Epoch [End]

By Jeedesultory

68.2K 10.7K 669

[Be wise: mature content] Awalnya semua dilandasi akan dendam yang dimiliki Jimin kepada sahabatnya-Goo Taehy... More

Prologue
I. Promised
II. Revenge
III.Attention
IV.Dark Times
V.Cry Silently
VI.Changed
VII.A bitch
VIII.Have a fight
IX.Learn to love you?
XI.Let me be with you?
XII.Big Surprise
XIII.Struggling in a new life
XIV.Bad circumstances
XV.Should We Part?
XVI.Unexpected event
XVII.Happiness slowly comes
XVIII.Stay together
Epilogue
Bonus Chapter I
Bonus Chapter II
Bonus Chapter III

X.Liberete

2.7K 480 15
By Jeedesultory

Mereka yang tadinya sama-sama berbaring kini sudah duduk diatas kasur.

"Sumpah aku tidak menyangka kau sebodoh dan segila ini. Kau menghukum orang yang tidak bersalah dengan kejam, aku tidak habis pikir denganmu." Jiera bahkan menggelengkan kepalanya tak percaya atas ucapan Jimin tentang kebenaran itu.

"Kau sudah berjanji, Ji. Aku hanya dendam, karena Taehyung adikku tiada. Andaikan saat itu dia menerima Minji, semua tidak akan jadi seperti ini." Dan ya, Jimin masih bersikeras dengan pemikirannya yang dia anggap benar.

"Kau memaksa perasaan orang hanya demi adikmu? Kau sangat egois Jim." Jimin yang hendak meraih tangan Jiera langsung ditepis oleh gadis itu. "Bagaimana jika kau yang ada diposisi Taehyung? Apa kau meninggalkan orang yang kau cintai demi seseorang yang bahkan tidak menempati hatimu sedikitpun?"

"Seharusnya kau berpikir sejak awal, siapa yang bersalah dan jangan mengambil keputusan dengan ringan seperti itu. Kau merusak kehidupan orang lain kau tau?"

Jimin menunduk, kedua tangannya memegang kepalanya hingga akhirnya isakannya perlahan terdengar. "Aku tidak rela, adikku sudah tiada dan semua karena Taehyung!"

"Gila! Bersikeraslah dengan pemikiranmu dan lakukan apa yang kau suka. Kau juga bisa menyiksaku semaumu karena aku menarik ucapanku, aku tidak akan mau mencintai pria egois dan gila sepertimu." Ucapan sarkastik Jiera berakhir dengan gadis itu keluar dari kamar dengan perasaan campur aduk.

Jimin salah, pemikiran pria itu terlalu kekanak-kanakan. Hanya demi orang yang dia sayang,dia rela membuat hidup orang lain menderita. Itu tidak adil.

Bahkan jika Taehyung bukan kakak Jiera, Jiera juga akan mengatakan hal yang sama padanya.

***

Pagi ini mata Jimin menatap lurus pada punggung kecil yang sibuk menyiapkan sarapan didapur. Setelah dia renungkan akan perbuatannya, ada setitik rasa bersalah yang hinggap.

Pikirannya perlahan terbuka atas tindakan salah yang dia lakukan. Seharusnya Jimin tidak begitu,seharusnya Jimin tidak menyimpan dendam sebesar itu tanpa berpikir lebih dulu.

Melihat Jiera bersikap diam dan bahkan tak mau memandangnya membuat Jimin merasa kesal dan hampa secara bersamaan.

Jimin berusaha meredam amarahnya,dia meremas tangannya diatas meja sembari memanggil nama gadis itu pelan.

"Ji,"

Jiera hanya diam,tak menjawab apalagi menoleh. Sudah kepalang kesal atas pemikiran Jimin yang menurutnya Childish─terlalu kenak-kenakan─hingga saat dia merasa dirugikan maka dia akan membalas dendam.

"Jiera," panggil Jimin penuh penekanan namun tetap saja tak memperoleh respon dari Jiera yang asik menggongseng bawang untuk memasak, "apa kau mendadak tuli? Atau bahkan kau tidak memiliki telinga?!!"

Jiera mematikan kompornya lalu berbalik menatap Jimin, jangan lupakan matanya yang melirik tajam pada pria Ryu itu. Dia masih kesal. "Ada apa? Berhentilah memanggilku, aku muak mendengar suaramu. Silahkan jika kau mau marah atau menghukumku, jika perlu bunuh aku sama seperti Taehyung membunuh adikmu agar kau puas!"

"Aku minta maaf!" Jimin berteriak sembari bangkit dari duduknya. Mendekat kearah Jiera lalu meraih kedua pundak gadis itu dengan gemetar. Dia sudah sadar akan perbuatannya yang salah, pikirannya sudah terbuka. "Aku minta maaf."

Suara Jimin melemah, kepalanya ia jatuhkan keatas bahu gadis Goo dihadapannya. Entahlah, perasaan Jimin belakangan ini terombang-ambing karena Goo Jiera.

Seluruh hidupnya kini mendadak dihiasi nama itu hingga terkadang ia tidak bisa mengontrol emosinya sendiri. Mungkin orang akan mengatakan bahwa Jimin itu gila, tidak mengerti perasaannya sendiri bahkan memaksakan kehendak terhadap seorang gadis.

