAVEL ONLY OKEπŸ’‹
30.4K 2.4K 30
~Bayangan Mafia di Balik Kerudung~ Semua bermula ketika seorang pria tampan yang terluka di sekujur tubuhnya, di temukan tidak berdaya di belakang...
61.2K 13.6K 31
❝Ayo kita keluar dari Busan bersama-sama.❞ (Virus universe's)