Jimin tidak bisa tidak melakukannya, tubuhnya sudah sepenuhnya dikendalikan oleh otaknya yang bekerja dengan berantakan karena Jiera, semuanya karena Goo Jiera.

Dia bisa menjadi Jimin yang penuh dengan emosi dan bisa menjadi Jimin yang sekarang, mendadak melemah dan meneteskan air mata dibahu gadis itu.

"Aku minta maaf,sungguh." Lirih Jimin sekali lagi. Pria itu bahkan tak mampu mengangkat kepalanya akibat rasa malu atas perbuatannya. "Ini salahku, maafkan aku."

Sedangkan Jiera tetap mematung ditempatnya. Jimin sudah memeluknya dengan begitu erat, ada keinginan untuk membalas pelukan itu dihati kecilnya. Namun Jiera tidak mampu, dia malah mendorong Jimin lalu menatap lurus pada pria itu.

"Kenapa kau meminta maaf? Bukankah ini salahku dan Taehyung? Berprilakulah seperti biasanya, menyiksaku, memukuliku dan meniduriku tanpa belas kasihan. Kau ingin membalaskan dendammu bukan?" Suara lantang Jiera menggema di dapur, dia bergerak mengambil pisau yang tak jauh darinya lalu meraih tangan Jimin, meletakkan pisau itu disana.

"Tusuk aku dengan pisau itu, bunuh aku! Balaskan dendammu! Lihatlah apakah setelah dendammu terbalaskan dengan kematianku, Minji akan kembali?! Apakah adikmu itu kembali hidup setelah kau membalaskan dendammu? Omong kosong!"

Jimin menggeleng, melempar pisau itu lalu kembali memeluk Jiera erat. Dia mengelus kepala dan punggung gadis, berusaha membuat sang gadis tenang lebih dulu.

"Maafkan aku, aku yang salah. Sungguh aku meminta maaf dengan tulus padamu." Setelah merasakan hembusan napas gadis diperlukannya kembali teratur, Jimin melepas pelukannya lalu meraih kedua bahu Jiera. "Kau bisa pergi dari sini jika kau mau, aku membebaskanmu. Maafkan aku."

Setelah ucapannya, Jimin menatap gadis Goo itu lama lalu segera pergi meninggalkannya. Itu keputusan mendadak yang terlintas dipikiran Jimin. Dia membiarkan Jiera bebas namun tak sanggup melihat gadis itu pergi.

Sedangkan Jiera yang ada didapur mendadak terduduk akibat kakinya yang melemas. Setelah sekian lama menjadi bahan siksaan dari Jimin, sekarang dia dibebaskan dari rumah megah yang menyimpan kenangan buruk yang enggan dia ingat.

Anehnya setelah mendengar ucapan dari Jimin bahwa dia bisa keluar dari sini. Membuat perasaan gadis itu kosong. Padahal dia seharusnya bahagia dan segera pergi sebelum Jimin merubah keputusannya.

Dengan perlahan Jiera bangkit dari duduknya lalu segera mengambil tas untuk berangkat kuliah. Dia bisa memikirkan masalah ini nanti saja, dia harus kuliah sekarang.

***

Seluruh karyawan kantor dibuat ketakutan hari ini. Jimin mendadak marah dan memeriksa kinerja mereka, tak segan-segan pria itu memecat jika ada sedikit kesalahan.

Mereka heran dan bertanya-tanya apa yang terjadi pada Jimin. Kenapa pria itu mendadak marah sesaat setelah sampai dikantor, benar-benar murka atas kinerja para karyawannya.

Oleh sebab itu tak ada satupun orang yang berani bergosip ditengah pekerjaan seperti biasanya. Semua dengan rapi duduk dimeja masing-masing dan mengerjakan pekerjaan mereka. Takut tiba-tiba Jimin keluar dari ruangannya dan memarahi memereka atau bahkan memecat.

Sedangkan yang menjadi oknum ditakuti pagi ini malah terdiam didalam ruangannya, menatap mejanya yang penuh dengan berkas pekerjaannya tapi otaknya berpikir pada gadis yang beberapa saat ini tinggal bersamanya.

Siapa lagi jika bukan Goo Jiera? Gadis yang dia ambil untuk membayar hutang dan dengan pintarnya memporak-porandakan perasaan Jimin seperti sekarang.

Tadi pagi Jimin mempersilahkan Jiera keluar dari rumahnya, pasti gadis itu sudah pergi karena merasa dibebaskan dari siksaan yang selama ini dia alami.

Tak ada gunanya lagi kan,Jimin kembali kerumah itu? Dia menelfon asisten pribadinya untuk membersihkan apartemennya, dia akan kembali tinggal disana mulai sekarang.

Tak mau terkenang akan kenangan buruk dengan Jiera yang dia lukis sendiri.


Tbc

-Jeedesultory-

Continue Reading

You'll Also Like

67.3K 10.6K 15
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...
106K 8.7K 84
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
616K 14.8K 5
Tersisa 5 Bab. Bab lengkap bisa dibaca di Dreame via web atau aplikasi. Uname : Faitna Andini Versi lebih rapi dan tambahan epilog. Berharap kehidupa...
172K 8.4K 28
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...